Part #06

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Fajar dan Ucil kini sudah ada di depan pintu rumah yang mereka datangi, seberani apapun tetap ada kewaspadaan dalam benak pria keturunan Buaya Kadal tersebut. Apalagi ia berada di kota yang cukup lumayan jauh dari rumah utama, meski ia tahu ada beberapa orang yang menjaganya tapi ia tak tahu pasti dimana dan yang mana orang itu.

"Bang, udah saya anter kan? saya pulang duluan ya, Bang. Sebelum Si Bos liat saya," pamit Ucil yang tetap ketakutan, ia ingin menghilang sebelum Fajar mengetuk benda yang ada di depan mereka.

"Enak aja! jangan macam-macam atau saya akan menyeretmu sama seperti dia ke kantor polisi," ancam Fajar, anak remaja tanggung yang terlihat gelisah itu membuat Fajar jadi kesal padanya meski ia paham betul perasaan Ucil saat ini.

Fajar pun mulai memeranikan diri mengetuk pintu rumah yang tak terlalu besar jika itu berada di ibu kota, tapi untuk jika di perhatikan bangunan itu tak serapih rumah pada umumnya, jadi Fajar tak yakin jika didalamnya terdapat sebuah keluarga yang utuh.

Tok.. tok... tok...

Ucil yang bersembunyi di balik punggung Fajar membuat pria itu langsung membuang napas kasar, tapi ia tetap berusaha untuk tenang apapun yang akan di hadapinya nanti.

Tok... tok.. tok...

"Gak mungkin, Bang. Udah balik ke pasar," bisik Ucil.

"Gak ada yang bisa kita tanya?"

Ucil langsung menggelengkan kepala entah itu tak ada atau memang ia lagi dan lagi ia tak tahu, mengingat ini baru pertama untuknya juga. Sedangkan Fajar sudah menyapu ke sekitar rumah tersebut yang memang ada di ujung gang sepi.

Fajar mulai mengetuk pintu kembali, ia berharap kali ini ada yang keluar dari bangunan satu lantai tersebut, dan...

Aaaaaaaaaaargh..

Teriakan suara perempuan yang menyayat hati membuat Fajar dan Ucil saling pandang, berharap salah dengar tapi sialnya justru terulang.

Aaaaaaaaaaargh..

"Siapa? dan kenapa orang itu?" tanya Fajar bingung.

"Enggak tahu, Bang. Udah yuk, Bang. Kita pulang aja, Saya takut banget ini."

Fajar langsung menggelengkan kepalanya, ia tak punya niatan untuk pergi seperti apa yang di anjurkan oleh Ucil, Fajar kembali mengetuk pintu tersebut jauh lebih keras dan cepat, tapi malah suara benda jatuh dari dalam yang terdengar.

Ucil yang terus merengek bahkan menarik tangan Fajar benar-benar di abaikan. Ia tak perduli dengan bocah tanggung itu karna hatinya justru tergerak untuk mendobrak benda bercat coklat di depannya sekarang juga.

"Jangan, Bang!" cegah Ucil dengan nada bergetar, sepertinya ia benar-benar takut kali ini.

"Ada suara teriakan perempuan di dalam, dan apa kita harus pergi?" tanya Fajar dengan nada kesal.

Ucil pun menunduk dalam, bak buah si Malakama maju masalah pulang pun tak mungkin rasanya.

"Jangan, ku mohon."

Tak lagi sekedar suara rintihan, karna nyatanya kini ada jeritan dari suara perempuan yang sama, dan tak lama benda yang cukup berat pun terdengar jatuh kembali seolah menghantam benda yang lain.

"Tidak, aku tak mungkin pergi begitu saja, wanita di dalam sana seperti kesakitan," gumam Fajar. Di keluarganya, seorang perempuan adalah harta tak ternilai dan paling di hargai, di hormati dan di lindungi. Fajar yang seorang pria dewasa tak mungkin membiarkan hal tersebut apalagi pergi begitu saja tanpa menolong lebih dulu.

"Pergilah, jika ingin pergi. Aku akan tetap masuk," ujar Fajar pada Ucil.

Kini, tujuannya masuk bukan lagi demi perkara dompet dan ponsel tapi justru untuk menyelamatkan wanita yang menangis sedih di dalam sana yang entah siapa dan karna masalah apa.

"Bang, kita pulang aja, Si Bos kalau marah serem, Bang."

"Saya akan tetap masuk, kasihan orang di dalam sana. Saya gak mungkin pergi tanpa tahu apa yang terjadi."

"Ya ampun, Si Abang, udah pelit kepo juga ternyata!" cetus Ucil yang kesal sendiri.

Fajar tak perduli meski ia ingin melayang kan protes pada Si remaja tanggung yang sudah meledeknya barusan dengan dua kata yang tak enak di dengar itu.

Tapi, Fajar lebih memilih mempersiapkan diri mengumpulkan segala tenaga untuk mendobrak pintu rumah yang tak terurus terus.

"Satu.. dua.. tiga--," hitung Fajar dengan menarik napas dalam-dalam dan...

Braaaaaaaak....

Kedua mata Fajar membelalak besar saat ia melihat apa yang kini ada di depannya. Seorang pria dewasa yang berdiri tanpa celana menghadap ke arah wanita muda yang duduk bersimpuh dengan wajah terluka di bagian pelipis dan ujung bibir. Fajar bisa memastikan jika suara sakit itu karna rambut panjang Si wanita yang di jambak cukup lumayan keras.

"Hey! lo siapa? BangSsat!!" teriak pria itu dengan wajah merah menahan amarah. Ia yang polos di bagian bawah tubuhnya berjalan dengan cepat kearah Fajar yang membuang pandangan, ia malah memfokuskan matanya pada wanita yang semakin histeris menangis, entah kapan ia meringsek ke pojokan ruangan seperti orang yang benar-benar ketakutan.

"Ada apa ini? apa yang kalian lakukan?" tanya Fajar penuh selidik, ia tajam menatap pria yang kini sudah tepat di depannya.

"Lo siapa? mau apa lo kemari? ada urusan apa, hah!"

"Tolong jawab pertanyaan saya, apa yang sudah Anda lakukan padany?!" tanya ulang Fajar, karna saat benar-benar di perhatikan ia yakin jika gadis tersebut masih sangat muda sekali.

"Siapa yang lo maksud? dia?!" tunjuk pria itu yang tak lain adalah Tagor, Bos dari Si Ucil yang bersembunyi di depan pintu, remaja tanggung itu benar-benar takut memperlihatkan batang hidungnya di hadapan anak preman pasar yang terkenal ke sadisannya.

"Iya!" jawab Fajar jelas dan penuh penekanan

"Dia istri gue! terserah kami mau apa? yang ada gue yang tanya, apa yang lo lakuin disini, BangSssaat!" Tagor balik bertanya dengan emosi yang sudah sampai ke ubun ubun nya sambil melayang bogem mentah kearah Fajar. Ia yang belum sempat menghindar jadilah pukulan itu mendarat sempurna ke wajah keturunan Buaya Kadal.

Ucil yang mendengar kegaduhan di dalam akhirnya masuk, dan betapa terkejutnya Tagor saat ia melihat anak buahnya ada di ambang pintu antara terus masuk atau kembali keluar dan kabur.

"Elu, Cil! sama BangSaaatnya lo ya!"

Fajar yang tahu jika Tagor akan menghampiri Ucil pun langsung di tarik tangannya. Ia tak akan sampai hati melihat Ucil di pukuli meski memang ia juga bersalah dalam hal ini sebagai pencuri.

"Saya datang kemari untuk mengambil barang yang sudah Ucil curi dan di serahkan pada Anda. Tapi nyatanya, Anda bukan hanya penadah barang curian tapi juga Anda pelaku tindak kekerasan. Jika benar Dia istri Anda, bukankah ini adalah KDRT? tidak di benarkan meski Anda suaminya," jelas Fajar dengan maksud kedatangannya, ia sangat jijik dan mual melihat Tagor yang tak memakai celana.

"Jangan berani-beraninya ngancam gue! emang lo siapa?" satu pukulan kembali di dapat dari Tagor hingga gadis di pojokan sana kembali histeris.

Fajar sengaja tak membalas karena ini akan menjadi bukti pada pihak kepolisian nanti, sebab baginya tindakan Tagor sudah benar-benar melewati batas.

Perdebatan terus berlangsung antara Fajar dan Tagor dengan sesekali Fajar melirik kearah Gadis yang terus menangis menahan segala rasa. Tak hanya sakit badan tapi juta fisik yang pasti akan meninggalkan trauma tersendiri baginya.

"Saya akan benar-benar lapor polisi dengan segala tindakan keji Anda, ingat jika Anda pasti akan mendapat hukuman yang berlapis sekaligus," ancam Fajar dengan cibiran di ujung bibirnya.

"BrengSeek!"

Tagor yang pernah masuk penjara setahun lalu tentu masih ingat bagaiamana sesaama narapidana didalam hotel prodeo tersebut. Apalagi ia tak akan di tolong oleh Bapaknya yang pasti akan terseret juga yang ujung-ujungnya mereka berdua akan sama-sama menjadi tahanan.

"Gue balikin semua barang lo, pergi lo dari sini!" teriak Tagor frustasi sendiri.

.

.

.

Saya tak butuh semua itu, yang saya inginkan adalah ISTRI Anda...

Terpopuler

Comments

Siti Farida

Siti Farida

'aa minta istrinya orang Oey

2023-12-15

1

Arie

Arie

💪💪💪💪💪👍👍👍👍👍👍👍👍

2023-08-07

1

Lee yeon seinaa

Lee yeon seinaa

baguss...

2023-08-01

1

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02.
3 Part 03
4 Part #04
5 Part #05
6 Part #06
7 Part #07
8 Part #08
9 Part #09
10 Part #10
11 Part #10
12 Part #12
13 Part 13
14 Part #14
15 Part 15
16 Part #16
17 Part #17
18 Part #18
19 Part #19
20 Part # 20
21 Part #21
22 Part # 22
23 Part #23
24 Part # 24
25 Part #25
26 Part #26
27 Part #27
28 Part # 28 *1
29 Part #28*2
30 Part # 30
31 Part # 31
32 Part #32
33 Part #33
34 Part 34
35 Part #35
36 Part #36
37 Part #37
38 Part # 38
39 Part #39
40 Part #40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part # 45
46 Part 46
47 part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 part 64
65 Part 65
66 part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 81
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part. 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 part 101
102 part 102
103 part 103
104 Part 104
105 part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 part 108
109 part 109
110 part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 part 132
133 Part 133
134 Promo Novel Bestie
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Luka hati Istriku
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Season 2
148 Season 2
149 Season 2
150 Season 2
151 Season 2
152 Season 2
153 Season 2
154 Season 2
155 season 2
156 Season 2
157 Season 2
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Part 01
2
Part 02.
3
Part 03
4
Part #04
5
Part #05
6
Part #06
7
Part #07
8
Part #08
9
Part #09
10
Part #10
11
Part #10
12
Part #12
13
Part 13
14
Part #14
15
Part 15
16
Part #16
17
Part #17
18
Part #18
19
Part #19
20
Part # 20
21
Part #21
22
Part # 22
23
Part #23
24
Part # 24
25
Part #25
26
Part #26
27
Part #27
28
Part # 28 *1
29
Part #28*2
30
Part # 30
31
Part # 31
32
Part #32
33
Part #33
34
Part 34
35
Part #35
36
Part #36
37
Part #37
38
Part # 38
39
Part #39
40
Part #40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part # 45
46
Part 46
47
part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
part 64
65
Part 65
66
part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 81
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part. 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
part 101
102
part 102
103
part 103
104
Part 104
105
part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
part 108
109
part 109
110
part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
part 132
133
Part 133
134
Promo Novel Bestie
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Luka hati Istriku
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Season 2
148
Season 2
149
Season 2
150
Season 2
151
Season 2
152
Season 2
153
Season 2
154
Season 2
155
season 2
156
Season 2
157
Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!