Episode 3

Tubuh Claire bergetar hebat, ia memang mabuk, tapi dirinya sangat bisa merasakan setiap getaran yang sampai di sekujur tubuhnya. Orang itu menciumnya, entah siapa. Dan Claire sangat menikmatinya. Ini adalah ciuman pertamanya. Ia tidak bisa mendengarkan  gegap gempita lagi. Yang diketahuinya, tubuhnya bersandar ke tembok dan tersembunyi apik oleh tanaman rambat yang menyusuri tembok rumah Dashiell. Ciuman yang didapatnya berpindah ke leher dan Claire mulai mendengar desahan dari mulutnya saat tubuhnya di sentuh. Laki-laki itu mengangkat sebelah kakinya, mencondongkan tubuhnya lalu menyentuh daerah sensitifnya dengan sesuatu. Sesaat kemudian Claire mendengarkan teriakan keluar dari mulutnya. Ia merasakan sakit menyerangnya. Ada sesuatu yang keras masuk kedalam tubuhnya melalui bagian yang berada dipangkal paha. Apa ini? Perih sekali... Fikirnya.

Airmatanya merembes setiap kali ia merasakan gesekan kasar di daerah penting tubuhnya. Tapi ia tidak bisa melawan. Claire tidak mengerti apa yang terjadi padanya, ia tidak bisa melawan sama sekali dan perlahan-lahan ia mulai bisa menikmatinya. Kedua lengannya merangkul orang yang tengah menyetubuhinya dengan sangat erat. Ia tidak ingin terjatuh, tidak ingin terlepas, ini pertama kalinya Claire merasakan sesuatu yang luar biasa seumur hidupnya.

-----------

"Apakah kau tidak merasa aneh?" Noah menepuk bahu Seth saudaranya Sambil terus menyodorkan Handycam, untuk merekam pesta. Ia terus berusaha untuk mengajak Seth bicara karena mungkin Seth adalah satu-satunya orang yang tidak menikmati pestanya.

Noah tau kalau Seth sangat menderita karena baru saja patah hati. Masalah klise, tapi menjadi neraka bagi pria itu karena wanita itu adalah orang pertama yang disukainya setelah Seth merubah fikirannya dari tidak menikah seumur hidupnya menjadi salah seorang yang terus memimpikan pernikahan. Sayangnya, setelah pemikirannya tentang pernikahan berubah, Gadis itu malah memilih orang yang baru dikenalnya untuk menikah dan saat ini, Seth harus berusaha keras untuk menikmati pestanya. Ia tidak bisa. Seth malah mengalihkan seluruh perhatiannya kepada wine dan dia sudah hampir mabuk. Sara Mills seharusnya bukan sepupunya. Seharusnya Sara Mills adalah orang lain yang bisa dinikahinya di saat Seth menginginkannya. Tapi hubungan persaudaraan sudah menghalang-halangi cintanya.

Seth menuang Wine lagi untuk memenuhi gelasnya yang sudah kosong, lalu meminumnya dan menuang lagi lalu meminumnya lagi, terus berulang-ulang.

"Kau tidak dengar kata-kataku?" Noah menggeram.

Seth lalu memandang Noah heran.

"Apanya yang aneh?"

"Pelayan di rumah ini, kau lihat mereka?" tanya Claire.

"Tidak ada yang aneh!" ucap Seth.

"Ada. Mereka semua cantik-cantik!" Lalu Noah tertawa dengan segala leluconnya.

"Aku serius, mereka bahkan terlihat seperti nona besar di rumah ini. Kulit mereka halus dan semuanya bertubuh indah." ujar Noah.

"Aku tidak pernah memperhatikan itu! Aku juga tidak bisa membedakan yang mana pelayan dan yang mana yang bukan.  Semua orang di pesta menggunakan gaun!" ungkap Seth.

"Gaun biru gelap.Semua pelayan menggunakan gaun berwarna biru gelap, yang rambutnya digulung ke belakang adalah pelayan. Bethoven yang memberi tahuku!" ujar Noah.

"Aku tidak perduli!" timpal Seth.

"Sebaiknya kau perduli." Noah menggeram lagi.

Ia memandangi Seth dengan perasaan iba. Noah tau betul bagaimana perasaan kakaknya terhadap Sara. Semenjak gadis itu berubah, Seth selalu memperhatikannya. Sayangnya, Seth tidak bisa memperhatikan Sara sesukanya karena terhalang oleh Gallion Melville, kakak laki-laki Sara. Sekarang ia hanya bisa menatap kakak sulungnya itu dengan perasaan yang tak menentu.

Noah menepuk bahu Seth lagi lalu berbicara di dekat telinganya. "Mereka tidak kalah cantik dengan Sara. Kau bisa merayu salah seorang dari mereka dan membawanya ke kamarmu malam ini. Aku tidak suka melihatmu terus bersedih."

"Aku tidak bersedih Noah! Aku menikmati pestanya." ujar Seth.

"Kalau begitu buktikan padaku. Rayulah salah seorang wanita  di pesta ini seperti yang selalu kau lakukan dulu sebelum jatuh cinta pada Sara." tantang Noah.

"Aku tidak jatuh cinta pada Sara! Kenapa kau mengatakan hal itu terus?" tanya Seth kesal.

Cih. Noah berdesis kesal. Seth masih saja terus berusaha untuk mengingkari kenyataan.

"Kalau begitu buktikan!" ujar Noah.

"Baik. Aku akan mencari wanita tercantik di pesta ini untukmu!"  Seth bergumam kesal sambil beranjak untuk berkeliling mencari wanita yang dikatakannya.

Sayangnya menurutnya tidak ada seorang pun yang bisa dibandingkan dengan Sara. Sara sangat cantik dan ceria. Bagaimana mungkin ada seseorang yang bisa dibandingkan dengannya? Seth mengeluh, hatinya tidak ingin untuk mencari wanita lain, matanya mencari-cari dimana Sara berada dan tubuhnya bergerak mengikuti kehendak hatinya. Seth tertegun saat menemukannya. Sara terlihat sangat anggun dengan gaun pernikahan sederhananya. Ia sedang berbincang dengan seorang gadis yang memakai gaun biru. Ciri-cirinya persis dengan yang Noah ungkapkan tadi dan Noah benar, ia tidak terlihat seperti seorang pelayan.

Seth mendekati mereka, ia ingin mengobrol dengan Sara. Sayangnya sebelum Seth

sempat menyapanya, ia sudah mendengarkan hal yang mengecewakan, pelayan itu memaksa Sara untuk menemani Hubert, suami yang baru saja dinikahinya. Pelayan itu membuatnya kecewa.

Seharusnya kau tidak beranjak secepat ini, Sara. Aku belum menyapamu! Seth membatin. Melihat Sara menyongsong Hubert lalu menggenggam tangan suaminya membuat hati Seth meneteskan darah. Ia kembali menoleh kepada pelayan itu dengan perasaan kesal dan benci. Kenapa harus ada permintaan konyol dari mulut pelayan itu. Dia sudah membuat Seth gagal untuk berbicara dengan Sara. Perasaannya semakin luka.

"Kau harus menggantikan Sara untukku!" ujar Seth dalam hati.

Gadis pelayan itu bangkit dengan langkah sempoyongan menuju pekarangan sepi di halaman belakang. Ia kelihatannya sangat mabuk. Dengan tangkas Seth segera melangkah untuk mengikutinya hingga ia mendapat kesempatan untuk mendahului gadis itu di sebuah tempat yang sepi. Gadis itu menabraknya, lalu menunduk penuh rasa bersalah dan mengucapkan sesuatu.

"Maafkan saya, tuan! Saya tidak sengaja, sungguh. Maafkan saya!"

Kata-kata itu terus diucapkannya berulang kali. Seth meneliti setiap inci tubuhnya yang diterangi cahaya lampu dari jendela rumah yang menerpanya. Gadis itu tepat berdiri di tengah satu-satunya wilayah terang di halaman belakang. Gaun biru yang sangat gelap itu membuat kulitnya tampak terang. Ia memiliki rambut hitam dan tebal yang terlepas dari gulungannya saat menabrak Seth tadi. Sekarang dengan rambut terurai seperti itu, Seth tidak bisa memungkiri kalau gadis itu tampak sangat menggoda dengan wajah halus dan bibir yang penuh, mengundang Seth untuk menciumnya.

------------------------------------------------------------

Terpopuler

Comments

Riyuu Way

Riyuu Way

Halo minnasan koniciwa.
Bokuwa Riyuu Way

Tulisan Kakak bagus, ceritanya pun ok, sayangnya kurang.

Kurang banyak aja😁😁😂

Salam!!..
"7Days murder : Festival killer"

Permisi.

Thank you.

2020-07-12

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!