Awal Kebangkitan

Pak Albert turun dari mobil dan diikuti oleh seorang pemuda berpostur tubuh yang tinggi, kekar dengan menggunakan kacamata hitam. Pemuda itu adalah putra satu-satunya pak Albert, namanya adalah Wildan.

"selamat datang pak Albert, kami telah siap menyambut bapak."

"sudah, tidak usah banyak basa basi. Dimana tabib itu." pak Albert sepertinya tidak mau membuang waktu dan langsung menanyakan keberadaan Airish.

Mereka di antar pak Jecko menemui Airish yang sedang duduk santai di kursi ruang tunggu.

"yang benar saja pak Jecko? Apakah pemuda ini yang engkau maksud yang mampu menyembuhkan penyakit ayahku?" pak Albert melihat penampilan Airish seperti pemuda biasa saja, karena itu pak Albert meragukan kemampuan Airish.

Wildan juga tidak yakin dengan kemampuan Airish. "hei bung! Jangan main-main dengan nyawa kakekku! Nyawamu taruhannya jika engkau gagal menyembuhkan kakekku, apalagi engkau malah memperburuk keadaan kakekku."

Pak Albert menenangkan anaknya. "Wildan, kita jauh-jauh kemari demi kesembuhan kakekmu. Jangan berfikiran yang bukan-bukan, apalagi mengacaukan pengobatan kakekmu."

Lalu pak Albert menyuruh ajudannya mendekat dan membawa sebuah koper. "Sersan Jono, bawa kemari koper itu!. Hai bung. Namamu Airish kan?"

"siap pak. Nama saya Airish."

"Airish, saya telah mempersiapkan uang sebanyak dua ratus juta rupiah. Jika engkau berhasil menyembuhkan ayahku, koper yang berisi uang ini akan menjadi milikmu. Tapi jika engkau gagal, engkau akan di eksekusi mati dengan hukuman gantung. Tidak hanya itu, jika engkau gagal maka seluruh penghuni lapas ini akan banjir darah. Engkau telah melihat bukan, di depan gerbang lapas ini pasukan saya yang berjumlah delapan kompi sudah siaga menunggu komando dari saya." Albert meletakkan koper itu di atas meja.

Airish tidak menunjukkan rasa ketakutan, sebaliknya dia hanya tersenyum tipis dan menjawab dengan suara yang nyaris tak terdengar. "pak Albert jangan sungkan, kesehatan ayah pak Albert sekarang menjadi tanggung jawab saya. Mengenai uang dua ratus juta itu, saya tidak membutuhkannya. Saya hanya meminta kepada bapak untuk membebaskan saya dari penjara ini."

Albert tidak dapat menahan untuk tidak tertawa. "hahahaha. Saya tidak akan menarik kembali perkataan saya. Mengenai kebebasanmu, saya menjamin bahwa engkau segera di bebaskan hari ini juga. Saya akan segera mempersiapkan berkas pembebasan dirimu. Tentu saja setelah engkau berhasil menyembuhkan ayahku!"

"hmm. Bagaimana saya bisa menyembuhkannya, kondisinya saja saya belum mengetahui. Bawalah kemari ayah pak Albert." Airish berdiri mematung kelihatan seperti orang yang sedang bingung.

"apakah engkau akan melakukan pengobatan di tempat seperti ini? Bagaimana caranya sedangkan di sini tidak ada peralatan pengobatan." Albert sengaja tidak langsung membawa Winston, karena di kiranya ada tempat khusus untuk melakukan pengobatan.

"pak Albert percayakan saja kepada saya. saya hanya butuh melihat keadaan ayah pak Albert." Menurut Airish, tempat bukanlah menjadi suatu hal yang penting.

"baiklah jika engkau merasa yakin sanggup melakukannya di sini, saya akan membawa ayah saya kesini sekarang. Pengawal, bawa kemari ayah saya!" Albert berbalik.

Beberapa pengawal berpakaian hitam dengan berkacamata hitam berlari keluar menjemput ayahnya pak Albert dengan menggunakan ranjang dorongan.

Airish melihat kondisi ayahnya pak Albert sepertinya tidak akan bertahan hingga dua hari. Hal ini karena dilihatnya wajah pak Winston, ayahnya pak Albert telah menghitam. Kulitnya berwarna pudar dan tubuhnya kurus dan hanya bertahan hidup mengandalkan air infus yang selalu mengalir lewat pergelangan tangannya.

"lepaskan selang infus itu!" Airish meminta pengawalnya melepas infus sementara Airish mengeluarkan lima buah jarum emas dari kotak akrilik yang di keluarkannya dari sebuah tas.

satu persatu jarum emas itu di tusukkannya pada titik saraf pusat tubuh pak Winston. Semua yang melihat merasa was-was ketika tubuh pak Winston tiba-tiba bergetar sesaat, tapi kemudian wajah pak Winston berangsur cerah.

"pak Albert, apakah ayah pak Albert memiliki seorang musuh sebelum terkena penyakit ini?" Airish bertanya karena terlihat olehnya ada gumpalan racun dekat empedu pak Winston, dan racun itu begitu pekat dan berangsur mengalir menuju jantung.

"tentu saja tidak ada! Ayah saya hanya warga sipil, kesehariannya hanya melakukan aktivitas kegemarannya yaitu berburu. Tidak mungkin ayah saya memiliki musuh." Albert merasa yakin.

"lihatlah kelima jarum emas ini. Bukankah tadi berwarna kuning keemasan? dan kini warnanya menjadi hitam. Pak Albert jangan khawatir, sebagian racun yang berada didalam tubuh pak Winston telah diserap oleh jarum emas ini." Airish memperlihatkan jarum-jarum yang telah di tusukkannya ke tubuh Winston.

Semua kaget setelah mengetahui ternyata didalam tubuh pak Winston banyak racun.

"Darimana datangnya racun itu? Mungkinkah ada seseorang yang menginginkan kematian ayahku?" pak Albert tidak habis fikir kenapa ayahnya bisa terkena racun.

Lalu Airish menjelaskan. "maaf pak Albert, racun yang masuk kedalam tubuh pak Winston bukanlah racun biasa. Racun ini memiliki ruh makhluk yang berumur ribuan tahun. Setelah saya amati, ternyata pak Winston telah di rasuki oleh ruh prajurit yang telah tewas ribuan tahun yang lalu."

"lalu bagaimana cara mengeluarkannya?" Albert kelihatan bingung.

"saya akan mengganti lima jarum emas pada tubuh pak Winston dengan tujuh jarum emas yang lain. Ketika jarum emas yang ke tujuh telah saya tusukkan, maka ruh prajurit itu akan mengendalikan tubuh pak Winston dan membawanya ke tempat pak Winston menemukan racun itu." Airish segera melepaskan kelima jarum itu.

"bagaimana bisa ayahku menemukan racun itu? Apakah racun itu berwujud?"

"ya benar pak Albert. Dalam penglihatan pak Winston racun itu berwujud seperti jamur berwarna hitam yang ukurannya lebih besar dari jamur pada umumnya. Pak Winston telah mengambilnya karena mengira bahwa jamur hitam itu adalah sesuatu yang sangat berharga. Apakah di rumah pak Winston ada sesuatu benda yang di rahasiakannya?"

"ya. Saya rasa ada, karena ayahku selalu melarang siapapun membuka lemari yang berada didalam kamarnya."

"baiklah, nanti saya meminta kepada pak Albert untuk mencari jamur hitam itu. Tapi sekarang kita harus fokus untuk menyelamatkan pak Winston."

Ketika jarum emas yang ke tujuh telah Airish tusukkan ke tubuh pak Winston, tiba-tiba pak Winston bangkit dan berteriak.

"woi! Kembalikan milik kami! Hanya ginseng itulah satu-satunya harta kami untuk pertahanan jasad kami."

"keluarlah dari tubuh pak Winston, maka kami akan mengembalikan ginseng yang engkau maksud." Airish menyerang pak Winston dan akhirnya keluar asap hitam dari kepala pak Winston.

Asap hitam itu semakin menebal dan membesar hingga memenuhi ruangan. Semua yang berada didalam ruangan itu panik dan berusaha keluar dari sana. Airish menghisap asap hitam itu hanya dengan menggunakan mulutnya, tetapi asap hitam itu berusaha menghindari hisapan Airish dan dengan cepat keluar menjauhi lapas.

Kini ruangan sudah tidak di penuhi asap hitam lagi. Pak Winston duduk diatas ranjangnya menoleh ke kanan dan ke kiri.

"ayah sudah siuman! Ayah, jangan dulu banyak bergerak. kondisi ayah masih belum stabil." pak Albert terlihat sangat gembira melihat ayahnya sudah siuman.

"Dimana ini? Dimana jamur hasil buruanku?"

pak Winston baru bangun langsung menanyakan barang yang telah mencelakakannya.

"ayah! ayah tidak sadarkan diri selama enam bulan, tetapi masih memikirkan barang yang telah mencelakakan ayah?"

Episodes
1 Cinta Lama Bersemi Kembali
2 Pemuda Misterius
3 Orang Tua Tidak Merestui
4 Keluarga Baru
5 Bertemu Tetapi Tidak Saling Mengenali
6 Telepon Misterius
7 Hari Yang Dinantikan Shinta dan Yohanes
8 Benci Adalah Benar Benar Cinta
9 Bernostalgia
10 Nomor Telepon
11 Lagu Mempertemukan Kedua Kekasih
12 Cinta Lama Bersemi Kembali
13 Hubungan Percintaan Telah Direstui
14 Orang Ketiga
15 Airish Dipenjara 3 Tahun
16 Jati Diri Airish
17 Awal Kebangkitan
18 Kepulangan Airish
19 Kuas Spiritual
20 Pulang Kampung
21 Pasar Lelang
22 Orang Kaya Baru
23 Sebelum Acara Pernikahan
24 Keributan Di Hotel Horison
25 Winston Bertemu Airish
26 Ketua Mafia Sesungguhnya
27 Kedatangan Pemimpin Mafia
28 Penguasa Negeri Akhirat
29 Bougenville
30 Villa Bougenville
31 Villa Paling Mewah
32 Kejadian Di Villa
33 Pasar Barang Antik
34 Batu Giok Hijau
35 Pemimpin Pasar Antik
36 Tuan Zeni
37 Membakar Kursi Naga
38 Menyerap Energi Spiritual
39 Kembali Ke Villa
40 Kondangan
41 Bintang Tamu
42 Keluarga Tanaka Dilarang Masuk
43 Yayasan Budi Suci
44 Serangan Timotius
45 Airish Turun Tangan
46 Akhir Pesta
47 Shinta Pergi Dari Bougenville
48 Elsa Penari Bar
49 Menolak Uang Satu Miliar
50 Airish Mencari Elsa
51 Kawamatsu Turun Tangan
52 Hutang Satu Miliar
53 Menarik Uang Satu Miliar
54 VIP
55 Membantu Elsa
56 Suasana Di Kafe
57 Bersenang-senang Di KTV
58 Kejadian Di KTV
59 Jacky Kena Batunya
60 Kebohongan Jacky
61 Nyawa Di Ujung Tanduk
62 Kawamatsu Turun Tangan
63 Permintaan Maaf
64 Bertemu Teman Lama
65 Anggota Yayasan Budi Suci
66 Bayu Memanggil Baron
67 Baron Ketakutan
68 Reuni
69 Mantan Pacar Elsa
70 Bully
71 Jam Tangan
72 Pembuktian
73 Memesan 10 Botol Minuman
74 Airish Tidak Perlu Membayar
75 Di Kerjai
76 Berpura-pura Kenal
77 Bukan Airish Yang Datang
78 Menunggu Tamu Penting
79 Uang Sogokan
80 Docusign
81 Kerjasama
82 Bertemu Dengan Zeni
83 Bobby Mengamuk
84 Menangkap Peluru
85 Pergi Ke Pedalaman
86 Keracunan
87 Jamur Lingzhi
88 Faisal Menyewa Pembunuh Bayaran
89 Tabrakan Di Bougenville
90 Provokasi
91 Memanggil Kawamatsu
92 Villa Paling Mahal
93 Di Hadang Petugas Keamanan
94 Tiba Di Vila
95 Di Hadang Faisal
96 Pembunuh Bayaran
97 Pendukung Airish Datang
98 Vota Berlutut
99 Bukit Siguntang
100 Padepokan Siguntang
101 Batu Satam
102 Batu Satam Pecah
103 Papan Tujuh Bintang
104 Winda Tersadar
105 Airish Membeku
106 Monster
107 Kabur
108 Delilah Minta Balikan
109 Kembali Ke Villa Bougenville
110 Pagi Sore
111 Bertemu Teman SMA
112 Kawamatsu
113 Memanggil Faisal
114 Menyerahkan Perusahaan
115 Kakak Sepupu
116 Bambang Memotong Tangannya
117 Pil Penambah Energi
118 Akar Rumput
119 Anak Walikota
120 Investor
121 Pasangan Yang Baik
122 Teknik Membangkitkan Jiwa
123 Menjadi Boneka
124 Melawan Yudhistira
125 Meminta Bantuan Ridho
126 Kedatangan Keluarga Jauh
127 Pamer
128 Minuman Edisi Terbatas
129 Kedatangan Alex
130 Diusir Walikota
131 Di Usir Walikota
132 Alex Menemui Airish
133 Pengakuan
134 Liontin Giok
135 Faisal Bertemu Hendri
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Cinta Lama Bersemi Kembali
2
Pemuda Misterius
3
Orang Tua Tidak Merestui
4
Keluarga Baru
5
Bertemu Tetapi Tidak Saling Mengenali
6
Telepon Misterius
7
Hari Yang Dinantikan Shinta dan Yohanes
8
Benci Adalah Benar Benar Cinta
9
Bernostalgia
10
Nomor Telepon
11
Lagu Mempertemukan Kedua Kekasih
12
Cinta Lama Bersemi Kembali
13
Hubungan Percintaan Telah Direstui
14
Orang Ketiga
15
Airish Dipenjara 3 Tahun
16
Jati Diri Airish
17
Awal Kebangkitan
18
Kepulangan Airish
19
Kuas Spiritual
20
Pulang Kampung
21
Pasar Lelang
22
Orang Kaya Baru
23
Sebelum Acara Pernikahan
24
Keributan Di Hotel Horison
25
Winston Bertemu Airish
26
Ketua Mafia Sesungguhnya
27
Kedatangan Pemimpin Mafia
28
Penguasa Negeri Akhirat
29
Bougenville
30
Villa Bougenville
31
Villa Paling Mewah
32
Kejadian Di Villa
33
Pasar Barang Antik
34
Batu Giok Hijau
35
Pemimpin Pasar Antik
36
Tuan Zeni
37
Membakar Kursi Naga
38
Menyerap Energi Spiritual
39
Kembali Ke Villa
40
Kondangan
41
Bintang Tamu
42
Keluarga Tanaka Dilarang Masuk
43
Yayasan Budi Suci
44
Serangan Timotius
45
Airish Turun Tangan
46
Akhir Pesta
47
Shinta Pergi Dari Bougenville
48
Elsa Penari Bar
49
Menolak Uang Satu Miliar
50
Airish Mencari Elsa
51
Kawamatsu Turun Tangan
52
Hutang Satu Miliar
53
Menarik Uang Satu Miliar
54
VIP
55
Membantu Elsa
56
Suasana Di Kafe
57
Bersenang-senang Di KTV
58
Kejadian Di KTV
59
Jacky Kena Batunya
60
Kebohongan Jacky
61
Nyawa Di Ujung Tanduk
62
Kawamatsu Turun Tangan
63
Permintaan Maaf
64
Bertemu Teman Lama
65
Anggota Yayasan Budi Suci
66
Bayu Memanggil Baron
67
Baron Ketakutan
68
Reuni
69
Mantan Pacar Elsa
70
Bully
71
Jam Tangan
72
Pembuktian
73
Memesan 10 Botol Minuman
74
Airish Tidak Perlu Membayar
75
Di Kerjai
76
Berpura-pura Kenal
77
Bukan Airish Yang Datang
78
Menunggu Tamu Penting
79
Uang Sogokan
80
Docusign
81
Kerjasama
82
Bertemu Dengan Zeni
83
Bobby Mengamuk
84
Menangkap Peluru
85
Pergi Ke Pedalaman
86
Keracunan
87
Jamur Lingzhi
88
Faisal Menyewa Pembunuh Bayaran
89
Tabrakan Di Bougenville
90
Provokasi
91
Memanggil Kawamatsu
92
Villa Paling Mahal
93
Di Hadang Petugas Keamanan
94
Tiba Di Vila
95
Di Hadang Faisal
96
Pembunuh Bayaran
97
Pendukung Airish Datang
98
Vota Berlutut
99
Bukit Siguntang
100
Padepokan Siguntang
101
Batu Satam
102
Batu Satam Pecah
103
Papan Tujuh Bintang
104
Winda Tersadar
105
Airish Membeku
106
Monster
107
Kabur
108
Delilah Minta Balikan
109
Kembali Ke Villa Bougenville
110
Pagi Sore
111
Bertemu Teman SMA
112
Kawamatsu
113
Memanggil Faisal
114
Menyerahkan Perusahaan
115
Kakak Sepupu
116
Bambang Memotong Tangannya
117
Pil Penambah Energi
118
Akar Rumput
119
Anak Walikota
120
Investor
121
Pasangan Yang Baik
122
Teknik Membangkitkan Jiwa
123
Menjadi Boneka
124
Melawan Yudhistira
125
Meminta Bantuan Ridho
126
Kedatangan Keluarga Jauh
127
Pamer
128
Minuman Edisi Terbatas
129
Kedatangan Alex
130
Diusir Walikota
131
Di Usir Walikota
132
Alex Menemui Airish
133
Pengakuan
134
Liontin Giok
135
Faisal Bertemu Hendri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!