"Aku sudah mengatakan kepada kakakku untuk tinggal. Tapi dia berkeras untuk ke Sydney. Aku rasa ada seseorang disana sehingga Gale selalu ingin kembali ke Sydney. Kau tau? Tingkahnya seperti orang yang sedang jatuh cinta!"
Claire tersenyum mendengar ucapan Sara tentang Gallion, kakaknya. Ia bisa mengingat saat Sara memperkenalkan Claire dengan Gallion dan Claire sempat terperangah. Gallion sangat mirip dengan Nick Sherwood, mantan suami Lawrence sebelum ia menikah dengan Bethoven. Tapi mereka bukan orang yang sama. Gallion lebih angkuh dan terlihat kurang bersahabat sedangkan mendiang Nick sangat ramah dan baik hati. Tapi tidak bisa di pungkiri bahwa mereka memiliki kemiripan itu.
"Dia mirip seseorang yang kukenal." ujar Claire.
"Nick?" Sara bertanya nyaring. "Banyak orang yang mengatakan itu. Nick itu siapa? Kau punya fotonya? Apa benar dia mirip dengan kakakku?"
"Ya, hanya saja tubuh Nick lebih jangkung. Dia adalah mantan suami Lawrence, anak sulung di keluarga ini. Semenjak mereka berpisah, Lawrence menyembunyikan semua foto-foto Nick di suatu tempat dan tidak ada seorangpun yang mengetahuinya. Tapi kakakmu sangat menyeramkan, kau tau? Sepertinya kakakmu perlu mengambil kelas di akademi tertawa Eropa." ujar Claire sambil tertawa.
Sara tertawa geli. Ia setuju dengan pendapat Claire tentang hal itu.
"Dia memang terlahir sebagai orang yang galak dan sombong. Aku tidak bisa berbuat banyak. Ah, ya! Kau tau Noah yang tinggal di kamar sebrang?" tanya Sara.
"Sepupumu?" tanya Claire.
"Ya, dia mungkin akan tinggal disini. Beth menawarkannya sebuah posisi di kantornya.
Ku harap kau bisa berteman baik dengannya. Dia adalah penghuni lain di rumah ini yang
harus kau layani dengan baik. Jadi bersabarlah dengan sikapnya..." ungkap Sara.
"Aku mengerti!" ujar Claire.
"Claire, bagaimana anggapanmu tentangku?" tanya Sara.
"Teman. Bukankah semalam kau mengatakan itu." jawab Claire.
"Ya, aku bisa tenang jika begitu. Tapi hari ini kau terlihat agak pendiam." ujar Sara.
Claire menghela nafas. "Mungkin karena aku datang bulan. Pagi tadi sewaktu mandi aku menyadarinya dan ternyata gaunku juga terkontaminasi noda darah. Aku terlalu mabuk untuk mengingat apakah aku sedang datang bulan atau tidak."
Lalu ia berdiri dengan rapi setelah menyelesaikan semua pekerjaannya.
"Sekarang bolehkah aku ke bawah? Aku harus menyelesaikan beberapa buah pekerjaan lagi sebelum memiliki banyak waktu untuk bermain denganmu!" Ungkap Claire.
"Tapi, kau benar-benar akan kemari setelah semua pekerjaanmu selesai?" tanya Sara.
"Tentu saja. Selagi Lavender masih hidup, aku selalu melakukan hal itu." ungkap Claire.
"Baiklah, cepatlah kembali kemari!" pinta Sara.
"Nikmati saja peranmu sebagai seorang istri sebelum bermain-main denganku! Harusnya kau lebih banyak menghabiskan waktu bersama suamimu!" Claire menggerutu sambil melangkah menuju keluar rumah.
Ia meninggalkan Sara seorang diri dan berjalan mendekati tangga. Tubuhnya memang terasa sangat lelah, seharusnya Claire lebih banyak istirahat.
"Claire!"
Suara lantang itu memanggil namanya. Claire langsung menoleh dan melihat Noah melambaikan tangannya dari pintu kamarnya.
"Itu namamu, kan?" lanjut Noah.
Claire mengagguk.
"Kau kepala pelayan disini, kan?" tanya Noah.
"Ya, Tuan muda!"
"Kemarilah, aku ingin protes dengan pelayanan di rumah ini!" pinta Noah.
Claire berbalik lalu mendekati Noah dengan langkah kaki yang berketuk-ketuk teratur. Ia berdiri dengan tegap saat sudah berada di hadapan Noah dan bergumam dengan suara yang berat.
"Protes mengenai apa, Tuan muda?"
"Kau bisa melihat jam tanganmu, kan? Ini sudah hampir siang. Bagaimana mungkin tidak ada seorang pelayan pun yang masuk untuk membersihkan kamarku?" gerutu Noah.
"Pelayan muda di rumah ini tidak akan berani membersihkan kamar jika masih ada penghuninya. Mereka akan bergerak setelah anda keluar dari dalam kamar anda. Kami tidak mungkin membiarkan anda melihat kamar anda dibersihkan dan ikut menikmati debu yang kotor." Claire menjelaskan.
"Aku juga tidak suka meninggalkan pelayan di kamarku seorang diri tapa pengawasan. Bagaimana jika mereka menyentuh barang pribadiku? Aku bukanlah orang yang suka jika barang-barang milikku dipindahkan tanpa izin." ungkap Noah.
"Maaf, Tuan muda. Kami tidak tau mengenai itu." ujar Claire.
"Ya, sekarang kau sudah tau, kan? Apa yang akan kau lakukan untuk bertanggung jawab
mengenai hal ini?" tanya Noah.
Claire melirik ke kiri dan ke kanan ruangan, tidak ada seorang pelayanpun di lantai
atas. Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi. Seharusnya para pelayan yang bertugas menunggui Noah Wyndham keluar dari kamarnya. Tapi mereka meninggalkan kamar Noah terlewati begitu saja.
"Aku akan memanggilkan seorang pelayan untuk membersihkan kamarmu." Claire berbalik.
"Kenapa tidak kau saja yang melakukannya?" tanya Noah.
"Ya?" tanya Claire terkejut.
"Kenapa tidak kau saja yang membersihkan kamarku sekarang? Apakah karena kau seorang kepala pelayan jadi kau tidak lagi mengerjakan pekerjaan seperti ini? Aku tidak bisa menunggu lagi jika kau harus memanggil pelayan untukku. Itu akan sangat membuang-buang waktu. Aku harus mengantarkan kakakku ke Bandara sebelum makan siang." Noah menjelaskan.
"Baiklah," Claire mendesis. "Sekarang bolehkah aku memulainya?"
Noah mengangguk lalu tersenyum. Gadis itu masuk ke kamar Noah, dan Noah segera menutup pintu. Claire memulai dari ranjang. Ia memunguti satu persatu bantal yang berserakan di ranjang dengan sangat hati-hati dan menepuk-nepuknya dengan cukup bertenaga. Noah menggeleng-gelengkan kepala, Claire sangat tangkas dalam mengerjakan segala pekerjaan rumah tangga.
"Katakan padaku, berapa usiamu?" Noah bergumam pelan. Tapi ia tau kalau Claire mendengarnya.
Gadis itu menoleh kepada Noah sejenak, mungkin karena Noah menanyakan hal yang sangat sensitif. Tapi sepertinya Claire lebih memilih untuk menjawabnya.
"Aku hanya lebih tua tiga tahun dibandingkan dengan Sepupumu." jawab Claire.
"Sara? Berarti usiamu dua puluh tiga tahun?"
Noah kembali bertanya.
"Ya, tapi sebentar lagi akan dua puluh empat." Claire membungkuk untuk membuka sepatu high heelsnya dan mulai merangkak di atas ranjang.
----------------------
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments