8. Berangkat Pagi

"Udah, gak usah ngumpet. Ayah udah tau kok kalau kamu ngerokok. Lanjutin aja," kata Marvin dengan santai.

Arkan hanya cengegesan, Ayahnya itu memang paling pengertian.

"Nih, Bunda kamu buatin teh anget, minum dulu nanti masuk angin," kata Marvin sambil mengulurkan segelas teh hangat kepada putra kebanggannya itu.

"Terima kasih Ayah!" sahut Arkan.

Pemuda itu meraih gelas berisi teh hangat dan langsung menyesapnya sehingga tubuhnya kini terasa begitu hangat.

"Teh buatan Bunda memang selalu enak, apa lagi minumnya abis keujanan gini," kata Arkan sambil tertawa kecil.

"Makanya, kalo anter pacar kamu pulang berteduh dulu," kata Marvin sambil duduk di dekat putranya itu. Arkan menatap sang Ayah.

"Ayah kok tau kalo aku abis anterin cewek

pulang?" tanyanya.

Marvin hanya tertawa sambil menepuk bahu sang putra.

"Kamu pikir Ayah gak pernah muda? Ayah juga pernah jatuh cinta, pernah muda, pernah bandel juga," kata Marvin.

"Kirain Ayah langsung jreng setua ini," ledek Arkan.

Pletak!

Marvin menjitak dahi Arkan dengan tangannya.

"Sembarangan aja kalo ngomong. Ngomong-ngomong ceweknya cantik gak? Kalo gak cantik gak usah dikejar. Ayah dulu gak pernah pacaran sama cewek jelek. Bundamu aja dulu primadonanya sekolah," kata Marvin dengan bangga.

"Ya kan Ayah emang gak pernah pacaran, Bunda pacar pertama Ayah!"

Marvin tertawa mendengar perkataan putranya itu.

"Iyah sih, tapi tetep aja kamu harus banyak berjuang kalo mau dapetin cewe kayak Bunda kamu! Tapi Ayah yakin gak ada yang bisa nolak kamu, secara Ayahnya juga

ganteng!" kata Marvin dengan percaya diri.

Arkan hanya tertawa, seandainya saja sang Ayah tahu bagaimana jutek dan galaknya Kamila.

"Dia cantik Ayah, tapi galak banget dia kalo ketemu aku langsung darah tinggi," kata Arkan.

"Hahaha ...cantik tapi galak, berarti dia istimewa," kata Marvin.

"Biasa aja, aku suka aja godain dia Ayah, dia lucu kalo lagi marah apalagi dia orangnya cepet kesel sama kayak Bunda," jawab Arkan sambil tertawa di akhir.

Marvin tertawa lalu menghela napas panjang sambil menatap sang putra. Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat, saat ini Arkan sudah tumbuh menjadi pemuda yang tampan dan gagah.

Marvin merasa seperti melihat dirinya sendiri ketika muda di dalam diri Arkan.

"Oiya sebentar lagi kamu lulus sekolah, belajar yang bener!" ujar Marvin.

"Aku belajar kok Ayah, cuman kadang suka ngantuk aja gitu," jawab Arkan sambil cengengesan.

Marvin menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Jangan berantem terus dan bikin Bunda kamu susah. Kalau bukan kamu, siapa nanti yang bakalan nerusin perusahaan Ayah?" kata Marvin.

"Masih lama, Yah. Aku kan juga harus kuliah dulu, masa lulus sekolah mau langsung pegang perusahaan Ayah," kata Arkan.

"Ya seenggaknya nanti waktu kamu kuliah kamu udah mulai masuk ke kantor bantuin Avah. Jadi, kamu ngerti seluk beluk perusahaan. Siapa aja rekan bisnis Ayah. Kalau udah waktunya kan enak. Ayah gak usah ajarin kamu lagi," kata Marvin.

Arkan menghela napas panjang lalu mengembuskannya perlahan. Sebenarnya ia tidak terlalu tertarik dengan dunia bisnis. Tetapi, dalam hal ini Ayahnya benar. Jika

bukan dia siapa lagi yang akan mewarisi perusahaan sang Ayah?

"Iya, Ayah. Aku janji bakalan mulai belajar tentang perusahaan Ayah," jawab Arkan.

Marvin tersenyum senang,

.

"Nah gitu dong, Ayah titip pesan Arkan,

jangan berantem yang berlebihan apalagi sampe main senjata, kalo kamu celakain anak orang terus urusannya hukum gimana? Itu bisa diatur sebenernya tapi kalo kamu yang celaka gimana? Kamu gak kasian sama Bunda?" kata Marvin lagi.

Arkan menghembuskan nafasnya lelah.

"Aku gak akan berantem kalo gak dipancing Ayah, aku juga gak mau buat Bunda marah atau sedih tapi kadang manusia di luar sana kalo kita gak pake kekerasan gak akan paham kalo di kasih tau pake bahasa manusia!"

"Aku gak bisa diem aja, aku bakalan ngelakuin apa pun kalo kaitannya sama Bunda!"

Marvin tersenyum, Arkan itu memang dirinya versi muda tapi Arkan lebih parah Arkan bisa saja bertarung sampai titik darah penghabisan.

"Iyah Ayah tau, tapi kamu juga harus ingat keselamatan kamu sendiri Arkan, Ayah gak ngelarang kamu, karena kamu laki-laki, kamu pasti bisa jaga diri tapi inget Bunda gak suka kamu terluka Arkan!"

Arkan menghela nafasnya dia menghembuskan asap rokok dari mulutnya ke udara.

"Aku gak peduli dengan diri aku Ayah, aku sayang Bunda seperti yang Ayah ajarkan ke aku, aku harus bantu Ayah jadi pelindung keluarga, aku harus ngelindungin orang yang aku sayang! Aku bukan gak tau kalo

keluarga kita punya banyak musuh."

"Aku bisa aja bunuh mereka kalo mereka berani nyentuh orang yang aku sayang!"

***

Pagi itu tidak seperti biasanya Arkan datang pagi ke sekolah. Tentu saja, ia bisa tepat waktu karena Alisha memaksanya bangun dan seperti biasa Arkan tidak akan mampu berkutik jika sang bunda sudah

bersuara.

"Gue curiga nih kalo bentar lagi ada badai, tumben lo dateng pagi biasanya langganan nulis nama di ruang Bk," kata Bastian.

"Pala lo badai, biasa Bunda yang bangunin lo tau sendiri gimana nyokap gue kalo gak diturutin," jawab Arkan sambil mematikan rokoknya.

"Anak yang penurut!" ujar Bastian sambil menepuk-nepuk kepala Arkan.

"Sialan lo!" maki Arkan.

Bastian ingin meledek Arkan tetapi bel sudah berbunyi dan pelajaran pun dimulai. Jika anak-anak yang lain sibuk belajar

tidak demikian dengan Arkan. Beberapa kali ia menguap dan mengucek matanya. Arkan menguap saat di kelas dia benar-benar mengantuk.

Memang ia tidak biasa bangun pagi dan selalu tidur larut malam. Itulah sebabnya ia merasa sangat ngantuk sekali pagi ini.

"Arkan! Saya tau kalo kamu emang nakal dan sulit diatur, tapi karena pagi ini mood saya sedang bagus sekarang kamu pergi ke toilet cuci muka sana biar gak nguap terus saya nanti ketularan ngantuk!" seru

Pak Yusuf, guru kimia mereka.

Pak Yusuf itu terkenal killer dan biasanya beliau tidak akan membiarkan siswanya tidak memerhatikan pelajarannya. Tapi,

pagi ini mood lelaki berusia tiga puluh

empat talhun itu rupanya sedang baik. la tidak langsung menghukum Arkan melainkan menyuruh pemuda petakilan nan tengil itu mencuci mukanya.

"Wih Bapak baik deh, berarti saya ijin ke toilet nih?" tanya Arkan.

Terpopuler

Comments

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

Sukaaaaa bgt lht anak lahang akur ma Ayahnya....
jarang jarang loh.... 👍☺

2023-08-23

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pertengkaran
2 2. Amarah Ibu
3 3. Terlambat.
4 4. Di Hukum
5 5. Di Perpustakaan
6 6. Berteduh
7 7. Menggoda Kamila
8 8. Berangkat Pagi
9 9. Kebal Hukuman
10 10. Gravendal !!
11 11. Di Kantor Polisi
12 12. Omelan Bunda
13 13. Ucup Disita
14 14. Berangkat Bareng Camer
15 15. Masalah Sean Dan Kean
16 16. Ibu Tiri Kamila
17 17. Pingsan
18 18. Luka Lebam
19 19. Mengantarkan Kamila
20 20. Kecurigaan
21 21. Sedikit Mengetahui
22 22. Ucup Kembali
23 23. Menolong Kamila
24 24. Perhatian Kecil
25 25. Jatuh Cinta?
26 26. Kekejaman Ibu Tiri
27 27. Terlambat Berujung Bolos Sekolah
28 28 Taman
29 29. Perhatian Arkan
30 30. Kamila Diculik
31 31. Hilang Kendali
32 32. Mengobati Luka
33 33. Semakin Curiga
34 34. Rasa Mulai Timbul?
35 35. Tangisan Kesedihan
36 36. Pelukan Penenang
37 37. Makan Bersama
38 38. Keluarga Baru
39 39. Mengantar Pulang
40 40. Ibu Tiri Bermuka Dua
41 41. Pasar Malam
42 42. Bertemu Ayahnya Kamila
43 43. Pelindung
44 44. Sosok Bunda
45 45. Arkan Marah
46 46. Perasaan Kamila
47 47. Pelukan Hangat
48 48. Niat Jahil
49 49. Misi Khusus
50 50. Ancaman Arkan
51 51. Dendam Boy
52 52. Kangen
53 53. Proyek Besar Reynald
54 54. Wanita Ular
55 55. Rencana Licik Livia
56 56. Terlalu Baik
57 57. Ibunda Kamila
58 58. Termakan Omongan
59 59. Dirumah Arkan
60 60. Apa Rencana Arkan?
61 61. Teror Dari Arkan
62 62. Pertemuan Pembahasan Perusahaan
63 63. Kekhawatiran Kamila
64 64. Kekecewaan Kamila
65 65. Kesedihan Kamila
66 66. Ulah Arkan
67 67. Perdebatan Antara Ayah Dan Anak
68 68. Sosok Penenang
69 69. Menyusup ke Kamar Kamila
70 70. Pecel Lele Dan Soto
71 71. Begadang Bareng
72 72. Bunda Yang Cemas
73 73. Perjanjian Perusahaan
74 74. Hinaan Alex Dan Silvana
75 75. Seperti Ibu Sendiri
76 76. Ambisi Reynald
77 77. Rencana Busuk Reynald
78 78. Sifat Asli Sang Ayah
79 79. Psikolog
80 80. Kesedihan Luar Biasa
81 81. CCTV Terpasang!
82 82. Niat Arkan
83 83. Seperti Kakak
84 84. Amarah Reynald
85 85. Arkan Marah
86 86. Emosi Tak Terkendali
87 87.Arkan Yang Penuh Dendam
88 88. Membabi Buta
89 89. Arkan Yang Marah
90 90. Peemintaan Maaf
91 92. Dendam Livia
92 93. Bukan Pembunuh !!!
93 91. Kangen
94 94. Tak Ingin Mila Pergi
95 95. Rasa Yang Begitu Besar
96 96. Berpisah Dengan Kakek Dan Nenek
97 97. Kamila Yang Usil
98 98. Mengunjungi Penjara
99 99. Menikah?
100 100. Permintaan Arkan
101 101. Chat siapa?
102 102. Larangan Arkan Untuk Kamila
103 103. Teror Dari Seseorang
104 104. Mereka Kembali !
105 105. Peringatan Dari Arkan
106 106. Ambisi Rena
107 107. Kenapa Kamila?
108 108. Kabar Duka
109 109. Kepergian Kakek Dan Nenek
110 110. Cantik Milik Arkan
111 111. Wanita Seperti Ulat Bulu
112 112. Kebun Strawberry
113 113. Wasiat Kakek
114 114. Kejutan?
115 115. Tamu Tak Di Undang
116 116. Tak Tau Malu
117 117. Menjahili Rena
118 118. Nikah Muda Tak Disetujui
119 119. Amarah Bunda
120 120. Fitnah Keji
121 121. Benda Kesayangan
122 122. Hampir
123 123. Risa?
124 124. Terungkap?
125 125. Diculik Lagi
126 126. Penyelamatan
127 127. Arkan Murka
128 128. Gangguan Kejiwaan Risa
129 129. Di Rumah Sakit
130 130. Seperti Istri
131 131. Lelaki Yang Betanggung Jawab
132 132. Hari Ini Esok Dan Selamanya
133 133. Mereka Yang Sepet
134 134. Arkan Cemburu
135 135. Cemburu Yang Membara
136 136. Turnamen Basket
137 137. Seperti Kepiting Rebus
138 138. Arkan Yang Tak Ingin Jauh
139 139. Kamila Milik Arkan
140 140. Berangkat
141 141. LDR
142 142. Kangen
143 143. Jauh Di Atas Segalanya
144 144. Pengagum Dalam Diam
145 145. Peringatan Dari Daren
146 146. Kean Yang Syok
147 147. Seperti Keluarga Sendiri
148 148. Sebatang Kara
149 149. Wanita Licik
150 150. Pertengkaran
151 151. Rencana Menyusul Ke Bali
152 152. Terungkap?
153 153. Ketakutan Lia
154 154. Kamila Celaka
155 155. Lumpuh
156 156. Janji Alisha
157 157. Kesetiaan Arkan
158 158. Dendam Arkan
159 159. Kamila Yang Curiga
160 160. Permintaan Maaf Lia
161 161. Kemenagan
162 162. Perhatian Bunda
163 163. Tidak Percaya Diri
164 164. Pindah Kelas
165 165. Saling Melengkapi
166 166. Raka?
167 167. Peringatan Untuk Raka
168 168. Salah Paham
169 169. Gosong!!
170 170. Arkan Demam
171 171. Support System
172 172. Hampir Celaka
173 173. Berbagi
174 174. Bertemu Om
175 175. Kasih Sayang Bunda
176 176. Perlawanan Dari Kamila
177 177. Sosok Lain Kamila
178 178. Kamila Yang Bahagia
179 179. Kamila Melawan
180 180. Toko Buku
181 181. Ingkar Janji
182 182. Ngambek
183 183. Amarah
184 184. Saham Dicabut?
185 185. Anak Angkat
186 186. Malam Minggu
187 187. Penyusup?
188 188. Omelan Bunda
189 189. Perbuatan Erik?
190 190. Kue
191 191. Kamila Yang Protektif
192 192. Celaka
193 193. Kondisi Arkan
194 194. Kesedihan Yang Mendalam
195 195. Dendam Kamila
196 196. Kamila Yang Hilang Kendali
197 197. Kebahagiaan
Episodes

Updated 197 Episodes

1
1. Pertengkaran
2
2. Amarah Ibu
3
3. Terlambat.
4
4. Di Hukum
5
5. Di Perpustakaan
6
6. Berteduh
7
7. Menggoda Kamila
8
8. Berangkat Pagi
9
9. Kebal Hukuman
10
10. Gravendal !!
11
11. Di Kantor Polisi
12
12. Omelan Bunda
13
13. Ucup Disita
14
14. Berangkat Bareng Camer
15
15. Masalah Sean Dan Kean
16
16. Ibu Tiri Kamila
17
17. Pingsan
18
18. Luka Lebam
19
19. Mengantarkan Kamila
20
20. Kecurigaan
21
21. Sedikit Mengetahui
22
22. Ucup Kembali
23
23. Menolong Kamila
24
24. Perhatian Kecil
25
25. Jatuh Cinta?
26
26. Kekejaman Ibu Tiri
27
27. Terlambat Berujung Bolos Sekolah
28
28 Taman
29
29. Perhatian Arkan
30
30. Kamila Diculik
31
31. Hilang Kendali
32
32. Mengobati Luka
33
33. Semakin Curiga
34
34. Rasa Mulai Timbul?
35
35. Tangisan Kesedihan
36
36. Pelukan Penenang
37
37. Makan Bersama
38
38. Keluarga Baru
39
39. Mengantar Pulang
40
40. Ibu Tiri Bermuka Dua
41
41. Pasar Malam
42
42. Bertemu Ayahnya Kamila
43
43. Pelindung
44
44. Sosok Bunda
45
45. Arkan Marah
46
46. Perasaan Kamila
47
47. Pelukan Hangat
48
48. Niat Jahil
49
49. Misi Khusus
50
50. Ancaman Arkan
51
51. Dendam Boy
52
52. Kangen
53
53. Proyek Besar Reynald
54
54. Wanita Ular
55
55. Rencana Licik Livia
56
56. Terlalu Baik
57
57. Ibunda Kamila
58
58. Termakan Omongan
59
59. Dirumah Arkan
60
60. Apa Rencana Arkan?
61
61. Teror Dari Arkan
62
62. Pertemuan Pembahasan Perusahaan
63
63. Kekhawatiran Kamila
64
64. Kekecewaan Kamila
65
65. Kesedihan Kamila
66
66. Ulah Arkan
67
67. Perdebatan Antara Ayah Dan Anak
68
68. Sosok Penenang
69
69. Menyusup ke Kamar Kamila
70
70. Pecel Lele Dan Soto
71
71. Begadang Bareng
72
72. Bunda Yang Cemas
73
73. Perjanjian Perusahaan
74
74. Hinaan Alex Dan Silvana
75
75. Seperti Ibu Sendiri
76
76. Ambisi Reynald
77
77. Rencana Busuk Reynald
78
78. Sifat Asli Sang Ayah
79
79. Psikolog
80
80. Kesedihan Luar Biasa
81
81. CCTV Terpasang!
82
82. Niat Arkan
83
83. Seperti Kakak
84
84. Amarah Reynald
85
85. Arkan Marah
86
86. Emosi Tak Terkendali
87
87.Arkan Yang Penuh Dendam
88
88. Membabi Buta
89
89. Arkan Yang Marah
90
90. Peemintaan Maaf
91
92. Dendam Livia
92
93. Bukan Pembunuh !!!
93
91. Kangen
94
94. Tak Ingin Mila Pergi
95
95. Rasa Yang Begitu Besar
96
96. Berpisah Dengan Kakek Dan Nenek
97
97. Kamila Yang Usil
98
98. Mengunjungi Penjara
99
99. Menikah?
100
100. Permintaan Arkan
101
101. Chat siapa?
102
102. Larangan Arkan Untuk Kamila
103
103. Teror Dari Seseorang
104
104. Mereka Kembali !
105
105. Peringatan Dari Arkan
106
106. Ambisi Rena
107
107. Kenapa Kamila?
108
108. Kabar Duka
109
109. Kepergian Kakek Dan Nenek
110
110. Cantik Milik Arkan
111
111. Wanita Seperti Ulat Bulu
112
112. Kebun Strawberry
113
113. Wasiat Kakek
114
114. Kejutan?
115
115. Tamu Tak Di Undang
116
116. Tak Tau Malu
117
117. Menjahili Rena
118
118. Nikah Muda Tak Disetujui
119
119. Amarah Bunda
120
120. Fitnah Keji
121
121. Benda Kesayangan
122
122. Hampir
123
123. Risa?
124
124. Terungkap?
125
125. Diculik Lagi
126
126. Penyelamatan
127
127. Arkan Murka
128
128. Gangguan Kejiwaan Risa
129
129. Di Rumah Sakit
130
130. Seperti Istri
131
131. Lelaki Yang Betanggung Jawab
132
132. Hari Ini Esok Dan Selamanya
133
133. Mereka Yang Sepet
134
134. Arkan Cemburu
135
135. Cemburu Yang Membara
136
136. Turnamen Basket
137
137. Seperti Kepiting Rebus
138
138. Arkan Yang Tak Ingin Jauh
139
139. Kamila Milik Arkan
140
140. Berangkat
141
141. LDR
142
142. Kangen
143
143. Jauh Di Atas Segalanya
144
144. Pengagum Dalam Diam
145
145. Peringatan Dari Daren
146
146. Kean Yang Syok
147
147. Seperti Keluarga Sendiri
148
148. Sebatang Kara
149
149. Wanita Licik
150
150. Pertengkaran
151
151. Rencana Menyusul Ke Bali
152
152. Terungkap?
153
153. Ketakutan Lia
154
154. Kamila Celaka
155
155. Lumpuh
156
156. Janji Alisha
157
157. Kesetiaan Arkan
158
158. Dendam Arkan
159
159. Kamila Yang Curiga
160
160. Permintaan Maaf Lia
161
161. Kemenagan
162
162. Perhatian Bunda
163
163. Tidak Percaya Diri
164
164. Pindah Kelas
165
165. Saling Melengkapi
166
166. Raka?
167
167. Peringatan Untuk Raka
168
168. Salah Paham
169
169. Gosong!!
170
170. Arkan Demam
171
171. Support System
172
172. Hampir Celaka
173
173. Berbagi
174
174. Bertemu Om
175
175. Kasih Sayang Bunda
176
176. Perlawanan Dari Kamila
177
177. Sosok Lain Kamila
178
178. Kamila Yang Bahagia
179
179. Kamila Melawan
180
180. Toko Buku
181
181. Ingkar Janji
182
182. Ngambek
183
183. Amarah
184
184. Saham Dicabut?
185
185. Anak Angkat
186
186. Malam Minggu
187
187. Penyusup?
188
188. Omelan Bunda
189
189. Perbuatan Erik?
190
190. Kue
191
191. Kamila Yang Protektif
192
192. Celaka
193
193. Kondisi Arkan
194
194. Kesedihan Yang Mendalam
195
195. Dendam Kamila
196
196. Kamila Yang Hilang Kendali
197
197. Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!