6. Berteduh

Arkan mematikan mesin motornya.

"Ini udah mau malem, biarin aja lo di sini sendirian nanti lo di datengin setan tau rasa, emang lo gak takut? Gue sih ngeri yah!" ucap Arkan menakut-nakuti sambil

bergidig ngeri.

Kamila melihat Arkan malas.

"Mending gue sama setan penunggu halte daripada sama setan bentuk berandalan kayak lo yang hobinya bikin rusuh!" bantah Kamila yang kekuh tidak mau diantar Arkan.

Bukannya tersinggung Arkan malah tertawa membuat Kamila menatapnya heran.

"Kenapa lo? Kerasukan? Ketawa-ketawa sendiri!" ujar Kamila bingung.

"Enggak sih, lucu aja lo kayak punya dendam kesumbat sama gue!" jawab Arkan.

"Bacot, udah sana lo pergi ganggu tau gak, di mana-mana ada lo mulu." Kamila mengusir Arkan.

Arkan mengangguk-anggukan kepalanya.

"Yakin nih? Gue pergi nih."

Arkan menarik tuas gas, tapi belum memasukkan gigi persneling sehingga

motornya tidak jalan, hanya menggoda agar Kamila berubah pikiran.

"Pergi tinggal pergi, emang gue pikirin!" ketus Kamila.

"Yakin, nih? Ntar ada hantu beneran, lo teriak terus nangis-nangis, tolong Arkan harusnya tadi gue ikut lo aja," ledek Arkan lagi sambil tertawa.

Kamila mencebikan bibirnya.

" Najis, gue lebih teriak lagi kalo setannya modelan lo, udah sana pergi, lo juga gak ada gunanya di sini," balas Kamila sengit.

Arkan sengaja menarik lepas tuas gas motornya, sehingga menciptakan suara yang bising dari knalpot motor itu. Arkan membunyikan motornya kencang-kencang.

Kamila menutup telinganya.

" Berisik lo!" protes Kamila.

"Makanva naik, mumpung gue baik hati," kata Arkan.

Kamila menghela nafasnya lelah,

"Gue bilang ogah ya o..."

Apa yang ingin dikatakan Kamila terhenti saat melihat beberapa pria bertubuh besar berjalan ke arah halte.

Tiga pria berbadan besar dengan tato di lengan juga leher itu, membuat Kamila merinding. Arkan memandang ke arah

Kamila, Arkan melihat tiga preman

sedang berjalan ke arah halte.

Kamila takut jika harus berurusan dengan preman, gadis itu buru-buru turun dari halte dan menghampiri Arkan yang duduk di

atas motor.

Tanpa basa-basi Kamila naik ke motor Arkan, membuat pemuda itu terkejut dibuatnya.

"Ayo buru balik, gue nebeng!" perintah Kamila sambil menepuk pundak Arkan.

Arkan menoleh ke belakang, melihat Kamila yang duduk di motornya dengan wajah panik.

"Dih, tadi katanya gak mau, sekarang main naik aja, kenapa lo? Abis liat setan?" ledek Arkan untuk menggoda Kamila.

Kamila mencebik kesal, lantas menatap ke arah preman yang semakin dekat.

"Berisik anjir, tadi aja lo nawarin, udah ayo cepet jalan!" perintah Kamila sambil menepuk-nepuk pundak Arkan.

Arkan terkekeh dia tau Kamila pasti takut dengan pria berbadan besar itu, Arkan bukannya takut dia tidak mau berkelahi lagi hari ini, bisa-bisa sampai rumah ibunya akan kembali merajuk saat melihat luka di

tubuhnya.

"Nih helmnya pake, gue gak mau terima resiko kalo nanti kepala lo kenapa-kenapa, otak lo pasti ngebul!"

Arkan memberikan helm ke Kamila untuk keamanan gadis itu. Bukan Arkan namanya jika tidak menggoda Kamila dulu.

Kamila memutar bola matanya malas ia pun buru-buru memakai helm itu agar Arkan bisa segera membawanya pergi dari sana.

Setelah memastikan Kamila memakai helm dengan benar, Arkan pun memasukkan gigi persneling dan mulai memacu motor meninggalkan halte itu.

Kamila melihat ke belakang, dia sudah lumayan jauh dari halte.

"Huh ... selamat." Kamila menghela napas lega, bahkan mengusap dada setelah Arkan membawanya pergi.

Arkan melihat Kamila dari spion wajah gadis itu terlihat lega.

"Ngapa lo? Katanya ga takut apa-apa," ledek Arkan.

"Gue gak takut setan, kalau preman teteplah gue takut. Ntar kalo gue diapa-apain gimana?" ucap Kamila membela diri.

dia juga sebenarnya malu karena langsung naik ke motor Arkan begitu saja. Arkan hanya mengulum senyum, memacu motor ke arah rumah Kamila berada.

Saat mereka sudah sampai setengah jalan, langit tiba-tiba tertutup mendung dan hujan

mengguyur begitu deras.

"Arkan, hujan! Neduh dulu aja," kata Kamila sambil mengawasi sekitar, jalanan mulai gelap karena tertutup guyuran hujan.

Namun, Arkan tidak mendengarkan ucapan Kamila dan memilih terus memacu motornya di bawah guyuran hujan.

"Arkan lo budeg, ayo neduh dulu, lo mau sakit?" Kamila mencoba meminta Arkan menepi dan meneduh, tapi Arkan tidak merespon.

"Arkan! Neduh dulu!" Kamila menepuk pundak Arkan dengan kencang.

"Bentar, nyari tempat yang enak buat neduh," balas Arkan karena sepanjang jalan itu hanya ada pepohonan.

"Hah? Lo bilang apaan? Dari tadi gue bilang neduh Arkan" kata Kamila sedikit keras karena tidak bisa mendengar.

Hujan sangat lebat, Kamila juga mengenakan helm, membuatnya tidak bisa mendengar dengan jelas apa yang dikatakan oleh Arkan.

"Anjir lo yang budeg, gue bilang bentar nyari tempat neduh," teriak Arkan karena Kamila tidak dengar.

Keduanya berbicara sambil sedikit berteriak. Kamila sangat terkejut

mendengar Arkan mengatainya tuli, hingga dia tidak mau berpegangan di pundak Arkan dan memilih melipat kedua tangan di dada.

Arkan melihat warung tenda di sisi jalan. Dia pun berinisiatif meneduh di sana agar Kamila tidak terus mengomel. Mereka pun meneduh dengan seragam yang sudah basah kuyup.

"Basah Arkan dari tadi gue bilang neduh lo gak denger apa gimana?" gerutu Kamila sebal.

"Gue denger, tapi tadi cuman ada pohon-pohon lo mau neduh di semak semak, nanti ada setan terus gue khilaf, lo gue perawanin mampus"

Plak...

Kamila memukul lengan Arkan.

" Mulut lo sialan, amit-amit!" Kamila bergidig ngeri.

Arkan mencium aroma jahe yang sangat wangi, Arkan melihat kepada Kamila yang yang sedang mengusap-usap tangannya.

"Lo mau susu jahe?" tanya Arkan sambil menunjuk ke warung tenda di sebelah mereka.

Kamila tidak yakin jika Arkan benar-benar menawarinya, tapi karena Arkan terlihat serius, membuat Kamila pun mengangguk.

Arkan memesan dua susu jahe untuk menghangatkan badan, mereka

menikmati jahe itu sambil menunggu

hujan reda. Mereka menghabiskan susu jahe itu, hujan pun mulai reda dan tidak

sederas tadi meski masih gerimis.

Arkan melirik ke arah gadis itu sambil tersenyum kecil.

"Ngapain lo liatin gue begitu?" tanya Kamila sinis.

"Gak papa, lo galak amat sih kalo sama gue," ujar Arkan sambil meminum susu jahenya.

"Siapa yang gak kesel sama manusia berandalan kayak lo!"

Arkan tertawa saja gadis itu terlihat menggemaskan saat mengumpatinya.

"Enak?" tanya Arkan saat melihat Kamila baru saja menghabiskan susu jahe itu.

"Iya, lumayan," jawab Kamila.

Arkan menyodorkan gelasnya ke Kamila, membuat gadis itu terheran-heran.

"Apaan?" tanya Kamila dengan dahi berkerut.

"Enak kan? Udah abis juga. Sana lo yang bayar, anggep aja ongkos nebeng motor gue, bensin Mil!" ujar Arkan dengan wajah tanpa dosa.

Kamila terkejut dengan mulut menganga, bisa-bisanya Arkan meminta ongkos karena mengantarnya.

"Lo tadi yang nawarin sialan, tau gini ogah gue nebeng motor lo. Mending bis, gak keujanan!" geram Kamila yang kesal.

Arkan menggidikan bahunya.

" Awalnya gue emang ikhlas, lah lo yang awal nolak rejeki!" kata Arkan sambil menunjukan wajah tengilnya.

"Tapi kan gue tadi mikir dulu," kata Kamila lagi tidak mau kalah.

"Lo kebanyakan mikir, rejeki lo dipatok ayam kan. Sekarang karena lo mau ikut gue jadi ganti aturan dari awal kan lo nolak, jadi sekarang lo harus bayar, gak susah kok bayarin minuman gue kita impas!" ujar Arkan tanpa dosa, bahkan sampai

menaik-turunkan alis untuk menggoda Kamila.

Kamila menatap Arkan sengit, bahkan Kamila mengepalkan tangannya kesal dia ingin sekali meninju wajah Arkan, tapi memang dasarnya Arkan yang menyebalkan dia mencolek dagu Kamila.

"Najis ngapain pegang-pegang!"

Kamila mengambil kasar gelas dari tangan Arkan dan pergi membayar minuman mereka. Sedangkan Arkan sudah tertawa puas.

"Tau gini tadi gue gak usah minta bantuan dia," gerutu Kamila yang benar benar kesal dan sebal.

"Bener kan? Firasat gue soal tuh anak setan gak pernah salah! Dia gak akan nolongin gue cuma-cuma!"

"Arkan sialan?!"

Episodes
1 1. Pertengkaran
2 2. Amarah Ibu
3 3. Terlambat.
4 4. Di Hukum
5 5. Di Perpustakaan
6 6. Berteduh
7 7. Menggoda Kamila
8 8. Berangkat Pagi
9 9. Kebal Hukuman
10 10. Gravendal !!
11 11. Di Kantor Polisi
12 12. Omelan Bunda
13 13. Ucup Disita
14 14. Berangkat Bareng Camer
15 15. Masalah Sean Dan Kean
16 16. Ibu Tiri Kamila
17 17. Pingsan
18 18. Luka Lebam
19 19. Mengantarkan Kamila
20 20. Kecurigaan
21 21. Sedikit Mengetahui
22 22. Ucup Kembali
23 23. Menolong Kamila
24 24. Perhatian Kecil
25 25. Jatuh Cinta?
26 26. Kekejaman Ibu Tiri
27 27. Terlambat Berujung Bolos Sekolah
28 28 Taman
29 29. Perhatian Arkan
30 30. Kamila Diculik
31 31. Hilang Kendali
32 32. Mengobati Luka
33 33. Semakin Curiga
34 34. Rasa Mulai Timbul?
35 35. Tangisan Kesedihan
36 36. Pelukan Penenang
37 37. Makan Bersama
38 38. Keluarga Baru
39 39. Mengantar Pulang
40 40. Ibu Tiri Bermuka Dua
41 41. Pasar Malam
42 42. Bertemu Ayahnya Kamila
43 43. Pelindung
44 44. Sosok Bunda
45 45. Arkan Marah
46 46. Perasaan Kamila
47 47. Pelukan Hangat
48 48. Niat Jahil
49 49. Misi Khusus
50 50. Ancaman Arkan
51 51. Dendam Boy
52 52. Kangen
53 53. Proyek Besar Reynald
54 54. Wanita Ular
55 55. Rencana Licik Livia
56 56. Terlalu Baik
57 57. Ibunda Kamila
58 58. Termakan Omongan
59 59. Dirumah Arkan
60 60. Apa Rencana Arkan?
61 61. Teror Dari Arkan
62 62. Pertemuan Pembahasan Perusahaan
63 63. Kekhawatiran Kamila
64 64. Kekecewaan Kamila
65 65. Kesedihan Kamila
66 66. Ulah Arkan
67 67. Perdebatan Antara Ayah Dan Anak
68 68. Sosok Penenang
69 69. Menyusup ke Kamar Kamila
70 70. Pecel Lele Dan Soto
71 71. Begadang Bareng
72 72. Bunda Yang Cemas
73 73. Perjanjian Perusahaan
74 74. Hinaan Alex Dan Silvana
75 75. Seperti Ibu Sendiri
76 76. Ambisi Reynald
77 77. Rencana Busuk Reynald
78 78. Sifat Asli Sang Ayah
79 79. Psikolog
80 80. Kesedihan Luar Biasa
81 81. CCTV Terpasang!
82 82. Niat Arkan
83 83. Seperti Kakak
84 84. Amarah Reynald
85 85. Arkan Marah
86 86. Emosi Tak Terkendali
87 87.Arkan Yang Penuh Dendam
88 88. Membabi Buta
89 89. Arkan Yang Marah
90 90. Peemintaan Maaf
91 92. Dendam Livia
92 93. Bukan Pembunuh !!!
93 91. Kangen
94 94. Tak Ingin Mila Pergi
95 95. Rasa Yang Begitu Besar
96 96. Berpisah Dengan Kakek Dan Nenek
97 97. Kamila Yang Usil
98 98. Mengunjungi Penjara
99 99. Menikah?
100 100. Permintaan Arkan
101 101. Chat siapa?
102 102. Larangan Arkan Untuk Kamila
103 103. Teror Dari Seseorang
104 104. Mereka Kembali !
105 105. Peringatan Dari Arkan
106 106. Ambisi Rena
107 107. Kenapa Kamila?
108 108. Kabar Duka
109 109. Kepergian Kakek Dan Nenek
110 110. Cantik Milik Arkan
111 111. Wanita Seperti Ulat Bulu
112 112. Kebun Strawberry
113 113. Wasiat Kakek
114 114. Kejutan?
115 115. Tamu Tak Di Undang
116 116. Tak Tau Malu
117 117. Menjahili Rena
118 118. Nikah Muda Tak Disetujui
119 119. Amarah Bunda
120 120. Fitnah Keji
121 121. Benda Kesayangan
122 122. Hampir
123 123. Risa?
124 124. Terungkap?
125 125. Diculik Lagi
126 126. Penyelamatan
127 127. Arkan Murka
128 128. Gangguan Kejiwaan Risa
129 129. Di Rumah Sakit
130 130. Seperti Istri
131 131. Lelaki Yang Betanggung Jawab
132 132. Hari Ini Esok Dan Selamanya
133 133. Mereka Yang Sepet
134 134. Arkan Cemburu
135 135. Cemburu Yang Membara
136 136. Turnamen Basket
137 137. Seperti Kepiting Rebus
138 138. Arkan Yang Tak Ingin Jauh
139 139. Kamila Milik Arkan
140 140. Berangkat
141 141. LDR
142 142. Kangen
143 143. Jauh Di Atas Segalanya
144 144. Pengagum Dalam Diam
145 145. Peringatan Dari Daren
146 146. Kean Yang Syok
147 147. Seperti Keluarga Sendiri
148 148. Sebatang Kara
149 149. Wanita Licik
150 150. Pertengkaran
151 151. Rencana Menyusul Ke Bali
152 152. Terungkap?
153 153. Ketakutan Lia
154 154. Kamila Celaka
155 155. Lumpuh
156 156. Janji Alisha
157 157. Kesetiaan Arkan
158 158. Dendam Arkan
159 159. Kamila Yang Curiga
160 160. Permintaan Maaf Lia
161 161. Kemenagan
162 162. Perhatian Bunda
163 163. Tidak Percaya Diri
164 164. Pindah Kelas
165 165. Saling Melengkapi
166 166. Raka?
167 167. Peringatan Untuk Raka
168 168. Salah Paham
169 169. Gosong!!
170 170. Arkan Demam
171 171. Support System
172 172. Hampir Celaka
173 173. Berbagi
174 174. Bertemu Om
175 175. Kasih Sayang Bunda
176 176. Perlawanan Dari Kamila
177 177. Sosok Lain Kamila
178 178. Kamila Yang Bahagia
179 179. Kamila Melawan
180 180. Toko Buku
181 181. Ingkar Janji
182 182. Ngambek
183 183. Amarah
184 184. Saham Dicabut?
185 185. Anak Angkat
186 186. Malam Minggu
187 187. Penyusup?
188 188. Omelan Bunda
189 189. Perbuatan Erik?
190 190. Kue
191 191. Kamila Yang Protektif
192 192. Celaka
193 193. Kondisi Arkan
194 194. Kesedihan Yang Mendalam
195 195. Dendam Kamila
196 196. Kamila Yang Hilang Kendali
197 197. Kebahagiaan
Episodes

Updated 197 Episodes

1
1. Pertengkaran
2
2. Amarah Ibu
3
3. Terlambat.
4
4. Di Hukum
5
5. Di Perpustakaan
6
6. Berteduh
7
7. Menggoda Kamila
8
8. Berangkat Pagi
9
9. Kebal Hukuman
10
10. Gravendal !!
11
11. Di Kantor Polisi
12
12. Omelan Bunda
13
13. Ucup Disita
14
14. Berangkat Bareng Camer
15
15. Masalah Sean Dan Kean
16
16. Ibu Tiri Kamila
17
17. Pingsan
18
18. Luka Lebam
19
19. Mengantarkan Kamila
20
20. Kecurigaan
21
21. Sedikit Mengetahui
22
22. Ucup Kembali
23
23. Menolong Kamila
24
24. Perhatian Kecil
25
25. Jatuh Cinta?
26
26. Kekejaman Ibu Tiri
27
27. Terlambat Berujung Bolos Sekolah
28
28 Taman
29
29. Perhatian Arkan
30
30. Kamila Diculik
31
31. Hilang Kendali
32
32. Mengobati Luka
33
33. Semakin Curiga
34
34. Rasa Mulai Timbul?
35
35. Tangisan Kesedihan
36
36. Pelukan Penenang
37
37. Makan Bersama
38
38. Keluarga Baru
39
39. Mengantar Pulang
40
40. Ibu Tiri Bermuka Dua
41
41. Pasar Malam
42
42. Bertemu Ayahnya Kamila
43
43. Pelindung
44
44. Sosok Bunda
45
45. Arkan Marah
46
46. Perasaan Kamila
47
47. Pelukan Hangat
48
48. Niat Jahil
49
49. Misi Khusus
50
50. Ancaman Arkan
51
51. Dendam Boy
52
52. Kangen
53
53. Proyek Besar Reynald
54
54. Wanita Ular
55
55. Rencana Licik Livia
56
56. Terlalu Baik
57
57. Ibunda Kamila
58
58. Termakan Omongan
59
59. Dirumah Arkan
60
60. Apa Rencana Arkan?
61
61. Teror Dari Arkan
62
62. Pertemuan Pembahasan Perusahaan
63
63. Kekhawatiran Kamila
64
64. Kekecewaan Kamila
65
65. Kesedihan Kamila
66
66. Ulah Arkan
67
67. Perdebatan Antara Ayah Dan Anak
68
68. Sosok Penenang
69
69. Menyusup ke Kamar Kamila
70
70. Pecel Lele Dan Soto
71
71. Begadang Bareng
72
72. Bunda Yang Cemas
73
73. Perjanjian Perusahaan
74
74. Hinaan Alex Dan Silvana
75
75. Seperti Ibu Sendiri
76
76. Ambisi Reynald
77
77. Rencana Busuk Reynald
78
78. Sifat Asli Sang Ayah
79
79. Psikolog
80
80. Kesedihan Luar Biasa
81
81. CCTV Terpasang!
82
82. Niat Arkan
83
83. Seperti Kakak
84
84. Amarah Reynald
85
85. Arkan Marah
86
86. Emosi Tak Terkendali
87
87.Arkan Yang Penuh Dendam
88
88. Membabi Buta
89
89. Arkan Yang Marah
90
90. Peemintaan Maaf
91
92. Dendam Livia
92
93. Bukan Pembunuh !!!
93
91. Kangen
94
94. Tak Ingin Mila Pergi
95
95. Rasa Yang Begitu Besar
96
96. Berpisah Dengan Kakek Dan Nenek
97
97. Kamila Yang Usil
98
98. Mengunjungi Penjara
99
99. Menikah?
100
100. Permintaan Arkan
101
101. Chat siapa?
102
102. Larangan Arkan Untuk Kamila
103
103. Teror Dari Seseorang
104
104. Mereka Kembali !
105
105. Peringatan Dari Arkan
106
106. Ambisi Rena
107
107. Kenapa Kamila?
108
108. Kabar Duka
109
109. Kepergian Kakek Dan Nenek
110
110. Cantik Milik Arkan
111
111. Wanita Seperti Ulat Bulu
112
112. Kebun Strawberry
113
113. Wasiat Kakek
114
114. Kejutan?
115
115. Tamu Tak Di Undang
116
116. Tak Tau Malu
117
117. Menjahili Rena
118
118. Nikah Muda Tak Disetujui
119
119. Amarah Bunda
120
120. Fitnah Keji
121
121. Benda Kesayangan
122
122. Hampir
123
123. Risa?
124
124. Terungkap?
125
125. Diculik Lagi
126
126. Penyelamatan
127
127. Arkan Murka
128
128. Gangguan Kejiwaan Risa
129
129. Di Rumah Sakit
130
130. Seperti Istri
131
131. Lelaki Yang Betanggung Jawab
132
132. Hari Ini Esok Dan Selamanya
133
133. Mereka Yang Sepet
134
134. Arkan Cemburu
135
135. Cemburu Yang Membara
136
136. Turnamen Basket
137
137. Seperti Kepiting Rebus
138
138. Arkan Yang Tak Ingin Jauh
139
139. Kamila Milik Arkan
140
140. Berangkat
141
141. LDR
142
142. Kangen
143
143. Jauh Di Atas Segalanya
144
144. Pengagum Dalam Diam
145
145. Peringatan Dari Daren
146
146. Kean Yang Syok
147
147. Seperti Keluarga Sendiri
148
148. Sebatang Kara
149
149. Wanita Licik
150
150. Pertengkaran
151
151. Rencana Menyusul Ke Bali
152
152. Terungkap?
153
153. Ketakutan Lia
154
154. Kamila Celaka
155
155. Lumpuh
156
156. Janji Alisha
157
157. Kesetiaan Arkan
158
158. Dendam Arkan
159
159. Kamila Yang Curiga
160
160. Permintaan Maaf Lia
161
161. Kemenagan
162
162. Perhatian Bunda
163
163. Tidak Percaya Diri
164
164. Pindah Kelas
165
165. Saling Melengkapi
166
166. Raka?
167
167. Peringatan Untuk Raka
168
168. Salah Paham
169
169. Gosong!!
170
170. Arkan Demam
171
171. Support System
172
172. Hampir Celaka
173
173. Berbagi
174
174. Bertemu Om
175
175. Kasih Sayang Bunda
176
176. Perlawanan Dari Kamila
177
177. Sosok Lain Kamila
178
178. Kamila Yang Bahagia
179
179. Kamila Melawan
180
180. Toko Buku
181
181. Ingkar Janji
182
182. Ngambek
183
183. Amarah
184
184. Saham Dicabut?
185
185. Anak Angkat
186
186. Malam Minggu
187
187. Penyusup?
188
188. Omelan Bunda
189
189. Perbuatan Erik?
190
190. Kue
191
191. Kamila Yang Protektif
192
192. Celaka
193
193. Kondisi Arkan
194
194. Kesedihan Yang Mendalam
195
195. Dendam Kamila
196
196. Kamila Yang Hilang Kendali
197
197. Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!