Kini hubungan antara Rizki dan juga Citra sudah mulai membaik, dan nampak mereka jadi lebih akrab dari sebelumnya.
Kini Citra tengah berada di kantornya dan dia hendak bersiap-siap untuk segera pulang tapi Rizki sudah menghubungi nya dan dia tak bisa menjemput Citra.
Setelah mendapat kabar dari rizki, Citra langsung mencari taksi tapi terlihat sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti di depan nya.
"Nona Citra?" Tanya orang yang ada di dhalam mobil.
Dan nampak Citra keheranan saat pria itu mengetahui namanya.
"Anda siapa?" Tanya Citra. Lalu pria itu turun dari dalam mobil dan langsung membukakan pintu penumpang untuk Citra.
"Silahkan masuk nona." Ucap pria itu.
Nampak Citra kebingungan, dan pria itu langsung mendorong punggung Citra pelan. Dan tanpa perlawanan Citra pun masuk ke dalam mobil.
Di dalam mobil...
"Kau mau membawaku kemana?" Tanya Citra.
"Tuan besar ingin bertemu nona." Jelas pria itu.
"Tuan besar? Siapa maksudmu?" Tanya Citra tak mengerti.
"Nanti nona akan tahu sendiri." Ucap pria itu.
Terlihat Citra hanya bisa mengkerutkan keninnya, dia tak tahu siapa tuan besar yang pria itu maksud.
Kini mobil yang Citra tumpangi berhenti di sebuah rumah mewah, nampak Citra hanya bisa menatap kagum rumah yang ada di hadapannya.
"Dari luar saja udah nampak kaya istana, bagaimana kalau di dalamnya." Pikir Citra.
Lalu mobil tersebut langsung memasuki gerbang rumah mewah itu, kemudian mobil itu berhenti di depan rumah besar itu. Dan si pria itu langsung turun dari dalam mobil dan membukakan pintu untu Citra.
"Mari nona." Ajak pria itu.
Lalu Citra mengikuti langkah pria itu memasuki rumah mewah tersebut, nampak Citra hanya bisa menatap kagum rumah besar tersebut.
"Nona mari." Ajak pria itu karena Citra sudah mulai ketinggalan jauh.
"Ah, iya." Lalu Citra langsung menyusul jalan si pria itu.
Kini dirinya di bawa ke sebuah ruangan yang cukup besar, dan di sana sudah ada seorang pria baruh baya yang tengah melihat ke luar jendela.
"Tuan saya sudah membawa nona Citra." Ucap pria itu.
"Hem.." Gumam pria paruh baya itu.
Lalu pria paruh baya itu langsung membalikkan tubuhnya, terlihat wajahnya yang tegas dan nampak kerutan-kerutan di dahi dan juga pipinya.
"Jadi kau yang bernama Citra?" Tanyanya.
"Iya." Jawab Citra.
"Baiklah, silahkan duduk dulu." Ucap pria paruh baya itu.
Lalu Citra mendudukkan bokongnya di atas sofa yang ada di ruangan tersebut.
"Apa kau tahu siapa aku?" Tanyanya. Dan Citra menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.
"Perkenalkan nama saya Wiranto Pratama nur Siddik." Ucapnya memperkenalkan diri.
"Saya Citra Natalia." jawab Citra.
"Baiklah kita mulai saja pada intinya, saya sangat minta maaf kepadamu karena ulah istri saya, kamu jadi harus menderita dan mendapat malu." Jelasnya.
"Maksudnya? Maaf saya belum mengerti." Tanya Citra.
"Iya saya suami dari Maria, dan karena ulah Maria kau jadi harus menikah dengan pria cacat itu. Dan saya sangat minta maaf atas hal itu." Jelas Pak Wiranto.
Nampak Citra terdiam saat mendengar kata-kata dari pria yang ada di hadapannya, dan itu berarti pria itu adalah ayah mertuanya. Tapi kenapa dia bisa mengatakan hal seperti itu pada Rizki.
Lalu pria itu memberi isyarat pada orang yang membawa Citra untuk mengambil sekantung uang yang bernilai 100 juta.
"Ini uang kompensasi untukmu karena kesalahan istri saya, dan kau bisa menceraikan si cacat itu." Jelas pria itu.
Nampak mata Citra membuat sempurna saat mendengar ucapan dari ayah mertuanya itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Aprina KartikaAralene Sirenden
aki aki gak tau diri
2021-11-26
0
Nur Aini
Mertua kejam
2021-09-18
0
Wuland Sucy Ramadhani
ayah durhaka
2021-09-16
0