Part 03

🍂🍂🍂🍂🍂🍂

"Sial, gue kecopetan!!"

Fajar yang kesal terus merutuk dirinya sendiri, mana bisa ia selengah itu akibat rasa lapar yang melanda. Harusnya orang tahu, jika tak semua pria punya korek contohnya ia yang memang tak merokok, tapi tak bisa di salahkan juga sebab hanya Fajar yang ada disana saat itu.

"Terus gue harus gimana?" gumamnya sambil mengedarkan pandangan.

Jika hanya dompet tentu tak masalah, tapi ini berikut dengan ponselnya. Bukan sayang dengan si benda pipih tapi ada beberapa file dan email penting disana mengingat ia adalah seorang pengusaha.

Hembusan napas berat yang dilakukan oleh Fajar seolah pertanda sesesak apa dadanya saat ini. Niat hati ingin tenang ia justru di hadapkan dengan masalah baru. Dan bukan Fajar namanya jika ia pasrah sebelum berusaha.

Fajar berjalan ke arah tukang parkir yang tak jauh dari sana, setidaknya ia harus memastikan lebih dulu sebelum akhirnya memilih untuk pulang saja.

"Permisi, Pak."

"Iya, Mas. Ada apa ya?" tanya Si tukang parkir langsung bangun dari duduknya.

"Hem, begini, apa tadi Bapak atau yang lain liat remaja laki laki tanggung dari depan minimarket sana? pakai kaos abu-abu dan celana pendek?" tanya Fajar, beruntung ia masih ingat dengan apa yang di kenakan orang tersebut.

Bukan menuduh, hanya saja ini momennya sangat pas karna Fajar ingat betul jika dua benda tersebut ada di dekatnya sebelum orang itu datang meminta korek.

"Anak remaja tanggunug pakai kaos Abu-abu dan celana pendek?" tanya ulang Si tukang parkir memastikan dengan raut wajah berpikir keras. Dan Fajar langsung menganggukkan kepala saat itu juga, ia harap ada jawaban pasti dari apa yang di tanyakan.

"Paling Si Ucil, cari aja dideket pasar, Mas. Di apain emang sama dia?" tumpal seorang Bapak-bapak sambil menyalakan rokoknya.

"Deket pasar? di mana ya?" tanya Fajar.

"Setengah jam dari sini, Si Mas lurus aja nanti ada lampu merah belok kanan, gak jauh dari situ lah."

"Oh iya, Pak. Terima kasih banyak, saya permisi," pamit Fajar, tapi belum juga ia melangkah Si tukang parkir malah mendekat.

"Mas kecopetan? kalau memang gak terlalu penting lebih baik ikhlasin aja, resikonya gede, Mas. Di itu komplotan Preman pasar," jelas Si tukang parkir yang serba salah menjelaskan.

Fajar hanya tersenyum, ia pastikan semua akan baik baik saja. Bukan masalah ikhlas tak ikhlas hanya saja yang seperti ini tak bisa terus menerus di biarkan. Jika orang kaya sepertinya mungkin tak masalah, lalu bagaiamana jika yang di copet itu orang menengah ke bawah yang mungkin itu adalah ponsel satu-satunya dan uang yang di dompet adalah harta yang tinggal itu saja, bukankah sulit untuk ikhlas?

"Bapak tenang saja ya, saya pamit."

Fajar lalu kembali ke area parkiran minimarket untuk mengambil mobilnya, ia lalu bergegas ke arah pasar sesuai petunjuk Si bapak barusan. Bagaiamana akhirnya nanti yang jelas ia akan kesana saja lebih dulu.

Karna jalan yang lumayan macet, jadilah Fajar sampai di pasar hampir empat puluh menit. Ia tepikan mobilnya di depan ruko yang sedang tutup.

Langkah demi langkah, Fajar terus berjalan sampai akhirnya ia menemukan sosok yang di cari, remaja tanggung yang katanya bernama Ucil tersebut sedang berdiri bersandar di tembok Toilet umum.

"Masih ingat saya?" tanya Fajar pelan namun penuh penekanan.

Bukan type-nya jika harus menyelesaikan masalah dengan emosi dan kekerasan.

"Bang!!!" Si Ucil yang kaget dengan sosok di depannya tentu langsung terlonjak.

"Mana dompet dan ponsel saya?"

"Loh, saya mana tahu, saya cuma mau pinjam korek ke Abang kan?" Ucil tentu ingat karna itu kejadian yang baru beberapa waktu yang lalu.

"Tapi kedua benda milik saya tak ada bertepatan dengan perginya kamu juga. Bisa tolong berikan pada saya sekarang?" pinta Fajar dengan menadahkan tangan di depan Si Ucil.

Ia yang masih amatiran tentu sedikit pengalaman, yang ia tahu mangsanya itu kaya dan banyak uang tanpa berpikir apa orang itu punya kuasa atau tidak.

Fajar yang terus memaksa akhirnya membuat Si Ucil menyerah.

"Tapi saya takut, Bang. Nanti kalau saya di keroyok gimana?" tanya Si Ucil yang memang ini adalah pilihan yang sulit.

Tapi, entah kenapa Fajar ingin sekali dua benda itu kembali, padahal ia mampu untuk membelinya bahkan yang jauh lebih bagus dari sekedar ponsel yang di curi. Untuk beberapa Card di dompet ia tentu tinggal meminta pihak Bank untuk memblokir semuanya, uang cash pun tak seberapa jumlahnya.

"Kamu akan aman, saya bisa menjamin asal kamu antar saya ke orang itu," ucap Fajar meyakinkan.

Ucil yang sudah mengaku juga mengatakan jika dua benda tersebut tak ada lagi di tangannya, melainkan di tangan seseorang yang dia panggil Bos. Semua yang di curi Ucil akan di setorkan dan dia hanya mendapat beberapa saja. Ucil mau tak mau menerima karna ia di jamin keselamatannya jika ketahuan, tapi resiko pun akan ia dapatkan jauh lebih menyeramkan jika sudah berani buka mulut.

"Tapi, Bang."

"Kalau begitu kamu tunjuk saja orangnya nanti, biar saya yang menghadapi," ujar Fajar seolah ada yang terus menariknya untuk cepat bertindak.

"Bos gak ada disini, Bang. Abis saya setor dia pulang," jawab Si Ucil, entah kenapa ia pun seolah bisa sejujur ini.

"Bagus, cepat antar saya," pinta Fajar.

Meski keduanya sangat mencurigakan, tapi tak ada yang berani mendekat. Ucil pun akhirnya mengantar korbannya itu kerumah Sang Bos seolah ia yakin jika semua akan baik-baik saja.

.

.

.

Kenapa? kenapa seolah sedang ada yang menungguku?

Terpopuler

Comments

Sugi Arto

Sugi Arto

bagus ceritanya

2024-01-12

0

Siti Farida

Siti Farida

jodoh mu 'a🤭🤭🤭

2023-12-15

0

Wiwik Murniati

Wiwik Murniati

ada hati seseorang yg menanti kan nya

2023-08-10

2

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02.
3 Part 03
4 Part #04
5 Part #05
6 Part #06
7 Part #07
8 Part #08
9 Part #09
10 Part #10
11 Part #10
12 Part #12
13 Part 13
14 Part #14
15 Part 15
16 Part #16
17 Part #17
18 Part #18
19 Part #19
20 Part # 20
21 Part #21
22 Part # 22
23 Part #23
24 Part # 24
25 Part #25
26 Part #26
27 Part #27
28 Part # 28 *1
29 Part #28*2
30 Part # 30
31 Part # 31
32 Part #32
33 Part #33
34 Part 34
35 Part #35
36 Part #36
37 Part #37
38 Part # 38
39 Part #39
40 Part #40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part # 45
46 Part 46
47 part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 part 64
65 Part 65
66 part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 81
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part. 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 part 101
102 part 102
103 part 103
104 Part 104
105 part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 part 108
109 part 109
110 part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 part 132
133 Part 133
134 Promo Novel Bestie
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Luka hati Istriku
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Season 2
148 Season 2
149 Season 2
150 Season 2
151 Season 2
152 Season 2
153 Season 2
154 Season 2
155 season 2
156 Season 2
157 Season 2
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Part 01
2
Part 02.
3
Part 03
4
Part #04
5
Part #05
6
Part #06
7
Part #07
8
Part #08
9
Part #09
10
Part #10
11
Part #10
12
Part #12
13
Part 13
14
Part #14
15
Part 15
16
Part #16
17
Part #17
18
Part #18
19
Part #19
20
Part # 20
21
Part #21
22
Part # 22
23
Part #23
24
Part # 24
25
Part #25
26
Part #26
27
Part #27
28
Part # 28 *1
29
Part #28*2
30
Part # 30
31
Part # 31
32
Part #32
33
Part #33
34
Part 34
35
Part #35
36
Part #36
37
Part #37
38
Part # 38
39
Part #39
40
Part #40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part # 45
46
Part 46
47
part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
part 64
65
Part 65
66
part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 81
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part. 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
part 101
102
part 102
103
part 103
104
Part 104
105
part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
part 108
109
part 109
110
part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
part 132
133
Part 133
134
Promo Novel Bestie
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Luka hati Istriku
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Season 2
148
Season 2
149
Season 2
150
Season 2
151
Season 2
152
Season 2
153
Season 2
154
Season 2
155
season 2
156
Season 2
157
Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!