Bab 14

Di saat Adira sedang kebingungan, sayup-sayup Adira mendengar suara kakak iparnya Sinta datang berkunjung. Dengan segera Adira keluar dari dalam kamarnya menemui Sinta yang sudah berada di ruang tamu.

" Eh ada Mbak Sinta. " ucap Adira yang langsung mencium punggung tangan Sinta dengan sopan.

" Kamu habis dari mana Adita? Kenapa pintu depan tidak ditutup . " ujar Sinta yang bertanya sambil mendudukkan dirinya di ruang tamu.

" Tadi ibu yang keluar rumah mbak, sedangkan Adira ada di dalam kamar jadi Adira gak tau kalau pintu rumah terbuka. " jawab Adira dengan tersenyum tapi lewat sorot mata Adira, Sinta mengetahui ada sesuatu yang tidak beres.

" Apa terjadi sesuatu Adira? " Sinta bertanya berharap Adira akan menjawab dengan jujur.

" Tidak terjadi apa-apa kok Mbak . " ujar Adira sengaja menutupi apa yang dilakukan oleh Ibu mertuanya.

" Yakin tidak terjadi apapun? " Sinta kembali bertanya karena dia tidak percaya dengan jawaban yang Adira lontarkan.

" Jangan bohongi Mbak Adira Mbak tahu pasti terjadi sesuatu kan? " tutur Sinta yang berbicara sambil memegang tangan kanan adik iparnya dengan lembut.

" Iya mbak sebenarnya tadi ibu minta uang sama Adira terus Adira kasi 300 ribu tapi ibu gak terima, ibu malah ambil semua uang yang ada di dalam dompet, padahal itu jatah uang belanja dari mas David mbak dan sekarang Adira bingung gimana cara mengatakannya sama David, Adira takut mas David gak percaya mbak. " tutur Adira yang akhirnya berbicara dengan jujur.

" Astaghfirullah ibu, masih aja seperti itu gak berubah juga. " sahut Sinta yang langsung beristighfar mendengar cerita dari adik iparnya.

" Lain kali kalau ibu minta uang jangan kamu perlihatkan dompet kamu dan kalaupun bawa dompet usahakan isinya jangan banyak-banyak secukupnya saja untuk kamu belanja harian agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi, dan coba kamu bicara pelan-pelan dengan David, karena setahu Mbak David sangat mempercayai semua ucapan ibu. " sahut Sinta lagi.

Perasaan Adira semakin tidak menentu, Adira semakin takut suaminya tidak mempercayai ucapannya dan malah berfikir yang tidak-tidak tentang dirinya.

" Udah bismillah saja semoga David percaya sama kamu. " ucap Sinta yang semakin mengeratkan pegangan tangannya.

" Aamiin mbak semoga saja mas David percaya. " ujar Adira.

" Oh iya Mbak sampai lupa, Mbak ke sini mau ngajakin kamu ke rumah bulek Laila katanya dia masak enak hari ini, ayo kita ke sana? " Ajak Sinta.

" Ayo mbak dari pada Dira sendirian di rumah. " jawab Adira yang memilih untuk ikut dengan Sinta.

Setelah mengunci pintu rumahnya, Adira dan Sinta segera melangkahkan kakinya menuju ke rumah Laila.

" Assalamualaikum bulek. " ucap Sinta dan Adira saat mereka masuk ke dalam rumah minimalis milik Laila yang terlihat rapi dan bersih.

" Wa'alaikumsalam, ayo masuk kebetulan bulek baru selesai masak. " sahut Laila dengan senang.

" Memangnya bulek masak apa sih? " ujar Sinta bertanya karena dia sudah sangat penasaran.

" Bulek masak bakso kuah kesukaan kamu. " jawab Laila dan Sinta pun langsung tersenyum lebar.

" Waah asik makan enak kita Adira. Kamu wajib cobain bakso kuah buatan bulek Laila yang udah pasti Joss banget rasanya. " tutur Sinta dengan semangat.

" Kalau begitu ayo kita langsung ke belakang saja kita makan bersama. " ajak Laila.

Sinta dan Adira segera mengikuti Laila menuju ke meja makan.

" Aduh bulek wanginya enak banget. " puji Adira sangat hidungnya mencium aroma kuah bakso yang sangat wangi dan menggugah selera.

" Ayo duduk kita makan bersama, kalian belum pada makan siang kan? " Laila bertanya.

" Belum bulek. " jawab Sinta dan Adira bersama.

Siang itu Adira menikmati waktunya bersama Sinta dan Laila, untuk sesaat Adira bisa melupakan masalahnya dengan ibu mertuanya tadi.

" Ternyata kumpul dengan mbak Sinta dan bulek Laila seru juga ya? " ucap Adira tiba-tiba.

" Ya seru dong makanya kamu sering ikut kalau bulek dan Sinta lagi kumpul seperti ini, jangan di rumah saja. " sahut Laila.

" Bener itu biar kamu gak terlalu stress. " timpal Sinta keceplosan.

" Stress kenapa mbak? " ucap Adira bertanya.

" Eh, mampus keceplosan. " batin Sinta.

" Gak apa-apa kok Adira nanti kamu juga akan paham dengan sendirinya. " timpal Laila yang tersenyum.

Walaupun Adira masih penasaran, tetapi Adira memutuskan untuk tidak bertanya lebih lanjut.

" Kalau begitu Adira pulang dulu ya bulek, mbak Sinta soalnya udah sore dan Adira belum masak untuk makan malam. " ujar Adira berpamitan.

" Ya sudah Adira jangan lupa ya besok ke rumah mbak? " ucap Sinta mengingatkan.

" Siap mbak Sinta, Assalamualaikum. " sahut Adira.

" Wa'alaikumsalam. " jawab Sinta dan Laila bersama.

Setelah itu Adira keluar dari rumah Laila menuju ke rumah ibu mertuanya.

" Adira kasihan banget tau bulek. " celetuk Sinta membuat Laila yang tadinya ingin ke belakang menjadi mengurungkan niatnya.

" Kasihan bagaimana? " Laila bertanya sembari menatap Sinta dengan serius.

" Duitnya belanjanya di rampas sama ibu. " tutur Sinta.

" Astaghfirullah mbak Yati keterlaluan. " ucap Laila terkejut.

" Jadi bagaimana Adira? " tanya Laila lagi.

" Ya itu dia Adira bingung bagaimana caranya dia menyampaikan hal itu sama David, sedangkan bulek tau sendiri kan bagaimana percayanya David sama ibu. " tutur Sinta.

" Astaga mbak Yati kelakuannya dari dulu gak berubah juga ya? " celetuk Laila.

" Itu dia bulek aku aja anak kandungnya gak betah tinggal sama ibu apalagi Adira? " ucap Sinta sembari menerawang ke atas langit-langit rumah Laila.

Dulu Nuryati merupakan ibu yang baik bagi kedua anaknya Sinta dan David. Walaupun Nuryati sangat pelit dan perhitungan tentang uang tapi untuk kasih sayang mereka tidak pernah kekurangan.

Dulu kehidupan mereka berkecukupan karena ayah mereka yang bernama Rizal bekerja sebagai operator alat berat di sebuah perusahaan tambang di Kalimantan.

Namun suatu hari Nuryati mendapatkan kabar jika suaminya yang bekerja di Kalimantan sudah menikah lagi dengan gadis Kalimantan dan sudah memiliki satu orang anak.

Nuryati hancur dan terpuruk mendapati penghianatan yang dilakukan oleh suaminya, saat itu Sinta sudah bekerja sedangkan David masih berkuliah dan sebentar lagi lulus. Nuryati ingin menuntut cerai tapi dia sadar dia tidak bisa hidup tanpa nafkah dari suaminya karena dia tidak memiliki pengalaman kerja apapun.

Sejak mengetahui penghianatan sang Ayah David menjadi sosok anak yang sangat sangat menyayangi ibunya dan selalu melakukan apa saja untuk kebahagiaan sang ibu. Bahkan David selalu percaya dengan semua kata-kata yang diucapkan oleh ibunya.

Tidak lama setelah mendapatkan kabar jika suaminya menikah lagi tiba-tiba Nuryati mendapatkan kabar lagi jika suaminya meninggal karena kecelakaan.

Dan semenjak suaminya meninggal karena kecelakaan, semua tanggung jawab atas diri Nuryati berpindah kepada David, bahkan sejak awal bekerja David selalu memberikan 80% gajinya untuk sang ibu dan 20% untuk dirinya sendiri.

Karena terbiasa hidup berkecukupan Nuryati sering merampas uang Sinta dari dalam dompetnya dan jika Sinta mengatakannya dengan David, David tidak pernah percaya dengan ucapannya. Semenjak dari itu Sinta hanya diam dan tidak pernah mengatakan apapun lagi pada adiknya.

Penghianatan yang dilakukan oleh suaminya membuat Nuryati trauma dengan yang namanya pernikahan. Itu sebabnya perangai Nuryati menjadi sangat berubah semenjak mendapatkan kabar jika suaminya sudah menikah lagi, apa lagi saat Sinta menyampaikan keinginannya untuk menikah dengan kekasihnya yang bernama Ardi perangai Nuryati semakin menjadi-jadi.

Sebenarnya Nuryati tidak menginginkan anak-anaknya untuk menikah tetapi dia tidak memiliki kuasa untuk menolak permintaan dari putra dan putrinya. Itu sebabnya Nuryati selalu ikut campur dalam urusan rumah tangga anaknya karena dia tidak ingin anaknya tersakiti seperti dirinya dan Nuryati juga tidak ingin ditinggalkan oleh anaknya seperti dirinya ditinggalkan oleh sang suami.

Karena sang ibu yang selalu ikut campur dalam urusan rumah tangganya, Sinta dan suaminya Ardi memutuskan untuk tinggal terpisah walaupun awalnya sangat di tentang oleh Nuryati. tapi berkat bujukan David akhirnya Nuryati setuju tetapi mereka tidak boleh tinggal berjauhan darinya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!