Sudah tiga hari berlalu dan Citra masih belum sembuh dari sakitnya, dan selama tiga hari itu pun rizki tak pulang ke rumah.
Kini Citra tengah berbaring di atas ranjang sambil menggenggam erat selimut yang menutupi tubuhnya, tubuhnya sekarang menggigil kedinginan tapi tubuhnya juga terasa panas.
Dan selama tiga hari itu citra belum pergi ke dokter karena dia tak sanggup untuk pergi ke pergi sendiri, tak dan citra juga berusaha sekuat tenaga untuk makan sendiri.
Di tempat lain...
Nampak Rizki tengah melamun, dia memikirkan tentang Citra, sudah tiga hari dia tak melihat Citra. Ingin rasanya Rizki pulang ke rumah dan bertemu dengan Citra tapi perkataan Citra yang terakhir membuat hati kecilnya terluka.
Tok, tok, tok..
Suara ketukan di pintu membuat lamunan Rizki langsung buyar seketika.
"Masuk." Ucap Rizki.
Dan rupanya yang datang adalah adik perempuannya.
"Kakak." Panggilnya.
"Ada apa?" Tanya Rizki.
"Memangnya gak boleh adikmu yang cantik ini datang ke kantor mu." Ucap Vivi.
"Enggak kok." Ucap Rizki.
"Kakak gak pernah pulang ke rumah?" Tanya Vivi.
"Hemm." Gumam Rizki sebagai jawaban.
"Memangnya kakak gak kangen gitu sama kakak ipar?" Tanya Vivi.
Tapi Rizki tak menjawab ucapan dari Vivi,
Drett.. Drett..Drett..
Handphone Rizki bergetar dan dia langsung melihat nama siapa yang ada di layar ponselnya dan ternyata Wahyu yang merupakan teman sekaligus asistennya.
"Ada apa?" Tanya Rizki.
"Aku tadi melewati depan rumahmu dan lampu rumahnya mati."
"Wajar saja jika mati karena ini siang hari."
"Tapi tiap hari bahkan saat malam pun lampunya tidak pernah menyala selama 3 hari."
Nampak Rizki terdiam saat mendengar ucapan dari temannya itu, "Kemana perginya Citra sampai dia tak menyalakan lampu di rumah." Pikir Rizki.
Lalu tanpa sepatah kata lagi, Rizki langsung mematikan panggilan dari Wahyu. "Vi, maaf Kaka harus pulang dulu. Ada urusan penting." Ucapnya.
"Iya gak papah kok kak, aku juga mau pulang sekarang." Ucap Vivi.
Lalu Rizki langsung pergi meninggalkan perusahaan miliknya, kemudian dia langsung menaiki mobil miliknya.
Di sepanjang jalan otaknya masih terus memikirkan tentang Citra,
"Apa Citra kabur dari rumah?" Pikir Rizki.
Dan tak beberapa lama mobil Rizki sudah sampai di depan rumahnya, dan rumahnya nampak sepi bahkan tirai rumah pun masih tertutup rapat.
Lalu Rizki langsung berjalan ke depan pintu tapi pintu rumah terkunci, dan untungnya Rizki selalu menyimpan kunci cadangan di bawah pot bunga. Dengan perlahan Rizki membuka pintu rumah.
Gelap.
Itulah keadaan rumahnya sekarang, lalu Rizki langsung membuka tirai agar cahaya bisa masuk ke dalam rumahnya.
Prang...
Terdengar suara benda jatuh dari arah kamar, lalu Rizki langsung berjalan menuju kamarnya. Dan betapa kagetnya dia saat melihat pecagan gelas yang berserakan di lantai dan nampak Citra tengah duduk bersimpuh di dekat pecahan gelas tersebut, dan nampak tangannya pun berlumuran darah.
"Citra ada apa denganmu." Ucap Rizki panik. Lalu Rizki langsung mendekati Citra, dan betapa terkejutnya dia saat tahu jika tubuh Citra tengah demam.
Tanpa basa basi lagi, Rizki langsung mengendong tubuh Citra dan membawanya ke rumah sakit.
Di dalam mobil...
Rizki langsung memasukkan tubuh Citra ke dalam mobil, dan dia langsung mengendarai mobilnya ke rumah sakit.
Nampak Rizki menatap khawatir wanita yang ada di sampingnya itu, dia tambah darah yang mengalir dari telapak tangan Citra menambah rasa khawatir pada Rizki.
Sesampainya di rumah sakit Rizki langsung membawa Citra, dan nampak beberapa suster langsung membantunya.
Kini Citra tengah di tangani oleh dokter dan Rizki pun harus menunggu di luar karena dia tak di izinkan untuk masuk.
Ada rasa menyesal karena telah menelantarkan Citra selama 3 hari, jika saja Rizki dan menelantarkan Citra mungkin Citra tak akan menjadi seperti ini.
"Suami macam apa aku ini, aku telah berdosa karena telah menelantarkan istriku sendiri." Ucap Rizki menyesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Siti Ma'rifah
😭😭😭
2022-05-07
0
Lovesekebon
Suami yg sholeh 😔😘🥰
2021-11-06
0
Nur Cahya
😥😥
2021-10-05
1