Jam 2 dini hari...
Nampak citra terbangun karena tenggorokannya yang kering, lalu dia bangun dari tempat tidurnya. Dan matanya melihat ke samping tempat tidurnya tapi citra tak menemukan keberadaan Rizki.
"Kemana tuh orang?" Tanyanya pada dirinya sendiri.
Tak ingin ambil pusing Citra langsung berjalan menuju dapur untuk mengambil air minum.
Sesampainya di dapur, citra langsung meneguk habis air minum yang ada di dalam gelas.
Saat hendak kembali ke kamar citra melihat cahaya dari ruangan yang cukup kecil, karena rasa penasaran dia langsung mendekati ruangan itu.
Di lihatnya rizki tengah sholat tahajud, Citra nampak memandang tak percaya jika rizki sholat tahajud.
Saat citra tengah melihat rizki, lalu rizki langsung membalikkan wajahnya. Dan citra langsung malu saat ketahuaan mengintip.
Rizki yang melihat citra langsung memasang alat pendengarnya yang ada di sampingnya.
"Citra, kamu lagi apa?" Tanyanya.
"Gak cuman kebetulan lewat aja." Ucap Citra.
"Kamu mau sholat tahajud?" Tanya rizki.
Nampak Citra terdiam sejenak, "Gak ah, kamu aja. Aku lagi males." Ucap Citra seraya meninggalkan rizki.
Dan Rizki hanya tersenyum sendu melihat citra. "Sekeras itukah hatinya." Ucap Rizki di dalam hati.
Di dalam kamar nampak citra langsung menyelimuti tubuhnya dengan selimut. Dan tak beberapa lama datang Rizki dengan piyama tidurnya.
Lalu dia langsung menggantungkan baju koko dan sarungnya, setelah itu dia berjalan ke ranjang. Nampak rizki terdiam tak bersuara.
"Citra." Panggil Rizki.
"Ada apa?" Tanya Citra sambil melirik rizki, tapi rizki nampak duduk membelakangi dirinya.
"Apakah bagimu menikah denganku sebuah aib?" Tanya rizki.
Citra yang kaget mendengar hal itu hanya bisa diam dan bungkam, dia bingung harus menjawab apa.
"Kenapa diam Citra? Kenapa kau tak menjawab pertanyaanku." Ucap Rizki.
Kesal dengan ucapan rizki. "Iya, menikah denganmu itu sebuah aib. Wanita mana yang tak malu menikah dengan pria tuli sepertimu." Ucap Citra.
Dan rizki hanya bisa tersenyum saat mendengar ucapan dari Citra. "Terimakasih kau telah jujur." Ucapnya. Lalu kemudian rizki langsung mengambil bantal miliknya dan keluar dari kamar.
Citra hanya bisa menutup mulutnya, dan entah kenapa air matanya langsung mengalir. Hatinya sakit saat mengatakan hal itu pada rizki, "Apa yang telah ku katakan." Ucapnya menyesali.
Di pagi harinya...
Nampak Citra sudah bangun tidur, dan dia tidak mendapati keberadaan Rizki dan juga mobilnya sudah tak ada di garasi.
Entah kenapa hatinya sakit saat rizki meninggalkannya, biasanya dia selalu mengantarkannya bekerja setiap pagi.
Tak ingin berlama-lama citra langsung memberhentikan taksi.
Di dalam taksi, citra nampak diam. Entah kenapa hari ini dia sangat tak bersemangat, sepeti ada yang hilang tapi apa? Citra tak tahu.
Tak beberapa lama taksi yang di tumpangi citra sudah sampai di tempatnya bekerja.
"Mbak, mbak, mbak!!!" Panggil supir taksi.
"Ah, iya mas. Ada apa?" Tanya Citra.
"Kita sudah sampai mbak." Ucapnya.
Lalu citra langsung membayar ongkos taksi tersebut.
Selama Citra bekerja dia nampak tak pokus, dia bingung entah kenapa.
"Kamu kenapa sih cit?" Tanya Nisa.
"Aku gak papa." Jawab Citra bohong.
"Aneh aja gitu, citra yang biasanya semangat kok bisa jadi pendiam kaya gini." Ucap nisa.
"Perasaan kamu aja kali nis." Ucap Citra.
"Ya, udah aku mau nyelesein kerjaan aku." Ucap Nisa sambil berjalan pergi.
Lalu Citra menatap keluar kaca gedung tempatnya bekerja. "Hujan rupanya." Ucapnya sambil menatap sendu rintikan air hujan yang membasahi bumi pertiwi ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Adriana Wiriadinata
jahatnya citra 😭
2024-07-24
0
Yuli Astuti
citra jahat 😭
2021-12-09
1
Aprina KartikaAralene Sirenden
duh siapa yg naroh bwang merah di sni😭😭😭😭😭😭
2021-11-26
0