120 juta!
150 juta!
160 juta!
200 juta!
Harga terus bergulir untuk memperebutkan gadis di dalam sangkar tersebut, tiap nominal yang tersebut air mata Ainsley jatuh tak terkendali.
Sementara semua orang makin bersemangat untuk menjadikannya hak milik.
Ainsley adalah anak yang sangat cantik, dua matanya yang berwarna biru bak lautan yang begitu indah. Parasnya pun tak kalah menawan, semakin dewasa maka Ainsley akan semakin terlihat semakin cantik. Para pria yang menawarkan harga sudah tak sabar menjadikan gadis itu sebagai budak nafsu mereka kelak.
Harga yang kini mereka tawarkan akan sepadan dengan mendapatkan kesempurnaan yang di miliki oleh Ainsley.
Dan melihat orang berlomba-lomba mendapatkan Ainsley, Damian hanya mampu mengepalkan kedua tangannya kuat. Dia bahkan sudah coba mendobrak sangkarnya sendiri untuk keluar dan menyelamatkan Ainsley, namun berakhir sangkarnya yang dicambuk oleh salah satu penjaga.
Kemarahan Damian tersebut justru jadi bahan tertawaan semua orang, jadi makin bersemangat untuk mendapatkan gadis cantik tersebut.
"400 juta!"
Akhirnya harga akhir terdengar menggema. Tak ada lagi sahutan yang bersuara di dalam ruang lelang tersebut. Sampai akhirnya terdengar suara palu tanda keputusan akhir telah diambil.
"400 juta! Terjual!!" ucap sang pemimpin lelang tersebut.
Beberapa penjaga mulai mendekati sangkar Ainsley. Sementara sang pembeli tersenyum miring melihat barangnya yang begitu mulus.
"Aku akan membawanya pergi malam ini juga," ucap pria itu, merasa begitu puas.
"Tidak! Aku tidak mau pergi! Kak DAMIAN!" pekik Ainsley saat itu tubuhnya mulai ditarik dari dalam sangkar.
"Ainsley!" pekik Damian pula, dia menjulurkan tangannya keluar seolah bisa bersambut. Padahal jarak diantara mereka begitu jauh.
"Kak Damian! Tolong aku KAK!!" teriak Ainsley sampai suaranya habis. Kesakitan yang akan dia ingat seumur hidup.
Sebanyak apapun mereka berteriak namun tak ada satupun pertolongan yang datang, sampai akhirnya Ainsley berhasil dibawa pergi oleh sang pembeli.
Damian ambruk, hanya mampu terduduk di dalam sangkarnya sendiri.
"Baiklah Tuan-tuan, kini kita lanjutkan lelang berikutnya," ucap sang pemimpin acara, setelah cukup lama terjeda karena berontak dua bocah tersebut.
Hendy yang duduk di sudut ruangan sudah berulang kali memberi isyarat agar acara lelang dilanjutkan.
"Anak ini sangat sehat dan begitu tampan, dari mata sampai sum-sumnya memiliki harga jual yang sangat tinggi. Harga akan ku buka dari 100 juta!"
BRAK!! Tiba-tiba pintu didobrak dan suara tembakan mulai menggema.
DOR!
DOR!!
Serangan keluarga Lynford akhirnya tiba di tempat pelelangan tersebut. Tempat telah di kepung bahkan Hendy tak menemukan celah untuk kabur.
Sementara anak buah Hendy dan para bajingan pembeli anak sibuk menyelamatkan diri sendiri, tak ada yang mempersdulikan Damian di dalam sangkar.
"Damian!" pekik Daddy Damian - Bastian Lynford, dia berlari dan coba membuka sangkar besi tersebut, tapi entah kuncinya dimana. Sementara keadaan di dalam sana masih tak terkendali.
"Dad kejar Ainsley Dad! Selamatkan Ainsley!" mohon Damian, dia justru mengingat Ainsley dibanding memikirkan dirinya sendiri. Damian bahkan bercucuran air mata ketika mengucapkan permohonan tersebut.
Tapi Daddy Bastian tak begitu mendengarkan ucapannya, Daddy Bastian justru berlari mencari alat yang bisa dia gunakan untuk membuka sangkar tersebut, sampai akhirnya seorang anak buah bergerak untuk menggunakan kursi memukul kunci sangkar itu.
BRAK! Pukulan keras itu akhirnya membuahkan hasil, sangkar Damian terbuka dan Daddy Bastian memeluk anaknya dengan erat.
"Dad! ayo selamatkan Ainsley!" mohon Damian dengan suara yang lebih tinggi.
Namun belum sempat Daddy Bastian menjawab, sudah terdengar suara teriakan dari salah satu anak buah. "Tuan, kita harus segera pergi! Penjahat itu mengaktifkan Bom dalam 20 detik!"
Deg!
Tak ada waktu untuk negosiasi, pada akhirnya Daddy Bastian menggendong sang anak dan segera berlari keluar dari tempat tersebut.
1 detik
2 detik
3 detik
Hingga tiba di detik ke 20.
DUAR!! 3 ledakan Bom terdengar menggelegar, sampai menghancurkan tempat tersebut, penjara bawah tanah, tempat pelelangan dan kedai makanan. Tak ada satupun yang terselamatkan.
Hendy sengaja menghapus semua jejak untuk melindungi para kliennya, dan dia pun lebih pilih mati daripada harus berhadapan dengan hukum.
Di pinggiran ledakan Bom tersebut, Damian menatap reruntuhan bangunan dengan tatapan kosong.
Ledakan yang seolah menghapus semua jejak Ainsleynya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Ney Maniez
gmn ainsley
2024-10-27
1
andi hastutty
Bagaimana nasib ainsley
2024-07-31
3
himmy pratama
duch ..gmn nasib ainsle dan teman2
ngeres membacanya
2024-07-04
1