Pertengkaran

" Kok kita kesini kak ?" tanya Clarissa begitu sampai di sebuah gedung yang berisi apartemen.

" Kamu ingin papa tahu kalau kamu tidak masuk sekolah ?"

Clarissa menggelengkan kepalanya. Dia berangkat pagi karena tidak ingin bertatap muka dengan sang papa . Dia belum siap untuk itu .

" Kamu lupa kalau kakak satu kantor dengan papa ?"

Clarissa nyengir, sepertinya dia melupakan hal itu . Dia pun tidak protes lagi . Calvin mengajak Clarissa ke unit miliknya.

Apartemen Calvin berada di lantai tujuh. Dalam satu lantai ada tiga unit apartemen.

Untuk sampai ke lantai tujuh, Calvin mengajak Clarissa menggunakan lift. Ada juga tangga darurat. Namun lebih mudah menggunakan lift.

Ceklek!

Calvin membuka pintu apartemennya. Setelah itu keduanya masuk kedalam.

" Ini apartemen kakak ?" tanya Clarissa begitu mereka masuk ke dalam.

" Hem... kamu istirahat saja dikamar . Disini ada dua kamar jadi kamu bisa pake kamar satunya . yang satu kamar kakak," jawab Calvin sambil menunjuk kearah kamar.

" kakak sering kesini ?" tanya Clarissa sambil melihat ke sekeliling.

" Nggak juga sih . Kalau lagi capek saja. Sebab jarak apartemen ke kantor tidak terlalu jauh. "

" Tapi apartemen kakak bersih tuh !"

" Sebab akan ada orang yang membersihkannya setiap dua hari sekali ."

" Oh ..."

Clarissa duduk di sofa yang ada diruang tamu. Calvin juga ikut duduk di sofa berseberangan dengannya.

" Kamu mau sarapan apa biar kakak pesankan ?" tanya Calvin sambil mengutak-atik ponselnya.

" Terserah kakak ," jawab Clarissa lesu.

Mendengar suara lesu sang adik , Calvin langsung menoleh . Ternyata Clarissa kembali pucat . Dia pun menyuruh Clarissa untuk istirahat disalah satu kamarnya ,

" Ke kamar aja . Istirahat dulu biar nanti kakak bangunkan saat sarapannya datang ."

Clarissa menurut . Dia pergi ke kamar yang sudah diberitahu oleh Calvin

Sedangkan dirumah terjadi kehebohan. Daniel marah saat Clarissa tidak ada di kamarnya. Saat ini ada empat orang yang sedang berkumpul di ruang makan.

" Kenapa lagi sih pa ?" tanya Sandra dengan malas . Dia sudah lelah dengan tingkah sang suami yang mudah sekali marah jika menyangkut Clarissa.

" Mama lihat kan , mereka sudah berani pergi tanpa izin dari kita ."

" Mungkin lebih baik seperti ini pa . Lebih baik sekarang papa sarapan dulu deh ... biar kerjaannya lancar . Yuk dimakan dulu makanannya. Kalian juga ," ucap Sandra pada Bella dan juga Calvin .

" Maaf _"

" Sudah Bella .... tolong habiskan saja makananmu ," pinta Sandra dengan geram .

Bella tidak jadi melanjutkan ucapannya. Tatapan Sandra membuat nyalinya ciut . Apalagi baru kali ini ia melihat Sandra menatapnya dengan tajam seperti itu .

Akhirnya Clarissa benar-benar tidak masuk sekolah . Calvin mengirimkan surat yang berasal dari dokter melalui sang asisten.

Untung disekolah sedang tidak ada pelajaran. Semua sedang sibuk mempersiapkan kegiatan yang aka dilakukan esok hari .

Sepulangnya dari kantor Calvin mengajak Clarissa untuk pulang , namun dia menolak mentah-mentah. Dia lebih nyaman tinggal di apartemen sang kakak.

" Nanti papa marah loh dek ," bujuk Calvin dengan lembut .

" Papa kan sekarang memang suka marah-marah kak ," jawab Clarissa santai.

" Tapi karena kamu suka buat masalah ."

Clarissa terdiam . Dia mengakui hal itu . Namun dia sudah memutuskan untuk tinggal di apartemen saja dari pada pulang .

Dari ingatan yang telah alami Clarissa akan sering membuat marah sang papa . Bukan hanya itu namun ada kejadian dimana di terpaksa harus menikah dengan Steven .

Dia ingin mengantisipasi hal itu sampai terjadi . Emosinya belum stabil . Jadi dari pada bertengkar dengan sang papa lebih baik dia menjauh sejenak .

Calvin mengusap kepalanya kasar . Dia bingung melihat adiknya seperti itu.

" Baiklah... kita bisa tinggal disini semalam," putus Calvin akhirnya.

" Kakak pulang saja . Cla sendiri disini tidak masalah kok. Tolong kakak bilang sama mama dan papa mulai saat Cla akan tinggal disini."

" Dek !"

" Please kak 🙏!"

" Tapi pakaian mu ?"

" Emang ada baju Cla yang normal ? biarin aja semua itu dirumah . Cla cuman minta tolong ambilkan seragam sama keperluan Cla sekolah itu doang ."

" Kamu yakin ? kamu tahu kan konsekuensinya?"

" Paling-paling papa menghentikan semua fasilitas yang selama ini Cla pakai ," ucap Clarissa enteng . Dia sudah siap dengan segala konsekuensi yang akan ia terima.

" Kamu sudah siap untuk itu semua ?"

" Siap tidak siap sih . Namun itu mungkin lebih baik untuk Cla saat ini ."

Calvin tidak habis pikir dengan pikiran sang adik . Namun ia hanya bisa menyetujuinya. Dia tidak ingin keadaan Clarissa semalam terjadi lagi .

" Baiklah... kakak akan menuruti semua keinginanmu . Namun kakak tidak bisa berbuat banyak saat semua fasilitas di cabut oleh papa. Kakak hanya bisa membantu semampu kakak ."

" Terimakasih.... kakak tidak perlu khawatir, semua sudah Cla pikirkan."

" Oke ... sekarang kakak pulang dulu . Nanti kakak kemari lagi ."

Setibanya dirumah hal yang ditakutkan Calvin akhirnya terjadi . Sang papa marah besar .

" Sabar pa ..." ucap Sandra sambil mengelus punggung suaminya yang mulai emosi.

" Bagaimana papa bisa sabar ma ?"

" Kenapa tidak ? papa sekarang tidak perlu lagi marah-marah dan bebas memanjakan Bella sesuka hati papa . Itu kan yang papa inginkan?"

" Ma ?"

" Apa papa pernah merasakan rasanya dibeda-bedakan? setiap hari papa selalu membedakan Bella dengan Clarissa. Apa papa tahu rasanya? sakit pa ... apalagi itu dilakukan oleh yang sangat dengan kita . Mama saja sakit apalagi Clarissa .

Setiap hari tidak pernah sehari pun papa tidak memarahi Cla . Ada saja tingkah Cla yang membuat papa marah ."

" Tante _"

" Tolong biarkan Tante bicara Bell... "

" Maaf Tante ."

" ..."

" Maaf Carlo menyela ... Carlo minta pertimbangan saran dari kak Calvin tadi . Papa bisa mencabut semua fasilitas yang selama ini Clarissa pakai . Mungkin dengan ini dia bisa lebih mandiri . Papa juga tidak perlu marah-marah setiap hari, " ucap Carlo dengan agak gugup.

" Baiklah... katakan padanya bahwa semua fasilitasnya papa bekukan ," ucap Daniel sebelum meninggalkan ruang keluarga . Sandra mengikutinya dari belakang .

Tinggal tiga orang yang masih ada diruangan itu . Bella merasa canggung .

" Kak _"

" Maaf Bell ... kakak masih harus kembali ke apartemen," ucap Calvin langsung beranjak meninggalkan tempat itu . Carlo pun tidak ingin berduaan dengan Bella jadi mengikuti Calvin dari belakang.

" Brengsek kamu Cla ... tapi Lo harus ingat setelah ini gua pastikan om sama Tante benci sama Lo !"

Terpopuler

Comments

Ayu Dani

Ayu Dani

nampung ulet bulu gak tau terima kasih dan gak gak tau diri
semoga apa yang di rencanakan bela berbalik ke dia biar tau rasa

2025-03-27

0

Fisee

Fisee

cuiiiiiiiihhhh ponakan luknut Jahannam punya ayah dan ibu seperti yatim piatu dasar jalang kau bela🖕

2025-03-13

0

Yaser Levi

Yaser Levi

kasih mercon aja tu mulut Papa mu claa..seprtinya otaknya konsleting parah

2024-11-16

1

lihat semua
Episodes
1 Clarissa
2 Hukuman
3 Jam Kos
4 Perubahan Clarissa.
5 Siapakah Bella?
6 Demam
7 Pertengkaran
8 Pertandingan
9 Revan
10 Naik bus
11 Sandra dan Carlo menginap di apartemen
12 Kemenangan
13 Pergi ke panti asuhan
14 Perasaan Rendi
15 Sedikit kata dari author
16 Stevani
17 Bertemu kelompok pecinta alam
18 Sisi lain seorang Steven
19 Mandi di sungai
20 Malam di atas bukit
21 Malam yang mencekam
22 Rendi galau
23 Kedatangan Calvin
24 Ya .... terima nasib deh !
25 Makan malam di luar
26 Daya ingat Clarissa
27 Taktik Bella
28 Bertemu dengan Revan
29 Ikut kekantor
30 Pulang bareng papa.
31 Kebersamaan Clarissa dan kedua orang tuanya
32 Rahasia liontin putih bulan sabit
33 Tamu Calvin
34 Liburan
35 Barbeque
36 Di apartemen Bella
37 Mimpi yang buruk
38 Memasak sarapan
39 Mbak kunti, siapa?
40 Cita-cita cindy
41 Samuel
42 Taktik Clarissa
43 Terbongkar
44 Kondisi Bella
45 ....
46 Gosip
47 Menghadap kepala sekolah
48 PENGUMUMAN
49 Ajakan menikah
50 Pernikahan
51 Aileen di tinggal
52 Peringatan Aileen
53 Kedatangan Kevin di rumah Clarissa
54 Perjanjian Clarissa dan Kevin
55 Menjadi sepasang kekasih
56 Pertemuan Clarissa dengan mama Kevin
57 Pengumuman
58 Interogasi Calvin
59 Terbongkar
60 Hamil
61 Kondisi Aileen
62 Putus
63 Bella kembali
64 Hamil
65 End
66 pengumuman
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Clarissa
2
Hukuman
3
Jam Kos
4
Perubahan Clarissa.
5
Siapakah Bella?
6
Demam
7
Pertengkaran
8
Pertandingan
9
Revan
10
Naik bus
11
Sandra dan Carlo menginap di apartemen
12
Kemenangan
13
Pergi ke panti asuhan
14
Perasaan Rendi
15
Sedikit kata dari author
16
Stevani
17
Bertemu kelompok pecinta alam
18
Sisi lain seorang Steven
19
Mandi di sungai
20
Malam di atas bukit
21
Malam yang mencekam
22
Rendi galau
23
Kedatangan Calvin
24
Ya .... terima nasib deh !
25
Makan malam di luar
26
Daya ingat Clarissa
27
Taktik Bella
28
Bertemu dengan Revan
29
Ikut kekantor
30
Pulang bareng papa.
31
Kebersamaan Clarissa dan kedua orang tuanya
32
Rahasia liontin putih bulan sabit
33
Tamu Calvin
34
Liburan
35
Barbeque
36
Di apartemen Bella
37
Mimpi yang buruk
38
Memasak sarapan
39
Mbak kunti, siapa?
40
Cita-cita cindy
41
Samuel
42
Taktik Clarissa
43
Terbongkar
44
Kondisi Bella
45
....
46
Gosip
47
Menghadap kepala sekolah
48
PENGUMUMAN
49
Ajakan menikah
50
Pernikahan
51
Aileen di tinggal
52
Peringatan Aileen
53
Kedatangan Kevin di rumah Clarissa
54
Perjanjian Clarissa dan Kevin
55
Menjadi sepasang kekasih
56
Pertemuan Clarissa dengan mama Kevin
57
Pengumuman
58
Interogasi Calvin
59
Terbongkar
60
Hamil
61
Kondisi Aileen
62
Putus
63
Bella kembali
64
Hamil
65
End
66
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!