Episode 2

Baru saja Denis keluar dari kamar Nia. Wanita itu tampak begitu senang akan kedatangan Denis beberapa menit yang lalu. Tidak bisa dipungkiri jika memang Nia adalah wanita yang sangat baik, namun entah mengapa, rasa sakit dihati telah menuntunnya untuk menjadi Nia yang berbeda ketika berhadapan dengan ayah dan ibu tirinya. Sejenak ia melirik ke arah jam yang bertengger di atas dinding, tepat pukul sembilan malam.

Nia Menghembuskan nafasnya. Menahan diri untuk menjadi orang lain dihadapan ayah dan ibu tiri sungguh membuatnya merasa lelah. Mencoba untuk tetap menjadi orang baik walau hatinya menjerit marah.

Tidak menunggu lama Nia segera merebahkan tubuhnya diatas kasur setelah tadi, ia sudah mengganti pakaian dengan piyama tidurnya. Memposisikan diri untuk segera terlelap dalam tidurnya. Menyambut mimpi indah yang sesuai dengan permintaannya.

Namun lagi dan lagi, Nia harus mengurungkan niatnya untuk merasakan ketenangan. Suara ketukan pintu membuyarkan mimpi yang baru akan disusun olehnya.

tok tok tok

Dengan malas Nia beranjak dari tempat tidurnya. Membawa langkah kakinya untuk segera membukakan pintu kamar. Mencari tahu siapa kali ini yang akan mengganggu waktunya.

Ceklek

Kedua mata saling bertemu, saling memandang dengan pancaran sinar yang berbeda.

"Ada apa ayah datang kemari?"

"Apa Ayah boleh masuk?" Bukannya menjawab bagus kembali melayangkan sebuah pertanyaan.

"Masuklah, Ayah! Jangan sungkan, Nia kan, tinggal dirumah Ayah."

Bagus kembali menelan pil pahit. Kerap kali dia harus menahan rasa sesak ketika harus berhadapan dengan Nia, anak yang sangat dia sayangi dari sosok wanita yang ia cintai. Namun hanya dia sendiri yang mengetahui akan hal itu.

Tanpa ragu bagus melangkah masuk kedalam kamar Nia. Tersenyum pahit ketika melihat beberapa foto mantan istri bersama dengan putrinya. Istri yang sangat dia cintai selama hidupnya, bahkan hingga sampai saat ini. Tidak ada yang tahu tentang hal ini tanpa terkecuali Nia, anaknya.

"Kamu masih menyimpannya, menjaganya dengan baik, Nia?"

Nia berdehem pelan.

"Ada apa Ayah menemui Nia, hingga ingin masuk kedalam kamar Nia seperti ini?" tanya Nia sambil menahan rasa kesalnya yang tiba-tiba muncul.

Merasa ada yang aneh pada ayahnya. Tidak seperti biasanya yang hanya berbicara di ruang keluarga atau di ruangan tempat ayahnya bekerja. Kali ini, apa yang membawanya ingin masuk kedalam kamar Nia.

Nia mengernyitkan keningnya. Melihat sang ayah yang kini telah duduk dipinggir ranjang tanpa menghiraukan dirinya sang pemilik kamar. Mengambil foto yang ada diatas nakas.

"Ibumu memang sangatlah cantik, Nia. Sama sepertimu," ungkap bagus lirih sambil mengusap foto perempuan yang ada di dalam pigura.

Bagus tersenyum getir ketika kini dirinya kembali mengingat kejadian dimasa lalu. Masa lalu tentang perceraian yang membuat dirinya terpuruk selama satu tahun hingga dia dipertemukan kembali dengan Tania, mantan kekasih dan juga mantan sahabat dari istrinya.

Dulu ketika mereka masih kuliah, bagus yang berstatus kekasih Tania, tiba-tiba saja memutuskan hubungan mereka. Tanpa diduga jika bagus telah memilih untuk menikahi Lila tanpa sepengetahuan Tania. Hingga kini takdir telah membawa mereka kembali. Saling mengasihi untuk hidup bersama. Bagus dan Tania kembali menjalin kasih.

Namun beberapa bulan setelah bagus memutuskan untuk menikah lagi dengan Tania, hal yang sangat mengejutkan terjadi. Bagus mendapatkan kabar jika wanita yang sangat dicintainya telah meninggal dunia.

Lelaki itu tanpa sadar menitihkan air matanya.

Merasa sesak dengan hanya mengingat kembali kenangan indah yang telah dilalui olehnya dan juga wanita itu. Mantan istrinya, wanita yang dicintainya dan juga belahan jiwanya. Kini hanya dia yang tahu sejarah hubungan di antara mereka. Menyimpan rapat-rapat alasannya mereka berdua memilih untuk berpisah. Bahkan dia pun juga tidak memberitahukan alasannya berpisah pada Nia, anak kandungnya dari wanita itu.

"Ayah." Panggilan Nia membuyarkan lamunan bagus. Dengan gerakan cepat lelaki setengah baya itu mengusap ujung matanya yang basah.

"Ah, Iyah ... maaf, Ayah jadi lupa."

"Apa yang ingin ayah katakan? Aku sudah mengantuk sekali," tanya Nia kembali.

Bagus mengangguk kecil sambil tersenyum. Walau saat ini hatinya sedang menjerit, menahan gejolak yang kerap kali muncul jika harus berhadapan dengan gadisnya.

"Hemm." Bagus berdehem pelan.

"Besok Sabtu, Ayah mengadakan pertemuan dengan teman lama Ayah. Kami berencana untuk melakukan makan malam bersama di restoran keluarga ...."

"Lalu?" tukas Nia.

Bagus sejenak tersenyum lembut.

"Dengarkan dulu! Ayah belum selesai berbicara Nia."

"Hemmm." Nia mencembikkan bibirnya.

"Ayah sudah sepakat dengan teman Ayah sejak dua minggu yang lalu. Anak sulungnya kembali dari London beberapa hari yang lalu, Nia. Kami berencana untuk menjodohkan kalian berdua," jelas bagus pada anaknya.

Seketika itu Nia terperangah.

"Astaga Ayah ... apa maksud Ayah dengan menjodohkan kami berdua? Nia masih belum ingin menikah Ayah. Nia juga tidak mau dijodohkan dengan lelaki manapun, karena Nia bisa mencari calon suami sendiri," tolak Nia dengan kesal.

Amarahnya tiba-tiba menghampiri begitu saja. Mendapati penuturan dari sang ayah yang sama sekali tidak sesuai dengan keinginannya.

"Nia tidak mau dijodohkan. Jika Ayah mau, Ayah bisa menjodohkan Nayla, tapi jangan pernah berfikir untuk bisa menjodohkan Nia dengan lelaki pilihan ayah," lanjutnya lagi.

"NIA," bentak bagus.

Nia tersentak kecil mendengar suara teriakkan dari ayahnya.

"Nayla sudah memiliki kekasih. Sedangkan kamu? Ayah bahkan tidak pernah melihatmu membawa teman lelaki untuk dikenalkan pada Ayah. Ayah hanya ingin kamu segera menikah, Nia. Ingatlah jika saat ini usiamu akan menginjak 28 tahun. Ayah tidak mau kamu jadi per...," tutur bagus yang terpotong.

"Apa maksud perkataan ayah? Nia akan menikah, tapi bukan untuk saat ini. Lebih baik ayah segera keluar. Nia tidak berniat untuk melanjutkan pembicaraan ini," tukas Nia dengan kesal.

"Ayah tidak mau tahu. Kamu harus mau menerima perjodohan ini, Nia. Besok jam 7 malam ayah tunggu kedatanganmu di restoran keluarga," pintanya dengan penuh penekanan.

Nia tidak bergeming dari posisinya. Masih menatap sengit kearah bagus, ayahnya. Dengan masih menahan amarah yang saat ini masih membara.

"Ayah akan menunggu kedatanganmu besok, tepat pukul tujuh malam. Semoga kamu tidak mengecewakan ayah, Nia."

Setelah itu, bagus segera beranjak dari tempatnya. Melangkah besar untuk segera pergi dari kamar tersebut. Sejenak mereka saling beradu pandang, namun Nia lebih dulu memalingkan wajahnya.

Bagus segera mengajak kedua kakinya untuk melangkah pergi. Kembali ke kamarnya sendiri, dengan hati yang masih menahan luka. Terasa perih mendapati perlakuan anak kesayangan sudah tidak seperti dulu. Bagus bisa menyadari akan hal itu, namun sebisa mungkin dia untuk menahan emosinya.

Suara pintu yang tertutup terdengar seiring dengan sosok lelaki paruh baya itu yang telah pergi. Seketika, tubuh Nia merosot kebawah. Pertahanannya luruh begitu saja. Saat ini dia merasa sangat sedih. Sebenarnya dia tidak ingin bersikap dingin, namun hati yang telah tersakiti selalu saja bisa menguasai diri.

Nia menangis. Menangisi keadaannya yang seperti itu. Merasa kesal pada dirinya sendiri atas apa yang sudah dia lakukan pada ayahnya. Padahal, dia tahu jika lelaki paruh baya itu sangatlah menyayangi dirinya lebih dari siapapun di rumah mewah tempatnya tinggal.

Namun tetap saja, Nia tidak bisa mengendalikan dirinya ketika berhadapan dengan ayah dan ibu tirinya.

"Ibu ... maafkan, Nia. Nia tidak bisa menjadi orang yang baik sesuai dengan permintaan ibu," ucap Nia disela-sela tangisnya.

Tbc

Terpopuler

Comments

Neng Niehan

Neng Niehan

aku penasaran apa alasan ayah dan ibu Nia bercerai

2022-04-07

1

Dwi Alviana

Dwi Alviana

bikin dia g cennge author setiap. novel isinya mewek 😂😂

2021-10-15

0

itin

itin

jangan jangan perceraiannya orangtuanya nia atas permintaan sepihak kali ya makanya bagus bilang lila istri yang sangat dicintainya hingga akhir meski dia sudah menikah lagi dengan tania mantan kekasihnya. buktinya lila minta nia untuk tinggal bersama ayahnya dan jangan membencinya.

mampir dinovel ini atas komen salhsatu reader katanya meski perceraian tapi sampai akhir nia dan adrian tidak kembali bersama..... m e n a r i k

2021-05-01

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!