"Aku akan mulai bekerja besok." Noah Wyndham bercerita kepada Claire saat gadis
itu membersihkan kamarnya seperti biasa. Di rumah ini sedikit banyak Noah merasa sangat kesepian. Biasanya ia selalu bersama dengan keluarganya yang sangat ramai dan suka bercerita. Tapi di rumah Dashiell, ia nyaris tidak berbicara kecuali saat bersama Claire. Mau tidak mau Noah menyadari kalau Claire adalah satu-satunya orang di rumah Dashiell yang bisa dijadikan teman. Pelayan lain sama sekali menghindar untuk berbicara dengannya. Fabian Dashiell tengah sakit dan Lawrence tidak pernah keluar dari kamarnya saat Bethoven bekerja.
Seharusnya Noah bisa bergaul dengan Sara dan Hubert. Tapi apa yang bisa diharapkan dari sepasang pengantin baru? Mereka ke Canada untuk bulan madu dan tentunya
tidak suka bila diganggu terlalu sering. Beberapa hari ini Noah selalu mengajak
Claire berbicara dalam berbagai topik pembahasan dan Claire cukup tau banyak serta berfikiran terbuka. Karena itu ia sangat senang menceritakan kabar baik ini kepada Claire. Karena itu juga Noah memutuskan untuk mengangkat handycamnya dan menyoroti Claire yang sedang membersihkan ranjangnya.
"Aku turut senang mendengarnya." Gumam Claire. "Bisakah kau berhenti merekam, Tuan muda?"
"Tidak bisa. Ini hobiku! Kau lanjutkan saja pekerjaanmu dan biarkan aku merekammu hari ini."
Claire mendesah keras lalu melanjutkan pekerjaannya dengan tangkas.
Noah tersenyum melihat gambar-gambar Claire yang direkamnya dengan sempurna. Ia selalu berfantasi seharian setelah Claire keluar dari kamarnya. Berfantasi tentang bagaimana Claire merangkak di atas
ranjangnya dan Noah selalu ingin melihat hal itu. Sekarang, jika ia memiliki rekamannya maka Noah tidak perlu berfantasi lagi. Ia cukup memutar videonya dan menikmati kecantikan Claire dari balik handycamnya.
"Aku sudah selesai, Tuan Muda. Aku permisi."
"Duduklah dulu disana!" Noah memotong ucapan Claire, ia tidak ingin Claire pergi secepat ini. Setiap kali gadis itu mengatakan kalau dirinya sudah selesai dengan segala pekerjaannya, Claire akan membuat suasana hati Noah semakin buruk. Noah tidak mengerti apa yang sudah terjadi padanya tapi ia selalu menikmatinya. Handycamnya masih merekam potongan-potongan gambar dengan sangat jelas, ia masih merekam Claire yang perlahan duduk di atas ranjangnya, tepat dari posisi depan.
"Apa yang harus aku lakukan?"
"Diam saja disana sebentar!"
Claire menurut. Noah merekam tingkah Claire yang tegas dengan senang hati dan cukup lama. Dua puluh menit kemudian Claire mulai gelisah, gadis itu menggigit bibirnya galau. Lima menit kemudian kaki-kaki Claire terus bergerak dengan tidak nyaman dan semenit kemudian Claire memberanikan diri untuk protes.
"Aku sudah lelah!"
"Kau hanya berdiam diri saja sudah merasa lelah?"
"Apa yang anda inginkan sebenarnya?"
"Bisakah kau membuka pakaianmu?"
Claire mendengus sejenak lalu tertawa tak habis fikir. Ia menatap lensa dengan pandangan tak percaya.
"Aku bercanda!" Gumam Noah diiringi dengan senyum jenakanya.
"Aku akan mewawancaraimu. Kau siap? Kau akan menjawab, kan?"
"Ya. Jika ada jawabannya!"
"Satu pertanyaan saja. Laki-laki seperti
apa yang kau inginkan untuk ada di dalam hidupmu?"
"Tidak pernah terfikirkan tentang itu!"
"Kenapa?"
"Karena pelayan wanita di rumah ini tidak diizinkan untuk menikah. Jika mereka melakukan itu, maka mereka harus keluar dari rumah ini. Kebanyakan pelayan memilih untuk bercerai dari suaminya begitu mereka mengandung, tapi tidak sedikit juga yang keluar dari rumah ini lalu di gantikan dengan pelayan baru."
"Lalu bagaimana dengan kehidupan kalian jika ada peraturan konyol seperti itu. Itu artinya kalian tidak boleh mencintai laki-laki mana- pun? Tidak ingin menikah? Tidak ingin punya anak."
"Kami bahkan tidak pernah terfikirkan untuk seperti itu."
"Lalu bagaimana dengan itu? Itu kebutuhan yang tidak bisa terelakkan, 'kan?"
"Pertanyaan yang itu belum ada jawabannya. Anda bilang hanya satu pertanyaan, tapi anda menanyakan lebih dari satu pertanyaan."
"Berhentilah berbicara dengan nada sopan kepadaku. Bagiku kau sudah seperti teman di rumah ini. Satu-satunya teman yang kupunya!"
Claire tersenyum kepada Noah. Entah mengapa Noah merasa sangat bahagia.
"Kau mau jadi temanku?"
"Aku sangat beruntung karena semua majikanku menginginkanku menjadi teman
mereka."
"Jadi kau mau?"
Claire tersenyum lagi lalu mengangguk.
"Kalau begitu kau mau menemaniku membeli pakaian kerja pertamaku?"
"Haruskah aku?"
Kali ini Noah yang mengangguk.
"Untuk terlihat keren di depan wanita aku memerlukan selera wanita. Kau pasti tau pakaian seperti apa yang cocok untukku. Kau juga tau seperti apa perusahaan milik keluarga Dashiell dan penampilan seperti apa yang cocok untuk ku bawa kesana. Jadi?"
"Baiklah, tapi setelah semua pekerjaanku selesai. Aku akan menemanimu begitu waktu istirahat tiba."
"Jam berapa?"
"Sehabis makan siang, dan aku harus pulang sebelum makan malam. Aku harus menyiapkan makan malam untuk seluruh keluarga ini, Tuan Muda."
"Panggil aku Noah! Kita teman, bukan?"
----------------------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments
Alfaza
keren abis thor....semangat...
2021-02-21
0