Gilang duduk dibalkon kamarnya membiarkan hembusan angin malam mengenai kulit putihnya berperan dengan pikirannya sendiri
Buliran air mata terus membasahi pipi Gilang menyesal tentu Gilang tak pernah menghargai keberadaan Clara sedangkan sekarang Clara bahagia bersama Keenan membuat Gilang mengusap wajah frustasi
Gilang begitu mempercayai Bella yang ternyata dalang dari semuanya wajah lugu dan polos Bella hanya topeng semata
Mengapa Gilang tak menyadari itu dari dulu Gilang terlalu percaya pada air mata Bella yang membuat Gilang memiliki rasa iba yang dalam gilang menganggap rasa kasihan itu sebagai rasa sayangnya
Gilang tak menyadari perasaannya untuk Clara hingga saat ini ia begitu menyesal merebut pun tak bisa Clara pasti lebih memilih keenan
"Gilang" Panggil ibunya
Gilang menoleh ke sumber suara lalu tersenyum Ibunya berjalan mendekati anaknya ia tau permasalahan anaknya karena Gilang selalu cerita pada ibunya
Gilang memeluk ibunya menumpah semua kesedihan yang ia rasa
"Sudah lah iklhas Takdirmu bukan bersamanya" sahut ibu Gilang dengan lembut terus menenangkan putranya
Cukup lama Gilang menangis hingga lega ibupun sudah kembali kekamarnya "Tak ada yang bisa memaksa takdir dan hati nak"Kata ibunya yang selalu ia ingat
...****************...
Clara menatap langit kamarnya dengan perasaan sedikit lega Gilang dan Keenan sudah mengetahui dirinya yang sebenarnya apakah sekarang waktu yang tepat untuk memberitahukan mami dan papi pikirnya
Namun jiwa Clara yang asli selalu melarangnya Jiwa Clara ingin Bella mendapatkan balasan terlebih dahulu agar ia tenang meningkatkan itu Clara membuang napas kasar
Turun dengan langkah gontai melihat papi dan maminya sedang asik bercanda Clara berjalan menghampiri kedua orang tuanya
Melihat putrinya tentu kedua orang tuanya menyambut dengan baik Clara duduk ditengah-tengah keduanya melihat wajah cantik mami Nisa membuat Clara tak tega untuk mengatakannya
...****************...
Pagi pun menjelang seperti biasa Clara akan berangkat bersama Keenan hubungannya dan Keenan sangat berjalan dengan baik
Tawa Clara sangat bahagia Gilang yang melihat itu hanya tersenyum getir
Clara dan Keenan tak sekelas namun Gilang dan Clara sekelas
Clara tiba di kelas dan segera duduk pagi ini ia tak melihat Bella sama sekali
"Dimana benalu itu"Tanya Clara pada Tia
Tia hanya menggeleng artinya Bella tak masuk mungkin Karena malu pikir Clara
Tak ingin memikirkan itu Clara menyimak pelajaran yang diberikan lepas jam istirahat Clara yang berniat ke kantin namun Tia mengecahnya membuat Clara mengerutkan kening
"Cia Mommy" sahut Tia hati-hati
Mendengar itu tentu Clara panik apa yang terjadi pada mommy atau kedua orang tuanya
"Mommy kenapa Tia" sahut Clara geram karena Tia tak melanjutkan perkataannya
Tiapun menceritakan semuanya mommy Cia yang sekarang sakit-sakitan karena kehilangan Cia Daddy Cia yang terlalu sibuk kerja untuk menenangkan pikiran
Mendengar itu air mata Clara membasahi pipinya
"Mom dad Cia rindu" lirih Clara
Tia meraih Tubuh mungil Clara dalam dekapannya ia tak tega melihat Gadis kuat menangis seperti ini
"Cia mau ketemu mommy" lirihnya membuat Tia mengangguk kepalanya
Ada rasa cemas yang di rasakan Clara jika ia harus muncul sebagai Clara bukan Cia apa kedua orang tuanya percaya atau marah
"Tapi apa mommy dan Daddy bisa Menerima Cia?" tanyanya
"Tentu kau putrinya Kau princess Alexander" sahut Tia
Ciara memang sering di sebut dengan princes Alexander karena ia merupakan putri satu-satu milik keluarga Alexander
Alexander keluarga yang tak perna memiliki keturunan wanita setiap wanita Alexander hanyalah menantu mereka hingga Cia lah yang menempati tahtah sebagai princes Alexander tentu pewaris seluruh kekayaan Alexander jika ditanya kenapa bukan saudara yang pria tentu saja jawabannya marga Alexander berasal dari nenek buyut mereka bukan dari kakek karena itu Alexander menerapkan bahwa hanya menantu yang melahirkan seorang putri akan mendapatkan seluruh kekayaan Alexander tentu jatuh pada Cia
Keluarga Alexander selalu rukun meskin ada peraturan begitu nenek buyut keluarga Alexander tetap membagikan kekayaan setara pada anak-anaknya hingga tak menimbulkan rasa iri jika nanti putri dari salah satu mereka yang menjadi pewaris
...****************...
Clara yang lelah menangis tentu merasa lapar Clara dan Tia memakan dengan lahap tenang dan tanpa Benalu siapa lagi kalau bukan Bella
Clara sudah siap untuk bertemu orang tuanya besok rasa rindunya harus terobati Clara tau kedua orang tuanya sibuk kerja namun masih menyayangi Cia dengan tulus
Setelah seluruh pembelajaran selesai Clara dan Keenan keluar dari gerbang sekolah sepasang mata melihat itu merasakan sakit dan begitu menyesal
Keenan membawa Clara kesebuah taman Clara pun antusias membeli semua jajanan yang ada membuat Keenan terkekeh
"Cla pelan-pelan tak ada yang merebutnya" sahut Keenan sambil mengelap sudut bibir Clara
Clara pun segera menghabiskan jajanannya dan kembali bercerita banyak tentang dirinya pada Keenan
"Jadi kau Cia" lirih Keenan dengan tatapan lembut
detik kemudian Keenan meraih Clara dalam dekapannya rasanya tak percaya Clara dan cia menjadi satu
Clara menatap Keenan bingung melihat itu Keenan mencubit hidung Clara dengan lembut membuat Clara cemberut
...****************...
"Bella ibu butuh uang" sahut Ibu Bella
"Bella tidak punya uang ibu" jawab Bella dengan meninggikan suaranya
Plakkkk
tamparan keras lagi harus ia terima terbebas dari ayahnya Bella justru menderita dengan tinggal berdua ibunya
Bella dan ibunya memutuskan pergi dari rumah ayahnya Bella terpaksa ikut ibunya jika dengan ayahnya ia akan di jadikan pemuas nafsu terus menerus
Bella menangis sesenggukan ibunya tak pernah sayang padanya apa kesalahannya
" Apa kesalahanku Bu" lirih Bella
melihat perlakuan ibunya Bella merasa ia bukan anak kandung dari wanita yang seperti iblis baginya menampar bahkan tak segan-segan menendang Bella bagai binatang
"Aku muak dengan mengurus mu" bentak ibunya
jika ia tak mendapat uang dari Bella makanya Bella akan terus mendapat siksaan demi siksaan bahkan Bella sering tak di beri makan sekarang jika dulu ia punya uang dari Clara sekarang tidak lagi berkerja sebagai penghibur pun tidak bisa memenuhi kebutuhan ibunya yang serakah
"Kenapa ibu membenci ku,jawab Bu" tekan Bella
Ibunya menarik keras rambut Bella hingga Bella merasakan sakit yang amat dalam
"Karena kau bukan putriku" bentak ibunya
Deggg!
Bagai disambar petir hati Bella sakit jadi selama ini dugaannya benar Bella terus menangis dengan isaknya ia menatap ibunya meminta jawaban dari perkataannya
"Kau anak dari perempuan yang merebut cinta suamiku" Tekannya lagi
Ibu kandung Bella adalah istri kedua dari ayahnya
Dulu ibu sambung Bella wanita yang sangat lembut dan setia namun belum diberi buah hati hingga suatu hari suaminya datang membawa seorang wanita dengan perut buncit yang ternyata adalah madunya
Sakit itu yang ibu tiri Bella rasanya hingga ia menanam benih kebencian pada ibu kandung Bella hingga dengan tega membuat ibu kandung Bella meninggal saat melahirkan Bella karena meminum racun sayangnya Bella lahir dengan sehat membuatnya muak
Namun suaminya memintanya agar mengurus Bella
Ia mengurus Bella dengan baik namun sering bertambahnya usia Bella wajahnya semakin mirip dengan orang yang telah membuatnya sakit hati hingga rasa sayang menjadi benci perlakuan kasar sering di terima Bella akibat benci pada ibu kandung Bella
Ayah bellapun yang begitu mencintai ibu kandung Bella menjadi pemabuk dan penjudi yang tak mau lagi bekerja hanya minta uang dan uang pada Bella hingga ia merasa Bella mirip dengan mendiang istri tercinta itulah mengapa ia menjadikan Bella pemuas nafsu
Mendengar itu Bella tangis Bella semakin menjadi
...****************...
Clara tak sabar menghadapi hari esok takut tentu ia tau bagaimana sikap ayahnya jika menyakut putrinya apa ia akan percaya hal konyol ini
Clara memilih tidur untuk menyiapkan tenaga
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 46 Episodes
Comments