Setibanya di depan kelasnya Thalia langsung di sambut oleh kedua sahabatnya.
"Hai My Princess. Kemarin yang marah - marah di cafe siapa lo sih, ngeliat lo kemarin di marahi kaya gitu pengin gue getok aja tuh kepalanya." ucap Nino yang langsung merangkul Thalia ketika melihat Thalia sudah sampai di dalam kelas.
"Nino! Jangan rangkul - rangkul gue kenapa?Gue itu gak suka ya." ucap Thalia kesal dan langsung mendorong tubuh Nino agar tidak menempel padanya. Pasalnya, Thalia merasa geli jika ada laki - laki yang memegangnya dan dia akan mengingat kembali tentang kelakuan Kakaknya yang membuatnya selalu ketakutan.
"Thalia, kamu itu kenapa sih? Masa, di pegang sama aku aja lo nolak - nolak gitu, emangnya gue kurang ganteng ya jadi gak boleh pegang - pegang lo ya." ucap Nino dengan mengerucutkan bibirnya kesal.
"Terserah."ucap Thalia malas, tanpa memberitahu siapa laki - laki yang sudah memarahinya saat berada di cafe itu.
"Ih... Thalia, kamu kok nyebelin banget sih." ucap Nino kesal.
"Udah deh Nino, gak usah bilang sayang - sayangan lagi. Gara - gara lo kirim pesan seperti itu ponsel gue jadi hancur tadi." ucap Thalia menatap sebal kearah Nino.
"Masa gara - gara gue kirim pesan seperti itu ponsel My Princess kesayangan ku jadi hancur?" tanya Nino bingung.
"Iya, Lia. Maksud lo apaan sih? Kenapa ponsel kamu bisa hancur padahal kita kan udah biasa kirim pesan sayang - sayangan sama lo? Ah, gue tahu, pasti saat pesan dari Nino masuk ponsel lo itu jatuh dan langsung hancur, kan? Makanya lo itu nyalahin si Nino." ucap Siska yang berbalik menyalahkan Thalia.
Thalia menghela nafas kasar dan menatap kedua sahabatnya itu.
"CK! Gini ya, tadi saat perjalanan kesini ponsel gue itu langsung di rampas paksa sama Kakak gue. Apalagi setelah melihat pesan yang di kirimkan oleh Nino dia itu langsung marah dan ngebanting ponsel gue ke aspal jalanan hingga hancur."
"Wah... wah..., bener - bener udah gila Kakak lo itu. Emang apa salahnya kalau gue kirim pesan sayang - sayangan ke lo. Mendingan tuh, dia itu kasih restu ke gue buat nikahin lo dan gue jamin gak bakalan nolak kok."
"Apaan sih, No. Mendingan lo itu pergi deh. Gue itu lagi gak mood liat muka lo. Ujung - ujungnya nanti gue ke inget lagi sama ponsel gue yang udah rusak itu."
"CK, udahlah mending gue ngalah. Gue juga gak mau kan liat my princess semakin kesal ke gue. Mending gue samperin si Axel aja. Mumpung bel masuk belum bunyi." ucap Nino kemudian beranjak pergi keluar dari kelas.
"Thalia, laki - laki yang kemarin marah - marah sama kamu itu pasti Kak Keenan, kan?" tanya Siska setelah melihat Nino keluar dari kelas.
"Iya, itu memang Kak Keenan." ucap Thalia dengan singkat.
"Kak Keenan kok bisa marah - marah seperti itu ya. Emangnya lo itu ada salah apa sama dia? Tega - teganya dia marahin lo di tempat umum seperti kemarin. Nggak punya perasaan banget dia." gerutu Siska yang kini ikutan kesal dengan kelakuan Kakak tirinya Thalia.
Thalia menghela nafas kasar, "Entahlah Sis, gue juga udah gak nyaman tinggal di rumah, gue pengin ngekost aja, gue juga sebenernya pengin ngomong ke bokap dan nyokap gue juga tapi nggak pernah ada waktu. Dan kalau ada waktu sama kedua orang tua gue momennya gak pernah tepat buat gue ngomong ke mereka. Di tambah lagi Kak Keenan selalu di antara kami, jadi gue nggak ada kesempatan buat bilang ke orang tua gue bahwa gue itu sebenarnya gak nyaman sama Kakak gue." ucap Thalia.
Siska menepuk pundak Thalia dengan tersenyum manis padanya.
"Sabar ya, Lia. Gue saranin lo itu emang harus ngadu pada orang tua lo tentang sikap Kakak lo yang kasar itu. Siapa tahu kan, nantinya mereka akan langsung tegur Kakak lo, jadi Kakak lo itu gak akan berbuat kasar lagi sama lo." ucap Thalia.
"Apa yang lo katakan itu memang benar, Sis.Gue itu harus secepatnya ngomong sama orang tua gue tentang kelakuan Kakak gue."
"Eh, Thalia? Tapi gue itu masih kepikiran sama ucapan lo tadi saat lo bilang ponsel milik lo itu hancur karena Kakak lo. Apa jangan-jangan Kakak lo itu cemburu sama lo ya. Coba lo pikir deh, secara lo itu udah dewasa dan lo itu di kasih perhatian sama Nino dengan kata sayang - sayangan, dan itu yang membuat Kakak lo itu marah, kan? Kalau itu bukan cemburu lalu apa dong namanya?" tebak Siska
Thalia yang sudah tahu akan kelakuan bejat Kakak tirinya dia itu hanya diam.
"Mendingan gak usah bahas itu lagi deh, Sis? Gue itu udah males banget mikirin dia." jawab Thalia malas.
***
Bel pulang sekolah sudah dua puluh menit berlalu dan Thalia masih menunggu jemputan dari Kakaknya, tapi belum nampak juga kehadiran dari Kakaknya hingga membuat Thalia merasa kesal.
"Thalia? Kenapa kamu masih di sini?"
Thalia mendongak dan mendapati Axel yang baru saja turun dari motornya kini sedang berdiri tegak di hadapannya. Thalia pun tersenyum tipis. Menegakkan tubuhnya yang sedikit kaku karena terlalu lama duduk.
"Lagi nunggu jemputan," jawab Thalia.
"Tumben supir pribadi kamu telat jemput?"
"Sebenarnya aku lagi nunggu Kakak aku. Katanya, dia yang mau jemput aku pulang."
"Tapi kamu kayaknya udah lama deh nunggu di sini.Gimana kalau aku aja yang anterin kamu. Siapa tahu kan, Kakak kamu itu lagi sibuk dan lupa kasih kabar ke kamu." tawar Axel.
"Gak deh, El. Kayaknya sebentar lagi Kakak aku bakalan nyampe kesini."
"Ya sudah, kalau begitu aku temenin kamu aja di sini. Sampai Kakak kamu itu datang."
"Eh? Kamu gak pulang?" tanya Thalia heran melihat Axel yang kini sudah duduk di sampingnya.
"Tidak. Sebelum kamu pulang, Lia." jawab Axel sambil tersenyum manis.
"Kenapa?" tanya Thalia bingung.
"Kamu gak tahu apa? Seorang cowok itu akan selalu khawatir bila liat cewek sedang sendirian. Apalagi cewek itu kamu. Aku itu gak mungkin ninggalin kamu sendirian di sini, Lia. Aku takut terjadi sesuatu padamu."
"Tapi aku baik - baik saja, El"
"Iya sekarang, tapi kalau Kakak kamu itu belum jemput juga gimana?"
"Tapi-"
"Ssst. Udah, aku itu bakalan nemenin kamu di sini. Jangan cerewet lagi." ucap Axel yang langsung memotong ucapan Thalia.
******
Hay... hay! Kalian yang sudah baca Bab ini jangan lupa kasih likenya dong untuk author.D
Kalau ada yang mau ngasih 🌷atau ☕ juga boleh kok hehehe. Seperti biasa author juga mau mengingatkan pada para reader ku. Yuk, kasih sajen votenya untuk author. Komentarnya juga jangan sampai lupa yah~
Author selalu menunggu komenan dari kalian loh😁
Makasih...
Bersambung....
Terima kasih sudah membaca. Maaf jika masih banyak typho.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 276 Episodes
Comments
NFvee
Aq ska ceritanya seruuu
tp kesal jga m Kenan ko ad yh kk yg cinta m adiknya sndri '''hmmm
slm kk author ttp smngat
2023-09-19
1