Di sebuah negara dengan julukan Lo stivale, seorang gadis cantik berpenampilan sederhana baru saja keluar dari salah satu bandara di negara itu. Walau hanya menggunakan pakaian sederhana berupa celana panjang hitam dan kaos putih, tidak membuat kecantikan nya luntur sedikit pun.
Tangan kiri nya ia gunakan untuk menggeret koper dan tangan kanan sibuk dengan benda persegi canggih nya.
"Bagaimana?" tanya gadis tersebut lewat saluran telfon.
"Sesuai rencana. Anda bisa langsung pergi ke tempat penyaluran dan tinggal menyebutkan nama saja" jawab orang di sebrang sana.
"Bagus!" puas gadis itu, yang bernama Vanka.
Tanpa membuang waktu lama lagi, ia langsung pergi ke tempat tujuan dengan menggunakan bus. Namun, baru saja ia ingin duduk untuk menunggu bus datang, dari sebrang jalan ia melihat ada beberapa orang mencurigakan seperti tengah mengincar dirinya.
Posisi Vanka saat ini sangat tidak pas, jika ia melawan mereka, maka banyak orang yang tak bersalah akan menjadi korban. Jadi sebisa mungkin ia harus menghindar terlebih dahulu.
"Sialan, gue harus pergi" batin Vanka.
Vanka beranjak dari tempat duduk nya, ia terus berjalan sedikit cepat menghindari mereka yang ternyata benar sedang mengincar Vanka. Tak mungkin Vanka harus menghindar dengan cara seperti ini terus, jadi ia masuk ke kawasan hotel bintang lima yang kebetulan ia lewati.
Beruntung nya, ia juga melihat ada sebuah mobil mewah sedang terparkir dengan pintu pengemudi yang terbuka.
Bughh...
Sekali pukulan, Vanka dapat mengalihkan perhatian seorang bodyguard yang hendak menutup pintu mobil tersebut. Setelah itu langsung saja ia masuk ke dalam mobil dengan secepat mungkin tanpa melihat ternyata di kursi pengemudi telah terisi oleh orang ber jas hitam dengan ekspresi datar. Dan koper yang ia bawa sudah ia letakkan di kursi penumpang sebelah kursi pengemudi, itu mudah karena Vanka hanya membawa koper berukuran kecil.
"Diam jika kau ingin selamat!" ancam Vanka pada lelaki itu.
Kemudian ia mulai mengambil alih kemudi mobil dan membawa nya melaju dengan kencang. Tak sampai di situ, orang yang mengincar Vanka pun masih tetap mengikuti nya dan bahkan kini mereka seperti tengah beradu kecepatan.
"Siapa kau?" tanya lelaki di belakang Vanka persis, bahkan bisa disebut kini Vanka tengah berada di atas pangkuan pria tersebut.
"Tidak penting siapa nama ku" jawab Vanka dengan menggunakan bahasa Italia juga.
📍 Disini kan ceritanya lagi ada di Italia. Jadi anggap aja tu mereka komunikasi nya pake bahasa Italia, tapi disini author pake nya bahasa Indonesia.
Lelaki itu hanya bisa terheran-heran dengan perempuan yang dengan beraninya nya masuk dan menggunakan mobil nya itu tanpa izin. Dan ia juga tidak menyangka perempuan ini bisa mengendarai mobil kecepatan tinggi dengan sangat lihai.
Disaat Vanka sedang fokus mengemudi, ponsel si lelaki itu bergetar menandakan adanya panggilan masuk. Telfon itu tak diangkat oleh nya, justru ia lebih memilih mengetikkan beberapa kata dengan satu tangan nya.
"Saya bisa mengatasi ini" isi pesan si lelaki itu
"Aish jalan apa ini?" kesal Vanka saat mendapati ia nyasar ke jalan yang sempit dan sangat ramai.
"Butuh bantuan, Nona?" semirik nya.
"Diam!" ~Vanka.
"Ck jika terus ke sana, kau akan masuk jurang" tegur lelaki itu.
Tidak memperdulikan perempuan di pangkuan nya itu, ia langsung mengambil alih kemudi mobil. Membuat Vanka terkejut dan hanya bisa diam, kaki mungilnya terhimpit oleh kaki jenjang si lelaki dan tubuh nya pun seperti posisi dipeluk dari belakang.
Dapat Vanka rasakan deru nafas lelaki itu di leher nya. Aroma mint sangat menguar dari tubuh pria itu membuat pikiran nya tenang dan entah mengapa dirinya merasa nyaman.
"Astaga Vanka, sadar!" batin Vanka.
Vanka kembali fokus, dan memperhatikan jalan yang ia lalui. Dapat ia lihat mobil-mobil yang mengincar nya mulai tak terlihat. Seperti nya saat ini sudah aman, pikir nya.
"Turun kan aku disini" ucap Vanka tiba-tiba.
Lelaki itu pun dengan refleks langsung mengerem mendadak mobil hitam nya itu. Membuat wajah Vanka hampir membentur stir mobil, jika saja lelaki itu tidak sigap menahan tubuh mungil Vanka.
"Bangsat!" umpat Vanka.
"Apa kau bilang?" tanya lelaki itu karena ia tidak paham dengan bahasa Indonesia, tapi dapat ia tebak dari nada bicara nya itu terdengar seperti umpatan.
"Tidak" jawab Vanka acuh tak acuh sambil meraih koper nya.
Lalu ia pun membuka pintu mobil itu dan keluar dari sana. Pertama-tama ia melihat sekitar dan kebetulan ada sebuah taksi yang seperti nya tengah kosong, tak ada penumpang, jadi langsung saja ia pergi menaiki taksi tersebut. Meninggalkan lelaki itu dengan mobil nya yang masih stay di sana.
"Siapa dia?" ucap lelaki itu penasaran, lalu pergi melanjutkan perjalanan nya.
...°•°•°•°...
"Ada yang bisa saya bantu, Nona?" tanya orang yang menjadi salah satu karyawan dari sebuah tempat penyaluran tenaga kerja menggunakan bahasa resmi negara tersebut.
"J. Vanka" ucap nya.
"Ah anda yang berasal dari Indonesia itu? akhirnya anda datang juga. Kau tau, Tuan yang ingin memperkerjakan mu meminta membawa kalian sesegera mungkin"
"Ayo mari ikut saya untuk bergabung dengan yang lain dan sepertinya anda harus segera mengganti pakaian, karena kita akan berangkat 10 menit lagi"
"Baik" jawab Vanka patuh yang juga menggunakan bahasa dari negara tersebut.
"Lebih cepat lebih baik" batin Vanka.
Ternyata tak hanya dia seorang yang akan bekerja pada seseorang yang dipanggil 'Tuan' oleh petugas tadi. Disana terdapat 20 wanita muda nan cantik dan 5 pria.
Mereka berdua puluh enam orang serta satu petugas berangkat menggunakan bus khusus dari perusahaan yang tergolong perusahaan illegal. Sebab sistem kerja mereka seperti menjual orang, namun bedanya tanpa paksaan.
"Tolong perhatikan sebentar" ucap petugas yang mendampingi mereka mencoba meminta perhatian mereka menggunakan bahasa Inggris.
"Baiklah, saya akan menjelaskan sedikit untuk perbekalan kalian nanti saat bekerja. Disana kalian tidak boleh bertindak sembarangan, jaga sikap kalian baik-baik. Ada beberapa larangan di tempat kalian nanti, salah satunya yang paling umum adalah, pertama kalian tidak diperbolehkan menginjakkan kaki sembarangan di lantai empat apalagi di lantai lima. Kedua, menceritakan apa saja yang ada di dalam mension tempat kalian bekerja ke dunia luar. Ketiga, bla... bla... bla..." petugas itu membeberkan larangan ataupun peraturan umum di mension tempat mereka bekerja nanti secara detail.
"Satu lagi, kalian tidak diperbolehkan melarikan diri dari mension tersebut. Jika kalian ingin mundur maka ajukan surat pengunduran diri secara resmi. Apakah kalian paham?!" tanya nya.
"Yes, Mis" jawab mereka kompak.
Bukan apa-apa, mereka rela bekerja di tempat itu walaupun secara ilegal karena tergiur dengan gaji yang sangat tinggi dan dapat menunjang hidup mereka serta keluarga mereka. Tak hanya gaji, hidup mereka dan keluarga mereka pun seakan terjamin segalanya jika mereka bekerja di lembaga tersebut.
...°•°•°•°...
Kurang lebih membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai di tempat tujuan, sebuah bangunan super megah dengan penjagaan ketat pastinya.
"Kalian tunggu disini" ucap salah satu penjaga rumah atau yang lebih tepat nya disebut istana itu.
Tak lama kemudian seorang lelaki tampan berpenampilan rapi menggunakan jas muncul diikuti dua orang pengawal di belakang nya.
"Tuan, sesuai permintaan anda. Saya sudah membawakan orang terbaik yang kami punya" ucap sang petugas.
"Bagus, pergilah. Dia akan membawakan uang nya" panggil saja dia Chesta, salah satu tangan kanan orang yang sedang duduk di atas kursi roda dengan ekspresi datar sedatar tembok rumah megah ini.
...°•°•°•°...
...Cuma haluan author...
...masih banyaaakkk banget kesalahan nya 🙏🏻...
...komen aja kalo semisal ada yg typo atau ada kata' yg kurang pas yaa......
...author ucapin makasih and see you in the next chapter♡...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments