WSTM Bab 8 - Tuan Ingin Tidur Denganku?

Deg! Jantung Damian berdenyut nyeri, dua mata berwarna biru itu mengalirkan debaran yang aneh, perasaan familiar yang seolah pernah dia rasakan.

Tatapan Damian yang terkunci pada gadis penari tersebut membuat Marcel dan dan Aldian diam-diam saling pandang, merasa rencana mereka nyaris berhasil. Mereka tetap diam, menunggu Damian lebih dulu buka suara.

"Apa wanita itu bisa di sewa?" tanya Damian akhirnya.

"Bisa!" jawab Marcel dengan cepat. "Setauku hanya bisa disewa sebatas teman kencan, tapi jika kamu membayar lebih mungkin bisa lebih dari teman kencan," timpalnya lagi.

"Minta dia untuk turun, aku akan membayar berapapun," kata Damian, dia tak ingin melihat wanita bermata biru itu terus menari di hadapan semua orang. Seolah tak rela jika tubuhnya jadi tontonan.

"Siap Bos!" balas Marcel seolah sedang bersikap seperti tangan kanan Damian.

Marcel lantas mendatangi manager club malam tersebut, dengan satu kali perintah sang manajer membuat lantunan musik itu berhenti, dia juga meminta sang penari untuk turun.

Ainsley yang tidak tahu apa-apa hanya bisa menuruti keinginan bosnya tersebut, dia segera turun dan berlari menuju ruang ganti.

Beberapa pengunjung melayangkan protes karena pertunjukan baru saja dimulai. Namun bukannya menarik penari itu lagi untuk naik ke atas panggung, justru terdengar suara musik DJ kembali menggelegar.

Tanda bahwa pertunjukan tari telah berakhir. Awalnya memang terdengar banyak makian, tapi lambat laun suasana di dalam club itu kembali meriah.

"Malam ini Damian ingin bersama dengan wanita itu," kata Marcel.

"Baik Tuan, silahkan menunggu di ruang VIP. Penari itu akan menghampiri," jawab sang manajer, mendengar nama Damian saja sudah membuatnya gemetar senang, dia tak akan pikir panjang untuk menuruti semua keinginan sang Tuan Muda.

"Bagus," balas Marcel dengan puas.

Setelah negosiasi itu Marcel pun menghampiri Damian dan Aldian. Mereka pergi ke ruang VIP bersama dan kemudian meninggalkan Damian sendirian di sana.

Ruangan temaram dan sofa panjang dan sebuah ranjang berkurang besar, ruangan ini sudah seperti sebuah kamar hotel.

Damian menunggu dengan tidak tenang, entah akan jadi seperti apa pertemuannya dengan wanita tersebut.

Sekitar 5 menit menunggu, akhirnya terdengar suara pintu yang terbuka. Damian sontak menoleh ke arah pintu dan melihat penari itu masuk, masih menggunakan gaun yang sama saat pertunjukan tadi, lengkap dengan topeng yang menutupi wajahnya. Hanya kedua mata dan bibir yang dibiarkan terbuka.

Ya, ini adalah pertemuan pertama antara Ainsley dan Damian setelah 16 tahun waktu berlalu. Dan diantara keduanya tak ada yang saling mengenali satu sama lain.

Telah banyak yang berubah diantara mereka berdua, kehidupan yang berbeda membuat keduanya tak memiliki titik temu.

"Selamat malam Tuan," ucap Ainsley dengan suaranya yang terdengar begitu lembut, dia masuk dan menutup pintu.

"Duduklah," balas Damian.

Namun Ainsley tidak langsung duduk, dia lihat di atas meja belum tersaji apapun, tidak ada makanan ataupun minuman. Sementara dia disini hanya untuk menemani pria itu menghabiskan malam, bukan jadi pelampiasan hasrrat.

"Anda ingin minum sesuatu Tuan? Saya akan siapkan lebih dulu," tawar Ainsley.

"Tidak, aku hanya ingin kita bicara."

Oh! Ainsley mengangguk, kliennya ini pasti hanya butuh teman curhat. Baiklah, batin Ainsley kemudian.

Dia duduk di salah satu sofa kemudian disusul oleh Damian, pria itu duduk di hadapan sang penari. Sebuah posisi yang membuat Ainsley mengerutkan dahi, karena biasanya para kliennya akan pilih untuk duduk di sampingnya. Sedikit mengelusnya itu bukan masalah.

"Kenapa anda duduk di sana? Tidak ingin duduk di samping ku?" tanya Ainsley pula.

"Siapa namamu?" tanya Damian, bukannya menjawab pertanyaan sang penari, dia justru mengajukan pertanyaan juga.

"Maaf Tuan, aku tidak pernah menyebutkan namaku pada klien."

"Apa aku bisa melihat wajahmu?"

"Tidak," balas Ainsley dengan cepat, tapi dia mengucapkan penolakan itu dengan bibir yang tersenyum.

"Saya juga tidak akan bertanya siapa nama Anda," timpal Ainsley kemudian.

Damian diam-diam tersenyum kecil, entah kenapa dia merasa nyaman dengan rasa misterius ini.

"Apa kamu biasa melayani tamu seperti ini?" tanya Damian dan Ainsley mengangguk.

"Kamu tidur dengan mereka?" tanya Damian lagi.

"Tuan ingin tidur denganku?" balas Ainsley pula.

Terpopuler

Comments

Leng Loy

Leng Loy

Damian jadi penasaran sama tuch cewek

2024-04-25

1

Rina Baru

Rina Baru

alurnya bikin nyesek Thor..TPI lanjut deh

2024-02-11

1

Dynamit

Dynamit

kenapa mereka nggk ingat ya, padahal udah pernah ketemu

2024-01-21

0

lihat semua
Episodes
1 WSTM Bab 1 - Ainsley
2 WSTM Bab 2 - Damian Lynford
3 WSTM Bab 3 - Hanya Mampu Meniupnya
4 WSTM Bab 4 - 100 Juta
5 WSTM Bab 5 - Ledakan Bom
6 WSTM Bab 6 - Helena Pedrox
7 WSTM Bab 7 - Penari Striptis
8 WSTM Bab 8 - Tuan Ingin Tidur Denganku?
9 WSTM Bab 9 - Apa Aku Boleh Menciummu?
10 WSTM Bab 10 - Pelanggan Tetap
11 WSTM Bab 11 - Silahkan Dibuka
12 WSTM Bab 12 - Ains dan Ford
13 WSTM Bab 13 - Atur Saja Dengan Pak Juan
14 WSTM Bab 14 - Hidup Ainsley
15 WSTM Bab 15 - Tentang Tuan Ford dan Pekerjaan
16 WSTM Bab 16 - Kenapa Tuan Seolah Sangat Menginginkanku?
17 WSTM Bab 17 - Wanita Sang Tuan Muda
18 WSTM Bab 18 - Mulai Dicurigai
19 WSTM Bab 19 - Waktu Ainsley Masih Milik Damian
20 WSTM Bab 20 - Pilihan Yang Bagus
21 WSTM Bab 21 - Pasta, Senja dan Rasa Nyaman
22 WSTM Bab 22 - Mommy?
23 WSTM Bab 23 - Di Bawah Meja
24 WSTM Bab 24 - Makin Sayang
25 WSTM Bab 25 - Kenapa Memakai Topeng?
26 WSTM Bab 26 - Tidak Ingin Percaya Lagi
27 WSTM Bab 27 - Yang Paling Sedih
28 WSTM Bab 28 - Aku Yang Sudah Membantumu Sembuh
29 WSTM Bab 29 - Mungkin Aku Salah Dengar
30 WSTM Bab 30 - Harus Mengambil Langkah
31 WSTM Bab 31 - Rahasia
32 WSTM Bab 32 - Siapa Wanita Itu?
33 WSTM Bab 33 - Merasa Mual
34 WSTM Bab 34 - Lakukan Dengan Elegan
35 WSTM Bab 35 - Zen Minimarket
36 WSTM Bab 36 - Yang Layak Jadi Calon Istrimu
37 WSTM Bab 37 - Hawanya Berbeda
38 WSTM Bab 38 - Tarik Dan Ulur
39 WSTM Bab 39 - Masih Abu-abu
40 WSTM Bab 40 - Tanda Kesombongan
41 WSTM Bab 41 - Ketahuan Selingkuh
42 WSTM Bab 42 - Menutup Mata
43 WSTM Bab 43 - Ada Atau Tidak
44 WSTM Bab 44 - Mencari Bukti
45 WSTM Bab 45 - Sudah Tidak Berlaku
46 WSTM Bab 46 - Membantu Ains
47 WSTM Bab 47 - Apa Dia Akan Kecewa Padaku?
48 WSTM Bab 48 - Mata Berwarna Biru
49 WSTM Bab 59 - Pertemuan Pertama
50 WSTM Bab 50 - Serendah Itukah?
51 WSTM Bab 51 - Kehabisan Cara
52 WSTM Bab 52 - Mendramatisir Keadaan
53 WSTM Bab 53 - Di Luar Kendali
54 WSTM Bab 54 - Ainsley Mu
55 WSTM Bab 55 - Keluarga Yang Ainsley Ciptakan
56 WSTM Bab 56 - Telah Terhubung Sejak Lama
57 WSTM Bab 57 - Ini Tidak Mungkin
58 WSTM Bab 58 - Kebahagiaan Yang Hakiki
59 WSTM Bab 59 - Sederhana, Tapi Manis Sekali
60 WSTM Bab 60 - Calon Istri
61 WSTM Bab 61 - Dua Pilihan
62 WSTM Bab 62 - Sang Pewaris
63 WSTM Bab 63 - Pusat Pelampiassannya
64 WSTM Bab 64 - Kita Ubah Tempat Pertemuannya
65 WSTM Bab 65 - Berlari, Menangis dan Tertawa
66 WSTM Bab 66 - Seperti Kemarin
67 WSTM Bab 67 - Boleh Aku Menginap, Zen?
68 WSTM Bab 68 - Permintaan Sangat Banyak
69 WSTM Bab 69 - Hawa Pertemanan
70 WSTM Bab 70 - Wanita Yang Kehormatannya Ingin Kujaga
71 WSTM Bab 71 - Tantangan
72 WSTM Bab 72 - Keutuhan Keluarga
73 WSTM Bab 73 - Jawaban Yang Sebenarnya
74 WSTM Bab 74 - Ains, kamu menangis?
75 WSTM Bab 75 - Jangan Terpengaruh Apapun
76 WSTM Bab 76 - Tidak Pernah Meminta
77 WSTM Bab 77 - Trauma
78 WSTM Bab 78 - Aku Baik-baik Saja
79 WSTM Bab 79 - Sangat Kecewa
80 WSTM Bab 80 - Hanya Bisa Menunduk
81 WSTM Bab 81 - BUGH!
82 WSTM Bab 82 - Keyakinan Daddy Bastian
83 WSTM Bab 83 - Wajah Asli
84 WSTM Bab 84 - Tak Ingin Kalah Bicara
85 WSTM Bab 85 - Sengaja Menunda
86 WSTM Bab 86 - Tumben Datang
87 WSTM Bab 87 - Harusnya Ini Jadi Kejutan
88 WSTM Bab 88 - Sangat Bahagia
89 WSTM Bab 89 - Diamlah Dulu
90 WSTM Bab 90 - Di Tahap Paling Percaya
91 WSTM Bab 91 - Hanya Hayalanmu Saja
92 WSTM Bab 92 - Surat Undangan Pernikahan
93 WSTM Bab 93 - Tertampar Oleh Kenyataan
94 WSTM Bab 94 - Calon Suamiku Sangat Posesif
95 WSTM Bab 95 - Seperti Ratu
96 Anak Genius Kesempatan Kedua
97 WSTM Bab 96 - Cantik
98 WSTM Bab 97 - Melanjutkan Aktivitas
99 WSTM Bab 98 - Bukan Tandingan Kita
100 WSTM Bab 99 - Semua Pertanyaan Aurora
101 WSTM Bab 100 - Kesepian Yang Menyiksa
102 WSTM Bab 101 - Percayalah Pada Daddy
103 WSTM Bab 102 - Gadis Cengeng
104 WSTM Bab 103 - Keluarga Yang Utuh
105 WSTM Bab 104 - Semoga
106 WSTM Bab 105 - Aku Dipaksa Kak Ains
107 WSTM Bab 106 - Spesial Zen & Rachel 'Kasmaran'
108 WSTM Bab 107 - Selalu Luluh
109 WSTM Bab 108 - Anak Yatim Piatu Milik Tuan Muda
110 Secret Agreement
111 Back To The Past
112 Terjerat Dosen Galak
Episodes

Updated 112 Episodes

1
WSTM Bab 1 - Ainsley
2
WSTM Bab 2 - Damian Lynford
3
WSTM Bab 3 - Hanya Mampu Meniupnya
4
WSTM Bab 4 - 100 Juta
5
WSTM Bab 5 - Ledakan Bom
6
WSTM Bab 6 - Helena Pedrox
7
WSTM Bab 7 - Penari Striptis
8
WSTM Bab 8 - Tuan Ingin Tidur Denganku?
9
WSTM Bab 9 - Apa Aku Boleh Menciummu?
10
WSTM Bab 10 - Pelanggan Tetap
11
WSTM Bab 11 - Silahkan Dibuka
12
WSTM Bab 12 - Ains dan Ford
13
WSTM Bab 13 - Atur Saja Dengan Pak Juan
14
WSTM Bab 14 - Hidup Ainsley
15
WSTM Bab 15 - Tentang Tuan Ford dan Pekerjaan
16
WSTM Bab 16 - Kenapa Tuan Seolah Sangat Menginginkanku?
17
WSTM Bab 17 - Wanita Sang Tuan Muda
18
WSTM Bab 18 - Mulai Dicurigai
19
WSTM Bab 19 - Waktu Ainsley Masih Milik Damian
20
WSTM Bab 20 - Pilihan Yang Bagus
21
WSTM Bab 21 - Pasta, Senja dan Rasa Nyaman
22
WSTM Bab 22 - Mommy?
23
WSTM Bab 23 - Di Bawah Meja
24
WSTM Bab 24 - Makin Sayang
25
WSTM Bab 25 - Kenapa Memakai Topeng?
26
WSTM Bab 26 - Tidak Ingin Percaya Lagi
27
WSTM Bab 27 - Yang Paling Sedih
28
WSTM Bab 28 - Aku Yang Sudah Membantumu Sembuh
29
WSTM Bab 29 - Mungkin Aku Salah Dengar
30
WSTM Bab 30 - Harus Mengambil Langkah
31
WSTM Bab 31 - Rahasia
32
WSTM Bab 32 - Siapa Wanita Itu?
33
WSTM Bab 33 - Merasa Mual
34
WSTM Bab 34 - Lakukan Dengan Elegan
35
WSTM Bab 35 - Zen Minimarket
36
WSTM Bab 36 - Yang Layak Jadi Calon Istrimu
37
WSTM Bab 37 - Hawanya Berbeda
38
WSTM Bab 38 - Tarik Dan Ulur
39
WSTM Bab 39 - Masih Abu-abu
40
WSTM Bab 40 - Tanda Kesombongan
41
WSTM Bab 41 - Ketahuan Selingkuh
42
WSTM Bab 42 - Menutup Mata
43
WSTM Bab 43 - Ada Atau Tidak
44
WSTM Bab 44 - Mencari Bukti
45
WSTM Bab 45 - Sudah Tidak Berlaku
46
WSTM Bab 46 - Membantu Ains
47
WSTM Bab 47 - Apa Dia Akan Kecewa Padaku?
48
WSTM Bab 48 - Mata Berwarna Biru
49
WSTM Bab 59 - Pertemuan Pertama
50
WSTM Bab 50 - Serendah Itukah?
51
WSTM Bab 51 - Kehabisan Cara
52
WSTM Bab 52 - Mendramatisir Keadaan
53
WSTM Bab 53 - Di Luar Kendali
54
WSTM Bab 54 - Ainsley Mu
55
WSTM Bab 55 - Keluarga Yang Ainsley Ciptakan
56
WSTM Bab 56 - Telah Terhubung Sejak Lama
57
WSTM Bab 57 - Ini Tidak Mungkin
58
WSTM Bab 58 - Kebahagiaan Yang Hakiki
59
WSTM Bab 59 - Sederhana, Tapi Manis Sekali
60
WSTM Bab 60 - Calon Istri
61
WSTM Bab 61 - Dua Pilihan
62
WSTM Bab 62 - Sang Pewaris
63
WSTM Bab 63 - Pusat Pelampiassannya
64
WSTM Bab 64 - Kita Ubah Tempat Pertemuannya
65
WSTM Bab 65 - Berlari, Menangis dan Tertawa
66
WSTM Bab 66 - Seperti Kemarin
67
WSTM Bab 67 - Boleh Aku Menginap, Zen?
68
WSTM Bab 68 - Permintaan Sangat Banyak
69
WSTM Bab 69 - Hawa Pertemanan
70
WSTM Bab 70 - Wanita Yang Kehormatannya Ingin Kujaga
71
WSTM Bab 71 - Tantangan
72
WSTM Bab 72 - Keutuhan Keluarga
73
WSTM Bab 73 - Jawaban Yang Sebenarnya
74
WSTM Bab 74 - Ains, kamu menangis?
75
WSTM Bab 75 - Jangan Terpengaruh Apapun
76
WSTM Bab 76 - Tidak Pernah Meminta
77
WSTM Bab 77 - Trauma
78
WSTM Bab 78 - Aku Baik-baik Saja
79
WSTM Bab 79 - Sangat Kecewa
80
WSTM Bab 80 - Hanya Bisa Menunduk
81
WSTM Bab 81 - BUGH!
82
WSTM Bab 82 - Keyakinan Daddy Bastian
83
WSTM Bab 83 - Wajah Asli
84
WSTM Bab 84 - Tak Ingin Kalah Bicara
85
WSTM Bab 85 - Sengaja Menunda
86
WSTM Bab 86 - Tumben Datang
87
WSTM Bab 87 - Harusnya Ini Jadi Kejutan
88
WSTM Bab 88 - Sangat Bahagia
89
WSTM Bab 89 - Diamlah Dulu
90
WSTM Bab 90 - Di Tahap Paling Percaya
91
WSTM Bab 91 - Hanya Hayalanmu Saja
92
WSTM Bab 92 - Surat Undangan Pernikahan
93
WSTM Bab 93 - Tertampar Oleh Kenyataan
94
WSTM Bab 94 - Calon Suamiku Sangat Posesif
95
WSTM Bab 95 - Seperti Ratu
96
Anak Genius Kesempatan Kedua
97
WSTM Bab 96 - Cantik
98
WSTM Bab 97 - Melanjutkan Aktivitas
99
WSTM Bab 98 - Bukan Tandingan Kita
100
WSTM Bab 99 - Semua Pertanyaan Aurora
101
WSTM Bab 100 - Kesepian Yang Menyiksa
102
WSTM Bab 101 - Percayalah Pada Daddy
103
WSTM Bab 102 - Gadis Cengeng
104
WSTM Bab 103 - Keluarga Yang Utuh
105
WSTM Bab 104 - Semoga
106
WSTM Bab 105 - Aku Dipaksa Kak Ains
107
WSTM Bab 106 - Spesial Zen & Rachel 'Kasmaran'
108
WSTM Bab 107 - Selalu Luluh
109
WSTM Bab 108 - Anak Yatim Piatu Milik Tuan Muda
110
Secret Agreement
111
Back To The Past
112
Terjerat Dosen Galak

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!