Part #10

🍂🍂🍂🍂🍂🍂

"Ayo silahkan masuk, diluar cukup dingin," kata Abah Rendra pada Shena yang ditinggal cucunya begitu saja di depan pintu.

Pria baya itu tak mau menebak siapa sosok gadis cantik yang di bawa Fajar karna ini di luar kebiasaannya.

Ia juga belum tahu tentang kandasnya hubungan Fajar dengan Alina karna Sang Besan hanya memberi kabar perihal perginya cucu mereka saja ke salah satu kota, karna Tuan Rahardian tahu apa yang terjadi dengan Fajar, tentu ia hanya tak ingin Abah dan Enin menunggu kedatangan Si kesayangan mereka itu.

Shena masuk kedalam rumah lebih dulu karna Abah harus menutup pintu, angin memang cukup lumayan kencang yang sepertinya akan turun hujan. (Ampun pAy, ini hujan beneran ya)

Di dalam rumah, Shena dipersilahkan untuk duduk diruang tamu. Ia yang takut dan bingung tak kuasa menatap pria yang ikut duduk juga di depannya sekarang, sedangkan pria yang membawanya kini entah kemana.

Tak ada obrolan apapun antara Abah juga Shena, dan beruntungnya tak lama Fajar keluar bersama Enin yang di papah dengan cara di rangkul bahunya. Jika dulu ia yang selalu di gendong atau di tuntun, tentu sekarang justru berbanding terbalik karna tubuh Fajar jauh lebih besar dan tinggi pastinya dari Enin.

"Ini orangnya?" Enin mendongak kearah cucunya yang hanya menjawab dengan anggukan dan senyum kecil.

Fajar mengajak Enin untuk lebih dekat, keduanya duduk di samping Abah yang memang di sofa panjang sedangkan Shena di sofa single.

"Shena, ini Enin dan ini Abah, maaf meninggalkanmu tadi. Aku panik saat Abah bilang Enin sakit," ucap Fajar yang merasa tak enak hati.

"Tak apa, aku paham. Perkenalkan, saya Shena--," ia yang bingung tak melanjutkan ucapannya malah melirik kearah Fajar.

"Panggil Enin dan Abah saja sama dengan Aa," titah Abah.

"Hem, iya. Saya Shena, Abah Enin," lanjutnya memperkenalkan diri.

Kesan pertama cukup baik karna ternyata gadis yang di bawa Fajar lumayan sopan dan itu sangat di maklumi sebab pastinya Shena masih Canggung dan malu-malu.

"Aa sudah makan?" tanya Enin, rindu itu masih terasa dan bisa di lihat dari binar mata wanita baya itu.

"Cuma sore tadi di jalan," jawab Fajar.

"Abah pesan makanan dulu kalau begitu, jangan sampai kalian lapar tengah malam," sahut Abah yang di setujui oleh yang lain.

.

.

Obrolan ringan pun mereka bincangkan sambil menunggu pesanan makanan tiba, hanya pertanyaan umum yang di layangkan oleh Abah dan Enin demi menjaga perasaan serta kenyamanan Shena.

"Masih sangat muda sekali ya, 17 tahun," ucap Enin yang pikirannya melayang pada masa lalunya .

Tak jauh berbeda, Enin Cheryl yang kabur dari rumah pun saat itu belum lulus sekolah namun tak sama dengan Shena yang justru tak sekolah atau tepatnya ia putus sekolah. Enin yang muak dengan segala drama dalam rumahnya dan sempat mengalami pelecehan dari para kekasih mamanya memilih angkat kaki, tapi semua tak seindah yang ia bayangkan sebab di malam yang sama justru ia malah menjadi istri dadakan dari sesosok pria yang tak di kenalnya hanya karna seorang bayi yang mereka temukan secara bersama di sebuah gudang gelap. Fitnah pun bermunculan yang di sangka justru mereka adalah Si orang tua bayi yang ingin membuang bayi tersebut.

Padahal, nyatanya mereka kenal pun tidak sama sekali. Tapi siapa sangka kejadian itu membawa Enin Cheryl pada cinta sejatinya yaitu Abah Rendra yang teramat sabar. Semua terbukti dengan pria itu tak pernah meninggalkan Enin meski Sang istri tak bisa memberinya Keturunan. Berpuluh-puluh tahun bersama pasangan itu hanya punya satu anak yang tak lain adalah bayi yang mereka temukan yaitu Ayah dari Fajar.

"Sayang, kenapa?" tanya Abah sambil meraih tangan istri tercintanya itu.

"Ah, gak apa-apa," jawab Enin yang sadar dari lamunannya.

"Kejadian yang sudah membuat Shena dewasa, Enin. Semuda apa umurnya sekarang, nyatanya begitu banyak yang sudah ia lewati yang mungkin tak semua orang mampu di usianya sekarang," tutur Fajar yang menatap lekat kearah Shena.

Enin dan Abah mengangguk paham, meski ia tak tahu apa yang sebenarnya terjadi, biarlah mereka menunggu sampai Fajar mau menceritakan semuanya, karna untuk sekarang waktunya mereka makan malam lebih dulu.

Satu hal yang tak pernah dirasakan oleh Shena adalah duduk bersama seperti ini ketika semua anggota keluarga berkumpul untuk makan. Saking sulitnya seakan itu semua mustahil bagi gadis cantik itu.

"Makan yang banyak, kamu harus minum obat sampai habis ya, masih ada kontrol juga nanti," bisik pelan Fajar tepat di telinga kanan Shena.

"Iya, aku habiskan," jawab Shena.

Keempatnya makan dengan sangat lahap termasuk Enin yang mulai ada rasa lagi, karena satu minggu kemarin makanan apapun begitu sulit ia telan, semuan terasa hambar karna selalu ingat dengan Fajar meski ia makan di suapin oleh Angkasa maupun Lintang, karna bukan membuat Enin kuat dan sabar mereka malah menangis bersama terutama Lintang, dan Abah Rendra hanya bisa mengusap dadanya untuk makin sabar melihat kelakuan dua cucu laki-laki nya yang lain.

.

.

.

Perut yang sudah terasa kenyang dan malam yang semakin larut membuat Fajar memutus untuk mengantar Shena ke kamar tamu sebab ia pun harus pulang ke rumah utama. Ada Bubun dan Ayah yang harus tahu juga keadaannya sekarang.

"Kamu istirahat ya, aku pulang dulu. Besok aku kemari lagi," pamit Fajar di depan pintu kamar yang akan di tempati oleh Shena.

"Aku di tinggal?"

"Iya, tapi besok aku kembali. Ada Enin dan Abah. Kamu jangan takut ya, kamu aman disini," ujarnya lagi yang tahu jika Shena langsung panik.

Rasa trauma dan takut masih jelas terasa dari dalam diri Shena karna ia seolah berulang kali jatuh pada orang yang salah. Dan saat ia mulai merasa nyaman dengan Fajar, nyatanya pria itupun akan pergi meski menjanjikan akan datang lagi.

"Baiklah, tapi aku tunggu kamu ya."

"Iya, besok kita pergi," ucap Fajar yang langsung membuat kedua mata Shena membulat besar.

"Pergi? kamu mau memberikan ku kemana lagi?" tanya Shena.

"Hey, bukan begitu, tolong jangan salah paham dulu, Ok." Sepertinya apa yang dipikirkan Fajar tak sama, ia kira Shena akan senang saat mendengar ingin di ajak pergi olehnya tapi nyatanya gadis itu berpikiran lain.

"Tolong berikan saja aku satu pekerjaan, aku janji tak akan merepotkanmu," mohon Shena, matanya berkaca-kaca dengan tangan memangkup di depan dada.

"Yakin? kamu ingin aku memberikan pekerjaan padamu?" tanya Fajar.

"Iya, aku akan lakukan apapun itu, tapi ku mohon jangan berikan aku pada siapapun lagi," jawabnya yang mulai terisak karna air matanya jatuh juga ke pipi.

.

.

.

Baiklah, bagaimana jika kerjamu hanya menungguku pulang saja?

Terpopuler

Comments

Alif

Alif

gak ada masa idah janda yg masih perawan

2024-12-13

0

raditha astriani

raditha astriani

ya Tuhan modus mereka kenapa mirip semua..tp...aku lapeeeerr eh bapeeeeerr

2024-03-03

1

Ragil Saputri

Ragil Saputri

halalin dulu AA tpi tunggu masa idah" Shena ya

2023-10-09

1

lihat semua
Episodes
1 Part 01
2 Part 02.
3 Part 03
4 Part #04
5 Part #05
6 Part #06
7 Part #07
8 Part #08
9 Part #09
10 Part #10
11 Part #10
12 Part #12
13 Part 13
14 Part #14
15 Part 15
16 Part #16
17 Part #17
18 Part #18
19 Part #19
20 Part # 20
21 Part #21
22 Part # 22
23 Part #23
24 Part # 24
25 Part #25
26 Part #26
27 Part #27
28 Part # 28 *1
29 Part #28*2
30 Part # 30
31 Part # 31
32 Part #32
33 Part #33
34 Part 34
35 Part #35
36 Part #36
37 Part #37
38 Part # 38
39 Part #39
40 Part #40
41 Part 41
42 Part 42
43 Part 43
44 Part 44
45 Part # 45
46 Part 46
47 part 47
48 Part 48
49 Part 49
50 Part 50
51 Part 51
52 Part 52
53 Part 53
54 Part 54
55 part 55
56 Part 56
57 Part 57
58 Part 58
59 Part 59
60 Part 60
61 Part 61
62 Part 62
63 Part 63
64 part 64
65 Part 65
66 part 66
67 Part 67
68 Part 68
69 Part 69
70 Part 70
71 Part 71
72 Part 72
73 Part 73
74 Part 74
75 Part 75
76 Part 76
77 Part 77
78 Part 78
79 Part 79
80 Part 80
81 Part 81
82 Part 81
83 Part 83
84 Part 84
85 Part 85
86 Part 86
87 Part 87
88 Part 88
89 Part. 89
90 Part 90
91 Part 91
92 Part 92
93 Part 93
94 Part 94
95 Part 95
96 Part 96
97 Part 97
98 Part 98
99 Part 99
100 Part 100
101 part 101
102 part 102
103 part 103
104 Part 104
105 part 105
106 Part 106
107 Part 107
108 part 108
109 part 109
110 part 110
111 Part 111
112 Part 112
113 Part 113
114 Part 114
115 Part 115
116 Part 116
117 Part 117
118 Part 118
119 part 119
120 Part 120
121 Part 121
122 Part 122
123 Part 123
124 Part 124
125 Part 125
126 Part 126
127 Part 127
128 Part 128
129 Part 129
130 Part 130
131 Part 131
132 part 132
133 Part 133
134 Promo Novel Bestie
135 Part 135
136 Part 136
137 Part 137
138 Luka hati Istriku
139 Part 139
140 Part 140
141 Part 141
142 Part 142
143 Part 143
144 Part 144
145 Part 145
146 Part 146
147 Season 2
148 Season 2
149 Season 2
150 Season 2
151 Season 2
152 Season 2
153 Season 2
154 Season 2
155 season 2
156 Season 2
157 Season 2
Episodes

Updated 157 Episodes

1
Part 01
2
Part 02.
3
Part 03
4
Part #04
5
Part #05
6
Part #06
7
Part #07
8
Part #08
9
Part #09
10
Part #10
11
Part #10
12
Part #12
13
Part 13
14
Part #14
15
Part 15
16
Part #16
17
Part #17
18
Part #18
19
Part #19
20
Part # 20
21
Part #21
22
Part # 22
23
Part #23
24
Part # 24
25
Part #25
26
Part #26
27
Part #27
28
Part # 28 *1
29
Part #28*2
30
Part # 30
31
Part # 31
32
Part #32
33
Part #33
34
Part 34
35
Part #35
36
Part #36
37
Part #37
38
Part # 38
39
Part #39
40
Part #40
41
Part 41
42
Part 42
43
Part 43
44
Part 44
45
Part # 45
46
Part 46
47
part 47
48
Part 48
49
Part 49
50
Part 50
51
Part 51
52
Part 52
53
Part 53
54
Part 54
55
part 55
56
Part 56
57
Part 57
58
Part 58
59
Part 59
60
Part 60
61
Part 61
62
Part 62
63
Part 63
64
part 64
65
Part 65
66
part 66
67
Part 67
68
Part 68
69
Part 69
70
Part 70
71
Part 71
72
Part 72
73
Part 73
74
Part 74
75
Part 75
76
Part 76
77
Part 77
78
Part 78
79
Part 79
80
Part 80
81
Part 81
82
Part 81
83
Part 83
84
Part 84
85
Part 85
86
Part 86
87
Part 87
88
Part 88
89
Part. 89
90
Part 90
91
Part 91
92
Part 92
93
Part 93
94
Part 94
95
Part 95
96
Part 96
97
Part 97
98
Part 98
99
Part 99
100
Part 100
101
part 101
102
part 102
103
part 103
104
Part 104
105
part 105
106
Part 106
107
Part 107
108
part 108
109
part 109
110
part 110
111
Part 111
112
Part 112
113
Part 113
114
Part 114
115
Part 115
116
Part 116
117
Part 117
118
Part 118
119
part 119
120
Part 120
121
Part 121
122
Part 122
123
Part 123
124
Part 124
125
Part 125
126
Part 126
127
Part 127
128
Part 128
129
Part 129
130
Part 130
131
Part 131
132
part 132
133
Part 133
134
Promo Novel Bestie
135
Part 135
136
Part 136
137
Part 137
138
Luka hati Istriku
139
Part 139
140
Part 140
141
Part 141
142
Part 142
143
Part 143
144
Part 144
145
Part 145
146
Part 146
147
Season 2
148
Season 2
149
Season 2
150
Season 2
151
Season 2
152
Season 2
153
Season 2
154
Season 2
155
season 2
156
Season 2
157
Season 2

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!