Deg! Jantung Damian berdenyut nyeri, dua mata berwarna biru itu mengalirkan debaran yang aneh, perasaan familiar yang seolah pernah dia rasakan.
Tatapan Damian yang terkunci pada gadis penari tersebut membuat Marcel dan dan Aldian diam-diam saling pandang, merasa rencana mereka nyaris berhasil. Mereka tetap diam, menunggu Damian lebih dulu buka suara.
"Apa wanita itu bisa di sewa?" tanya Damian akhirnya.
"Bisa!" jawab Marcel dengan cepat. "Setauku hanya bisa disewa sebatas teman kencan, tapi jika kamu membayar lebih mungkin bisa lebih dari teman kencan," timpalnya lagi.
"Minta dia untuk turun, aku akan membayar berapapun," kata Damian, dia tak ingin melihat wanita bermata biru itu terus menari di hadapan semua orang. Seolah tak rela jika tubuhnya jadi tontonan.
"Siap Bos!" balas Marcel seolah sedang bersikap seperti tangan kanan Damian.
Marcel lantas mendatangi manager club malam tersebut, dengan satu kali perintah sang manajer membuat lantunan musik itu berhenti, dia juga meminta sang penari untuk turun.
Ainsley yang tidak tahu apa-apa hanya bisa menuruti keinginan bosnya tersebut, dia segera turun dan berlari menuju ruang ganti.
Beberapa pengunjung melayangkan protes karena pertunjukan baru saja dimulai. Namun bukannya menarik penari itu lagi untuk naik ke atas panggung, justru terdengar suara musik DJ kembali menggelegar.
Tanda bahwa pertunjukan tari telah berakhir. Awalnya memang terdengar banyak makian, tapi lambat laun suasana di dalam club itu kembali meriah.
"Malam ini Damian ingin bersama dengan wanita itu," kata Marcel.
"Baik Tuan, silahkan menunggu di ruang VIP. Penari itu akan menghampiri," jawab sang manajer, mendengar nama Damian saja sudah membuatnya gemetar senang, dia tak akan pikir panjang untuk menuruti semua keinginan sang Tuan Muda.
"Bagus," balas Marcel dengan puas.
Setelah negosiasi itu Marcel pun menghampiri Damian dan Aldian. Mereka pergi ke ruang VIP bersama dan kemudian meninggalkan Damian sendirian di sana.
Ruangan temaram dan sofa panjang dan sebuah ranjang berkurang besar, ruangan ini sudah seperti sebuah kamar hotel.
Damian menunggu dengan tidak tenang, entah akan jadi seperti apa pertemuannya dengan wanita tersebut.
Sekitar 5 menit menunggu, akhirnya terdengar suara pintu yang terbuka. Damian sontak menoleh ke arah pintu dan melihat penari itu masuk, masih menggunakan gaun yang sama saat pertunjukan tadi, lengkap dengan topeng yang menutupi wajahnya. Hanya kedua mata dan bibir yang dibiarkan terbuka.
Ya, ini adalah pertemuan pertama antara Ainsley dan Damian setelah 16 tahun waktu berlalu. Dan diantara keduanya tak ada yang saling mengenali satu sama lain.
Telah banyak yang berubah diantara mereka berdua, kehidupan yang berbeda membuat keduanya tak memiliki titik temu.
"Selamat malam Tuan," ucap Ainsley dengan suaranya yang terdengar begitu lembut, dia masuk dan menutup pintu.
"Duduklah," balas Damian.
Namun Ainsley tidak langsung duduk, dia lihat di atas meja belum tersaji apapun, tidak ada makanan ataupun minuman. Sementara dia disini hanya untuk menemani pria itu menghabiskan malam, bukan jadi pelampiasan hasrrat.
"Anda ingin minum sesuatu Tuan? Saya akan siapkan lebih dulu," tawar Ainsley.
"Tidak, aku hanya ingin kita bicara."
Oh! Ainsley mengangguk, kliennya ini pasti hanya butuh teman curhat. Baiklah, batin Ainsley kemudian.
Dia duduk di salah satu sofa kemudian disusul oleh Damian, pria itu duduk di hadapan sang penari. Sebuah posisi yang membuat Ainsley mengerutkan dahi, karena biasanya para kliennya akan pilih untuk duduk di sampingnya. Sedikit mengelusnya itu bukan masalah.
"Kenapa anda duduk di sana? Tidak ingin duduk di samping ku?" tanya Ainsley pula.
"Siapa namamu?" tanya Damian, bukannya menjawab pertanyaan sang penari, dia justru mengajukan pertanyaan juga.
"Maaf Tuan, aku tidak pernah menyebutkan namaku pada klien."
"Apa aku bisa melihat wajahmu?"
"Tidak," balas Ainsley dengan cepat, tapi dia mengucapkan penolakan itu dengan bibir yang tersenyum.
"Saya juga tidak akan bertanya siapa nama Anda," timpal Ainsley kemudian.
Damian diam-diam tersenyum kecil, entah kenapa dia merasa nyaman dengan rasa misterius ini.
"Apa kamu biasa melayani tamu seperti ini?" tanya Damian dan Ainsley mengangguk.
"Kamu tidur dengan mereka?" tanya Damian lagi.
"Tuan ingin tidur denganku?" balas Ainsley pula.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
sedih amat, Ainsley jadi wanita oenghibur
2024-11-22
2
nobita
pertemuan yg tidak di sengaja.. membuat Damian snang
2025-01-04
0
◌ᷟ⑅⃝ͩ●Maldini●⑅⃝ᷟ
waduhh
2024-10-27
1