Tubuh Citra langsung bergetar saat menyadari kebenaran tentang suaminya itu.
Tanpa Citra sadari jika ijab kobul sudah selesai.
"Bagaimana para saksi SAH." Tanya pak penghulu.
"SAH..." Ucap para tamu undangan yang hadir.
"Untuk istri bisa mencium tangan suaminya." Ucap pak penghulu.
Tapi terlihat citra diam tak bergeming, lalu ibunya citra menepuk pundak citra.
"Citra, kenapa kamu melamun. Cepat cium tangan suami kamu." Bisik ibunya citra.
Lalu perlahan citra mencium tangan rizki. Dan terdengar tepuk tangan dari para tamu undangan.
Tak terasa hari sudah mulai menjelang malam, nampak citra tengah berada di ruang rias sambil menunggu kedatangan ibunya.
Lalu tak beberapa lama datang ibunya, dan citra langsung melontarkan seribu pertanyaan pada ibunya itu.
"Ibu kenapa menjodohkan aku dengan pria tuli kaya dia." Ucap citra marah.
"Tapikan dia masuk ke kriteria kamu cit, dia kaya, mapan dan tampan." Ucap ibunya santai.
"Tapi gak tuli juga." Ucap citra frustasi.
"Citra, mau sampai kapan kamu cari pria yang sempurna. Mau sampai kamu nenek-nenek." Ucap ibunya. "Sekarang kamu jalani pernikahan ini, dan lagi pula dia itu pria yang baik." Ucap ibunya lagi sambil berjalan meninggalkan citra.
Kini citra sendirian di ruang make up, tadinya dia yang bahagia karena mendapatkan calon suami yang sesuai dengan kriterianya itu tapi kebahagiaannya itu langsung lenyap dengan kenyataan tentang kondisi suaminya.
"Mbak citra." Panggil seorang pria yang tak lain adalah supir.
"Iya, ada apa?" Tanyanya.
"Suami mbak udah nunggu di dalam mobil." Jelasnya.
Lalu citra berusaha bangkit dari tempat duduknya, dan citra kemudian berjalan menuju mobil yang terparkir di depan gedung tempat pernikahannya di selenggarakan.
Lalu supir tersebut langsung membukakan pintu mobil untuk citra, kemudian citra langsung masuk ke dalam mobil.
Di dalam mobil nampak citra dan rizki diam, tak ada obrolan antara mereka berdua.
Kini mobil yang di tumpangi oleh citra, berhenti di sebuah rumah yang tak terlaluh mewah. Tapi sangat nyaman dan indah.
Lalu pak supir langsung turun dari dalam mobil dan langsung membukakan pintu untuk citra, dan tak lupa dia juga membawa koper yang berisi pakaian citra.
Kemudian citra, berjalan mengikuti rizki untuk memasuki rumah tersebut.
"Assalamu'alaikum." Ucap rizki memberi salam.
Citra nampak heran saat rizki memberi salam, karena di dalam rumah tak ada orang.
Lalu citra mengikuti rizki ke dalam kamar, yang tak lain adalah kamar mereka berdua.
"Apa tak ada kamar lain?" Tanya citra.
"Tak ada, di rumah ini hanya ada satu kamar tidur. Tapi jika kau ingin tidur di ruang tamu juga silahkan." Ucap rizki sambil berjalan keluar dari kamar.
"Dasar pria tuli, aku menyesal telah menikah pria seperti itu." Oceh citra dalam hati.
Lalu tak beberapa lama datang rizki sambil membawa koper milik citra, kemudian rizki menyimpan koper tersebut.
Nampak citra menatap rizki dengan tatapan tak suka, tapi rizki tak menghiraukan hal itu.
Kemudian rizki mengambil handuk miliknya dan tak lupa dia juga melepaskan alat pendengar yang selalu menempel di telinganya itu, kemudian rizki langsung berjalan menuju kamar mandi.
"Kenapa ibu begitu tega, menjodohkan aku dengan pria seperti dia. Apa kata teman-temanku nanti jika mereka tahu suamiku itu tuli. Hais, aku tak bisa membayangkan hal itu." Ucap citra sambil memijit kepalanya. Lalu
Kemudian citra langsung membongkar koper miliknya, dan menyusun baju-baju miliknya di dalam lemari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 95 Episodes
Comments
anisah
jgn menghina dulu...ingat suatu saat hinaanmu JD alhamdulillah....syukuri aja yg penting hidup serba kecukupan...
2023-07-29
0
🌷💚SITI.R💚🌷
terima dengan ikhlas ya cit
2022-04-04
0
@Hαиıтα 🍀⃝⃟💙
mampir Thor.. tertarik novel beda dari yng lain
2021-12-09
0