Ikatan Yang Usang

Ikatan Yang Usang

Hidup yang Sempurna

TING!

Ponsel Sarah berdenting menandakan sebuah notifikasi pesan masuk. Sarah membungkus rambutnya dengan handuk dan mengikat tali piyama mandinya. Mandi pagi hari memang hal yang paling tepat untuk mengawali hari.

Jemarinya dengan lihai memasukkan kode akses ponselnya dan membuka pesan yang baru saja masuk. Tanpa ia sadari, bibirnya tersenyum tipis membaca nama pengirim pesan itu. Dito. Rupanya sang pujaan hati yang mengirimkan pesan itu.

Siap-siap ya. Aku otw jemput kamu, Sayang!

Sarah berjingkat kegirangan membaca pesan itu. Entah apa yang direncanakan Dito tapi dia terus mengajak Sarah untuk bertemu. Yah memang akhir-akhir ini mereka sangat tenggelam dengan kesibukannya masing-masing. Sarah sibuk dengan laporan akhir tahun di bank tempatnya bekerja. Sementara Dito sibuk dengan proyek lapangan yang baru saja ia pegang sebagai pengawas proyek.

Mungkin rasa rindu keduanya sudah terlalu meluap sampai ketika mendengar Sarah dapat libur di waktu yang sama dengan liburnya, Dito langsung mengajak Sarah untuk bertemu.

"Kayanya kamu kangen banget ya sama aku?" Goda Sarah di telepon 3 hari yang lalu.

"Siapa coba yang ga kangen sama wanita sesempurna kamu? Aku udah lama banget nih ga ketemu cantikku!" Balas Dito di seberang telepon.

"Kita ketemuan yuk, Sayang. Dinner? Atau apa gitu? Pokoknya ketemu! Aku pengen ketemu kamu. Ada hal penting banget pokoknya." Ajak Dito di telepon.

"Tapi kamu kan lagi sibuk banget, Yang. Ya kalo kamu luang sih aku mau aja. Kerjaanku juga udah beres semua ini." Sarah mengeluh.

"Sabtu gimana? Aku dapet jatah libur Sabtu ini." Dito menawarkan.

"Sabtu boleh kok. Aku sih kalau laporan akhir tahun udah kelar, bisa-bisa aja. Budak korporat kan emang gitu yaa..." canda Sarah yang dibalas dengan tawa Dito di seberang telepon.

"Oke deh. Sabtu aku jemput kamu jam 10 pagi ya! Dandan yang cantik, nanti aku ajak kemana-mana loh!" Dito berkata dengan nada ceria.

"Alright, Babes. Jam 6 ya? Nanti aku dandan yang cantik deh sampe kamu lupa ini pacar siapa hahaha" jawab Sarah dan mengakhiri panggilan mereka malam itu.

Hari Sabtu itu pun akhirnya tiba. Sejak pagi Sarah sudah heboh dan menyiapkan pakaian terbaik untuk kencannya. Ditambah lagi embel-embel Dito yang bilang ada hal penting yang mau dia sampaikan. Hati Sarah makin meloncat tidak karuan. Apa mungkin Dito mau melamarnya ya?

Senyum tak henti-hentinya merekah di bibir Sarah. Dengan lincah ia menghias wajah cantiknya, menata rambutnya yang hitam panjang. Tangannya memilih dan memadu padankan pakaian terbaik yang ia punya. Sudah berminggu-minggu ia tidak bertemu Dito jadi sudah seharunya ia tampil terbaik hari ini. Jika menemui nasabah prioritas saja membuat Sarah harus berdandan 2 jam, apalagi jika ingin menemui pujaan hatinya.

"Sarah! Nak! Ini Dito udah sampe!" Suara Mama Sarah terdengar memanggil Sarah.

Ternyata sang pangeran yang ditunggu-tunggu pun sudah tiba.

"Iya Ma! Sebentar lagi Sarah selesai ini!" Jawab Sarah sambil merapikan rambutnya.

Sebagai sentuhan terakhir, Sarah memulas pewarna bibir berwarna merah yang membuat tampilannya semakin lengkap. Dress putih selutut yang ia kenakan tampak cantik memeluk tubuhnya dengan pas. Ia melenggang keluar kamarnya dan menuruni tangga. Menemui kekasih hatinya.

Bola matanya menangkap sosok Dito yang duduk di ruang tamu sembari mengobrol dengan Mama Sarah. Keduanya tampak akrab dan sesekali tertawa. Sarah tersenyum melihatnya. Betapa bersyukurnya ia memiliki hidup yang sempurna seperti ini. Mamanya yang walaupun seorang single parents, tapi berjuang sekuat tenaga untuk membesarkan Sarah dan adiknya.

Dan dihadapan Mamanya, seorang pria yang sudah bersamanya selama sepuluh tahun sebagai kekasihnya. Pria yang menemaninya dari bangku SMA hingga sekarang ia telah bekerja. Dari saat Sarah masih menjadi itik buruk rupa hingga sekarang seperti angsa jelita. Pria itu adalah Dito.

"Yuk berangkat!" Ajak Sarah membuat Mamanya dan Dito berpaling menatap Sarah.

Senyum Dito sumringah melihat wanita pujaannya. Sudah hampir 2 bulan tidak bertemu dan Sarah tampak makin cantik saja di matanya. Dito segera beranjak dan pamit kepada Mama Sarah.

"Ma, Dito pamit ya mau ajak Sarah jalan-jalan dulu." Pamit Dito seraya mencium tangan Mama Sarah.

"Iya Ma, Sarah pamit ya mau pergi dulu. Ini kayanya Sarah makan malem di luar Ma. Jadi jangan masak banyak-banyak. Boim kan ga dirumah juga, entar ga ada yang abisin." Ucap Sarah mengingatkan Mamanya kalau Baim, adiknya, juga sudah keluyuran dari pagi bersama rombongan sunmorinya.

"Hati-hati ya Nak!!!" seru Mama Sarah sambil melambaikan tangannya.

Sarah dan Dito pun masuk ke mobil milik Dito. Tak lama, mesin beroda empat itu melaju membelah jalanan. Mengantarkan sepasang kekasih itu ke tempat tujuan mereka.

"Mau kemana sih, Yang?" Tanya Sarah di dalam mobil saat mereka dalam perjalanan.

"Dinner dong. Aku mau ajak kamu ke tempat yang kamu pasti suka." Jawab Dito sambil tersenyum.

Kurang lebih setengah jam menempuh perjalanan, mobil yang mereka naikki tiba di tempat tujuan. Sebuah restoran outdoor yang kelihatan sangat cantik dan romantis.

"Wah tumben nih makannya di tempat romantis. Biasanya kita tiap makan kaos oblongan doang terus nyari yang penting enak aja, Yang?" Tanya Sarah sambil menggoda Dito yang hampir tertawa karena terus menerus diledek oleh kekasihnya.

"Ya sekali-sekali kan gapapa, Yang. Mumpung aku baru dapet rezeki nih. Kalo ga mau yaudah, kita puter balik makan ayam geprek hahaha" Canda Dito pada Sarah.

"Iya iyaa, bercanda Cintaku. Aku mau kok makan disini. Yok buruan turun!" Sarah mencegah Dito memutar kemudinya.

Keduanya memasukki restoran itu. Dan tanpa diketahui oleh Sarah, ternyata Dito telah memesan sebuah meja khusus untuk mereka berdua. Tepat berada di bawah gazebo yang ada di tengah kolam renang.

Hati Sarah berdegup kencang, membayangkan mungkin Dito akan melamarnya. Siapa tau penantian selama 10 tahun menjalin hubungan akhirnya selesai kan? Khayalannya kemana-mana tapi ia buru-buru menyadarkan dirinya. Karena sudah berapa kali dia dikerjai oleh Dito soal hal seperti ini?

Sarah dan Dito memesan beberapa hidangan untuk santapan mereka. Pasta dan berbagai hidangan Eropa lainnya. Sebenarnya makanan seperti ini bukan favorit Sarah maupun Dito. Maklum, lidah keduanya memang lokal sekali dan setiap kencan pun yang mereka santap kalau bukan ayam geprek, pasti sate.

Mungkin Dito mau suasana yang beda kali ya.

Begitu pikir Sarah dan tanpa basa basi menyantap hidangan yang mereka pesan. Setelah menghabiskan setiap hidangan yang ada di meja, Dito memanggil seorang pelayan dan memintanya untuk membawakan mereka sesuatu. Pelayan itu mengangguk dan pergi.

"Mau pesen apa lagi?" Tanya Sarah bingung.

"Spesial deh pokoknya." jawab Dito sambil tersenyum penuh arti.

Tak berapa lama, terdengar alunan merdu dari saxophone yang tampak semakin dekat. Bersama pemain saxophone itu, pelayan yang tadi menghampiri kami membawa sebuah buket mawar besar dan memberikannya ke Dito.

Sarah terkejut. Mulutnya terbuka tanpa ia sadari. Dito mengambil sesuatu di sakunya. Sebuah kotak beludru berwarna merah. Lalu Dito berlutut dengan satu kaki di depan Sarah. Senyumnya tampak malu-malu sambil menatap ke arah Sarah dengan sungguh-sungguh.

"Sarah Azzura Alana, aku tahu kamu nungguin momen ini sekian lama. Aku minta maaf karena terus jatuhin ekspektasi kamu. Aku minta maaf karena belum bisa menjadi pacar yang sempurna untuk kamu. Aku minta maaf buat semua kekuranganku. Tapi aku janji akan jadi lebih baik dari sekarang. Dan aku janji akan jadi pria yang terbaik untukmu. Apakah kamu mau bersamaku di setiap langkahku ini? Sampai kita menua bersama dan menutup mata? Will you marry me?"

Air mata memenuhi pelupuk mata Sarah. Ia tak kuasa lagi menahan tangis harunya. Rasa bahagianya pecah menjadi air mata. Penantiannya dan harapan yang selalu tergantung tidak pasti, kini telah menjadi kenyataan. Ardito Wicaksono, kekasihnya selama 10 tahun ini, akhirnya melamarnya! Terlebih lagi, dengan cara seromantis ini?!

"Jadi gimana, Yang? Lamaranku diterima?" Tanya Dito membuyarkan lamunan Sarah.

Sarah mengusap air mata yang membanjiri pipinya dan mengangguk penuh makna kepada Dito.

"Iya, Dit. Aku mau!"

Terpopuler

Comments

Tetik Saputri

Tetik Saputri

semangat kak

2023-06-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!