Brother'S Obsession
"Thalia..." lirih seorang laki - laki yang sedang memandangi foto seorang gadis cantik yang berada di layar ponselnya. "Ah, kalau seperti ini Kakak juga tidak yakin. Apakah Kakak bisa menahan lebih lama lagi. Semakin hari kamu terlihat semakin menggoda. Kakak jadi tidak sabar untuk segera bertemu lagi denganmu, sayang."
Laki - laki itu adalah Keenan Alexander yang sedang memandangi foto adik tirinya, yang bernama Thalia Ivanka. Ternyata hanya dengan memandangi foto dari adik tirinya yang tengah tersenyum saja mampu membuat Keenan merindukan semua yang ada diri gadis kecil itu dan dia sudah tidak sabar lagi untuk segera bertemu dengan adik tirinya itu.
Di karenakan saat ini, Keenan masih berada di negara E untuk belajar bisnis atas keinginan dari sang Ayah dan kini sudah cukup baginya selama tujuh tahun lamanya dia berada jauh dari sang adik. Ya, sebenarnya Keenan sudah mengetahui secara detail bagaimana perkembangan dari adiknya itu. Karena, selama berada di negara E dirinya sudah memerintahkan orang kepercayaan itu untuk selalu memotret dan memvideokan hal - hal yang sedang di lakukan oleh sang adik.
Dia melakukan semua itu karena dia sangat ingin sekali melihat perkembangan dari adiknya secara langsung. Terakhir kali, Keenan bertemu dengan adiknya itu saat Thalia masih duduk di bangku SMP. Dan sekarang Thalia sudah duduk di bangku SMA kelas 3.
"Arrgh... Thalia! Kenapa kamu semakin membuat Kakak gila?" teriaknya saat menggeser layar ponselnya dia melihat di layar ponselnya sekarang menampilkan foto adik tirinya yang sedang tertidur dan hanya mengenakan tank top berwarna merah, sehingga membuat adiknya itu terlihat semakin seksi. Di tambah dengan hot pants yang di kenakan oleh sang adik yang telah mempertontonkan kemulusan pahanya. "Ya, sepertinya aku harus mempercepat jadwal penerbanganku ke negara L." lanjutnya.
Setelah cukup lama memandangi foto sang adik. Keenan kemudian melangkah ke arah kamar mandi dan mulai membuka seluruh pakaiannya. Setelah itu, mulai menghidupkan shower dengan deras untuk membersihkan tubuhnya yang terasa lengket itu.
"Sayang, tunggu Kakak pulang. Sehingga fantasi liar yang Kakak pendam selama ini akan terwujud?" ucap Keenan di sela - sela acara mandinya.
Setelah cukup lama berada di dalam kamar mandi, Keenan pun langsung melangkah keluar dari dalam kamar mandi dan pergi ke arah walk in closetnya untuk mengganti pakaiannya dengan baju tidur dan melangkah ke arah ranjang. Dan sebelum tidur, Keenan pun melakukan peregangan terlebih dulu, agar besok tubuhnya itu tidak terlalu kaku karena perjalanan dari negara E menuju ke negara L pastinya akan membutuhkan waktu berjam-jam lamanya dan pastinya akan sangat melelahkan.
***
Thalia kini sedang berada di dalam kelas. Ya, dia tidak keluar saat jam istirahat berbunyi tadi, karena dia masih teringat akan ucapan dari Ibunya jika Keenan, Kakak tirinya itu akan pulang ke negara L setelah tujuh tahun lamannya Kakak tirinya itu belajar bisnis di negara E.
Sejujurnya, Thalia masih bingung harus bereaksi seperti apa saat mendengar kabar kepulangan Keenan. Apakah dia harus merasa senang ataukah tidak.
"Thalia..."
Lamunannya seketika buyar. Setelah mendengar suara yang familiar memanggil namanya. Kemudian, Thalia pun langsung menoleh ke arah sumber suara tersebut. Ya, dia melihat Axel Dirgantara teman sekolahnya yang berbeda kelas dengannya, kini tengah berdiri di ambang pintu. Dan sorot mata Axel yang sedang menatap lembut ke arahnya.
"Axel, masuklah..." ucap Thalia mempersilahkan Axel untuk masuk kedalam kelasnya.
Axel pun mengangguk. Kemudian dia melangkah mendekat ke arah Thalia sambil membawakan cemilan kesukaan Thalia dan air mineral untuk di berikan kepada Thalia.
"Thalia, ini cemilan untukmu. Kamu pasti belum pergi ke kantin sekolah, kan?"
"Makasih banyak, EL..." jawabnya sambil tersenyum dengan manis saat Axel memberikan cemilan kesukaannya.
"Thalia, kenapa hari ini kamu gak pergi ke kantin?" tanya Axel, ingin tahu.
"Lagi malas aja, El." jawab Thalia dan langsung memakan cemilan favoritnya yang di berikan oleh Axel.
"Apa kamu mau, El?" Thalia pun menawarkan cemilan yang tadi Axel kasih.
Axel menolak tawaran cemilan itu dengan mengibaskan tangannya.
"Thalia, kamu nanti bangunin aku ya sebelum jam istirahat selesai." ucap Axel memberikan pesan kepada Thalia.
"Oke." jawab Thalia, sambil memakan cemilan favoritnya. Sedangkan Axel langsung tertidur di samping Thalia selama jam istirahat.
***
Akhirnya bel pulang sekolah pun berbunyi dan para siswa itu mulai berhamburan keluar dari kelasnya masing-masing. Ya, karena tujuan mereka saat ini adalah keluar dari sekolah dan pulang kerumahnya masing-masing tetapi ada juga yang memilih untuk pergi bersama dengan teman - temannya.
"Thalia, apakah kamu mau langsung pulang kerumah? Atau kamu ingin pergi jalan - jalan dulu?" tanya Axel yang sudah berada di samping Thalia.
"Aku akan langsung pulang kerumah aja, El. Kenapa?" jawabnya.
Saat mendengar jawaban dari Thalia, Axel pun tersenyum senang. "Kalau begitu, apa boleh aku yang antar kamu pulang?"
"Han-"
"Baiklah, kalau begitu aku yang akan mengantarmu pulang." ucap Axel memotong ucapan dari Thalia dan langsung menarik tangan Thalia untuk menuntunnya ke arah parkiran dimana sepeda motornya itu berada.
Thalia mendengus kesal, karena Axel langsung memotong ucapannya. Ya, untuk apa tadi Axel bertanya, jika Axel tidak mau menerima kata penolakan darinya.
Thalia pun mulai mengikuti langkah Axel hingga sampai di depan motor milik Axel.
"Pakai helm ini Thalia." pinta Axel dengan menyerahkan helm pada Thalia.
Thalia pun hanya patuh dan langsung memakai helm yang di berikan oleh Axel.
"Ayo naik." suruh Axel dengan mengulurkan tangannya pada Thalia untuk segera naik ke motornya.
Setelah Thalia berhasil naik dan duduk sempurna di atas motor milik Axel. Kemudian Axel pun langsung menstarter motornya dan menjalankan motornya agak cepat.
"Thalia, mendingan lo pegangan deh. Kalau gak, gue takut nanti lo itu bisa jatuh." tutur Axel, saat merasakan jika Thalia belum berpegangan padanya.
Thalia hanya menganggukkan kepalanya kemudian di mulai berpegangan pada tas Axel yang berada di tengah - tengah mereka berdua.
"Udah kan. Dan gue minta sekarang lo itu gak usah bawa motornya ngebut - ngebut. Gue takut, El." jawab Thalia tegas.
Mendengar ucapan dari Thalia, Axel pun terkekeh pelan sambil menatap wajah Thalia dari kaca spion motornya.
Butuh waktu dua puluh menit lamanya bagi Axel untuk sampai di depan rumah Thalia. Kemudian, Axel pun menghentikan laju motornya dan mematikan mesin motornya.
"Makasih banyak ya, El. Lo itu udah mau nganterin gue pulang kerumah." ucap Thalia sambil menyodorkan helm yang baru saja di pakainya untuk di berikan lagi ke Axel.
"Sama - sama. Ingat, kalau lo butuh tumpangan, gue itu selalu siap kok buat nganterin lo sampai kerumah." ujar Axel sambil tersenyum.
"Ihhhhh, apa - apaan sih kamu? Emangnya kamu mau jadi tukang gojek?" tanya Thalia sambil memukul pelan bahu Axel.
"Asal itu kamu. Aku rela kok jadi tukang gojek."
Visual dari Thalia Ivanka dan Axel Dirgantara.
******
Hay... hay! Kalian yang sudah baca Bab ini jangan lupa kasih likenya dong untuk author.D
Kalau ada yang mau ngasih 🌷atau ☕ juga boleh kok hehehe. Seperti biasa author juga mau mengingatkan pada para reader ku. Yuk, kasih sajen votenya untuk author. Komentarnya juga jangan sampai lupa yah~
Author selalu menunggu komenan dari kalian loh😁
Makasih...
Bersambung....
Terima kasih sudah membaca. Maaf jika masih banyak typho.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 286 Episodes
Comments
Rika Wai
pronomina antara thalia dan axel itu yang bener aku-kamu atau gue-lo thor?
2024-04-29
0
selmia_san
di pikiran ku axel itu perempuan😑
2024-04-16
0
autumn loves winter ✨
negara L apa thor? lebanon? laos? libya? penasaran/Gosh/
2024-03-18
0