Jam Kos

Tok tok tok

Clarissa mengetuk pintu ruang kelasnya. Bu guru yang sedang mengawasi para murid menoleh kearahnya.

" Masuk!"

" Terimakasih bu. Maaf sudah terlambat," ucap Clarissa dengan sopan.

" Bagaimana hukumannya?" tanya bu guru sambil menatapnya dengan tajam.

" Sudah selesai Bu," jawab Clarissa dengan jujur .

" Kenapa tadi bisa telat ?"

" Clarissa kan emang ratunya telat, Bu. "

Belum juga Clarissa menjawab, salah satu dari temannya mengeluarkan suara. Mendengar hal itu tidak membuat Clarissa marah.

" Senang disebut sebagai ratu telat ?" tanya sang guru yang dijawab dengan gelengan kepala olehnya.

" Maaf Bu. "

" Lain kali usahakan untuk tidak terlambat lagi. Ingat... sebentar lagi kelulusan. Jangan sampai gara-gara keterlambatan, kamu tidak bisa lulus," ucap sang guru memberi nasehat.

" Baik bu, akan saya usahakan untuk tidak terlambat lagi."

" Duduk lah! Kerjakan soal yang sudah saya tulis di papan tulis, " ucap sang guru memberi perintah.

" Baik Bu, terimakasih. "

Setelah itu Clarissa berjalan ke arah bangkunya. Bangku Clarissa berada di barisan tengah urutan ketiga.

Clarissa satu bangku dengan Muhammad Ibrahim. Biasa dipanggil Baim.

Tidak ada acara saling sapa maupun say hello. Sebab Baim merupakan salah satu siswa yang tidak menyukainya.

Clarissa meletakkan tasnya di atas bangku dan mengambil buku sesuai mata pelajaran. Setelah itu lanjut menulis soal yang sudah ada di papan tulis .

Baru juga membaca soal , rasanya Clarissa sudah malas untuk mengerjakannya. Jika itu masih Clarissa yang dulu pasti dia akan menjawab asal-asalan.

Clarissa berusaha keras untuk mengerjakan soal itu . Tanpa seorang pun tahu kalung miliknya bersinar. Jangankan orang lain , Clarissa sendiri tidak mengetahuinya.

Dia sangat kaget saat merasakan bahwa soal itu muda ia kerjakan . Padahal saat awal membaca tadi dia sudah kesulitan. Namun dari pada memikirkannya, lebih baik menyelesaikan soal itu .

Waktu berjalan semakin cepat. Tidak terasa sudah tiga puluh menit Clarissa mengerjakan soal tersebut.

" Waktu kurang dari lima belas menit ," ucap sang guru .

Tidak ada yang menyahut . Semua sibuk dengan tugas masing-masing. Pandangan guru jatuh pada Clarissa.

Guru itu sangat kaget saat melihat ekspresi wajahnya. Tidak terlihat wajah frustasi malah wajah Clarissa nampak santai .

" Selesai ! Semua dikumpulkan ke depan !" titah sang guru saat waktu yang ia beri sudah habis .

" Kurang sedikit Bu ," teriak salah satu siswa .

" Tidak ada tambahan waktu . Cepat kumpulkan ke depan !" titah sang guru tanpa mau di ganggu gugat .

Satu persatu membawa tugasnya maju kedepan . Begitupun dengan Clarissa. Setelah itu ia kembali ke bangkunya.

" Semua sudah selesai ?"

" Sudah Bu ."

" Baik, setelah ini mata pelajaran apa ?"

" Agama Bu ..."

" Kalau begitu tunggu Pak Ridwan dengan tenang . Jangan ada yang keluyuran. Mengerti !"

" Siap di mengerti ."

" Baik ... pelajaran saya selesai untuk hari ini . Kita berjumpa lagi pada kesempatan yang akan datang . Assalamualaikum..."

" Wa alaikum salam warohmatulloh."

Guru itu meninggalkan kelas . Suasana yang hening tiba-tiba ramai seperti pasar .

Tok tok tok

" Perhatian!" ucap ketua kelas sambil berdiri di depan . Dia juga yang mengetuk papan tulis agar dirinya diperhatikan.

" Yes pak ketu ," ujar salah satu siswa.

" Hari ini pak Ridwan ijin tidak masuk . Kita disuruh melanjutkan soal yang ada dibuku . Semua harus mengerjakan dan dikumpulkan saat jam mata pelajaran berakhir ."

" Yes ... jam kos !" pekik beberapa siswa dengan girang .

" Jangan girang dulu . Boleh main asal jangan rame dan kerjakan semua soal dengan baik ."

" Baik pak ketu!"

Setelah menyampaikan hal itu , ketua kelas kembali ke bangkunya. Clarissa mengambil buku yang ada di dalam tas . Kemudian ia meletakkannya di atas meja.

Saat sibuk mengerjakan tiba-tiba ada yang menghampirinya. Dia merupakan teman Clarissa satu-satunya. Namanya Aileen.

" Kenapa gua telpon nggak Lo angkat sih ?" tanya sang sahabat kesal .

" Berisik!" sentak Baim dengan keras.

" Sorry bro ... jangan galak-galak nanti tambah cakep loh ," kata Aileen dengan genit .

Tanpa menanggapi godaan Aileen, Baim pun meninggalkan kursinya . Dia menghampiri temannya yang duduk sendiri.

Andai saja dia boleh memilih , Baim lebih suka duduk di samping Heaven . Tapi semua sudah diatur oleh wali kelasnya.

Karena kursi Baim sudah kosong, Aileen pun duduk di kursi itu. Kemudian dia menatap sahabatnya tajam .

" Kok lo nggak makai make up yang biasanya sih?" tanya Aileen saat mengetahui ada yang berbeda dengan tampilan sahabatnya.

" Kenapa ?"

" Jawab aja nggak usah ngelak . Lo nggak pakai makeup yang udah gua beli , kan ?"

Clarissa mengangguk . Aileen nampak emosi mendengarnya . Namun dengan sekuat tenaga dia meredam emosinya. Dia tidak ingin Clarissa mengetahui sisi lain darinya .

" Pasti habis ya ... tenang saja , nanti gua belikan lagi . Lo tinggal mengganti saja uangnya."

" Tidak perlu," tolak Clarissa tanpa banyak fikir.

" Kenapa ? Lo masih ingin dekat dengan Steven kan . Maka lo harus turuti perintah gua . Steven suka _"

" Kalau dia suka dengan penampilan yang bermake-up tebal , kenapa hingga sekarang dia tidak mau menerima gua ?"

" Ya ... Lo harus sabar dong . Semua itu butuh proses ."

" Kenapa nggak Lo aja yang berpenampilan norak seperti itu ? bukankah Lo mudah mendapatkan make-upnya?"

" Kan gua tidak menyukai Steven jadi _"

" Sudahlah... tidak perlu Lo perjelas lagi . gua nyaman kok dengan penampilan seperti ini . Malah kelihatan lebih segar , benar tidak ?"

Aileen tidak menyangka jika Clarissa sudah tidak mempan lagi dengan bujukannya. Padahal biasanya gadis dihadapannya ini sangat mudah untuk diperdaya .

" Terserah Lo deh ... gua nggak peduli lagi !"

Brak !

Aileen meninggalkan Clarissa dengan kesal . Sedangkan Clarissa terpaku melihat tingkah sang sahabat . Sebenarnya bukan pertama kali ini Aileen marah padanya .

Namun yang menjadi pertanyaan di benaknya. Kenapa hanya karena masalah makeup dia bisa marah seperti itu .

Tidak ingin larut dalam pemikirannya tentang Aileen , Clarissa membuka buku yang ada di depannya. Dia ingin mencoba berubah dari hal yang paling mudah .

Melihat Clarissa yang sibuk dengan buku ditangannya membuat teman-temannya heran . Tidak biasanya Clarissa rajin seperti itu .

Teng Ting Teng

Bel istirahat berbunyi. Beberapa siswa langsung berhamburan ke luar kelas . Ada yang ke kantin , ada yang ke mushola, ada yang ke perpustakaan ada pula yang sekedar jalan .

Aileen mendekati Clarissa dengan muka cemberutnya. Meskipun marah namun dia tidak bisa meninggalkan Clarissa begitu saja .

Menurut Aileen, Clarissa itu ibarat ATM baginya . Clarissa merupakan satu-satunya murid yang berhasil ia bodohi .

" Kantin yuk !"

" Sorry ... gua udah bawa bekal dari rumah tadi ," jawab Clarissa dengan jujur .

" Tumben ... emang lo nggak malu gitu bawa bekal kayak anak TK seperti itu ?"

" Ngapain harus malu . Lagian gua juga nggak minta sama mereka ."

" Lo nyindir gua ?" tuduh Aileen dengan nada yang cukup tinggi .

Membuat beberapa siswa yang masih berada di dalam kelas jadi menatap mereka berdua . Belum juga Clarissa menjawab Aileen mengeluarkan kata-kata yang membuat Clarissa jadi bahan pembicaraan

" Gua tahu gua emang bukan orang punya . Tapi nggak gini juga kali . sorry kalau selama ini gua jadi beban buat Lo ," ucap Aileen sambil mengeluarkan airmata palsu.

deg !

Terpopuler

Comments

Fitrian

Fitrian

good job thor
up up uup
crazy uup dong thor 😷

2025-03-13

0

Arka Rachman Habibi

Arka Rachman Habibi

Dia udah ibup lagi,, emang g tau ailen tu munafik

2025-01-25

0

Pradiv

Pradiv

dihhhh

2025-03-02

0

lihat semua
Episodes
1 Clarissa
2 Hukuman
3 Jam Kos
4 Perubahan Clarissa.
5 Siapakah Bella?
6 Demam
7 Pertengkaran
8 Pertandingan
9 Revan
10 Naik bus
11 Sandra dan Carlo menginap di apartemen
12 Kemenangan
13 Pergi ke panti asuhan
14 Perasaan Rendi
15 Sedikit kata dari author
16 Stevani
17 Bertemu kelompok pecinta alam
18 Sisi lain seorang Steven
19 Mandi di sungai
20 Malam di atas bukit
21 Malam yang mencekam
22 Rendi galau
23 Kedatangan Calvin
24 Ya .... terima nasib deh !
25 Makan malam di luar
26 Daya ingat Clarissa
27 Taktik Bella
28 Bertemu dengan Revan
29 Ikut kekantor
30 Pulang bareng papa.
31 Kebersamaan Clarissa dan kedua orang tuanya
32 Rahasia liontin putih bulan sabit
33 Tamu Calvin
34 Liburan
35 Barbeque
36 Di apartemen Bella
37 Mimpi yang buruk
38 Memasak sarapan
39 Mbak kunti, siapa?
40 Cita-cita cindy
41 Samuel
42 Taktik Clarissa
43 Terbongkar
44 Kondisi Bella
45 ....
46 Gosip
47 Menghadap kepala sekolah
48 PENGUMUMAN
49 Ajakan menikah
50 Pernikahan
51 Aileen di tinggal
52 Peringatan Aileen
53 Kedatangan Kevin di rumah Clarissa
54 Perjanjian Clarissa dan Kevin
55 Menjadi sepasang kekasih
56 Pertemuan Clarissa dengan mama Kevin
57 Pengumuman
58 Interogasi Calvin
59 Terbongkar
60 Hamil
61 Kondisi Aileen
62 Putus
63 Bella kembali
64 Hamil
65 End
66 pengumuman
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Clarissa
2
Hukuman
3
Jam Kos
4
Perubahan Clarissa.
5
Siapakah Bella?
6
Demam
7
Pertengkaran
8
Pertandingan
9
Revan
10
Naik bus
11
Sandra dan Carlo menginap di apartemen
12
Kemenangan
13
Pergi ke panti asuhan
14
Perasaan Rendi
15
Sedikit kata dari author
16
Stevani
17
Bertemu kelompok pecinta alam
18
Sisi lain seorang Steven
19
Mandi di sungai
20
Malam di atas bukit
21
Malam yang mencekam
22
Rendi galau
23
Kedatangan Calvin
24
Ya .... terima nasib deh !
25
Makan malam di luar
26
Daya ingat Clarissa
27
Taktik Bella
28
Bertemu dengan Revan
29
Ikut kekantor
30
Pulang bareng papa.
31
Kebersamaan Clarissa dan kedua orang tuanya
32
Rahasia liontin putih bulan sabit
33
Tamu Calvin
34
Liburan
35
Barbeque
36
Di apartemen Bella
37
Mimpi yang buruk
38
Memasak sarapan
39
Mbak kunti, siapa?
40
Cita-cita cindy
41
Samuel
42
Taktik Clarissa
43
Terbongkar
44
Kondisi Bella
45
....
46
Gosip
47
Menghadap kepala sekolah
48
PENGUMUMAN
49
Ajakan menikah
50
Pernikahan
51
Aileen di tinggal
52
Peringatan Aileen
53
Kedatangan Kevin di rumah Clarissa
54
Perjanjian Clarissa dan Kevin
55
Menjadi sepasang kekasih
56
Pertemuan Clarissa dengan mama Kevin
57
Pengumuman
58
Interogasi Calvin
59
Terbongkar
60
Hamil
61
Kondisi Aileen
62
Putus
63
Bella kembali
64
Hamil
65
End
66
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!