Terlihat citra nampak bingung saat mertuanya itu menatapnya dengan tatapan memohon.
"Ibu, tahu. Pasti berat rasanya menerima suami yang memiliki kekurangan fisik." Ucapnya sambil menghela napas panjang. "Apa kau tahu citra?"
"Tahu apa?" Tanya Citra tak mengerti.
"Kalau rizki itu tak pernah di anggap oleh semua anggota keluarga." Ucap mertuanya sendu.
"Kenapa bisa?" Tanya Citra.
"Karena rizki tuli, dan ketuliannya itu bagi suamiku merupakan aib keluarga. Dan kemarin saja saat dia menikah dengamu kami tak datang dan begitu pun juga aku. Ingin rasanya aku melihat putra kedua ku itu menikah tapi apalah daya saat aku hendak pergi. Suamiku langsung melarangku dan malah mengurungku di kamar." Ucapnya sendu.
Tak ada respon dari citra, dia nampak bingung di campur dengan rasa iba. Citra tak menyangka jika rizki memiliki hidup yang pahit seperti itu.
Hari sudah mulai menjelang sore, dan kini citra berpamitan pada mertua dan juga ibunya untuk segera pulang ke rumah.
"Jangan lupa, cepet-cepet bikinin ibu cucu yah." Ucap ibunya citra.
Dan citra hanya menanggapinya dengan senyum masam. Lalu dia langsung memberhentikan taksi yang lewat dan langsung masuk ke dalam taksi tersebut.
Skip.
Kini taksi yang Citra tumpangi sudah sampai di depan rumahnya, tak lupa citra juga membayar ongkos taksi.
Di dalam rumah, nampak lampu sudah menyala. Itu berarti rizki sudah pulang. Saat citra hendak pergi ke kamar, seketika langkahnya berhenti saat hidungnya mencium wangi masakan dari dapur.
Lalu Citra langsung berjalan ke arah dapur, dan di lihatnya rizki tengah menyiapkan makanan.
"Sore." Sapa rizki.
"Sore juga." Balas citra.
Lalu mata Citra menatap makanan yang ada di meja makan, seketika perutnya langsung meronta-ronta minta di isi.
Rizki yang menyadari jika Citra tengah melihat makanan yang dia buat dengan tatapan lapar hanya bisa tersenyum.
"Jika kau lapar makan saja, tak perlu sungkan." Ucap rizki sambil duduk.
Dan citra hanya menatap tak suka pada rizki. "Ini kau yang masak?" Tanya Citra sambil ikut duduk.
"Iya tentu aku yang masak, gak mungkinkan kamu yang masak." Ucap rizki sambil mengambil nasi.
Seketika mata Citra langsung membulat mendengar ucapan rizki. "Dasar pria tuli, beraninya dia menghinaku." Oceh citra di dalam hatinya.
"Oh, jadi kau yang masak. Paling-paling kurang garam atau kelebihan garam." Ucap Citra sambil mengangkatkan sebelah halisnya.
Sementara rizki tak menjawab ucapan Citra, lalu citra langsung mengambil nasi dan juga soto. Satu suapan masuk ke dalam mulut Citra, seketika matanya langsung membulat.
"Bagaimana apa masih kurang garam atau kelebihan garam?" Tanya rizki.
"Lumayan enak." Ucap Citra. Lalu Citra langsung memakan makanan rizki dengan sangat lahap. Karena makanannya sangat enak, bahkan citra pun tak pernah bisa membuat makanan seenak ini.
Rizki yang melihat hal itu hanya bisa tertawa kecil. Baginya Citra itu wanita yang memiliki gengsi tinggi, terutama saat Citra mengatakan jika rasa makanannya itu 'Lumayan' tapi kebalikannya jauh dari itu, terbukti dengan Citra yang terus makan sampai beberapa kali.
"Ah,kenyangnya." Ucap Citra.
"Bagaimana rasanya masih lumayan?" Tanya rizki.
"Ya, tentu masih lumayan." Jawab Citra.
"Lumayan yah, tapi kau sanggup menghabiskan 3 piring. Hebat." Ucap rizki.
Lalu mata Citra membulat sempurna saat mendengar ucapan rizki. "Aku habis 3 piring, itu karena aku lapar. Jadi wajar." Bela Citra.
Tapi Rizki tak menjawab ucapannya, melihat hal itu Citra langsung beranjak dari tempat duduknya dan berjalan ke kamar. Sementara Rizki dia memilih membersihkan alat-alat makan yang tadi mereka gunakan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Siti Ma'rifah
bagus lanjut
2022-05-07
0
Yuli Astuti
istri solehah, udah dimasakin tinggal nyaplok, ditinggal pula itu suami nya nyupir. yg sabar ya mz rizki
2021-12-09
0
Yollandha Putri°𝐍𝐍᭄
istri g tau diri 😠😠
2021-10-15
1