Lapar dan haus

" Dih, ini mana sih ayang Meler.. Eh, kok ikut-ikutan si Santos sih gue! " ucap Risa sambil menepuk pelan bibirnya. " Ayang Miler, e lah. " ucapnya membetulkan.

Sekali lagi Risa melihat jam yang melingkar di tangannya. " Laper ih... Haus juga... " rengeknya. Ia mengipasi wajahnya menggunakan telapak tangannya.

" Coba gue telpon aja deh. " ucapnya, lalu mengambil ponselnya dari dalam tas. Beberapa kali Risa mencoba menghubungi, tapi panggilannya hanya melayang di udara.

" Ck!! Nggak bisa. Hiks ... Udah di bela-belain ngelanggar aturan mutlak ibu. Eh, malah di PHP. Mana kalau uang jajan dari ibu gue pakai buat jajan sekarang, gue besok jajan pakai apaan dong? Masak ngutang sih? Kan ga lucu kalau putrinya dokter Julio yang mashur, ngutang di kantin. " gerutu Risa.

" Fix ini mah gue di PHP. Awas aja besok kalau ketemu di sekolah. Gue putusin juga deh. " umpatnya. " Eh,jangan dulu lah. Sayang. Masak iya jadian baru sebulan udah putus. " monolognya. Biarlah di kata orang ga waras karena ngomel-ngomel sendiri sejak tadi.

Risa lalu berjalan entah kemana tujuannya. Tapi masih dengan mulut komat-kamit seperti sedang membaca mantra.

.

.

.

" Cepat kamu habiskan makanan kamu. Lalu kita kembali ke kantor. " lanjutnya.

" Baik, tuan. " jawab Joice. Ia pun segera melahap makanan yang masih utuh di atas piringnya karena ia memang belum sempat menyentuh makanan itu.

Roy memasukkan ponselnya ke dalam saku jas kala ia selesai membalas pesan yang di kirimkan oleh adik iparnya sambil tersenyum tipis.

Lalu ia menyeruput juice nya. Menikmati setiap aliran juice yang masuk ke dalam rongga tenggorokannya. Minuman itu nampak menyegarkan. Sambil matanya meneliti ke setiap sudut restoran. Sampai tiba-tiba...

Bruk

" Ah!! " pekik seorang gadis bersamaan dengan suara Roy.

Belum lama pekikan itu terdengar, kini terdengar pekikan yang lain lagi.

" WADDDUHHH! " pekikan kembali terdengar dari seorang gadis yang lebih kencang dari yang tadi di iringi suara ... Bug ...

" ANJAYYY.... !!! Bemper guee!!! " teriaknya mengaduh.

Lalu sebuah tatapan nyalang gadis itu hadiahkan ke laki-laki yang telah membuat pan tatnya mengendus lantai dengan sangat tidak etisnya.

" OM!!! " pekiknya. " Sengaja banget sih?? " omelnya sambil menatap tajam ke arah Roy yang berdiri di hadapannya. Roy hanya menatap datar ke arah gadis yang ia pun tak tahu siapakah gerangan.

" E lah!! Malah bengong! Doble ****!! " umpat gadis itu. " Tanggung jawab dong. Bantuin gue berdiri, cepetan. " teriak gadis itu sambil mengulurkan tangan kanannya meminta Roy menarik tangannya dan membantunya berdiri. Meminta itu yang sopan kali neng....

Roy masih tidak bergeming. Ia hanya menatap datar ke arah gadis yang ngesot di bawahnya. Eh, emangnya gue suster ngesot apa ??? Sekate-kate aje.

" Om, buru!! Bantuin gue berdiri. " pintanya lagi sambil menggoyangkan tangannya. Tapi Roy malah bersidekap. Dasar bocah kurang ajar. umpat Roy dalam hati.

" Ck! Jadi nggak mau nolongin nih, ceritanya? " Gadis itu menarik kembali tangannya. Ia lalu menepuk-nepuk kedua tangannya seolah sedang membersihkan tangannya dari kotoran.

" Oke. " Tanpa perhitungan yang matang dari Roy, gadis itu berdiri sambil menggunakan celana Roy. Ia menarik celana Roy seakan sedang menarik tambang.

" Apa-apaan kamu? " sengak Roy sambil berusaha mundur. Tapi gadis itu justru mempererat pegangannya dan semakin menarik celana Roy hingga akhirnya dirinya kembali berdiri.

" Huh! Kotor kan jadinya rok gue. Mana baru hari Senin lagi. " dumel gadis itu seraya membersihkan rok seragamnya bagian belakang. Menepuk-nepuk rok itu seperti menepuk kasur yang habis di jemur.

Lalu ia meraih tasnya yang tergeletak di lantai. Memanggulnya masih sambil mendumel.

" Hah, apes banget gue hari ini. Mana cowok gue nggak jadi dateng lagi. Laper lah. Aus juga. Belum makan. " ucapnya mengedar ke atas meja Roy.

Wajahnya berubah berbinar kala melihat segelas juice strawberry yang baru di minum Roy sedikit. Lalu ia juga melihat sepiring steak yang masih utuh juga di atas meja itu.

" Wah, makanan orang kaya nih. " gumamnya dengan wajah berbinar.

Srak

Gadis itu menarik kursi yang tadi di duduki dan terpundur ke belakang karena di dorong oleh Roy, dan ia menghenyakkan pan tatnya di sana. Ia menarik piring berisi steak yang masih utuh itu.

" Nganggur kan ini tan? " tanya gadis itu ke Joice. Belum juga Joice menjawab, gadis itu kembali berucap, " Ah, tante kelamaan jawabnya. Gue keburu laper. Palingan juga punya omnya kan? So, nggak masalah lah. " ucapnya beruntun sambil memotong-motong steak menjadi berukuran kecil.

Dan hap. Satu persatu potongan steak itu masuk ke dalam mulut mungil sang gadis. Yang membuat Joice juga Roy hanya bisa melongo. Bahkan Roy saja, masih berdiri anteng di tempatnya tadi.

Gadis itu melahap steak dengan sangat cepat. Seolah dirinya memang sangat lapar. Bagaimana tidak lapar, sepulang sekolah dirinya langsung menuju ke mall.

" Ah, Alhamdulillah.... Kenyang !! " ucapnya sambil tersenyum manis. Lalu ia melirik ke arah sebelah, di mana juice Roy berada. " Makan, kalau nggak di kasih minum, berasa makanannya nyangkut di tenggorokan. Kayak ee* yang nyangkut di kali. " ujarnya membuat Joice yang sedang menikmati minumannya tersedak.

" Eh, sorry dimorry tante. Jangan di dengerin lah. Minum aja pelan - pelan. Risa nggak bakalan minta kok. Risa minum yang ini aja. " tunjuk gadis itu ke gelas juice Roy.

" Punya om kan pasti ini? " Gadis itu menoleh ke arah Roy. Tanpa menunggu jawaban dari Roy, gadis bernama Risa itu menenggak minuman Roy hingga kandas. Mungkin karena dirinya lapar dan haus, jadi tak terasa kakinya membawanya masuk ke dalam restoran di mana Roy berada.

" Kamu?? " geram Roy.

" Jangan marah-marah om. Allah tuh nggak suka sama orang yang demen marah. Tadi kan om udah bikin pan tat mon tox Risa jadi nggak seksehh lagi kan? Ya udah, anggap aja, om bayar ganti rugi. Udah mending loh, Risa cuma minta minum bekasan om. Nggak minta om buat bayarin operasi pan tat. Yang pastinya lebih mahal. " cerocos Risa.

" Eh, beneran ini tadi bekasan om? Om nggak lagi ngidap penyakit menular kan? Nggak mengidap HIV kan? Atau yang lagi ngetrend nih, Co pid? Udah terlanjur Risa habisin loh ini. Ayah bisa marah kalau sampai Risa sakit. " Lanjutnya tanpa berhenti.

" Ah, biarin aja lah. Bekasan orang ganteng ini. Ya... meski udah agak udzur sih. Tapi overall, om masih keren kok. " lanjutnya lagi sambil mengamati Roy dari atas sampai bawah.

Risa mengambil tisu yang berada di atas meja, lalu mengelap bibirnya anggun. Lalu ia berdiri dan beranjak meninggalkan Roy juga Joice. Tapi baru beberapa langkah, ia berbalik dan melangkah mundur.

" Risa lupa. Belum ucapin makasih buat makan siangnya. Kalau ibu tahu, bisa rata gunung sama lautan. " gumamnya tapi dengan suara lumayan keras. " Om, makasih banyak yah. Besok-besok traktir lagi juga boleh. Tapi jangan yang bekasan om lah. Kalau cuma mau cip ox bibir mah tinggal bilang. " Ujar Risa

" Oh iya. Om, celananya melorot tuh. " bisiknya di depan Roy sambil memandang perut Roy. Sepontan Roy pun mengikuti petunjuk Risa. Ya salam.... Kenapa penampilannya jadi berantakan gini. Ini pasti gara-gara gadis cilik nan imut di depannya ini tadi yang menarik celananya hingga celananya agak melorot dan kemejanya keluar dari sana.

Risa meninggalkan Roy sambil tergelak dan menggoyangkan tangannya menda da Roy.

bersambung

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

SI RISA JUGA 11-12 DGN EMAKNYA, DPT LAKI YG USIA NYA CKUP JAUH BEDANYA..

2023-10-24

0

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

11-12 DGN EMAKNYA SI DHARA..

2023-10-24

0

Dwi Winarni Wina

Dwi Winarni Wina

kayaknya seru ini pertemuan pertama risa dgn om roy bertemu jodohnya,,,,yg ada om roy hrs sabar menghadapi gadis bar2....lanjut thor

2023-09-15

2

lihat semua
Episodes
1 Sarangheo Oppa
2 Mata juling
3 Kurang bahan
4 Lapar dan haus
5 Bolos?
6 Keputusan
7 Geng somplak
8 Kesepakatan
9 Sore yang panas
10 Uler keket
11 Magang
12 Cita cita
13 Magang day 1
14 Jadi asisten pribadi
15 Menjadi asisten CEO
16 Hari pertama menjadi asisten
17 Kualitas super
18 Ospek calon mantu
19 Lunas dan sah
20 Perjaka bangkotan
21 Bukan kambing
22 Tukeran ludah
23 Bergosip
24 Yang seperti ayah
25 Sok kecakepan
26 Hantu?
27 Ajakan menikah
28 Bertemu calon mertua
29 Otak gaptek
30 Pembicaraan serius
31 Persiapan
32 Tamu
33 Lamaran
34 berbicara
35 Bertunangan
36 Galau
37 Baper
38 Saaaahhhh
39 Belum belum sudah KDRT
40 Menggoda
41 Drama pagi
42 Pagi yang ceria
43 Kebiasaan
44 Satu masalah selesai
45 Mencuri
46 Ubah panggilan
47 Solusi yang solutif
48 Putus
49 Menjemput
50 The real sultan
51 My first kiss
52 Jalan sambil tidur
53 Polos?
54 Pamitan
55 Pulang ke rumah mertua
56 Rambut panjang
57 Terasa sesak
58 Masih terasa sesak
59 Ke rumah ayah
60 Menyadari sesuatu
61 Ke rumah mertua 61
62 Bertemu
63 Aku mencintaimu
64 Nggak romantis
65 Jenguk baby
66 Rumah baru
67 Rumah kita
68 Panas
69 Kesal
70 Mbak Kun ti
71 Absurb lagi
72 Buka toko bunga??
73 Saling mengungkapkan
74 Malam pertama
75 Enak rasanya
76 Amnesia
77 Gara-gara salep
78 Interogasi
79 Masih terngiang
80 Tiba-tiba lapar
81 Salah paham
82 Penjelasan
83 Mengakhiri salah paham
84 Moodian
85 Kangen
86 Obat kangen
87 Aneh
88 Gemukan
89 Rombongan
90 Menunggu reaksi
91 Alhamdulillah
92 Kekecilan 92
93 Om itu suamiku
94 Marah
95 Manjanya bumil
96 Bully_an
97 Bingung
98 Tahu
99 Sidang
100 Pingsan
101 Sedih
102 Paniknya ibu
103 Lemah
104 Ibu datang
105 Cemburu
106 Cenat cenut
107 Pulang ke rumah
108 Zavi pulang
109 Misi komplit
110 Tak bisa tidur
111 Akhir
Episodes

Updated 111 Episodes

1
Sarangheo Oppa
2
Mata juling
3
Kurang bahan
4
Lapar dan haus
5
Bolos?
6
Keputusan
7
Geng somplak
8
Kesepakatan
9
Sore yang panas
10
Uler keket
11
Magang
12
Cita cita
13
Magang day 1
14
Jadi asisten pribadi
15
Menjadi asisten CEO
16
Hari pertama menjadi asisten
17
Kualitas super
18
Ospek calon mantu
19
Lunas dan sah
20
Perjaka bangkotan
21
Bukan kambing
22
Tukeran ludah
23
Bergosip
24
Yang seperti ayah
25
Sok kecakepan
26
Hantu?
27
Ajakan menikah
28
Bertemu calon mertua
29
Otak gaptek
30
Pembicaraan serius
31
Persiapan
32
Tamu
33
Lamaran
34
berbicara
35
Bertunangan
36
Galau
37
Baper
38
Saaaahhhh
39
Belum belum sudah KDRT
40
Menggoda
41
Drama pagi
42
Pagi yang ceria
43
Kebiasaan
44
Satu masalah selesai
45
Mencuri
46
Ubah panggilan
47
Solusi yang solutif
48
Putus
49
Menjemput
50
The real sultan
51
My first kiss
52
Jalan sambil tidur
53
Polos?
54
Pamitan
55
Pulang ke rumah mertua
56
Rambut panjang
57
Terasa sesak
58
Masih terasa sesak
59
Ke rumah ayah
60
Menyadari sesuatu
61
Ke rumah mertua 61
62
Bertemu
63
Aku mencintaimu
64
Nggak romantis
65
Jenguk baby
66
Rumah baru
67
Rumah kita
68
Panas
69
Kesal
70
Mbak Kun ti
71
Absurb lagi
72
Buka toko bunga??
73
Saling mengungkapkan
74
Malam pertama
75
Enak rasanya
76
Amnesia
77
Gara-gara salep
78
Interogasi
79
Masih terngiang
80
Tiba-tiba lapar
81
Salah paham
82
Penjelasan
83
Mengakhiri salah paham
84
Moodian
85
Kangen
86
Obat kangen
87
Aneh
88
Gemukan
89
Rombongan
90
Menunggu reaksi
91
Alhamdulillah
92
Kekecilan 92
93
Om itu suamiku
94
Marah
95
Manjanya bumil
96
Bully_an
97
Bingung
98
Tahu
99
Sidang
100
Pingsan
101
Sedih
102
Paniknya ibu
103
Lemah
104
Ibu datang
105
Cemburu
106
Cenat cenut
107
Pulang ke rumah
108
Zavi pulang
109
Misi komplit
110
Tak bisa tidur
111
Akhir

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!