Hari pertama menjadi asisten

Hari pertama menjadi asisten seorang CEO membuat seorang gadis yang maunya di bilang ABG itu merasa bosan. Arisa yang setiap harinya tidak pernah diam karena banyak tingkah, hari ini serasa sedang mendapatkan sebuah hukuman.

Bagaimana tidak, Arisa hanya di suruh duduk diam di meja yang bersebelahan dengan meja CEO. Tanpa di berikan pekerjaan apapun. Bahkan dirinya hendak membuatkan minuman untuk sang CEO saja di tolak. CEO gagah, tampan, tapi sudah berumur menurut pendapat Arisa itu lebih suka di buatkan minuman oleh sekretarisnya.

" Pak bos!!! Kok saya tidak di kasih kerjaan sih? " protes Arisa kesal dengan mulut yang sudah maju beberapa senti.

Roy hanya melirik sekilas, lalu kembali menekuni pekerjaannya.

" Gue mah meningan di suruh koprol ketimbang cuma duduk-duduk nggak jelas kek gini. " gerutu Arisa. " Bosen banget sumpah!!" lanjutnya sambil meletakkan kepalanya miring ke atas meja, dan tangan mengetuk-ngetukkan bolpen ke atas meja hingga menimbulkan bunyi ' Tuk... Tuk ... Tuk ...'

Roy hanya mendengarkan saja si bocil itu menggerutu entah apa. Roy diam, tidak memberikannya pekerjaan karena ia sendiri masih bingung kenapa meminta Arisa menjadi asistennya.

Roy bukan orang yang dengan mudah memberikan pekerjaan ke sembarang orang. Jadi ia masih cukup ragu untuk memberikan pekerjaan ke Arisa.

Tapi justru kehadiran Arisa di ruangan yang sama dengannya ini, menimbulkan suatu rasa yang Roy sendiri tidak mengerti rasa apa itu.

Segala gerak gerik Arisa tak pernah luput dari mata elang Roy. Dan apa yang sudah ia lihat selama setengah hari ini, membuat sudut bibirnya sering tertarik ke atas. Ia begitu menikmatinya. Seolah ia enggan di tinggalkan oleh sosok yang ada di sebelahnya ini.

" Ck! " Arisa kembali berdecak. Entah sudah yang ke berapa kalinya ia berdecak selama setengah hari ini.

Arisa tiba-tiba berdiri dari duduknya. Hal itupun tak luput dari sorot mata Roy. Arisa terlihat berjalan sambil menghentak-hentakkan kakinya dan bibir mengerucut.

Arisa berjalan melewati meja Roy. Memutar hingga dirinya berdiri di depan kaca besar yang tembus pandang yang berada di belakang Roy.

" Whuaahhh... Bagusnya.... Ih, bisa lihat gunung Tangkuban perahu dari sini. Wow... Amazing. " pekiknya karena terkejut dan heran dengan pemandangan yang di sajikan.

Gedung menjulang tinggi Rakesh entertainment, memiliki 26 lantai. Dan lantai yang saat ini di pijak oleh Arisa adalah lantai tertinggi.

Roy memutar kursinya guna melihat apa yang di lakukan seorang gadis ABG alias bocil yang sedari tadi hanya menggerutu saja.

Dari kursinya, Roy bisa melihat Arisa tengah menempelkan kedua tangannya di kaca besar yang terbentang di belakangnya. Gadis itu nampak kagum dengan pemandangan yang tersaji.

" Kalau jatuh dari sini, kira-kira langsung koit nggak ya? " ucapnya abstrak kala ia melihat ke bawah dan melihat mobil-mobil yang melintas di bawah nampak mini. Bahkan bus yang jika di lihat secara langsung terlihat begitu besar, kini alat transportasi itu terlihat begitu kecil.

" Mau coba? " terdengar suara bariton yang sedari tadi tak nampak suaranya.

Arisa langsung menoleh. " Kalau pak bos dulu yang nyobain gimana? " tanyanya menyeringai. " Saya siap bantuin loh. Daripada nggak ada kerjaan. " lanjutnya. Ia lalu kembali melihat ke arah kaca tembus pandang itu.

Krek

Terdengar suara kursi berderit. Arisa kembali menoleh ke belakang.

" Pak bos mau kemana? " tanyanya ketika melihat Roy berjalan menjauh dan mendekati pintu.

" Makan siang. " jawab Roy tanpa menoleh.

Mendengar kata makan siang, Arisa segera melangkah. Ia menyambar tasnya cepat, lalu berlari menyusul sang atasan.

" Mau kemana kamu? " tanya Roy mengernyitkan dahinya.

" Pak bos mau kemana? " Bukannya menjawab, Arisa malah balik bertanya.

" Makan lah. " jawab Roy.

" Ya sama lah. Saya juga maksi. " sahut Arisa cepat.

" Siapa yang memberimu ijin untuk makan siang? " tanya Roy berniat menggoda Arisa.

" Dih, kok pak bos malah tanya. Ya pas bos lah yang harusnya kasih ijin. " jawab Arisa sambil menyelempangkan tasnya ke pundak.

Roy menoleh ke arah Arisa. " Nah, itu tahu. Lalu, apa saya sudah kasih ijin ke kamu untuk makan siang? "

Arisa memicing. " Pak bos adalah atasan yang kejam jika tidak memberikan waktu istirahat ke pegawainya. " sengitnya.

" Bukankah kamu sedari tadi sudah beristirahat? Kenapa masih butuh waktu istirahat lagi? " Roy tidak mau kalah rupanya.

" Haiss... Kan pak bos sendiri yang nggak ngasih saya kerjaan. " kesal Arisa.

" Ah, pak bos kelamaan. Ini sudah jam 12 tepat. Sudah sewajarnya bagi pegawai buat ishoma. Istirahat, sholat, makan. Tahu kan pak bos? Meskipun sedari pagi saya nggak di kasih kerjaan sama sekali alias saya di istirahatkan, tapi saya perlu sholat. Menunaikan kewajiban saya sebagai seorang muslimah. Pak bos lihat kan, saya pakai kerudung. Itu berarti saya beragama Islam. " ungkap Arisa panjang lebar.

" Terus saya juga lapar. Saya butuh makan. Butuh asupan gizi. Saya masih di masa pertumbuhan. Jadi harus makan yang banyak. Lagian orang diem juga butuh tenaga ekstra biar nggak habis kesabaran. " lanjutnya.

Roy menyunggingkan senyum tipisnya hingga tak terlihat.

" Pak bos tenang aja. Kali ini, ayah kasih saya uang saku lebihan. Jadi pak bos nggak perlu khawatir saya bakalan ambil jatah makan siang pak bos lagi. " suara Arisa sudah menunjukkan kekesalannya.

" Ayo dong pak bos. Arisa yang cantik dan imut ini udah laper banget. Sumpah! " Arisa sudah mengubah suaranya menjadi manja-manja gimana gitu. Ia bahkan menampilkannya puppy eyes nya.

Roy masih tidak bergeming. Ia semakin di buat kicep oleh sikap Arisa kali ini. Ah, jangan bilang dirinya penganut faham pedofilialisme. Wajah Arisa semakin terlihat menggemaskan.

" Pak bos!!! Kok malah bengong sih! " teriak Arisa yang mampu membuat Roy langsung tersadar ke dalam dunia nyata.

" Pacar saya udah nungguin nih pak bos. Kita mau maksi bareng. " lanjutnya.

" Kamu punya pacar? " tanya Roy merasa sedikit tidak suka.

" Iya dong.. Secara Arisa kan cantik dan imut gitu loh. Rugi kalau nggak punya cowok mah. " jawab Arisa dengan super pede.

" Masih bocil udah pacar-pacaran. " omel Roy.

" Ih, emang pak boss nggak ya? Duh, kalau nggak, berarti pak bos nggak bisa menikmati masa muda. " ledek Arisa.

" Ck! Bukan tidak menikmati. Tapi lebih ke menjaga diri. " elak Roy. " Pacar kamu juga magang di sini? " tanyanya semakin merasa gemas.

" Iya. " Arisa mengangguk. " Tapi sayangnya, kita nggak bisa di bagian yang sama. " bibir Arisa kembali maju beberapa senti.

" Bilang sama pacar kamu, kamu harus menemani CEO Rakesh entertainment untuk makan siang. " ucap Roy datar sambil mengalir pandangan ke depan.

" WHAT???? " pekik Arisa.

" Mulai hari ini, sampai selama jadwal magang kamu di sini, pekerjaan kamu yang pertama adalah menemani saya makan siang. " sahut Roy.

" Ihhh!!! Pak bos nggak asyik lah. Saya kan pengen ngerasain makan di kantin pas magang gini. Bareng sama teman-teman saya yang lain juga. " rengek Arisa.

" Kamu tinggal pilih. Kamu selesai magang di sini hari ini juga, atau kamu mau mengikuti perintah saya? " sahut Roy datar. Tapi dalam hati, ia tersenyum.

" Ck! " Arisa berdecak. " Ya udah, ayok! " ajaknya kesal. Tapi ia tetap menerima perintah dari Roy. Ia berjalan lebih dulu di depan Roy. Membukakan pintu ruangan untuk Roy.

" Silahkan, pak bosss!!! " ucapnya kesal. Sedangkan Roy tersenyum pelik.

bersambung

Terpopuler

Comments

Sivia

Sivia

/Sweat/

2024-09-14

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

11-12 RISA DGN EMAKNYA DPT PRIA 28 TH, YG BEDAKN EMAKNYA KLAS XII, SDGKN RISA MASIH KELAS XI, TERUS EMAKNYA TK PNY PACAR, CMA SRING NGERECEHIN CWOK HINGGA BAPER, DN AYAH LO KORBAN RECEH EMAK LO SAAT PRKENALAN PRTAMA.. DI PUSKESMAS..

2023-10-24

0

Siti Aminah

Siti Aminah

pacarnya si meler dpt ujian berat nih

2023-07-23

4

lihat semua
Episodes
1 Sarangheo Oppa
2 Mata juling
3 Kurang bahan
4 Lapar dan haus
5 Bolos?
6 Keputusan
7 Geng somplak
8 Kesepakatan
9 Sore yang panas
10 Uler keket
11 Magang
12 Cita cita
13 Magang day 1
14 Jadi asisten pribadi
15 Menjadi asisten CEO
16 Hari pertama menjadi asisten
17 Kualitas super
18 Ospek calon mantu
19 Lunas dan sah
20 Perjaka bangkotan
21 Bukan kambing
22 Tukeran ludah
23 Bergosip
24 Yang seperti ayah
25 Sok kecakepan
26 Hantu?
27 Ajakan menikah
28 Bertemu calon mertua
29 Otak gaptek
30 Pembicaraan serius
31 Persiapan
32 Tamu
33 Lamaran
34 berbicara
35 Bertunangan
36 Galau
37 Baper
38 Saaaahhhh
39 Belum belum sudah KDRT
40 Menggoda
41 Drama pagi
42 Pagi yang ceria
43 Kebiasaan
44 Satu masalah selesai
45 Mencuri
46 Ubah panggilan
47 Solusi yang solutif
48 Putus
49 Menjemput
50 The real sultan
51 My first kiss
52 Jalan sambil tidur
53 Polos?
54 Pamitan
55 Pulang ke rumah mertua
56 Rambut panjang
57 Terasa sesak
58 Masih terasa sesak
59 Ke rumah ayah
60 Menyadari sesuatu
61 Ke rumah mertua 61
62 Bertemu
63 Aku mencintaimu
64 Nggak romantis
65 Jenguk baby
66 Rumah baru
67 Rumah kita
68 Panas
69 Kesal
70 Mbak Kun ti
71 Absurb lagi
72 Buka toko bunga??
73 Saling mengungkapkan
74 Malam pertama
75 Enak rasanya
76 Amnesia
77 Gara-gara salep
78 Interogasi
79 Masih terngiang
80 Tiba-tiba lapar
81 Salah paham
82 Penjelasan
83 Mengakhiri salah paham
84 Moodian
85 Kangen
86 Obat kangen
87 Aneh
88 Gemukan
89 Rombongan
90 Menunggu reaksi
91 Alhamdulillah
92 Kekecilan 92
93 Om itu suamiku
94 Marah
95 Manjanya bumil
96 Bully_an
97 Bingung
98 Tahu
99 Sidang
100 Pingsan
101 Sedih
102 Paniknya ibu
103 Lemah
104 Ibu datang
105 Cemburu
106 Cenat cenut
107 Pulang ke rumah
108 Zavi pulang
109 Misi komplit
110 Tak bisa tidur
111 Akhir
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Sarangheo Oppa
2
Mata juling
3
Kurang bahan
4
Lapar dan haus
5
Bolos?
6
Keputusan
7
Geng somplak
8
Kesepakatan
9
Sore yang panas
10
Uler keket
11
Magang
12
Cita cita
13
Magang day 1
14
Jadi asisten pribadi
15
Menjadi asisten CEO
16
Hari pertama menjadi asisten
17
Kualitas super
18
Ospek calon mantu
19
Lunas dan sah
20
Perjaka bangkotan
21
Bukan kambing
22
Tukeran ludah
23
Bergosip
24
Yang seperti ayah
25
Sok kecakepan
26
Hantu?
27
Ajakan menikah
28
Bertemu calon mertua
29
Otak gaptek
30
Pembicaraan serius
31
Persiapan
32
Tamu
33
Lamaran
34
berbicara
35
Bertunangan
36
Galau
37
Baper
38
Saaaahhhh
39
Belum belum sudah KDRT
40
Menggoda
41
Drama pagi
42
Pagi yang ceria
43
Kebiasaan
44
Satu masalah selesai
45
Mencuri
46
Ubah panggilan
47
Solusi yang solutif
48
Putus
49
Menjemput
50
The real sultan
51
My first kiss
52
Jalan sambil tidur
53
Polos?
54
Pamitan
55
Pulang ke rumah mertua
56
Rambut panjang
57
Terasa sesak
58
Masih terasa sesak
59
Ke rumah ayah
60
Menyadari sesuatu
61
Ke rumah mertua 61
62
Bertemu
63
Aku mencintaimu
64
Nggak romantis
65
Jenguk baby
66
Rumah baru
67
Rumah kita
68
Panas
69
Kesal
70
Mbak Kun ti
71
Absurb lagi
72
Buka toko bunga??
73
Saling mengungkapkan
74
Malam pertama
75
Enak rasanya
76
Amnesia
77
Gara-gara salep
78
Interogasi
79
Masih terngiang
80
Tiba-tiba lapar
81
Salah paham
82
Penjelasan
83
Mengakhiri salah paham
84
Moodian
85
Kangen
86
Obat kangen
87
Aneh
88
Gemukan
89
Rombongan
90
Menunggu reaksi
91
Alhamdulillah
92
Kekecilan 92
93
Om itu suamiku
94
Marah
95
Manjanya bumil
96
Bully_an
97
Bingung
98
Tahu
99
Sidang
100
Pingsan
101
Sedih
102
Paniknya ibu
103
Lemah
104
Ibu datang
105
Cemburu
106
Cenat cenut
107
Pulang ke rumah
108
Zavi pulang
109
Misi komplit
110
Tak bisa tidur
111
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!