Part #16

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

"Baru saja aku ingin menerima tawaranmu untuk bekerja menunggumu dirumah," jawab Shena masih dengan nada bicara yang tak berubah dari sebelumnya.

Fajar yang ingat hal itupun menyimpulkan senyum, tapi belum ia menjawab, justru malah terdengar suara gedoran pintu yang di barengi dengan teriakan memanggil namanya.

"Alina--," bathin Fajar, ia bergegas keluar untuk memastikan jika suara itu benar-benar suara wanita yang entah atau tidak ia nikahi.

"Ada apa?" tanya Fajar yang mendadak kesal melihat tingkah wanita itu yang seolah tak paham jika ini jelas rumah sakit yang harus tenang, bukan pasar atau tempat hiburan yang bisa sesuka hati.

"Lama sekali! bukankah aku sudah bilang jika aku takut!" omelnya langsung.

Fajar yang membuang napas kasar masuk lagi kedalam, ia ingat jika belum mematikan pangggilan teleponnya.

"Shena--," panggil Fajar.

"Ah, iya, kenapa?" tanya gadis tersebut di sebrang sana yang memiliki nama lengkap Senandung.

"Nanti ku telepon lagi ya, kamu istirahat saja. Ku usahakan besok pulang, dan bekerjalah dengan baik," ucap Fajar, ia yang tak kuat menahan tawanya sendiri atas apa yang di katakannya barusan hanya bisa menggigit bibir bawahnya, jantung yang mulai tak aman sebab berdetak berlipat ganda dari biasanya membuat Fajar buru-buru mengucapkan salam perpisahan.

"Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh," balas Shena, dan tak lama suara Fajar pun menghilang.

Shena mendekap benda pipih itu, ada rasa sedih yang terselip di hati Janda Perawan tersebut tapi ia akan berusaha tenang demi pekerjaan barunya tersebut. Ponsel pun langsung ia kembalikan pada Enin yang sedang bersama Abag di teras.

"Apa kata, Aa?" tanya wanita baya itu saat menerina benda yang di serahkan padanya.

"Aa lagi ada urusan, kalau sudah beres nanti di usahakan kemari," jawab Shena, setelah itu kembali ke kamarnya, masih ada rasa canggung jika berhadapan dengan Abah.

Shena yang sudah masuk kedalam, kini menyisakan pasangan baya itu saja yang memang sedang membahas perihal Fajar.

"Kalau mereka menikah bagaimana?" tanya Enin dengan raut wajah khawatir.

"Ya jadi suami istrilah, Sayang," sahut Abah yang terkekeh, ia sengaja melakukan itu agar Enin jauh lebih tenang.

Enih yang mendengar jawaban suaminya pun langsung mendelik kesal.

Meski Fajar belum bercerita apapun pada mereka, tapi Abah sudah tahu dari anaknya sendiri yang bercerita dan kini tugasnya adalah memberitahu Sang istri perlahan agar tak ada amarah untuk Alina meski rasa kecewa itu ada.

"Enin gak mau, kasihan Aa, Bah!" tegas wanita itu.

"Kita lihat saja nanti, semoga saat keadaan Tuan Gunawan membaik semua akan terselesaikan dengan baik baik juga," balas Abah, inilah yang di takutkan oleh Abah Rendra jika wanita halalnya tahu cucu kesayangannya di campakkan begitu saja tanpa alasan jelas, hanya ada dugaan dugaan kecil tapi itu semua belum terbukti sebab tak ada pria lain yang datang ke hadapan Fajar untuk mengakui jika ia adalah kekasih dari Alina.

.

.

.

Esoknya, Fajar yang meminta pulang setelah sarapan bersama di rumah sakit dengan Alina langsung bergegas ke rumah Abah dan Enin, kini bukan tak hanya dua orang itu saja tujuan Fajar tapi ada satu lagi yang harus ia temui.

"Assalamu'alaikum."

"Waalaikum salam warahmatullahi wabarakatuh," jawab Enin seorang diri yang langsung berjalan cepat kearah pintu utama, tanpa melihat wanita baya itu tahu siapa yang datang.

"Enin--," sapa Fajar sambil meraih tangan Enin untuk ia ia cium secara takzim sesuai kebiasaannya.

"Enin belum selesai membuat sarapan, ayo masuk," ajaknya sembari menarik tangan pria kesayangannya itu.

Keduanya langsung masuk menuju dapur matanya yang menyapu seluruh ruangan akhirnya melihat sosok yang ia cari, Shena yang baru keluar dari kamarnya nampak segar dengan rambut basah tapi tidak dengan matanya.

"Shena, kamu kenapa?" manik mata yang indah kini terlihat sedikit merah dan bengkak.

Shena yang hanya menyungging senyum kecil hanya menggelengkan kepala, bukan hanya Fajar yang khawatir, Enin pun merasakan hal yang sama, bahkan wanita yang mendamba seorang anak kandung itu pun langsung mendekat untuk meraih tangan Shena untuk mengecek keadaan gadis itu.

"Kamu pucat, Nak." Enin menangkup wajah Shena dengan kedua tangannya, tatapan kedua wanita beda generasi tersebut bertemu dengan sangat sengaja.

"Aku--"

Bugh..

Janda perawan itu pun terkulai lemas dalam pelukan Enin, jika saja Fajar tak sigap bisa keduanya yang jatuh ke lantai karna Enin yang kaget pastinya tak akan kuat menahan tubuh Shena yang pingsan mendadak ( Iyalah, cuma terompet kiamat yang mau pingsan bilang bilang)

"Shena!"'

Mendengar teriakan Fajar dan Enin, membuat Abah yang sedang memandikan burungnya ( Burung asli ya Epribadeh) langsung masuk kedalam rumah yang puluhan tahun ia dan Sang istri tempati. Bukan tak mampu membeli bangunan yang jauh lebih besar bahkan Ayah Keanu sanggup memberikan rumah yang sangat mewah tapi tempat yang sekarang benar-benar begitu banyak kenangan dan di beli dari hasil usaha yang dulu baru mereka rintis bersama.

"Ada apa ini?" tanya Abah Rendra, ia kaget saat melihat Fajar menggedong Shena ala Bridal Style menuju sofa panjang depan Tv.

"Shena pingsan, Bah," jelas Enin, tangan wanita yang bergetar itu langsung di raih oleh Abah agar sedikit jauh lebih tenang.

Fajar yang berusaha membangunkan terus menepuk pipi mulus Shena, tak lupa ia juga memberikan minyak kayu putih di dekat hidung agar Shena cepat sadar kembali.

"Shena, ayo bangun, jangan buat kami khawatir," bisik Fajar, berulang kali ia, melakukan itu akhirnya Shena mengerjap.

"Bu---," panggil Shena lirih dan serak.

"Ibumu tak ada, adanya aku, Enin dan Abah," jawab Fajar yang belum melepaskan tangannya dari tangan Shena.

Cairan bening mengalir di ujung mata Shena saat sosok yang di panggilnya itu tak ada. Sedang kan Enin dan Abah hanya bisa saling pandang.

"Ibu--, Shena takut, Bu--, ucapnya lagi lirih.

Fajar yang paham dengan apa yang di rasakan Shena hanya bisa menenangkan, ia bangunkan Shena untuk memberikan sebuah pelukan.

"Jangan takut, kami ada untukmu, kamu aman," ujar Fajar yang semakin mendekap tubuh Shena.

"Tapi semalam dia ada, dia ada-- dan aku takut," adu Shena, tangis yang tadi hanya uraian mata kini mulai terisak sedih.

Fajar yang sepertinya paham terus menenangkan, tak mudah memang bagi gadis muda seperti Shena harus menjadi korban dari seseorang yang mengalami kelainan *3** yang cukup parah, tak hanya sakit fisik yang Shena alami tapi juga mental yang kini berujung dengan rasa trauma.

"Kamu pasti mimpi buruk, iya kan?" tanya Fajar.

Dan Shena mengangguk pelan dalam pelukan pria baik itu, Fajar hanya menghela napas berat, matanya yang merah dan bengkak pasti karena memimpikan Si Batagor.

.

.

Hampir satu jam di tenangkan, Shena dibawa ke kamarnya lagi, dengan keadaan yang masih sangat lemas karna sepertinya kurang tidur, gadis itu pun di baringkan lagi di atas ranjang.

Masih di temani oleh Fajar, Enin pun masuk dengan membawa makanan untuk Shena sarapan.

"Isi perutmu dulu ya, habis ini minum obat," titah Fajar yang tak mendapat jawaban sama sekali.

Dalam hitungan detik, sendok berisi nasi dan kuah sayur sup ayam kampung menggantung di depan mulut Shena yang masih tertutup rapat.

"Ayo buka mulutmu."

Fajar tersenyum kecil mana kalau bibut pucat Shena yang tadinya menempel satu sama lain kini perlahan terbuka.

"Alhamdulillah, habiskan ya, jika siang nanti keadaanmu jauh lebih baik, kita jalan jalan," ucap Fajar yang membuat Shena sedikit tersenyum.

Janji yang Fajar utarakan kemarin sepertinya akan dilakukan hari ini, maka Shena harus kembali sehat seperti yang di inginkan oleh Fajar dan kini ia senang saat suapan demi suapan makanan sudah masuk kedalam perut Shena.

Drrtt... drrtt... drrtt..

Getar ponsel di saku celana Fajar membuat ia meletakan dulu sendok yang di pegang dengab ponsel yang sudah berhasil ia raih. Ada sebuah nama yang sebenarnya tak ia harapkan tertera di layar benda pipig tersenyum. Tak ada suara yang keluar lagi dari mulut Fajar setelah ia mengucapkan salam, hingga...

.

.

.

Maaf, aku harus pergi..

Terpopuler

Comments

titiek

titiek

ooo br baca sich 🤭🤭

2024-06-03

0

Ragil Saputri

Ragil Saputri

Burung asli ya epribadeh".....asli ngakak 🤣🤣🤣🤣🤣

2023-10-10

1

Efrida

Efrida

wadon gila

2023-09-18

1

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02.
3 Part 03
4 Part #04
5 Part #05
6 Part #06
7 Part #07
8 Part #08
9 Part #09
10 Part #10
11 Part #10
12 Part #12
13 Part 13
14 Part #14
15 Part 15
16 Part #16
17 Part #17
18 Part #18
19 Part #19
20 Part # 20
21 Part #21
22 Part # 22
23 Part #23
24 Part # 24
25 Part #25
26 Part #26
27 Part #27
28 Part # 28 *1
29 Part #28*2
30 Part # 30
31 Part # 31
32 Part #32
33 Part #33
34 Part 34
35 Part #35
36 Part #36
37 Part #37
38 Part # 38
39 Part #39
40 Part #40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part # 45
46 Part 46
47 part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 part 64
65 Part 65
66 part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 81
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part. 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 part 101
102 part 102
103 part 103
104 Part 104
105 part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 part 108
109 part 109
110 part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 part 132
133 Part 133
134 Promo Novel Bestie
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Luka hati Istriku
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Season 2
148 Season 2
149 Season 2
150 Season 2
151 Season 2
152 Season 2
153 Season 2
154 Season 2
155 season 2
156 Season 2
157 Season 2
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Part 01
2
Part 02.
3
Part 03
4
Part #04
5
Part #05
6
Part #06
7
Part #07
8
Part #08
9
Part #09
10
Part #10
11
Part #10
12
Part #12
13
Part 13
14
Part #14
15
Part 15
16
Part #16
17
Part #17
18
Part #18
19
Part #19
20
Part # 20
21
Part #21
22
Part # 22
23
Part #23
24
Part # 24
25
Part #25
26
Part #26
27
Part #27
28
Part # 28 *1
29
Part #28*2
30
Part # 30
31
Part # 31
32
Part #32
33
Part #33
34
Part 34
35
Part #35
36
Part #36
37
Part #37
38
Part # 38
39
Part #39
40
Part #40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part # 45
46
Part 46
47
part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
part 64
65
Part 65
66
part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 81
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part. 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
part 101
102
part 102
103
part 103
104
Part 104
105
part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
part 108
109
part 109
110
part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
part 132
133
Part 133
134
Promo Novel Bestie
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Luka hati Istriku
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Season 2
148
Season 2
149
Season 2
150
Season 2
151
Season 2
152
Season 2
153
Season 2
154
Season 2
155
season 2
156
Season 2
157
Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!