Hukuman

Setibanya di sekolah, gerbang sudah tertutup. Clarissa turun dari motor dan pergi ke pos penjagaan. Dia meminta satpam untuk membuka gerbangnya.

" Bukain gerbangnya dong pak ," pinta Cla dengan melas .

" Aduh ... makanya jangan suka telat neng . Kenapa sih hari-hari telat melulu . Bapak aja sampai bosan loh lihat neng dihukum," ucap sang satpam sambil geleng-geleng kepala.

" He he he peace pak ... besok-besok nggak lagi deh," bujuk Clarissa.

" Neng ma obral janji mulu nggak pernah di tepati . Tetapi tunggu ... kok sepertinya ada yang berubah ya ? ini bener neng Clarissa kan ?" tanya sang satpam sambil meneliti Clarissa dari atas kebawah .

" Lah dari tadi bapak kira saya siapa, Pak ?" tanya Clarissa bingung.

Dia memang sudah sangat akrab dengan pak satpam. Karena dia sudah menjadi langganan siswa terlambat.

" Ya neng Clarissa sih , tapi kok bapak lihat ada yang beda gitu . Apa ya neng ?" tanya pak satpam itu sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

" Mana saya tahu . Kan bapak yang nilai ."

" Oh ... sekarang bapak tahu . Neng Clarissa saat ini kelihatan lebih seger dari hari-hari biasa ."

" Memangnya biasanya nggak seger ya pak ?"

" Sebelumnya maaf loh neng, tapi berhubung neng Clarissa sudah berubah maka Bapak nggak akan sungkan lagi ."

" Memangnya kenapa sih pak ?"

" Biasanya wajah neng udah kayak pelangi . Cantik sih cantik tapi gimana ya ... nggak cocok sama umur. Sekali lagi maaf kalau ucapan bapak membuat neng Clarissa tersinggung. "

" Jadi _"

" Ini yang disebut murid rajin . Sudah telat malah ngobrol sama satpam . Bapak juga ... bukannya siswanya disuruh masuk malah diajak ngobrol ," sindir seseorang yang baru masuk kedalam pos penjagaan.

" He he he maaf pak . Begini loh pak , menurut pak Herman neng Cla bagaimana?"

" Bagaimana apanya?"

" Lihat dulu dong pak !"

Pak Herman menuruti ucapan sang satpam . Dia menatap Clarissa dari atas kebawah.

" Nampak lebih segar sepertinya pak . Mungkin tadi dia lupa melukis wajahnya. Betul tidak, Cla ?"

" Bapak tahu saja . Tapi Cla cantik tidak pak ?"

" Cantikan istri bapak dirumah lah ," jawab pak Herman santai . Baginya tidak ada yang bisa mengalahkan kecantikan istrinya dirumah.

" ..."

" Sudah... sudah kok malah ngobrol. Sekarang kamu masuk dan letakkan motormu di parkiran, setelah itu temui bapak di lapangan."

" Siap pak !"

Satpam membuka pintu gerbang. Clarissa langsung masuk kedalam . Motornya ia tuntun hingga ke parkiran.

Melihat hal itu sang satpam langsung melongo . Begitu pun dengan pak Herman. Tumben banget Clarissa bersikap sopan ?

" Kok nggak dinaikin aja neng ... masih jauh loh parkirannya."

" Sekalian pemanasan pak . Sebentar lagi pasti di hukum sama pak Herman. Betul nggak pak ?"

" Syukur deh kalau sadar diri ," sindir pak Herman.

Mendengar sindiran sang guru Clarissa hanya meringis. Dengan cepat dia menuntun motornya sampai ke parkiran.

Setelah meletakkan motor , Clarissa pergi ke lapangan . Badannya penuh dengan keringat. Meskipun begitu tidak mengurangi kecantikannya. Bahkan beberapa siswa yang tak sengaja berpapasan dengannya sampai terpesona.

Pak Herman sudah berdiri di tengah lapangan. Di tangannya ada sebuah bola basket . Entah apa yang akan dilakukan olehnya.

" Saya sudah siap Pak ," ucap Clarissa begitu berdiri di depan pak Jerman.

" Karena saya sudah bosen memberikan hukuman bersih-bersih, sekarang saya mau kamu memasukkan bola basket ini kedalam ring. Jika kamu bisa memasukkan bola ini sebanyak dua puluh lima kali kamu boleh istirahat dan masuk kedalam kelas ."

" Bapak bercanda kan ?"

" Apa menurutmu saya tipe orang yang suka bercanda ?"

Clarissa menggelengkan kepalanya. Menurutnya guru didepannya sangat serius saat memberikan hukuman.

" Kalau begitu ... mari kita mulai !"

Clarissa hendak mengambil bola yang ada ditangan pak Herman . Namun pak Herman tidak memberikannya malah mendribble bola itu .

" Loh ... katanya saya suruh memasukkan kedalam ring, kok malah bapak mainin," protes Clarissa.

" Rebut dong bolanya !"

" What !"

" Ayo... jangan bengong melulu !"

Clarissa pun berusaha untuk merebut bola ditangan pak Herman . Baginya itu merupakan hal sulit . Sebab dia tidak pandai bermain basket begitupun dengan olahraga lainnya.

Waktu semakin berputar. Clarissa sama sekali belum bisa merebut bola itu dari tangan sang guru .

Hingga liontin yang ia gunakan mengeluarkan cahaya . Tidak ada yang menyadarinya, sebab keduanya fokus dalam pertandingan.

Entah dapat kekuatan dari mana , Clarissa tiba-tiba mendapatkan tambahan tenaga . Dia juga bisa membaca gerakan pak Herman .

Dengan gesit Clarissa meraih bola ditangan pak Herman . Kemudian ia mendribble bola itu dan memasukkannya kedalam ring . Padahal jaraknya dengan ranjang basket masih jauh .

shoot!

Tak pernah ia duga jika bola itu masuk tepat sasaran . Pak Herman serta beberapa siswa yang turut melihat atraksi itu melongo .

" Ayo pak ... jangan bengong aja !" sindir Clarissa sambil mendrible bola.

" Jangan senang dulu anak muda . Sekarang mari kita lihat , apakah kamu bisa tersenyum setelah ini," ucap pak Herman dengan semangat.

" Siapa takut ?"

Pertandingan makin seru . Berkali-kali Clarissa merebut bola dari tangan pak Herman . Hingga dalam kurang dari tiga puluh menit , Clarissa mampu memasukkan bola kedalam ring hingga dua puluh lima kali .

" Bagaimana pak ... apa sekarang saya sudah boleh masuk kelas ?"

" Ha ... tunggu !"

" Ada apa lagi sih pak . Katanya tadi kalau saya berhasil memasukkan bola dalam ring dua puluh lima kali hukuman selesai ."

" Memangnya kamu tidak ingin tahu , kenapa saya memberikan hukuman ini padamu ?"

" Setahu saya nih ya pak ... hukuman apapun harus diterima murid yang melakukan pelanggaran, asal tidak melanggar hukum . Jadi terserah pak herman mau kasih hukuman apa pada saya ."

Plok plok plok

" Eh ... pak Budi . Apa kabar nih pak ?"

" Bagus juga kata-kata mu tadi . Sekarang tolong jelasin pada saya _"

" Jelasin apa ya pak ... perasaan saya jadi nggak enak gini ."

" Kalau ada orang ngomong tuh jangan suka motong !"

" Kirain tadi bapak sudah selesai ngomongnya. Kalau gitu ya silahkan dilanjutkan lagi pak ."

" Sebenarnya yang menyuruh pak Herman memberikan hukuman tadi itu saya . Kamu tahu alasannya apa ?"

" Ya nggak tahu lah pak . Bapak aja belum bilang sama saya ."

" Karena sejak kelas sepuluh hingga kelas dua belas nilai olahraga kamu selalu merah ."

" Tapi saya kok bisa naik kelas ya pak ?"

" Apa mau ke kelas sepuluh lagi ?"

" Ya nggak lah pak ... nanti apa kata dunia jika tahu Clarissa turun kelas ."

" Ya makanya kamu tuh harus rajin belajar . Sudah nilai akademiknya pas-pasan, nilai non akademiknya dibawah standar. Untung nih yaa bapak masih punya perikesiswaan kalau tidak entah apa jadinya dirimu sekarang ."

" Widih ... Pak Budi keren bisa membuat kosa kata baru . Emang ada ya pak perikesiswaan gitu ?"

Pak Herman geleng-geleng kepala mendengar perdebatan kedua orang itu . Padahal mereka masih di tengah lapangan. Apa nggak takut jadi bahan tontonan?

Sepertinya pak Herman sendiri tidak sadar, bahwa tindakannya tadi membuat para siswa bergosip ria .

Setelah mendapatkan wejangan panjang kali lebar, akhirnya Clarissa bisa masuk kedalam kelas nya.

Terpopuler

Comments

Mama Nakal

Mama Nakal

hiiii Thor 💜 awalan story yang bagus..aku suka😘💓

2025-01-09

0

٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ​᭄

٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ​᭄

moga aja tu kalung ada ruang dimensi nya 😁

2024-12-09

0

aphrodite

aphrodite

bagus..menarik..semoga sampe akhir seru...

2025-01-15

0

lihat semua
Episodes
1 Clarissa
2 Hukuman
3 Jam Kos
4 Perubahan Clarissa.
5 Siapakah Bella?
6 Demam
7 Pertengkaran
8 Pertandingan
9 Revan
10 Naik bus
11 Sandra dan Carlo menginap di apartemen
12 Kemenangan
13 Pergi ke panti asuhan
14 Perasaan Rendi
15 Sedikit kata dari author
16 Stevani
17 Bertemu kelompok pecinta alam
18 Sisi lain seorang Steven
19 Mandi di sungai
20 Malam di atas bukit
21 Malam yang mencekam
22 Rendi galau
23 Kedatangan Calvin
24 Ya .... terima nasib deh !
25 Makan malam di luar
26 Daya ingat Clarissa
27 Taktik Bella
28 Bertemu dengan Revan
29 Ikut kekantor
30 Pulang bareng papa.
31 Kebersamaan Clarissa dan kedua orang tuanya
32 Rahasia liontin putih bulan sabit
33 Tamu Calvin
34 Liburan
35 Barbeque
36 Di apartemen Bella
37 Mimpi yang buruk
38 Memasak sarapan
39 Mbak kunti, siapa?
40 Cita-cita cindy
41 Samuel
42 Taktik Clarissa
43 Terbongkar
44 Kondisi Bella
45 ....
46 Gosip
47 Menghadap kepala sekolah
48 PENGUMUMAN
49 Ajakan menikah
50 Pernikahan
51 Aileen di tinggal
52 Peringatan Aileen
53 Kedatangan Kevin di rumah Clarissa
54 Perjanjian Clarissa dan Kevin
55 Menjadi sepasang kekasih
56 Pertemuan Clarissa dengan mama Kevin
57 Pengumuman
58 Interogasi Calvin
59 Terbongkar
60 Hamil
61 Kondisi Aileen
62 Putus
63 Bella kembali
64 Hamil
65 End
66 pengumuman
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Clarissa
2
Hukuman
3
Jam Kos
4
Perubahan Clarissa.
5
Siapakah Bella?
6
Demam
7
Pertengkaran
8
Pertandingan
9
Revan
10
Naik bus
11
Sandra dan Carlo menginap di apartemen
12
Kemenangan
13
Pergi ke panti asuhan
14
Perasaan Rendi
15
Sedikit kata dari author
16
Stevani
17
Bertemu kelompok pecinta alam
18
Sisi lain seorang Steven
19
Mandi di sungai
20
Malam di atas bukit
21
Malam yang mencekam
22
Rendi galau
23
Kedatangan Calvin
24
Ya .... terima nasib deh !
25
Makan malam di luar
26
Daya ingat Clarissa
27
Taktik Bella
28
Bertemu dengan Revan
29
Ikut kekantor
30
Pulang bareng papa.
31
Kebersamaan Clarissa dan kedua orang tuanya
32
Rahasia liontin putih bulan sabit
33
Tamu Calvin
34
Liburan
35
Barbeque
36
Di apartemen Bella
37
Mimpi yang buruk
38
Memasak sarapan
39
Mbak kunti, siapa?
40
Cita-cita cindy
41
Samuel
42
Taktik Clarissa
43
Terbongkar
44
Kondisi Bella
45
....
46
Gosip
47
Menghadap kepala sekolah
48
PENGUMUMAN
49
Ajakan menikah
50
Pernikahan
51
Aileen di tinggal
52
Peringatan Aileen
53
Kedatangan Kevin di rumah Clarissa
54
Perjanjian Clarissa dan Kevin
55
Menjadi sepasang kekasih
56
Pertemuan Clarissa dengan mama Kevin
57
Pengumuman
58
Interogasi Calvin
59
Terbongkar
60
Hamil
61
Kondisi Aileen
62
Putus
63
Bella kembali
64
Hamil
65
End
66
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!