Sudah 1 jam Rizki menunggu. Dan tak beberapa lama dokter pun keluar dari ruangan tempat Citra di periksa.
"Bagaimana keadaan istri saya, dok?" Tanya Rizki.
"Keadaan istri bapak tidak terlalu parah dan demamnya pun sudah mulai turun, dan luka di tangannya pu juga sudah di obati." Jelas dokter tersebut.
"Ah, syukurlah. Apakah saya boleh melihat istri saya?" Tanya Rizki
"Tentu, silahkan." Ucap Dokter tersebut.
Lalu Rizki langsung masuk ke dalam ruangan tempat Citra di rawat, nampak matanya sendu saat melihat keadaan Citra yang memperlihatkan. Tangannya terlihat tengah di impus, tak lupa juga dengan wajahnya yang pucat.
"Maafkan aku." Ucap Rizki sambil memegang tangan Citra, "Maafkan aku telah menelantarkan mu. Harusnya aku tak melakukan hal itu, aku telah gagal menjadi seorang suami yang baik untukmu." Ucap Rizki menyesal.
Sebenarnya dalam keadaan ini Rizki tak terlalu bersalah karena dia pergi juga ada alasannya, dia terlalu sakit hati dengan ucapan Citra waktu itu. Dan untuk ini Rizki tak sepenuhnya bersalah tapi untuknya dirinya sangatlah bersalah karena telah membuat citra menjadi seperti ini.
"Maaf pak, anda harus keluar dulu karena pasien harus kembali di periksa." Ucap seorang suster.
Lalu Rizki menuruti ucapan suster tersebut, kemudian Rizki langsung pulang ke rumah untuk mengambil pakaian ganti karena dia akan menemani Citra dan tak akan meninggalkannya lagi seperti kemarin.
Setelah kondisi Citra stabil, Citra langsung di pindahkan ke ruangan VIP karena ini keinginan dari Rizki, dia akan memberikan yang terbaik untuk perawatan Citra.
Kini Citra sudah berada di ruang rawat VIP, dan dia hanya sendiri lalu terlihat dari ujung matanya meneteskan air mata. Meski dia tak bisa membuka matanya tapi dia bisa mendengar keluh kesah dari Rizki.
Tak beberapa lama Rizki sudah kembali ke rumah sakit sambil membawa tas yang berisi pakaian ganti miliknya dan juga Citra, lalu dia langsung menuju ke ruang rawat VIP.
"Assalamualaikum." Ucap Rizki memberi salam meski tak ada jawaban tapi dia tetap harus memberi salam.
Lalu matanya langsung melihat Citra yang masih tertidur pulas, lalu matanya langsung melihat bekas air mata yang ada di ujung mata Citra.
Dengan perlahan Rizki langsung menghampus air mata tersebut, "Kamu kenapa menangis?" Tanya Rizki meski Rizki tahu jika Citra tak akan menjawab pertanyaannya itu.
Lalu Rizki langsung menyimpan pakaian yang tadi dia bawa ke dalam lemari keci yang ada di ruang rawat tersebut, dan untungnya Ruang rawat ini di lengkapi dengan kamar mandi.
Lalu Rizki langsung membersihkan tubuhnya yang cukup lengket, sementara itu nampak Citra mulai membuka matanya.
Tak beberapa lama Rizki sudah keluar dari kamar mandi dengan menggunakan pakaian santai. Lalu dia melihat jika Citra sudah sadar, betapa bahagianya Rizki saat melihat Citra telah sadar.
"Kau sudah sadar? Syukurlah. Aku akan panggilkan dokter." Ucap Rizki tapi Citra langsung menahan tangan Rizki dan Citra langsung menggelengkan kepalanya tanda tak perlu memanggil dokter. "Baiklah jika kau tak ingin aku panggilkan dokter, apa sekarang kau lapar?" Tanya Rizki.
Dan Citra kembali menggelengkan kepalanya sebagai jawaban. "Kalau begitu, kamu kembali istirahat saja." Ucap Rizki. Dan Citra hanya terdiam tak menjawab ucapan dari Rizki.
"Ada apa?" Tanya Rizki.
Tapi Citra tak menjawab pertanyaan dari Rizki, lalu beberapa detik kemudian terdengar tangisan Citra yang membuat Rizki panik.
"Kamu kenapa Citra, kamu kenapa menangis?" Tanya Rizki panik. Lalu Rizki lansgung memeluk Citra dan citra pun kembali menangis di pelukan Rizki.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
Siti Ma'rifah
nyesek
2022-05-07
0
Yuli Astuti
😭😭😭😭
2021-12-09
0
Lovesekebon
Author ..episode ini bikin dada sedikit perih🥺😢
2021-11-06
0