Sisi lain seorang Steven

Satu persatu akhirnya semua anggota pencinta alam itu tiba di puncak . Terakhir Clarissa tiba dengan wajah yang penuh dengan keringat.

Steven, Baim serta Rangga tentu saja langsung kaget . Tidak menyangka jika Clarissa salah satu dari mereka.

" Gila bener tuh anak . Pasti umurnya panjang banget. Baru aja kita omongin sekarang udah nongol aja ," gumam Rangga namun masih bisa didengar oleh Steven dan Baim.

Baim langsung memukul lengan sang teman . Tentu saja Rangga langsung protes .

Plak !

" Sakit tahu ... Main gampar aja !"

" Habisnya , gua gemes banget ama tuh mulut . Memangnya Lo nggak takut ada orang yang denger ," bisik baim dengan geram .

Clarissa belum tahu jika berada satu tempat dengan Steven. Sebab dia langsung merebahkan tubuhnya begitu saja diatas rumput.

Steven sedari tadi tidak melepaskan pandangannya dari Clarissa. Tidak perduli dengan kedua temannya yang masih asyik berdebat .

Entah apa yang ada di benak pemuda itu hingga memutuskan untuk menghampiri Clarissa. Dengan santai Steven duduk disamping Clarissa yang sedang tiduran.

Sontak Clarissa langsung kaget . Dia pun duduk .

" Kok Lo bisa ada disini sih ?" tanya Clarissa dengan raut wajah kagetnya.

" Kenapa... Memangnya gua nggak boleh ada disini ?" tanya Steven yang lagi-lagi membuat Clarissa kaget .

" Widi ... Kenalin gue dong Cla ," pinta seorang gadis yang tiba-tiba duduk disampingnya.

Clarissa pun bingung . Sebenarnya dia masih tidak percaya jika Steven mau berbicara dengannya. Seingatnya meskipun dia sering menggodanya namun Steven enggan untuk mengeluarkan suaranya.

Sekarang tiba-tiba teman barunya minta dikenalkan dengan Steven . Clarissa tidak menjawab hanya memandang Steven seolah minta bantuan darinya .

" Gua pacar Clarissa," ucap Steven yang membuat mata Clarissa membola.

Bukan hanya Clarissa namun Rangga dan juga Baim yang sedari tadi mengawasi pergerakan Steven pun terkejut . Tidak menyangka jika perkataan itu keluar dari mulutnya.

" Wah ... Kirain masih punya kesempatan nih . By the way kenalin gue teman baru Clarissa, Andin ," ucap gadis itu sambil mengulurkan tangannya. Berharap Steven menerima uluran tangan itu.

Namun sayang , Steven hanya menatap tangan itu datar tanpa berniat untuk menjabatnya. Andin pun dengan malu menarik kembali tangannya.

" Ehm ... Kalau gitu gue kesana dulu ya ," ucap Andin yang langsung berjalan menjauh dari mereka. Padahal belum ada jawaban dari keduanya.

Clarissa menatap Andin yang berjalan menjauhinya. Namun ucapan Steven membuatnya mau tidak mau menatap pemuda itu .

" Semalam Lo kemana?" tanya Steven tiba-tiba.

" Ha ?"

" Ha ha ha gua tanya lo semalam pergi kemana ?" sekali lagi Steven menanyakan hal itu .

" Memangnya kenapa sih ?" tanya Clarissa heran.

" Jawab aja napa... nggak usah banyak tanya," ucap Steven dengan kesal .

" Sebentar... Sebenarnya Lo kenapa ? Kok kayaknya kesel banget gitu loh ?" tanya Clarissa yang merasa heran dengan tingkah Steven yang tidak seperti biasanya.

Clarissa sudah tidak lagi heran dengan sikap dingin , cuek dan datar dari seorang Steven . Sebanyak apapun dia berbicara , bahkan sampai berbusa pun Steven tetap cuek .

Namun hari ini dia mendapatkan perlakuan seperti ini siapa yang tidak bingung . Apalagi Steven mengaku sebagai kekasihnya. Jangan - jangan telah terjadi sesuatu padanya. Tiba-tiba Clarissa merinding .

" Lo baik-baik saja kan Steve?" tanya Clarissa sambil meletakkan punggung tangannya di kening Steven .

" Nggak usah mengalihkan omongan. Sekarang jawab pertanyaan ku , semalam kamu kemana ?"

Steven belum puas jika Clarissa belum menjawab pertanyaannya. Clarissa tahu hal itu . Maka diapun menjawabnya dengan jujur .

" Semalam.... "

Clarissa mengetuk keningnya untuk berfikir. Kemudian menjawab pertanyaan Steven dengan jujur .

" Oh iya , kemarin kan gua pergi ke panti . Terus pulangnya mampir dulu beli sate sama mi ayam ."

" Bareng siapa ?"

" Rendi ."

" Siapa ? Gebetan baru Lo ?" tanya Steven dengan sinis .

Entah kenapa dia merasa tak rela saat mengetahui Clarissa berjalan berdua dengan lelaki lain . Clarissa tidak mengetahui hal itu jadi dengan polos menjelaskan siapa sebenarnya Rendi itu.

" Teman sekolah kita kan ? Masak Lo nggak tahu sih . Tapi gua juga baru tahu sih sebenarnya."

Clarissa sendiri bingung dengan ucapannya. Namun tiba-tiba perutnya berbunyi.

" Lo lapar?"

" Siapa bilang ," jawab Clarissa dengan sewot.

" Perut Lo yang bilang . Ikut gua sekarang !"

Belum juga Clarissa membuka suara , Steven sudah mengambil alih tasnya. Kemudian menarik Clarissa untuk mengikutinya.

Dengan kesal Clarissa mengikuti Steven yang ternyata mendekat kearah Bain dan juga Rangga .

Kedua pemuda itu masih tidak habis pikir dengan kelakuan Steven . Namun keduanya enggan untuk berkomentar.

" Ngapain sih gua Lo seret kesini?" protes Clarissa sambil cemberut.

" Duduk !" ucap Steven dengan tegas .

Entah kenapa Clarissa tidak bisa membantah ucapan Steven . Dengan patuh Clarissa hendak duduk disamping Baim .

Namun dengan cepat Steven duduk disana . Mau tidak mau Clarissa harus duduk disampingnya .

" Lo bawa makanan kagak ?" tanya Steven dengan lembut . Rangga yang lagi minum langsung tersedak .

" Uhk Uhk uhk ..."

Reflek Clarissa bangun untuk menepuk punggung Rangga . Namun belum juga tangannya menyentuh Rangga , Steven sudah menariknya untuk duduk.

" Lo apaan si Stev ?" tanya Clarissa geram .

" Siapa yang suruh Lo berdiri ? kan gua suruh Lo duduk !"

" Memangnya Lo siapa ? Pacar bukan , saudara bukan, suami ..."

Deg !

Entah kenapa dia mengingat saat dirinya menjadi isteri dari seorang Steven .

Dulu Steven terpaksa menjadi suami Clarissa akibat jebakan seseorang. Clarissa meminum obat perangsang yang diberikan oleh Bella dan juga Aileen.

Sebenarnya Bella sudah menyiapkan lelaki bayaran untuk merusaknya. Namun ternyata Steven menolongnya dan berakhir dia menjadi suaminya .

Rangga, Baim dan Steven menunggu ucapan Clarissa yang menggantung . Namun Clarissa malah melamun . Bahkan dapat mereka lihat jika mata Clarissa berkaca-kaca.

Ketiga pemuda itu saling pandang. Kemudian mereka kompak memanggilnya. Namun seperti berada di tempat lain , Clarissa tidak mendengar panggilan mereka .

" Cla ..."

" Ris ..."

" Cla !"

Ucapan mereka sampai terdengar oleh para anggota pecinta alam . Untung mereka tidak ikut campur. Andin memberitahu jika Steven kekasih Clarissa.

Steven mengguncang bahu Clarissa. Ternyata itu efektif meskipun dapat mereka lihat jika Clarissa nampak linglung . Membuat mereka agak merinding . Jangan-jangan Clarissa kesurupan.

" Ya ..." ucap Clarissa dengan bingung .

" Lo siapa ?" tanya Rangga yang berpikir jika Clarissa kesurupan.

" Ha ?"

" Waduh ... jangan-jangan ni cewek beneran kesurupan," ucapnya dengan panik .

" Enak saja kalau ngomong . Lo tuh yang kesurupan," elak Clarissa tidak terima.

" Terus kenapa dari tadi Lo diam aja kayak orang linglung?"

" Memangnya gua kenapa?"

" Lo dari tadi bengong mulu . Udah gua panggil-panggil nggak denger ."

" Iya kah ?"

" Iya kah ? " ucap Steven menirukan ucapan Clarissa.

" Ha ha ha ha ha," tawa Rangga dan Baim pecah.

Mereka tidak pernah menyangka jika Steven bisa bersikap seperti emak-emak. Padahal mereka sudah lama bersahabat. Apalagi Clarissa... Dia merasa kehidupan kali ini berubah , tidak seperti kehidupan sebelumnya.

Terpopuler

Comments

strawberry milk

strawberry milk

pdhl udh seneng sama Rendi. knpa mesti sama si Steve lg sih. jgn bodoh lg deh cla hadeuh

2024-12-08

1

Helen Nirawan

Helen Nirawan

clarisaa jgn oon terus , itu cowo kaleng minyak gk usah diladenin , apain lu mau aj ngobrol.ma.dia ,nurut isshh ,

2024-11-29

3

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

𝒑𝒂𝒔𝒕𝒊 𝑪𝒍𝒂𝒓𝒊𝒔𝒔𝒂 𝒔𝒆𝒅𝒊𝒉 𝒅𝒏𝒈𝒏 𝒌𝒆𝒉𝒊𝒅𝒖𝒑𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂 𝒚𝒈 𝒅𝒂𝒉𝒖𝒍𝒖 😭😭

2024-10-26

0

lihat semua
Episodes
1 Clarissa
2 Hukuman
3 Jam Kos
4 Perubahan Clarissa.
5 Siapakah Bella?
6 Demam
7 Pertengkaran
8 Pertandingan
9 Revan
10 Naik bus
11 Sandra dan Carlo menginap di apartemen
12 Kemenangan
13 Pergi ke panti asuhan
14 Perasaan Rendi
15 Sedikit kata dari author
16 Stevani
17 Bertemu kelompok pecinta alam
18 Sisi lain seorang Steven
19 Mandi di sungai
20 Malam di atas bukit
21 Malam yang mencekam
22 Rendi galau
23 Kedatangan Calvin
24 Ya .... terima nasib deh !
25 Makan malam di luar
26 Daya ingat Clarissa
27 Taktik Bella
28 Bertemu dengan Revan
29 Ikut kekantor
30 Pulang bareng papa.
31 Kebersamaan Clarissa dan kedua orang tuanya
32 Rahasia liontin putih bulan sabit
33 Tamu Calvin
34 Liburan
35 Barbeque
36 Di apartemen Bella
37 Mimpi yang buruk
38 Memasak sarapan
39 Mbak kunti, siapa?
40 Cita-cita cindy
41 Samuel
42 Taktik Clarissa
43 Terbongkar
44 Kondisi Bella
45 ....
46 Gosip
47 Menghadap kepala sekolah
48 PENGUMUMAN
49 Ajakan menikah
50 Pernikahan
51 Aileen di tinggal
52 Peringatan Aileen
53 Kedatangan Kevin di rumah Clarissa
54 Perjanjian Clarissa dan Kevin
55 Menjadi sepasang kekasih
56 Pertemuan Clarissa dengan mama Kevin
57 Pengumuman
58 Interogasi Calvin
59 Terbongkar
60 Hamil
61 Kondisi Aileen
62 Putus
63 Bella kembali
64 Hamil
65 End
66 pengumuman
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Clarissa
2
Hukuman
3
Jam Kos
4
Perubahan Clarissa.
5
Siapakah Bella?
6
Demam
7
Pertengkaran
8
Pertandingan
9
Revan
10
Naik bus
11
Sandra dan Carlo menginap di apartemen
12
Kemenangan
13
Pergi ke panti asuhan
14
Perasaan Rendi
15
Sedikit kata dari author
16
Stevani
17
Bertemu kelompok pecinta alam
18
Sisi lain seorang Steven
19
Mandi di sungai
20
Malam di atas bukit
21
Malam yang mencekam
22
Rendi galau
23
Kedatangan Calvin
24
Ya .... terima nasib deh !
25
Makan malam di luar
26
Daya ingat Clarissa
27
Taktik Bella
28
Bertemu dengan Revan
29
Ikut kekantor
30
Pulang bareng papa.
31
Kebersamaan Clarissa dan kedua orang tuanya
32
Rahasia liontin putih bulan sabit
33
Tamu Calvin
34
Liburan
35
Barbeque
36
Di apartemen Bella
37
Mimpi yang buruk
38
Memasak sarapan
39
Mbak kunti, siapa?
40
Cita-cita cindy
41
Samuel
42
Taktik Clarissa
43
Terbongkar
44
Kondisi Bella
45
....
46
Gosip
47
Menghadap kepala sekolah
48
PENGUMUMAN
49
Ajakan menikah
50
Pernikahan
51
Aileen di tinggal
52
Peringatan Aileen
53
Kedatangan Kevin di rumah Clarissa
54
Perjanjian Clarissa dan Kevin
55
Menjadi sepasang kekasih
56
Pertemuan Clarissa dengan mama Kevin
57
Pengumuman
58
Interogasi Calvin
59
Terbongkar
60
Hamil
61
Kondisi Aileen
62
Putus
63
Bella kembali
64
Hamil
65
End
66
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!