Jadi asisten pribadi

" Mampusss gue!!!! " ujar Arisa tanpa suara dan ia langsung menutup mukanya menggunakan tasnya.

" Jangan bilang kalau dia adalah CEO nya perusahaan Rakesh entertainment. " lanjutnya dengan suara pelan.

" Emang. " jawab Kaila sambil menempelkan tubuhnya ke Arisa, tapi pandangan matanya tetap ke arah sang CEO.

" Om itu.... Beneran mampus deh gue. Kalau gini ceritanya, gue nggak jadi aja deh punya cita-cita jadi pegawai di sini. " gumamnya. Ia masih menutup wajahnya dengan tas.

" Moga aja, tuh om om lupa sama wajah imut gue. " doanya .

Tapi Arisa terlambat dalam berdoa. Karena sang CEO sepertinya sudah terlanjur mengenalinya. Terbukti, sang CEO itu tengah menatapnya tajam dengan senyuman smirk nya.

" Selamat pagi semuanya. " sapa bariton Roy menggema di ruangan meeting yang berukuran 7x20 meter itu.

" Pagggiiihhh.... " jawab histeris murid perempuan. Meskipun jumlahnya hanya ada 11 orang karena minus Arisa, tapi suara mereka sudah kayaknya paduan suara yang berjumlah 40 orang.

" Uhhh... meleleh hatikuh mendengar suaramu. " pekik Kaila.

" Apaan sih loe ah! Kampungan deh. Kayak nggak pernah lihat cowok aja. " gerutu Arisa sambil mendorong tubuh Kaila.

" Sumpah ya Sa. Tuh cowok hot banget. Mana gantengnya... Ya ampuuunn... Di sekolah kita nggak ada loh yang kek dia. " jawab Kaila yang masih anteng dengan tatapan menjurus ke arah Roy.

" Ya iyalah. Mana ada om om gitu masih pakai abu-abu. Yang ada entar di ketawain tuh sama mpusnya ibu kantin. " sahut Arisa.

" Sa, yakin deh Sa. Cuma lihat tampangnya aja, bagian bawah gue rasanya berkedut-kedut gitu. Apa ini efek ngejomblo dari orok ya Sa? Kek kalau gue lagi ngintipin abang gue pas nonton bo kep di laptopnya. Jadi pengen men desah kek suara-suara yang gue denger. " ucapan absurb Kaila yang membuat Arisa langsung menempelkan sebuah kertas yang sedari tadi ia genggam.

" Nih, gue tempelin mantra, jampe-jampe biar otak loe dingin. Kagak oleng. Kagak mesyum. " ucap Arisa dengan suara yang sedikit keras. Rupanya dia lupa sedang ada di mana. Bahkan tas yang ia gunakan untuk menutupi wajahnya pun sudah merosot tanpa ia sadari.

" E Hem. " Roy berdehem lumayan keras dan berhasil membuat dua anak absurb yang sedang ribut tadi menatap ke sumber suara.

Glek

Arisa menelan salivanya dengan susah ketika tatapan matanya bertemu dengan tatapan bak burung elang Roy. Bahkan Arisa juga dapat melihat senyuman tipis penuh makna dari raut wajah Roy.

.

.

.

" Jo, berikan daftar nama sekalian biodata anak magang tadi. " pinta Roy sambil mengulurkan tangannya ke samping. Roy dan Joice sedang berjalan beriringan kembali ke ruangan CEO.

" Ini tuan. " Joice mengulurkan satu bendel berkas ke tangan Roy.

Dengan cekatan, Roy membuka berkas itu lembar demi lembar, sampai sebuah senyuman tipis mampir di sudut bibirnya.

I got you. ucapnya dalam hati. Ia lalu mengambil sebuah berkas atas nama seorang gadis dari tumpukan lembar itu.

" Tarik siswa yang bernama Polaris Amalthea Prasetya ke lantai ini. " tukas Roy yang membuat Joice berpikir dengan keras.

" Ke lantai ini, tuan? Tapi di bagian apa? Bukankah di lantai ini hanya ada CEO dan direktur utama? " tanya Joice.

" Setelah saya pikir-pikir, ada baiknya juga salah satu dari mereka belajar bagaimana menjadi asisten seorang CEO perusahaan periklanan. " jawab Roy.

" Oh.. " Joice nampak manggut-manggut. " Tapi mereka sudah terlanjur di bawa ke bagian masing-masing, tuan. Berarti mulai besok saja tuan. Biarkan mereka hari ini berada sesuai penempatan. " usul Joice.

Roy menghentikan langkahnya. " Siapa bos nya di sini? " tanya Roy kesal. " Kenapa malah kamu yang mengatur? "

" Maaf, tuan. Baik, nanti saya akan menghubungi tim kreatif dan meminta siswa itu datang kemari. Siswa itu berada di tim nya mas Elyas. " jawab Joice.

" Saya mau, kamu jemput dia dan bawa dia ke ruangan saya sekarang. " tegas Elyas.

" Sekarang, tuan? "

" Tahun depan. Ya sekarang, Joiiicee.... " geram Roy.

" Tapi kita belum sampai ruangan loh tuan. Jadi nanti setelah sampai ruangan, saya akan kembali keluar dan turun lantai. "

" Mau ngapain kembali ke ruangan kalau setelah itu juga keluar lagi? " Roy mengepalkan tangannya.

" Kan saya harus mengantar tuan bos ke ruangan dengan selamat dulu. Begitu kan aturannya tuan? " jawab Joice.

" Saya bukan anak kecil. Saya bisa ke ruangan saya sendiri. Sekarang, jemput gadis itu, dan secepatnya, bawa ke ruangan saya. " titah Roy penuh penekanan tak terbantahkan.

" Baik, baik tuan. Laksanakan!" Joice segera memundurkan langkahnya meninggalkan Roy yang sudah beraura kelam.

.

.

.

" Loh Jo, tumben kesini? Biasanya ngintilin kakak gue terus. " tanya Selsa adik Roy yang berada di tim kreatif. Perempuan berperut buncit itu keluar dari dalam ruangan yang sepertinya ruangan suaminya.

" Eh, nona Selsa. " sapa Joice.

" Nyonya, Jo... Nyonya... Loe nggak liat, perut gue udah segede apa. Masih aja loe panggil nona. Berasa masih perawan gue. " sahut Selsa.

" Heheheh.... " Joice memamerkan deretan giginya yang berantakan. " Joice mau ketemu sama suaminya nyonya Selsa. Boleh nggak? " tanyanya.

" Mau ngapain loe? Awas ya loe kecentilan sama laki gue. " ancam Selsa sambil memicingkan matanya. Sudah bukan rahasia lagi, bagaimana sikap Joice.

" E lah nyonya... Ya nggak lah. Joice ini perempuan baik-baik. Saya nggak suka profesi seorang pelakor. Yang jomblo aja ada, ngapain pilih yang udah punya pasangan. Lagian saya masih butuh pekerjaan saya. Saya masih perlu makan. " jawab Joice.

" Saya kesini tuh di minta sama tuan bos. Suruh minta satu anak magang yang ada di devisi ini. " lanjutnya.

" Minta? Maksudnya minta gimana? Kakak mau bikin projek? Kenapa nggak minta Selsa atau mas Elyas buat bikin projeknya? Kok malah minta anak magang. "

Joice mengendikkan bahunya. " Joice juga kurang paham sih. Tapi tadi tuan bos bilang, mau minta anak magang buat jadi asisten dia. "

Kening Selsa berkerut. Aneh. Kenapa seorang CEO mau minta anak magang jadi asistennya? Lagian selama ini sering ada anak magang, kakak nggak pernah minta. Padahal biasanya malah dari kampus. Lebih mengerti kerjaan. Ini anak SMA loh. tanya Selsa dalam hati.

" Ya udah, ayo masuk ketemu sama mas Elyas. " ajak Selsa. Ia yang tadi baru keluar dari ruangan suaminya, memilih kembali ke dalam ruangan untuk mencari tahu apa yang di mau kakaknya.

" Lho sayang. Kok balik lagi? " tanya Elyas ketika melihat istrinya tercinta kembali masuk ke ruangannya. Dengan sigap, ia lalu menghampiri sang istri yang sedikit kesulitan untuk berjalan di karenakan perutnya yang buncit.

" Ini lho mas. Si Joice katanya di suruh kakak buat minta anak magang. Mau di jadiin asisten katanya. " jawab Selsa.

" Ha? " Elyas juga mengerutkan keningnya merasa aneh. " Jadi asisten? Kok bisa? Lagian, kenapa nggak dari awal? Kan job nya juga pak Roy yang ngatur kan? "

" Mana Joice tahu apa maksud tuan bos mas. Emang kalau orang ganteng tuh suka aneh kan ya? "

" Ya udah, mas Elyas panggilin aja satu. Yang cowok kan ada 2 di sini. " ujar Selsa.

" Tuan bos udah milih sendiri. " sahut Joice bertepatan ketika Elyas mau menghubungi rekannya yang tadi ia suruh mengantar para siswa magang ke tempatnya.

Kening Selsa dan Elyas kembali saling bertaut, lalu mereka saling pandang. " Siapa? " tanyanya bersamaan.

" Polaris Amalthea Prasetya. " jawab Joice.

bersambung

Terpopuler

Comments

Surtinah Tina

Surtinah Tina

🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣. kaila....

2023-11-09

1

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

TERKABUL NI DOA DHARA PNY MNTU CEO

2023-10-24

0

💗vanilla💗🎶

💗vanilla💗🎶

gmn nasib joyce kl arisa jd asisten bos 😁

2023-07-21

4

lihat semua
Episodes
1 Sarangheo Oppa
2 Mata juling
3 Kurang bahan
4 Lapar dan haus
5 Bolos?
6 Keputusan
7 Geng somplak
8 Kesepakatan
9 Sore yang panas
10 Uler keket
11 Magang
12 Cita cita
13 Magang day 1
14 Jadi asisten pribadi
15 Menjadi asisten CEO
16 Hari pertama menjadi asisten
17 Kualitas super
18 Ospek calon mantu
19 Lunas dan sah
20 Perjaka bangkotan
21 Bukan kambing
22 Tukeran ludah
23 Bergosip
24 Yang seperti ayah
25 Sok kecakepan
26 Hantu?
27 Ajakan menikah
28 Bertemu calon mertua
29 Otak gaptek
30 Pembicaraan serius
31 Persiapan
32 Tamu
33 Lamaran
34 berbicara
35 Bertunangan
36 Galau
37 Baper
38 Saaaahhhh
39 Belum belum sudah KDRT
40 Menggoda
41 Drama pagi
42 Pagi yang ceria
43 Kebiasaan
44 Satu masalah selesai
45 Mencuri
46 Ubah panggilan
47 Solusi yang solutif
48 Putus
49 Menjemput
50 The real sultan
51 My first kiss
52 Jalan sambil tidur
53 Polos?
54 Pamitan
55 Pulang ke rumah mertua
56 Rambut panjang
57 Terasa sesak
58 Masih terasa sesak
59 Ke rumah ayah
60 Menyadari sesuatu
61 Ke rumah mertua 61
62 Bertemu
63 Aku mencintaimu
64 Nggak romantis
65 Jenguk baby
66 Rumah baru
67 Rumah kita
68 Panas
69 Kesal
70 Mbak Kun ti
71 Absurb lagi
72 Buka toko bunga??
73 Saling mengungkapkan
74 Malam pertama
75 Enak rasanya
76 Amnesia
77 Gara-gara salep
78 Interogasi
79 Masih terngiang
80 Tiba-tiba lapar
81 Salah paham
82 Penjelasan
83 Mengakhiri salah paham
84 Moodian
85 Kangen
86 Obat kangen
87 Aneh
88 Gemukan
89 Rombongan
90 Menunggu reaksi
91 Alhamdulillah
92 Kekecilan 92
93 Om itu suamiku
94 Marah
95 Manjanya bumil
96 Bully_an
97 Bingung
98 Tahu
99 Sidang
100 Pingsan
101 Sedih
102 Paniknya ibu
103 Lemah
104 Ibu datang
105 Cemburu
106 Cenat cenut
107 Pulang ke rumah
108 Zavi pulang
109 Misi komplit
110 Tak bisa tidur
111 Akhir
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Sarangheo Oppa
2
Mata juling
3
Kurang bahan
4
Lapar dan haus
5
Bolos?
6
Keputusan
7
Geng somplak
8
Kesepakatan
9
Sore yang panas
10
Uler keket
11
Magang
12
Cita cita
13
Magang day 1
14
Jadi asisten pribadi
15
Menjadi asisten CEO
16
Hari pertama menjadi asisten
17
Kualitas super
18
Ospek calon mantu
19
Lunas dan sah
20
Perjaka bangkotan
21
Bukan kambing
22
Tukeran ludah
23
Bergosip
24
Yang seperti ayah
25
Sok kecakepan
26
Hantu?
27
Ajakan menikah
28
Bertemu calon mertua
29
Otak gaptek
30
Pembicaraan serius
31
Persiapan
32
Tamu
33
Lamaran
34
berbicara
35
Bertunangan
36
Galau
37
Baper
38
Saaaahhhh
39
Belum belum sudah KDRT
40
Menggoda
41
Drama pagi
42
Pagi yang ceria
43
Kebiasaan
44
Satu masalah selesai
45
Mencuri
46
Ubah panggilan
47
Solusi yang solutif
48
Putus
49
Menjemput
50
The real sultan
51
My first kiss
52
Jalan sambil tidur
53
Polos?
54
Pamitan
55
Pulang ke rumah mertua
56
Rambut panjang
57
Terasa sesak
58
Masih terasa sesak
59
Ke rumah ayah
60
Menyadari sesuatu
61
Ke rumah mertua 61
62
Bertemu
63
Aku mencintaimu
64
Nggak romantis
65
Jenguk baby
66
Rumah baru
67
Rumah kita
68
Panas
69
Kesal
70
Mbak Kun ti
71
Absurb lagi
72
Buka toko bunga??
73
Saling mengungkapkan
74
Malam pertama
75
Enak rasanya
76
Amnesia
77
Gara-gara salep
78
Interogasi
79
Masih terngiang
80
Tiba-tiba lapar
81
Salah paham
82
Penjelasan
83
Mengakhiri salah paham
84
Moodian
85
Kangen
86
Obat kangen
87
Aneh
88
Gemukan
89
Rombongan
90
Menunggu reaksi
91
Alhamdulillah
92
Kekecilan 92
93
Om itu suamiku
94
Marah
95
Manjanya bumil
96
Bully_an
97
Bingung
98
Tahu
99
Sidang
100
Pingsan
101
Sedih
102
Paniknya ibu
103
Lemah
104
Ibu datang
105
Cemburu
106
Cenat cenut
107
Pulang ke rumah
108
Zavi pulang
109
Misi komplit
110
Tak bisa tidur
111
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!