Part #14

🍂🍂🍂🍂🍂

Keadaan Tuan Gunawan yang belum juga membaik membuat keluarga Lee datang ke rumah sakit untuk menjenguk, tak banyak yang ikut hanya Ayah Keanu, Bubun Embun dan juga Fajar.

Ketiganya datang pada sore hari karna jika malam takut menganggu waktu istirahat Tuan Gunawan itu sendiri.

"Apa ada Alina?" tanya Bubun saat berjalan bergandengan dengan suaminya.

"Entah, Aa tak tahu lagi kabarnya," sahut Fajar.

Andai wanita itu tahu jika ia pernah mati-mati belajar untuk mencinta, bergantung dan mengisi hatinya dengan satu nama saja, tapi usaha itu seakan sia-sia karena tak ada upaya yang sama dari Alina itu sendiri terhadap hubungan mereka.

"Jika ada, Aa mau bagaimana?" tanya Ayah.

"Aa ingin mengajak nya bicara banyak hal, hanya itu untuk sekarang ini," jawab Fajar.

Ayah dan Bubun yang di buat bingung hanya bisa saling pandang, jika boleh memohon mereka tentu ingin Fajar dan Alina meneruskan rencana pernikahan yang sudah hampir rampung tersebut.

Tapi semua tentu tergantung jodoh, akan selalu ada jalan menuju rasa bahagia yang lain.

"Ini ruangannya?" tanya Bubun saat sampai di depan sebuah pintu berwarna putih.

"Iya, ini ruangannya, semoga Gunawan tak tertanggu dengan kedatangan kita," ucap Ayah sambil membuka pintu ruang rawat inap sahabatnya itu.

Ceklek

Benda yang tadi tertutup kini sudah terbuka, di dalam sana hanya ada Gunawan dan putrinya yaitu Alina. Senyum pria paruh baya itu mengembang karna senang dengan kedatangan calon besannya.

Sapa dan doa pun di ucapkan oleh Ayah Keanu pada sahabatnya tersebut yang berstatus Duda anak satu sejak 10 tahun.

"Terimakasih dan maaf merepotkan, kalian pasti sangat sibuk tapi harus datang kemari," tutur Gunawan penuh haru, ia benar-benar tak salah pilih memberikan putri tunggalnya itu pada keluarga Lee Rahardian.

"Tak perlu berlebihan, justru kami yang harus minta maaf karna baru sempat datang menjenguk," balas Ayah Keanu yang bisa menebak jika sepertinya Gunawan tak tahu tentang apa yang terjadi saat ini.

Sedangkan Fajar langsung meminta izin keluar, ia akan bicara dengan Alina di halaman samping rumah sakit, ia yang benar-benar tak ingin di ganggu butuh tempat yang cukup membuatnya nyaman saat meminta penjelasan.

.

.

.

Di kursi besi yang cukup untuk dua orang, kini Fajar dan Alina duduk berdua. Selama hampir 10 menit keduanya tetap diam seperti orang asing padahal baru beberapa hari tak berjumpa.

"Apa kabar? maaf aku pamit hanya lewat pesan," ucap Alina yang memulai obrolan.

"Seperti yang kamu lihat, aku baik-baik saja, maaf juga aku tak berniat membalas pesanmu," jawab Fajar dengan nada datar.

Alina tersenyum kecil, ia kenal Fajar tentu sudah lama sekali dan tahu betul bagaimana sifat dan watak pria yang hampir jadi suaminya itu.

"Bagaimana? kamu tetap pada keputusanmu kan?"

"Tentu, dan aku rasa kamu tahu alasanku pergi termasuk dengan siapa aku pergi," jawab Alina yang sudah yakin dengan jalan yang sudah di ambil.

Cinta memang buta, itulah yang mungkin sedang di rasakan oleh Alina. Padahal, hanya wanita bodoh yang tak mau di nikahi oleh keturunan Gajah, tapi hati memang tak bisa di paksa jika benar tak cinta meski terlihat jelas sempurna.

"Keluarga ku sudah tahu, bagaimana dengan papahmu?" tanya Fajar sedikit penasaran sebab respon pria paruh baya itu sangat baik seolah tak terjadi apapun.

"Papah belum tahu, bisa kah kamu membantuku?"

"Apa?" meski tahu, tapi Fajar berusaha tetap bertanya pada Alina.

"Aku ingin kamu yang bicara pada Papah, kembali kan aku secara baik-baik seperti saat kamu melamarku, bagaimana?"

"Baik, tapi dengan alasan yang jujur!" tegas Fajar, tentu ia tak ingin di salahkan oleh pria yang kini terbaring lemas di brankar pasien tersebut.

"Jangan, cukup beri alasan jika kita tak lagi cocok, jangan beri tahu papa dengan kejadian yang sebenarnya," mohon Alina yang kini duduk semakin dekat, tangannya yang kini sudah meraih tangan Fajar di biarkan begitu saja.

Fajar menggelengkan kepala, ia tak setuju dengan apa yang di inginkan oleh Alina terlebih orang tuanya ada dan tahu yang sebenarnya meski tak ada bukti yaitu pesan Alina yang ada di ponsel Fajar yang kini jadi barang bukti. Tapi Fajar yakin jika Ayah dan Bubun percaya padanya.

Alina yang berurai air mata terus terisak sedih dan khawatir karna sampai detik ini Fajar masih bergeming.

"Ku mohon," ucapnya lagi lirih.

"Aku tak bisa, bukan aku tak ingin menolong atau di salahkan hanya saja pasti akan ada kebohongan lain nantinya," balas pria itu.

Alina paham, tapi ia takut jika papanya tak akan Terima dan itu pasti akan berimbas pada kesehatan Sang Papa yang sebenarnya belum ada kemajuan.

"Lalu aku harus apa? aku tak ingin kehilangan Papa dan juga dia," ujar Alina di sela isak tangisnya yang belum reda bahkan semakin pecah saat Fajar menariknya untuk di peluk.

Fajar tersenyum kecil padahal hatinya seakan ter cubit perih karna tahu Dia yang dimaksud wanita tersebut tak lain adalah Sang mantan yang mungkin kini sudah kembali menjadi kekasih Alina.

"Sudahlah, tak perlu kita bicara sekarang dengan Papamu, kita bicara nanti saat beliau sudah sehat," balas Fajar sambil trus mencoba menenangkan.

Lagi dan lagi semua di luar dugaannya, apa yang di rencanakan tak seperti yang diharapkan. Awalnya ingin semua cepat selesai tapi nyatanya harus di tunda demi kenyamanan bersama.

Lima belas menit berusaha untuk tenang, akhirnya Alina dan Fajar kembali ke ruang inap. Langkah keduanya berdampingan tapi tanpa sebuah sentuhan.

Tapi, rasa panik dirasa oleh Alina saat melihat mantan calon mertuanya itu ada di luar dengan raut wajah khawatir dan cemas.

"Ada apa, Bun?" tanya Alina dengan suara bergetar.

"Papamu drop, Sayang," jawab Bubun sambil meraih tangan Alina yang selama ini di gadang gadang akan jadi menantu keduanya.

"Papa--," panggil Alina yang kembali menangis.

Meski ada rasa kecewa dan sakit hati, Fajar yang masih punya rasa kasihan kembali membawa wanita itu kedalam pelukannya. Tak perduli siapa yang di cintai Alina yang dibutuhkannya tentu hanya sebuah dukungan dan sandaran.

"Sabar ya, kami ada untukmu, kamu tak sendiri," bisik Fajar yang paham betul perasaan Alina.

"Aku takut, aku tak siap kehilangan Papa," jawabnya sedih.

Walaupun penyakit yang di derita Tuan Gunawan masih Stadium awal tapi umur manusia tentu hanya Tuhan yang tahu.

"Nona Alina-," panggil seorang suster yang baru keluar dan itu membuat semuanya menoleh.

"Saya, Suster." Alina bangun dengan cepat dan langsung menghampiri.

"Pasien ingin bicara dengan Nona Alina, Dokter mengizinkan tapi di mohon jangan membuat kegaduhan," pesan Suster yang di setujui oleh Alina.

Dengan di temanin Fajar, ia masuk dengan langkah bergegas ke dekat brankar pasien tempat dimana satu-satunya orang tua yang Alina miliki berada.

"Papaaa--, Papa kuat ya, Papa harus sembuh, ayo kita pulang."

"Nak, Alina, Sayang," sahut Papa dengan napas berat.

"Iya, Pah, Alina disini, Papa mau apa?" tanya Alina yang hati dan pikirannya kini sudah sangat kacau.

"Papa ingin--, Papa ingin kalian tetap bersama, jangan buat Papa mati tak tenang ya," pesan Papa yang tentu membuat Alina dan Fajar kaget.

"Fajar, Nak--," panggil Papa pada pria yang masih ia yakinin sebagai calon menantunya itu.

"Iya, Pah."

.

.

.

Jaga Alina, jangan tinggalkan dia apapun yang terjadi ya...

Terpopuler

Comments

Eka 'aina

Eka 'aina

waduh trs janda nya gmn

2025-04-12

0

Ragil Saputri

Ragil Saputri

waduuuh kepiye to iki....jdi bingung Oey

2023-10-09

1

F Y

F Y

masih gak ngerti alurnya, tokohnya terlalu banyak nama

2023-07-14

2

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02.
3 Part 03
4 Part #04
5 Part #05
6 Part #06
7 Part #07
8 Part #08
9 Part #09
10 Part #10
11 Part #10
12 Part #12
13 Part 13
14 Part #14
15 Part 15
16 Part #16
17 Part #17
18 Part #18
19 Part #19
20 Part # 20
21 Part #21
22 Part # 22
23 Part #23
24 Part # 24
25 Part #25
26 Part #26
27 Part #27
28 Part # 28 *1
29 Part #28*2
30 Part # 30
31 Part # 31
32 Part #32
33 Part #33
34 Part 34
35 Part #35
36 Part #36
37 Part #37
38 Part # 38
39 Part #39
40 Part #40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part # 45
46 Part 46
47 part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 part 64
65 Part 65
66 part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 81
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part. 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 part 101
102 part 102
103 part 103
104 Part 104
105 part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 part 108
109 part 109
110 part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 part 132
133 Part 133
134 Promo Novel Bestie
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Luka hati Istriku
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Season 2
148 Season 2
149 Season 2
150 Season 2
151 Season 2
152 Season 2
153 Season 2
154 Season 2
155 season 2
156 Season 2
157 Season 2
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Part 01
2
Part 02.
3
Part 03
4
Part #04
5
Part #05
6
Part #06
7
Part #07
8
Part #08
9
Part #09
10
Part #10
11
Part #10
12
Part #12
13
Part 13
14
Part #14
15
Part 15
16
Part #16
17
Part #17
18
Part #18
19
Part #19
20
Part # 20
21
Part #21
22
Part # 22
23
Part #23
24
Part # 24
25
Part #25
26
Part #26
27
Part #27
28
Part # 28 *1
29
Part #28*2
30
Part # 30
31
Part # 31
32
Part #32
33
Part #33
34
Part 34
35
Part #35
36
Part #36
37
Part #37
38
Part # 38
39
Part #39
40
Part #40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part # 45
46
Part 46
47
part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
part 64
65
Part 65
66
part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 81
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part. 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
part 101
102
part 102
103
part 103
104
Part 104
105
part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
part 108
109
part 109
110
part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
part 132
133
Part 133
134
Promo Novel Bestie
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Luka hati Istriku
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Season 2
148
Season 2
149
Season 2
150
Season 2
151
Season 2
152
Season 2
153
Season 2
154
Season 2
155
season 2
156
Season 2
157
Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!