Bab 11

Tiap malam aku dengan rutin memberikan Alena sihir penyembuhan. Dokter memperbolehkan aku melakukannya setelah mereka, tim dokter dan pendeta berusaha dengan keras menyembuhkan Alena hingga Alena keluar dari masa kritis, setelah itu sihir penyembuhan dariku di perbolehkan, bahkan itu dibutuhkan asalkan dalam jumlah yang sedikit, takut akan membebani tubuh permaisuri yang belim pulih.

Sejujurnya aku ingin memasukkan banyak sihir ketubuhnya agar ia segera pulih, karena dokter mengatakan demikian aku harus mengikutinya. Perlahan tapi pasti shirku mengalir dalam tubuhnya. Lukanya sudah jauh lebih baik berekat bantuan sihir dan obat-obat terbaik milik kekaisaran Alena terlihat jauh lebih baik saat ini. namun ia tetap belum siuman.

“Alena.. apakah kau bermimpi indah?”

Aku berbicara pada orang yang tidur, haha sungguh aku sudah gila. Benar, aku sudah gila! Dari awal aku meberikan perhatian ini padanya aku mememang sudah melewati batas. Tapi, hatiku tidak bisa membiarkannya,, hatiku.. ingin dia sembuh segera..

“ugh”

Mendengar suara yang lembut itu aku tersdar dari lamunanku

“Alena” panggilku

Aku segera membunyikan loceng di samping tempat tidur Alena guna memanggil pelayan. Mendengar suara lonceng itu Anna segera masuk ke kamar

“Segera panggilkan dokter” perintahku

“Baik yang mulia”

Tak lama dokter datang dan segera memeriksa kondisi Alena. Alena perlahan membuka matanya.

“Alena..” panggilku lembut

Ia mencoba bangun tapi aku menahannya

“Jangan paksakan tubuhmu, kau masih butuh istirahat” ujarku dengan lembut

“Permaisuri jauh lebih baik saat ini yang mulia” ujar dokter istana

“Syukurlah” aku benar- benar merasa bersyukur

Aku bisa melihat ekspresi bingungnya, akupun juga bingung dengan diriku sendiri kepa aku bisa selembut ini dengan wanita yang ku benci? Saat ini aku tidak bisa berpikir, yang penting Alena sudah siuman, itu saja dulu untuk saat ini.

Alena berpikir sejenak dan langsung terlihat cemas, ia mencoba bangkit kembali. Aku tau apa yang ia pikirkan.

“Jangan bangun dulu, anak-anak baik-baik saja saat ini kau yang sangat harus di perhatikan, kau tau bagaimana kondisimu terakhir kali bukan? Untuk itu saat ini kumohon istirahatlah dulu” ujar ku

Sejak terakhir kali ia siuman dari kecelakaan sebelumnya ia mulai memperlakukan anak-anak dengan lembut serta memperhatikan mereka layaknya seorang ibu sungguhan. Sangat berbeda dengan apa yang telah ia lakukan selama ini. saat aku melihat dia berlari dan terjun langsung dalam bahaya demi anak-anak, aku tidak percaya sosoknya yang seperti itu tidak dapat di terima oleh logikaku, apakah secepat itu dia berubah? Apakah karena sebelumnya ia hampir menghadapi maut oleh sebab itu mungkin ia ingin bertobat dan menebus dosa?

Hari ini, ia kembali menghadapi maut. Ada apa dengan wanita ini? mengapa ia selalu di kelilingi bahaya?

Sebelumnya aku mengira bahaya – bahaya itu dia ciptakan sendiri untuk mengambil perhatianku, tapi apakah karena perhatianku ia ingin mengorbankan dirinya dengan mengambil cara yang berbahaya, dari sanalah aku berpikir bahwa dia wanita yang bodoh.

Tapi hari ini, aku melihatnya sangat berbeda, pandangannya.. perilakunya.. sama sekali tidak seperti seseorang yang mengemis perhatian, itu terlihat seperti kepedulian, kekhawatiran ibu pada anaknya.

Apakah Alena sudah mau menerima perannya sebagai ibu? Apakah ia hanya merasa bersalah pada Sabrina karena ia Sabrina meninggal?

Aku tidak tau.. terlalu banyak pertanyaan..

Setelah meminta Alena beristirahat, aku menitipkannya pada pelayan. Saat aku pergi meninggalakannya, ekspresinya masih kebingungan. Mungkin karena aku bersikap lembut padanya, ekspresi itu entah mengapa menggemaskan.

Apa?! Apa yang baru saja aku fikirkan? Aku benar-benar sudah gila!

...****************...

Setelah malam saat aku siuman, aku tidak boleh pergi kemanapun.. membosankan!

Aku juga mndengar cerita gila dari para pelayan, katanya kaisar sepanjang malam menjagaku, kaisar? Orang yang seperti itu? Tidak bisa di percaya.. tapi, perlakuannya terakhir kali.. ia terlihat berbeda, seakan – akan benar-benar.... peduli.

Memikirkan itu membuat mukaku terasa panas. Tidak! Alena sadarakan dirimu, ia seperti itu karena merasa bertanggung jawab pada istrinya, itu saja tidak lebih! Tolong jangan terbawa perasaan.

Hah~

Aku bosan berbaring...

Anak-anak sedang apa ya? Katanya mereka juga sedang beristirahat.. akan menyenangkan jika kami bisa beristirahat bersama di ruangan yang sama..

Benar! Aku tinggal memintanya pada kaisar,, yah benar! Ide bagus!

“Anna! Tolong sampaikan permohinanku pada kaisar”

Beberapa saat kemudian

“Apa?! Di tolak?” jawabku terkejut

“Benar yang mulia, beliau mengatakan anda harus benar- benar beristirahat, beliau khawatir anda akan menagajak anak-anak bermain” ujar Anna

Sialan! Baru saja ia bersikap lembut beberapa hari yang lalu, menyebalkan! Tapi perkataannya benar, seolah-olah sudah membaca pikiranku huhu,, aku jadi sedihhhh

Ini membosankan!

Tunggu, bagaimana perkembangan kasus bom saat itu? Apa pelakunya sudah di temukan? Kejadian ini tidak ada di karya aslinya tapi feelingku mengatakan ini ada hubungannya denga pemberontakan yang akan terjadi beberpa tahun kedepan. Apa kakaku sudah memulai aksinya?

Alwen de Cellen kakak Alena yang di dalam karya aslinya merencanakan pemberontakan terhadap kekaisaran. Tidak ada alasan, ia hanya haus akan kekuasaan. Semua keluarga Cellen memang demikian kecuali Alena yang memiliki hati yang lebut awalnya. Karena ia selalu di siksa secara fisik ataupun verbal dia menjadi berbeda saat dewasa, menjadi angkuh dan kasar, apakah itu bentuk pertahanan diri? Entahlah hanya Alena yang asli yang tau, karena di karya aslinya itu tidak diceritakan secara jelas.

Tapi bukannya pemberontakan itu terjadi saat Serina sudah dewasa? Saat ia memulai cerita aslinya sebagai protagonis wanita? Saat ini Serina masih 5 tahun, masih sangat kecil. Tapi jika bukan kakaku siapa? Sudahlah, biar kaisar yang mengurusnya, setidaknya untuk saat ini aku aman dari tuduhan karena aku sudah sekarat karena kejadian itu.

Eh tapi,,, kaisarkan membenciku, bisa saja dia salah paham.. keluarga Cellen dengan kekaisaran kan tidak pernah akur siapa tau ia mencurigaiku? Aarrghh bagaimana ini..?

Ini tidak adil! Aku hampr saja mati dan sekarang aku dicurigai sebagai tersangka?! Tidakk!!

Semoga saja tidak, semoga kaisar menemukan dalangnya segera. Kalaupun keluarga ku terlibat aku akan membujuk kaisar dan meyakinkannya bahwa aku tidak terlibat, lagi pula jika aku terlibat tidak mungkin aku dengan bodoh menhadapi bahaya..

Tunggu,,! Alena kan memang bodoh.. selama ini kan dia memang melakukan hal bahaya untuk mendapatkan perhatian kaisar.. aarrghhh ini memusingkan!

Baik mari berfikir positif, aku belum di tarik kepenjara berarti aku belum masuk dalam daftar orang yang di curigai. Yah semoga saja seperti itu, mari beristirahat,, terlalu banyak berfikir membuat kepalaku sakit.

POV STELA

Semenjak kejadian itu dimanapun aku berada semuanya hanya membicarakan tentang permaisuri. Dasar wanita tidak tau malu, aku yakin kali ini ia juga membuat situasi seperti ini agar ia mendapat perhatian kaisar.

Heh! Kaisar tidak akan berpihak padamu! aku sudah berusaha meyakinkan kaisar tentang keburukanmu, kau akan selamanya di benci wahai permaisuri. Lagi pula sudah jelas kaisar membencmu kenapa kau terlalu bekerja keras seperti itu sih?

Jangan bemimpi Alena, kaisar akan menjadi miliku! Aku sudah susah payah mengurus bocil penakut itu untuk mendapatkan perhatian kaisar, aku sudah bekerja keras! Aku tidak akan membiarkanmu mengambil kaisar dariku!

Tapi kaisar semenjak kejadian itu lebih sering mengunjungi Alena si jalag itu! ia juga bersikap dingin denganku. Alexku.. aku tidak akan membiarkanmu terpengaruh oleh wanita ****** itu, aku akan menggantikan sabrina di hatimu dan menjadi permaisurimu yang baru! Yang lebih baik dari ****** pendosa itu!

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***