Chapter 11 - Serangan Mendadak

"Kalian dipanggil King ke ruang rapat" ucap salah satu mafioso.

"Astaga! aku lupa jika hari ini ada rapat pertemuan, ah sungguh bodoh!" umpat Boy pada dirinya sendiri.

"Jika itu rapat, kenapa aku juga dipanggil?" tanya Vanka bingung. Dia adalah orang baru dan baru beberapa jam dia baru menginjakkan kaki di mension itu.

"Saya tidak tau, Nona. Lebih baik kita segera menuju ruang rapat" ucap sang mafioso.

"Vanka, aku pergi duluan ya, ada yang harus ku persiapkan" gugup Boy.

Vanka hanya mengangguk menanggapinya. Kemudian dia dan mafioso yang menghampiri mereka pun berjalan menuju ruang pertemuan, dengan sang mafioso yang memimpin jalan.

Pintu besar itu di buka oleh mafioso tadi, banyak pasang mata langsung menatap siapa orang yang baru masuk. Vanka yang di tatap pun sedikit terkejut, dia bingung harus kemana. Sebab ia juga tidak tau apa posisi nya saat ini, memang dia adalah pelayanan pribadi Tuan Felix, tapi jika saat ini ia seperti tidak apa-apa nya dan sangat tidak penting.

"Kau kemarilah" ucap Felix melirik tempat duduk di samping kanan nya yang memang masih kosong.

Ragu-ragu Vanka melangkah, dia merasa setiap langkah yang ia lakukan di awasi oleh banyak pasang mata yang menatap nya penuh tanda tanya.

"Cukup diam dan perhatikan" bisik Felix.

Vanka mengangguk dari tempat nya.

"Bodoh!" batin seseorang.

Rapat itu berlangsung, mereka tengah membahasa tentang bisnis penyelundupan senjata. Semuanya seakan berlomba-lomba ingin mengemukakan pendapat nya, tapi tidak dengan ketua mereka yang hanya diam memerhatikan sambil menghisap rokok nya.

Ekor matanya sempat menangkap Vanka yang beberapa kali menahan batuk nya dan berusaha menghindari asap rokok nya yang pas sekali mengarah padanya. Peka akan hak itu, Felix pun mematikan rokok nya dan memilih meminum wine.

Hal tersebut tak lepas dari tatapan Boy dan Bryan yang heran, "Sejak kapan, King mereka itu mengalah apalagi dengan perempuan?" begitulah kira-kira yang ada di otak kedua tangan kanan itu.

Lama kelamaan pembicaraan dalam rapat menyerempet tentang organisasi pembunuh bayaran yang kembali bergerak setelah beberapa tahun vakum dan menghilang.

"Tuan, mereka telah menunjukan diri kembali, apa yang harus kita lakukan?" tanya salah satu pimpinan anggota.

Felix terdiam sejenak, menatap kosong pada gelas di tangan nya, "Tidak ada" jawab nya.

"Maksud anda?"

"Maksud Tuan, selagi tidak ada pergerakan atau bendera perang yang mereka kibarkan, kita hanya perlu berhati-hati dan terus memantau mereka" ucap Bryan menerjemahkan.

"Pembunuh bayaran, siapa?" tanya Vanka dalam hati.

"Dia hanya muncul untuk beberapa urusan dan seperti nya dia tengah mengincar seseorang" ucap Felix datar sambil melirik Vanka.

"Siapa orang itu, Tuan?"

"Tidak penting" ~Felix.

Suasana tiba-tiba terasa hening, tak ada yang berbicara. Mereka seakan kehabisan topik pembicaraan. Melihat situasi yang menurut Felix sudah tidak ada yang perlu dibicarakan kembali, dia pun pergi dengan menggerakkan kursi roda nya mandiri.

Hal tersebut membuat mereka yang di sana gelagapan langsung berdiri. Vanka masih terdiam, dengan posisi duduk, menatap mereka semua yang sudah berdiri, hanya dirinya saja lah yang masih duduk.

Saat tatapan tajam Felix mengarah padanya, barulah dia berdiri dan langsung menjalankan tugas nya mendorong kursi roda tersebut.

Di dalam mobil, semuanya diam. Bryan yang fokus mengemudi, Vanka duduk di sebelah Bryan sambil memandangi pemandangan luar, dan Felix yang sibuk dengan tab di tangan nya.

Dor...!!!

Tiba-tiba terdengar suara tembakan yang mengarah pada mobil itu hingga kaca belakang mobil retak. Tak lama kemudian, terlihat beberapa mobil mulai bermunculan mengikuti mobil mereka.

"Sial" umpat Felix.

"Tuan, saya akan berusaha semaksimal mungkin" ucap Bryan lalu menambah kecepatan mobil nya.

"A-ada apa ini?" tanya Vanka.

"Diam lah, dan telfon Chesta. Suruh beberapa orang mengirimkan orang" titah Felix.

Felix mengeluarkan pistol yang bersembunyi di balik jas nya dan mulai menembaki mereka lewat celah kaca mobil yang sedikit ia buka.

Setelah menelfon Chesta sesuai perintah Felix. Vanka melihat sang bos yang masih fokus mencoba menembaki mereka, dia hanya diam bingung harus melakukan apa.

Dor...

Bertepatan dengan suara itu, tiba-tiba mobil yang dikendarai mereka oleng. Sepertinya mereka berhasil menembak ban mobil.

"Nona, kau sebisa mungkin cepat bawa Tuan pergi, aku akan berusaha menahan mereka" ucap Bryan serius.

"I-iya" jawab Vanka.

Mobil telah sepenuhnya berhenti, dengan cepat Bryan keluar sambil membawa beberapa pistol dan sebuah pedang. Vanka yang melihat masih ada satu katana yang tersisa pun langsung menyomot nya lalu turun.

"Hey gadis bodoh! kau mau kemana? di luar sangat berbahaya!!" tegur Felix.

Tak lama kemudian, Vanka sudah berada di samping mobil. Langsung saja tanpa izin, dia membantu Felix untuk berpindah ke kursi roda nya.

"Saya tau Tuan. Tapi tetap berada di dalam mobil juga sangat berbahaya, mobil ini akan segera meledak" ucap Vanka serius.

"Gue gak punya pilihan lain, bisa-bisa kalo gue diem doang, nyawa gue ilang. Dan si sialan itu bakal tertawa puas di depan makan gue" batin Vanka.

Di sana Bryan masih fokus menahan mereka agar tidak mendekati dirinya dan Felix, sungguh sangat tidak seimbang. Bagaimana bisa seseorang melawan dengan jumlah yang hampir lebih dari 50 orang. Sebisa mungkin Vanka membawa lari Felix ke tempat aman.

"Kau pergilah, cari tempat aman. Tinggalkan aku di sini, aku akan membantu Bryan!" ucap Felix menghentikan langkah Vanka.

"Tidak, saya tidak akan meninggalkan anda. Tuan Bryan sudah mempercayai saya untuk menjaga anda" kekeh Vanka.

"Mau lari kemana, Tuan Felix Chus Luchifer ahahaha" ucap seseorang yang tiba-tiba menghadang mereka, tak hanya dia seorang, melainkan 20 orang lainnya.

"Vanka lari" perintah Felix.

"Tidak Tuan!" ucap Vanka tetap kekeh dengan keputusan nya.

"Hey gadis kecil, lebih baik kau menuruti kata tuan tak berguna mu itu. Atau kau mau dengan suka rela menyerahkan diri mu untuk kami hah?"

"Ck lakukanlah jika kalian bisa" tantang Vanka.

"Dasar gadis bodoh!" umpat Felix yang dihiraukan oleh Vanka.

...°•°•°•°...

...segini dulu buat hari ini...

...jangan lupa buat like dan komen...

...terimakasih, author sayang kalian semua❤️...

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!