Sampai di dalam rumah Adira dan David langsung menuju ke dapur.
" Sayang mas balik tidur lagi ya? nanti jam setengah tujuh tolong bangunin mas? " pinta David setelah dirinya meletakkan belanjaan di atas meja dapur.
" Iya Mas nanti akan Adira bangunkan. " ucap Adira.
David segera berlalu dari area dapur menuju ke kamar tidurnya sementara Adira langsung mulai memasak makanan untuk hari ini.
Pagi ini Adira memutuskan untuk membuat soto ayam perkedel kentang serta sambal kecap. Dengan lihainya Adira langsung mengolah bahan makanan yang tadi dibelinya di kedai (warung) menjadi masakan yang sangat lezat bahkan aromanya sudah memenuhi seluruh isi dapur.
Selesai memasak Adira menyisihkan satu mangkuk soto ayam buatannya beserta perkedel kentang dan juga sambal kecapnya, setelah itu Adira segera membawanya untuk dia berikan kepada Laila.
Tok...
Tok...
Tok...
" Assalamualaikum bulek. " Adira mengucap salam seraya mengetuk pintu rumah Laila.
" Waalaikumsalam. " jawab Laila dari dalam rumahnya.
" Loh Adira ada apa pagi-pagi begini ke rumah bulek? Apa kamu membutuhkan sesuatu? " Laila bertanya seraya sedikit terkejut.
" Tidak ada apa-apa bulek Adira hanya ingin memberikan hasil masakan Adira pagi ini untuk bulek cicipi semoga Bulek suka ya? " sahut Adira seraya memberikan mangkuk yang berisi masakannya kepada Laila.
" Wah soto ayam kelihatannya enak sekali apalagi aromanya membuat Bulek jadi laper . " ujar Laila tersenyum senang saat menerima mangkok tersebut.
" Semoga bulek suka ya? kalau begitu Adira pamit pulang dulu, assalamualaikum. " ucap Adira yang segera kembali ke rumah ibu mertuanya.
" Wa'alaikumsalam. " jawab Laila yang kembali masuk ke dalam rumah.
Sesampainya di rumah Adira segera masuk ke dalam kamar untuk membangunkan suaminya yang masih tertidur.
" Mas, Mas David bangun sudah jam setengah tujuh. " ucap Adira yang duduk di pinggir ranjang seraya menepuk pipi suaminya dengan lembut.
" Eeeenngghh. " David menggeliat tapi bukannya bangun, David malah menelusupkan wajahnya di perut sang istri sambil memeluk pinggangnya.
" Mas ayo bangun sudah jam setengah tujuh nanti mas terlambat sampai kantor. " ucap Adira mengingatkan.
" Hmm nanti ya sayang mas masih pengen peluk kamu. " jawab David dengan manja.
" Tapi Adira bau masakan mas. " tutur Adira.
" Gak akh, malah istri Mas wangi banget bikin mas betah peluk lama-lama. " ujar David yang sekarang sudah mendongakkan kepalanya menatap wajah istrinya.
" Peluknya di sambung nanti malam saja sekarang mas bangun terus mandi. " ujar Adira lagi.
" Tapi nanti malam sekalian ngejatah ya sayang? " pinta David sambil tersenyum penuh arti.
" Dasar suami mesum. " Ucap Adira sambil mengusap wajah suaminya dengan tangan halusnya.
" Mesum sama istri sendiri kan gak apa-apa dari pada mesum sama istri orang. " sahut David.
" Mesum sama istri orang? ya silahkan saja jika mas mau menerima dosa besar sekaligus sudah siap kehilangan Adira. " sungut Adira yang kesal mendengar ucapan suaminya.
" Eh gak sayang, Mas gak begitu kok orangnya, Mas kan suami setia dan Mas juga suami yang sangat mencintai istrinya. " ucap David yang sekarang sudah duduk menjadi berhadapan dengan dengan istrinya.
" Awas saja kalau mas berani macam-macam. " sahut Adira dengan nada penuh ancaman.
" Iya mas gak berani macam macam sayang. " David menjawab sambil tersenyum menggoda.
" Ih suami mesum, udah mandi sana Adira mau balik ke dapur. " ucap Adira yang mulai bangkit dari duduknya.
" Tapi nanti malam boleh ngejatah kan sayang? " David mengulang permintaannya.
" Iya boleh, udah mandi sana nanti mas telat. " titah Adira dan David pun langsung tersenyum senang lalu segera masuk ke dalam kamar mandi.
Saat suaminya mandi Adira menyiapkan pakaian untuk suaminya bekerja berupa kemeja lengan panjang berwarna biru langit yang di padukan dengan celana bahan berwarna hitam. Setelah itu Adira segera berlalu dari dalam kamar menuju ke dapur.
Sampai di dapur Adira segera membuatkan suaminya secangkir teh panas lalu menyiapkan bekal untuk makan siang suaminya ke kantor. Selesai semuanya Adira membawa hasil masakannya menuju ke meja makan.
15 menit kemudian David keluar dari dalam kamar dengan memakai pakaian yang tadi Adira siapkan.
" Ayo duduk mas kita sarapan bersama? " ajak Adira dan David semakin mempercepat langkah kakinya lalu duduk di samping istrinya.
" Hmm mas ibu kok belum bangun ya? apa Adira bangunkan saja ya? " ucap Adira.
" Tidak usah sayang, kalau ibu sedang tidur sebaiknya jangan kamu ganggu ya biarkan saja. " ujar David menjawab.
" Oh begitu ya mas, baiklah Adira gak akan mengganggu ibu tidur. " Adira menjawab seraya menyendokkan nasi ke atas piring sang suami.
" Oh iya mas, nanti saat mas kerja Adira boleh gak main ke rumah bulek Laila atau ke rumahnya mbak Sinta? " ujar Adira yang meminta izin suaminya.
" Boleh sayang tapi kalau bisa kamu jangan pergi jauh-jauh ya? " jawab David seraya mulai menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.
" Hmm ini enak sekali sayang, kamu sangat pintar memasak. " ucap David yang memuji masakan Adira.
" Alhamdulillah kalau mas suka, ayo di habiskan mas. " sahut Adira.
Pagi itu Adira dan David sarapan berdua tanpa Nuryati yang masih tertidur pulas di dalam kamarnya.
" Kalau begitu mas berangkat dulu ya sayang? " ujar David yang berpamitan pada istrinya setelah selesai sarapan.
" Iya Mas hati-hati ya? semoga pekerjaan Mas hari ini di beri kelancaran oleh Allah SWT. " doa Adira dengan tulus sambil mencium punggung tangan suaminya.
" Iya sayang, terimakasih atas doanya Mas berangkat dulu, Assalamualaikum. " sahut David yang mencium kening istrinya.
Setelah itu David segera naik ke atas motornya dan segera pergi meninggalkan sang istri yang masih terus melihat ke arahnya.
Setelah suaminya hilang dari pandangan mata, Adira kembali masuk ke dalam rumah untuk membereskan meja makan dan mencuci piring serta gelas bekas mereka makan dan bekas Adira memasak.
Setelah bagian dapur bersih Adira lanjut beberes yang dimulai dari mengelap seluruh perabotan agar terhindar dari debu kemudian menyapu seluruh isi rumah kecuali kamar Nuryati yang masih di kunci oleh sang pemilik kamar, setelah itu Adira menyapu dan mengepel seluruh lantai agar bersih maksimal.
" Alhamdulillah akhirnya selesai juga. " ucap Adira yang duduk di kursi makan sambil meminum segelas air putih.
" Tinggal mencuci pakaian setelah itu beres. " ucap Adira lagi.
Adira langsung bangkit dari duduknya kemudian mencuci gelas bekas dia minum kemudian masuk ke dalam kamar mengambil pakaian kotor miliknya dan milik sang suami.
Adira membawanya menuju ke kamar mandi belakang untuk segera mencucinya. Beruntung pakaian miliknya dan milik sang suami hanya sedikit, jadi tidak membutuhkan waktu yang lama Adira sudah selesai mencuci pakaian. Lalu Adira pun segera menjemur pakaian tersebut di bawah sinar matahari agar segera kering.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments