Lagu Mempertemukan Kedua Kekasih

Junnu meminjam biola yang di pajang untuk dijual oleh pemilik stand seni dan kebudayaan. "om, bolehkah saya meminjam biola ini sebentar?"

"apakah nona bisa menggunakannya? Silahkan nona. Saya sangat senang jika nona mencoba biola saya"

"ya bisa lah, om. Jika diizinkan, saya akan memainkan sebuah lagu"

"silahkan nona. Jika permainan biola nona berhasil menarik perhatian pengunjung, saya akan memberikan biola itu gratis buat nona"

Kemudian Junnu mulai memainkan biola dengan lagu ciptaan Senu. Sambil memainkan biola, tanpa disadarinya air mata telah jatuh membasahi pipinya.

Lagu itu tentu saja masih di ingatnya, karena lagu inilah satu-satunya hadiah dari Airish khusus untuknya. Sejak pertama kali Airish menyanyikan lagu ini, Delilah sudah mulai menghafalkan bait-bait dan iramanya. Tentu saja Delilah meminta kepada Airish segera mengajarkannya, karena Delilah telah mengetahui bahwa hubungan mereka suatu saat pasti akan berakhir. Walaupun demikian, Delilah tidak ingin berpisah dengan Airish. Inilah satu-satunya kenangan yang dapat mempersatukan mereka kembali.

Nyatanya memang benar. Setelah Delilah memainkan biola dengan lagu kenangannya ini, ternyata Airish mendengarnya. Sayangnya mereka tidak bertemu saat Delilah memainkannya.

Semua pengunjung berkumpul menyaksikan Junnu yang sedang bermain biola. Setelah Junnu mengakhiri lagunya, semua penonton bertepuk tangan sebagai tanda kekagumannya pada permainan biola yang sangat indah.

Dari kejauhan Senu mendengar suara musik biola dan Senu benar-benar mengenal lagu yang di dengarnya. "bukankah ini lagu ciptaanku untuk Delilah? Apakah Delilah telah mempublikasikan lagu ciptaanku? Atau mungkinkah Delilah yang sedang memainkan lagu ini?"

Senu yakin bahwa Delilah tidak mungkin mempublikasikan lagu ciptaannya. Senu ingin segera menemui pemain biola itu, tetapi ketika Senu menemukan tempat penjualan biola, Delilah sudah tidak berada di sana lagi.

"paman, apakah tadi ada yang bermain biola milik paman?" Senu ingin membuktikan dugaannya bahwa yang telah bermain biola itu adalah Delilah.

"iya den, benar. Tadi ada seorang gadis cantik yang meminjam biola ini dan permainan biolanya sungguh indah. Bahkan para pengunjung berkerumun menyaksikannya. Berkat permainan biolanya itu biola paman banyak yang membeli."

"Apakah gadis itu ada menyebut namanya?"

"waduh, sayang sekali den. Gadis itu tidak menyebut namanya." padahal penjual biola itu ingin merekrut Delilah sebagai sponsor penjualan biolanya, tetapi Delilah tidak bersedia melakukannya.

Menurut Senu, pemain biola itu belum jauh dari sana, mungkin jika Senu memainkan biola dengan lagu yang sama, Delilah akan mendengarnya.

"paman, bolehkah aku meminjam biola paman sebentar? Mungkin gadis itu akan kembali untuk menemuiku."

"oh tentu saja boleh den. Silahkan pakai saja biola ini." penjual biola itu menyerahkan sebuah biola kepada Senu.

Senu belum memainkan biolanya. Baru satu gesekan saja, semua pengunjung di sekitarnya segera menoleh. Kemudian Senu mulai memainkan biolanya dengan lagu ciptaanya yang telah di mainkan oleh Junnu.

Semua pengunjung berkumpul mengelilingi Senu yang bermain biola di atas panggung. Lagu baru di mulai, tapi penonton sudah bersorak sambil bertepuk tangan. Memang jarang orang yang bisa memainkan biola dengan cara yang menakjubkan.

"Wow keren... Bukankah lagu ini telah di mainkan oleh gadis cantik tadi? Kini pemuda tampan itu juga memainkan lagu yang sama. Memang benar-benar pasangan yang serasi. Tetapi, kenapa gadis cantik tadi tidak bersama pemuda tampan itu? Sepertinya lagu yang sedang mereka nyanyikan merupakan jawabannya."

Memang lagu yang di mainkan oleh Senu merupakan lagu kenangan Senu dan Junnu. Junnu tidak pernah mempublikasikan lagu itu, begitu juga dengan Senu. Mereka pernah berjanji untuk merahasiakan lagu ini hingga mereka bersatu kembali.

Nyatanya memang benar, ketika Junnu memainkan biola dengan lagu ini, Senu segera mendekatinya. Fikir Senu, seharusnya Junnu segera menemuinya dengan Senu memainkan biola dengan lagu ini.

Baru saja taksi yang di pesan Junnu menghampirinya. Tiba-tiba Junnu mendengar musik biola dengan lagu yang di mainkannya tadi. Tentu saja Junnu langsung berbalik badan.

"Hei Junnu! Ayo pulang. Elo mau kemana?" Adelia kebingungan melihat Junnu yang berbalik meninggalkan taksi yang telah di pesannya.

"Adelia, aku mendengar musik biola dimainkan. Lagu itu adalah lagu ciptaan Airish yang baru ku mainkan tadi." Junnu terburu-buru menjelaskan kepada Adelia dan segera meninggalkan taksi itu.

"Junnu! Tidak ada suara biola yang ku dengar. Mungkin hanya imajinasi mu saja. Ayo kita pulang, itu lihat taksi yang telah engkau pesan, sudah menunggu." Adelia tidak tahu mau bilang apa sama sopir taksi yang telah menunggu. Lagipula Adelia tidak mendengar sama sekali suara biola.

"Adelia, tolong urus proses cancel pesanan taksi itu, atau sebaiknya engkau pulang sendiri saja dengan taksi itu. Aku harus menemui Airish sekarang juga."

"apakah kau yakin Junnu, kenapa aku tidak mendengar suara biola? Kurasa engkau hanya berimajinasi saja."

Junnu tidak peduli apa yang dikatakan oleh Adelia, Junnu meninggalkan Adelia begitu saja. Kini Junnu kembali ke tempat penjualan biola, tempat Junnu memainkan biola tadi.

"wah benar nih, ini adalah lagu ciptaan Airish yang telah diciptakannya khusus untukku. Apakah Airish yang sedang memainkannya? Tentu saja! Tidak mungkin orang lain yang memainkan lagu kenangan kami.Tidak mungkin Airish mempublikasikan lagu ini."

Dari kejauhan Junnu melihat orang yang bermain biola. "haah? Bukankah yang bermain biola itu adalah Senu? Kenapa dia begitu pandai memainkan lagu ini? Apakah Airish telah memberitahukan lagu ini kepada Senu?"

Dalam pertengahan lagu, Senu menyampaikan kata sambutan. "lagu ini ku nyanyikan khusus untuk orang yang paling ku sayangi. Sengaja ku ciptakan lagu ini untukmu Delilah. Semoga engkau mendengarkan dan kembali kepadaku. Aku adalah Airish seperti yang engkau kenal. Aku mengganti namaku bukan berarti aku tidak mau bertemu denganmu lagi, tetapi aku harus mengganti namaku karena aku telah melalui kehidupan yang kedua setelah aku selamat dari kecelakaan."

Lalu Senu melanjutkan menyanyikan lagu tersebut. Junnu mendengar kata sambutan yang di sampaikan oleh Senu. Junnu menangis tersedu-sedu karena bahagia, setelah sekian lama menunggu akhirnya bertemu kembali.

Tadinya Junnu mengira yang memainkan biola itu adalah Senu, bukan Airish. Tetapi setelah Senu menyampaikan kata sambutan dan menjelaskan perubahan namanya, Junnu menjadi sangat bahagia. Ternyata orang yang selama ini di tunggunya, sudah menemaninya tanpa disadarinya.

"Airish. Aku Delilah..." Junnu berteriak kepada Senu yang baru selesai memainkan biolanya.

seketika suasana menjadi hening, semua mata pengunjung menuju ke arah Junnu.

"Delilah? Bukankah ini Junnu? Apakah Junnu adalah Delilah?" Senu kaget mendengar Junnu menyebut dirinya sebagai Delilah.

Memang jodoh tidak bisa di paksakan, dan begitu juga sebaliknya. Jika memang sudah jodoh, walaupun terpisah jarak dan waktu, pasti akan bertemu kembali.

Episodes
1 Cinta Lama Bersemi Kembali
2 Pemuda Misterius
3 Orang Tua Tidak Merestui
4 Keluarga Baru
5 Bertemu Tetapi Tidak Saling Mengenali
6 Telepon Misterius
7 Hari Yang Dinantikan Shinta dan Yohanes
8 Benci Adalah Benar Benar Cinta
9 Bernostalgia
10 Nomor Telepon
11 Lagu Mempertemukan Kedua Kekasih
12 Cinta Lama Bersemi Kembali
13 Hubungan Percintaan Telah Direstui
14 Orang Ketiga
15 Airish Dipenjara 3 Tahun
16 Jati Diri Airish
17 Awal Kebangkitan
18 Kepulangan Airish
19 Kuas Spiritual
20 Pulang Kampung
21 Pasar Lelang
22 Orang Kaya Baru
23 Sebelum Acara Pernikahan
24 Keributan Di Hotel Horison
25 Winston Bertemu Airish
26 Ketua Mafia Sesungguhnya
27 Kedatangan Pemimpin Mafia
28 Penguasa Negeri Akhirat
29 Bougenville
30 Villa Bougenville
31 Villa Paling Mewah
32 Kejadian Di Villa
33 Pasar Barang Antik
34 Batu Giok Hijau
35 Pemimpin Pasar Antik
36 Tuan Zeni
37 Membakar Kursi Naga
38 Menyerap Energi Spiritual
39 Kembali Ke Villa
40 Kondangan
41 Bintang Tamu
42 Keluarga Tanaka Dilarang Masuk
43 Yayasan Budi Suci
44 Serangan Timotius
45 Airish Turun Tangan
46 Akhir Pesta
47 Shinta Pergi Dari Bougenville
48 Elsa Penari Bar
49 Menolak Uang Satu Miliar
50 Airish Mencari Elsa
51 Kawamatsu Turun Tangan
52 Hutang Satu Miliar
53 Menarik Uang Satu Miliar
54 VIP
55 Membantu Elsa
56 Suasana Di Kafe
57 Bersenang-senang Di KTV
58 Kejadian Di KTV
59 Jacky Kena Batunya
60 Kebohongan Jacky
61 Nyawa Di Ujung Tanduk
62 Kawamatsu Turun Tangan
63 Permintaan Maaf
64 Bertemu Teman Lama
65 Anggota Yayasan Budi Suci
66 Bayu Memanggil Baron
67 Baron Ketakutan
68 Reuni
69 Mantan Pacar Elsa
70 Bully
71 Jam Tangan
72 Pembuktian
73 Memesan 10 Botol Minuman
74 Airish Tidak Perlu Membayar
75 Di Kerjai
76 Berpura-pura Kenal
77 Bukan Airish Yang Datang
78 Menunggu Tamu Penting
79 Uang Sogokan
80 Docusign
81 Kerjasama
82 Bertemu Dengan Zeni
83 Bobby Mengamuk
84 Menangkap Peluru
85 Pergi Ke Pedalaman
86 Keracunan
87 Jamur Lingzhi
88 Faisal Menyewa Pembunuh Bayaran
89 Tabrakan Di Bougenville
90 Provokasi
91 Memanggil Kawamatsu
92 Villa Paling Mahal
93 Di Hadang Petugas Keamanan
94 Tiba Di Vila
95 Di Hadang Faisal
96 Pembunuh Bayaran
97 Pendukung Airish Datang
98 Vota Berlutut
99 Bukit Siguntang
100 Padepokan Siguntang
101 Batu Satam
102 Batu Satam Pecah
103 Papan Tujuh Bintang
104 Winda Tersadar
105 Airish Membeku
106 Monster
107 Kabur
108 Delilah Minta Balikan
109 Kembali Ke Villa Bougenville
110 Pagi Sore
111 Bertemu Teman SMA
112 Kawamatsu
113 Memanggil Faisal
114 Menyerahkan Perusahaan
115 Kakak Sepupu
116 Bambang Memotong Tangannya
117 Pil Penambah Energi
118 Akar Rumput
119 Anak Walikota
120 Investor
121 Pasangan Yang Baik
122 Teknik Membangkitkan Jiwa
123 Menjadi Boneka
124 Melawan Yudhistira
125 Meminta Bantuan Ridho
126 Kedatangan Keluarga Jauh
127 Pamer
128 Minuman Edisi Terbatas
129 Kedatangan Alex
130 Diusir Walikota
131 Di Usir Walikota
132 Alex Menemui Airish
133 Pengakuan
134 Liontin Giok
135 Faisal Bertemu Hendri
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Cinta Lama Bersemi Kembali
2
Pemuda Misterius
3
Orang Tua Tidak Merestui
4
Keluarga Baru
5
Bertemu Tetapi Tidak Saling Mengenali
6
Telepon Misterius
7
Hari Yang Dinantikan Shinta dan Yohanes
8
Benci Adalah Benar Benar Cinta
9
Bernostalgia
10
Nomor Telepon
11
Lagu Mempertemukan Kedua Kekasih
12
Cinta Lama Bersemi Kembali
13
Hubungan Percintaan Telah Direstui
14
Orang Ketiga
15
Airish Dipenjara 3 Tahun
16
Jati Diri Airish
17
Awal Kebangkitan
18
Kepulangan Airish
19
Kuas Spiritual
20
Pulang Kampung
21
Pasar Lelang
22
Orang Kaya Baru
23
Sebelum Acara Pernikahan
24
Keributan Di Hotel Horison
25
Winston Bertemu Airish
26
Ketua Mafia Sesungguhnya
27
Kedatangan Pemimpin Mafia
28
Penguasa Negeri Akhirat
29
Bougenville
30
Villa Bougenville
31
Villa Paling Mewah
32
Kejadian Di Villa
33
Pasar Barang Antik
34
Batu Giok Hijau
35
Pemimpin Pasar Antik
36
Tuan Zeni
37
Membakar Kursi Naga
38
Menyerap Energi Spiritual
39
Kembali Ke Villa
40
Kondangan
41
Bintang Tamu
42
Keluarga Tanaka Dilarang Masuk
43
Yayasan Budi Suci
44
Serangan Timotius
45
Airish Turun Tangan
46
Akhir Pesta
47
Shinta Pergi Dari Bougenville
48
Elsa Penari Bar
49
Menolak Uang Satu Miliar
50
Airish Mencari Elsa
51
Kawamatsu Turun Tangan
52
Hutang Satu Miliar
53
Menarik Uang Satu Miliar
54
VIP
55
Membantu Elsa
56
Suasana Di Kafe
57
Bersenang-senang Di KTV
58
Kejadian Di KTV
59
Jacky Kena Batunya
60
Kebohongan Jacky
61
Nyawa Di Ujung Tanduk
62
Kawamatsu Turun Tangan
63
Permintaan Maaf
64
Bertemu Teman Lama
65
Anggota Yayasan Budi Suci
66
Bayu Memanggil Baron
67
Baron Ketakutan
68
Reuni
69
Mantan Pacar Elsa
70
Bully
71
Jam Tangan
72
Pembuktian
73
Memesan 10 Botol Minuman
74
Airish Tidak Perlu Membayar
75
Di Kerjai
76
Berpura-pura Kenal
77
Bukan Airish Yang Datang
78
Menunggu Tamu Penting
79
Uang Sogokan
80
Docusign
81
Kerjasama
82
Bertemu Dengan Zeni
83
Bobby Mengamuk
84
Menangkap Peluru
85
Pergi Ke Pedalaman
86
Keracunan
87
Jamur Lingzhi
88
Faisal Menyewa Pembunuh Bayaran
89
Tabrakan Di Bougenville
90
Provokasi
91
Memanggil Kawamatsu
92
Villa Paling Mahal
93
Di Hadang Petugas Keamanan
94
Tiba Di Vila
95
Di Hadang Faisal
96
Pembunuh Bayaran
97
Pendukung Airish Datang
98
Vota Berlutut
99
Bukit Siguntang
100
Padepokan Siguntang
101
Batu Satam
102
Batu Satam Pecah
103
Papan Tujuh Bintang
104
Winda Tersadar
105
Airish Membeku
106
Monster
107
Kabur
108
Delilah Minta Balikan
109
Kembali Ke Villa Bougenville
110
Pagi Sore
111
Bertemu Teman SMA
112
Kawamatsu
113
Memanggil Faisal
114
Menyerahkan Perusahaan
115
Kakak Sepupu
116
Bambang Memotong Tangannya
117
Pil Penambah Energi
118
Akar Rumput
119
Anak Walikota
120
Investor
121
Pasangan Yang Baik
122
Teknik Membangkitkan Jiwa
123
Menjadi Boneka
124
Melawan Yudhistira
125
Meminta Bantuan Ridho
126
Kedatangan Keluarga Jauh
127
Pamer
128
Minuman Edisi Terbatas
129
Kedatangan Alex
130
Diusir Walikota
131
Di Usir Walikota
132
Alex Menemui Airish
133
Pengakuan
134
Liontin Giok
135
Faisal Bertemu Hendri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!