Sekitar jam setengah tiga sore Damian telah tiba di depan rumah sang wanita, Ainsley yang sudah menunggu sejak tadi pun langsung keluar dengan sedikit berlari, seolah tidak sabar untuk segera bertemu dengan sang Tuan.
Aurora, Amara dan Joshua sedang tidur siang, jadi mereka bertiga tidak mengetahui tentang kepergian Ainsley. Sementara Zen yang sedang belajar di ruang tengah langsung mengintip melalui jendela melihat siapa yang menjemput kakaknya.
Matanya menatap tajam ke arah mobil mewah di luar sana.
"Siapa itu? selama ini kak Ainsley tidak pernah dijemput-jemput seperti ini," gumam Zen, hanya bergumam saja suaranya terdengar sangat dingin.
Zen menatap tak suka pada mobil tersebut, seketika jadi cemas sendiri takut yang menjemput sang kakak bukanlah orang baik.
"Bi, Bibi Ema?!" panggil Zen, sampai membuat bibi Ema datang menghampiri dia.
"Kak Ainsley pergi bersama siapa?" tanya Zen kemudian.
"Oh, itu bosnya yang baru," jelas bibi Ema.
"Bosnya yang baru? Memangnya kak Ainsley sudah tidak bekerja di tempat pak Juan?"
"Entahlah, kakakmu belum cerita banyak pada Bibi. Tapi tenanglah, itu hanya bosnya. Bukan orang lain," terang bibi Ema yang tak ingin Zen merasa khawatir.
Mendengar penjelasan itu, Zen hanya bisa mengangguk.
Sedangkan di luar sana, Ainsley langsung masuk ke dalam mobil sebelum pemilik mobil tersebut keluar.
"Tuan," sapa Ainsley seraya duduk di kursi depan.
Melihat Ains yang begitu bersemangat saat bertemu dengannya membuat Damian merasa bahagia. Tangannya bahkan bergerak otomatis untuk mengelus puncak kepala Ains dengan lembut.
"Hari ini kamu cantik sekali," kata Damian, Ains mengikat rambutnya tinggi seperti ekor kuda. Membuat tampilan Ains jadi sangat fres. Rasanya jadi ingin mengecup leher jenjang tersebut.
"Tuan juga sangat tampan," balas Ainsley malu-malu, dia tak ingin dipuji sendirian, jadi harus balik memuji juga.
Damian lantas menahan tengkuk Ains dan mencium bibirnya sekilas. Membuat jantung Ainsley jadi bergemuruh.
Selepas ciuman singkat itu, mobil pun akhirnya melaju. Damian mengajak Ainsley untuk memilih apartemen yang akan mereka tinggali berdua. Apartemen yang akan jadi tempat pertemuan keduanya tiap akhir pekan. Apartemen yang bahkan akan Damian minta untuk ditinggali oleh Ainsley.
Apartemen yang Damian datangi bukan sembarang apartemen, itu adalah apartemen paling elit di kota Servo. Hanya mampu dihuni oleh orang-orang Old Money, kaya dari lahir dan turun-temurun dengan kekayaan stabil yang tak akan berkurang.
Ainsley bahkan sampai menganga saat tuan Ford mengajaknya datang ke gedung ini.
"Kamu pilih yang ana, Unit ini atau yang tadi?" tanya Damian, mereka telah mendatangi dua unit apartemen di sana. Seorang manager mendampingi keduanya untuk memilih.
"Semuanya bagus, dua-duanya aku suka. Terserah Tuan mau pilih yang mana," jawab Ainsley, saking terkejutnya dia tentang hal ini kedua tangannya pun sampai basah dengan keringat dingin. Mulai menerka-nerka sebenarnya sekaya apa Tuan Ford.
"Jangan aku yang pilih, apartemen ini akan jadi tempat tinggalmu yang baru. Kamu bisa mendatanginya kapan pun, jadi harus kamu yang pilih," kata Damian, dia memeluk Ainsley dari arah belakang, sementara pandangan mereka menatap luas ke arah seisi apartemen tersebut.
Sang manager sampai menunduk agar tak melihat interaksi intim keduanya.
"Ka-kalau begitu yang ini saja," jawab Ainsley dengan gugup, sumpah kemewahan seperti ini tak pernah dia bayangkan dalam hidup.
Cup! Damian mencium pipi Ains, "Pilihan yang bagus," ucapnya kemudian dengan pelukan yang semakin erat dia berikan.
Telah resmi jadi wanita sang Tuan Muda, kini kehidupan Ainsley pun akan berubah juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Ney Maniez
hemmmm
2024-10-28
1
andi hastutty
Waow
2024-08-01
1
himmy pratama
untuk sementara Ainsley JD simpanan Damian..pelan 2 jg nanti akan tiba saatnya untuk JD kekasih bahkan istri mungkin..tunggu author ajalah
2024-07-05
0