Bab 5

Kupikir moodku akan lebih baik saat aku bersama putri imut ini ternyata moodku makin bertambah buruk. Bukan karena sang putri tapi karena keadaan yang seperti ini. Mari aku jelaskan apa yan terjadi beberapa saat yang lalu.

“Siapkan cemilan, aku ingin berbincang dengan putri” perintahku pada pelayan.

Mereka tampak ragu-ragu

“Ada apa? Apakah perintahku kurang jelas?” tanyaku

“Ti..tidak yang mulia, akan segera kami siapkan” mereka terburu-buru meninggalakan kami.

Namun saat di taman, ada sesuatu yang mengganjal. Kenapa kursi yang di siapkan adalah kursi orang dewasa? Apakah mereka lupa bahwa aku akan bersantai bersama putri yang berusia 5 tahun?

“Ada apa ini? Apa kalian lupa bahwa aku bersama putri?” tanyaku.

Mereka hanya bisa saling menatap, putri yang berada di sampingku juga kelihatan gugup. Mencurigakan, situasi macam apa ini? Sepertinya adegan ini tidak pernah ada di karya aslinya, atau aku hanya lupa apa yang sudah aku baca di karya aslinya?

“Anna, jelaskan padaku apa yang sebenarnya terjadi di sini” perintahku

“Itu.. yang mulia, maaf kami tidak memiliki kursi yang pas untuk putri” jawabnya ragu.

“Apa?!”

aku tidak percaya apa yang aku dengar sekarang ini.

“Apa maksudmu? Kalian kan bisa mengambilnya di istana putri dan bawa kesini, apa kalian akan melihat putri kesusahan saat makan?” aku sedikit kesal.

“ i..itu yang mulia, di istana putri tidak ada kursi untuk minum teh” jawab salah satu pelayan yang jika aku tidak salah ingat dia salah satu pelayan putri.

Aneh, di istana putri tidak ada furniture untuk minum teh anak berusia 5 tahun? Terlebih Serina adalah satu-satunya putri di kekaisaran ini, kenapa?

“Apa maksudmu! Ini..” aku benar-benar marah, tapi aku berhenti saat merasakan ada seseorang yang memegang gaunku dengan tangan yang gemetar

“Se..selia tidak apa-apa permaisuli, memakai apa saja selia tidak masalah” ujarnya ragu.

Aku benar- benar marah saat ini, tapi untuk saat ini yang paling penting adalah bagaimana caranya menenangkan bayi kecil yang ketakutan ini, jika aku marah sekarang yang ada dia hanya semakin takut padaku.

“hahh.. ”

hal ini membuat kepalaku sakit, sebenarnya apa yang terjadi di sini? Kenapa berbeda dengan karya aslinya? Apa aku yang lupa dengan isi dari karya aslinya karna aku sekarang terlibat di dalamnya? Atau memang adegan ini tidak ada?

“Untuk saat ini carilah sesuatu yang bisa membuat putri duduk dengan nyaman. Lakukan sekarang karena aku tidak suka menunggu!” perintahku.

Kembali pada saat ini, mereka sudah mendapatkan dudukan empuk agar putri bisa merasa nyaman duduk di depan meja yang tinggi ini. Tapi masalahnya sekarang kenapa putri kecil ini sama sekali tidak mnyentuh makanan yang ada di depannya? Bukankah anak berusia 5 tahun sangat menyukai cemilan? Yah walaupun dalam karya aslinya di ceritakan bahwa Serina telah mengalami reinkarnasi, tapi instingya sebagai anak berusia 5 tahun tidak akan berubah.

“Putri, apakah putri tidak menyukai cemilannya?” tanyaku

“Ah,. Ti tidak permaisuli bukan sepelti itu..” jawabnya ragu

“Lalu apakah putri masih takut padaku? Apakah putri masih merasa tidak nyaman berada dekat denganku? Jika benar demikian, putri tidak perlu memaksakan diri” ujarku sedikit sedih

“bu bukan..! bukan begitu yang mulia” jawabnya cepat

Ah.. apakah dia takut di dalam makanan yang aku siapkan untuknya mengandung racun? yah itu bukan hal yang aneh, wajar saja ia curiga. Alena sudah meracuni ibunya tentu saja ia akan merasa takut hal itu akan terjadi padanya.

Walaupun Sabrina tidak meninggal berkat bantuan kaisar yang cepat, tapi tetap saja ini pasti mebuatnya takut bayi kecil ini karena ia yang sangat tau perbuatan buruk Alena padanya dan ibunya. Asataga Alena.. kau sama sekali tidak memiliki harapan.

Aku mengambil salah satu cookis memakannya lalu meminum sedikit teh yang ada di hadapan kami untuk menunjukkan padanya kebenarannya.

“Putri.. lihatkan? makanan ini tidak beracun, tidak berbahaya, jadi putri bisa makan apapun yang ada di sini dan sebanyak apapun yang putri inginkan” ujarku lembut

“itu..” Serina tampak malu mungkin karena apa yang ada dalam isi fikiranya terbaca olehku

“te..telimakasih yang mulia” sambungnya.

Aku hanya membalas dengan senyuman. Melihatnya makan dengan lahap membuatnya benar-benar seperti anak berusia 5 tahun, menggemaskan, benar-benar bayi imut adalah obat.

“Anda tau putri, anda sangat mirip dengan ibu anda” ujarku ramah.

Tapi reaksinya mengejutkanku, dia tersentak dan gemetaran, lagi. Apa ini? Reaksinya bukanlah reaksi yang aku harapkan. Aku ingin dia senang karena di puji seperti ibunya, di karya aslinya ia sangat menyukai ibunya, Sabrina.

Apa dia tidak mau aku menyebutkan nama ibunya karena aku telah berbuat jahat? Jujur ini sedikit membuatku sedih, aku tidak melakukan apapun tapi aku di benci seperti ini. Namun bagaimanapun aku harus menerima karena aku berada di dalam tubuh serorang penjahat.

“Maaf putri, aku tidak bermaksud menyinggungmu” ujarku

“ti tidak yang mulia.. it itu.. telima kasih” jawabnya.

Setelah beberapa saat, putri di ingatkan oleh pelayannya bahwa ia ada kelas hari ini, dan diapun bergegas untuk pergi. Sebelum pergi putri pamit denganku walaupun pamit itu ia laksanakan dengan penuh usaha keras.

“ka kalau begitu.. saya pamit yang mulia, ini adalah peltama kalinya saya makan makanan yang lejat sepelti ini, terima kasih..” ujarnya dengan sedikit ketakutan

“Pertama kalinya?” tanyaku spontan

“ ah, ti tidak.. ituu” dia menjawab sambil menahan airmatanya agar tidak turun

“Kalau begitu saya permisi yang mulia” belum sempat aku menjawab salamnya dia berlalu pergi dengan cepat.

Seketika aku berpikir, sepertinya ada banyak hal yang aneh di sini, sepertinya ada banyak hal yang tidak ku ketahui selain apa yang di ceritakan di karya aslinya.

Waktu berlalu, aku benar- benar santai, makan cemilan, makan berat, istirahat, baca buku dan istirahat lagi. Apakah pekerjaan permaisuri sesimpel ini?

Ahh~

aku lupa, bagaimana kaisar akan mempercayakan sebagian tugasnya dengan orang sepertiku? Masuk akal, pantas saja aku merasa sangat santai haha yah tidak masalah, aku akan menikmatinya.

Hmm.. setelah apa yang ku lihat hari ini, ada banyak sekali kejanggalan pada Serina. Mulai dari kursi, cemilan dan sikapnya yang mudah sekali takut, apakah karena aku villain jadi dia otomatis ketakutan saat melihatku? Bisa jadi,, namun ini tetap saja mencurigakan.

Sepertinya aku memerlukan kertas. Aku berjalan menuju meja di dekat tempat tidurku. Meja yang seperti meja belajar di dunia modern, di sini hanya meja mewah denga beberapa kertas dan buku di atasnya dan tidak lupa bulu untuk di jadikan pulpen serta tinta.

Aku mengambil secarik kertas dan mulai menulis beberapa. Mulai dari sifat putri yang selalu saja ketakutan. Kedua ia terkejut saat aku menyinggung ibunya, dia seperti takut akan suatu hal. Mengenai kursi dan juga saat ia mengatakan bahwa itu pertama kalinya ia memakan makanan seperti itu. Memangnya selama ini makanan seperti apa yang ia makan?

Baiklah, besok aku harus berkunjung ke istana putri untuk melihat langsung tempat seperti apa yang ia tinggali sampai-sampai dia tidak memilii set teh, furniture untuk anak berusia 5 tahun, seorang putri kaisar? Mencurigakan..

aku harus menghilangkan rasa curiga dan penasaran ini.

Baiklah sebaiknya aku tidur sekarang... hari ini sangat melelahkan, aku terlalu banyak berfikir.

Gelap.. dimana ini? Bukankah tadi aku sedang tidur di kamarku? Ah, ada titik cahaya, lebih baik aku mengikuti cahaya itu.

Saat keluar dari cahaya tersebut, tampak sososk wanita dengan pakaian lusuh duduk di depan jendela bangunan lama dan menatap lurus kedepan keluar jendela. Pandangannya tampak kosong ia hanya menatap keluar tanpa berkata apapun dan tanpa bergerak sedikitpun, sepertinya ia sendirian.

Aku melihat sekeliling, tidak ada tanda penghuni lain yang ada hanya bangunan yang lusuh, meja dan kursi tua, kasur yang kecil dan peralatan seadanya. Aku mengikuti wanita itu melihat keluar jendela, sepertinya kami berada di dalam sebuah menara.

“aku tidak melakukan apapun,, aku benar- benar tidak melakukan apa-apa..” gumamnya.

Samar-samar tapi aku yakin itulah kata-kata yang dia ucapkan dan setelah mengatakan hal itu airmata mengalir di wajahnya tapi ia tetap tanpa ekspresi menatap keluar jendela.

Aku tercengang, hatiku teriris. Apa ini? Siapa dia?

Terpopuler

Comments

nacho

nacho

😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘ok

2023-10-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!