Kebenaran

Gilang masih belum mengerti apa yang dibicarakan oleh Clara ia mencoba meraih tangan namun dengan cepat Clara menepis dengan kasar

"Clara aku mohon" Lirih Gilang

"Aku rindu Clara dulu" lirihnya lagi

"Clara udah mati" sahut Clara dengan tekanan

Kemudian menatap tajam pada Gilang dan kembali tersenyum sinis menatap dengan tatapan kosong hingga Air matanya tak sadar telah membasahi pipi mulusnya

Gilang melihat itu mencoba menghapus dengan lembut air matanya namun Clara membuat wajahnya ke samping

"Clara sudah tiada dan itu semua karena kamu" Tekan Clara dengan emosinya

Clara menghapus kasar Air matanya kemudian tertawa kecil Gilang semakin bingung dengan apa yang di katanya Clara

"Gue ada disini untuk balas orang yang ngebunuh Clara" tekannya lagi

Gilang ngak percaya mencoba menerka perkataan Clara

"Berhenti berbohong Clara" sahut Gilang

Clara menatap dengan tajam kemudian tersenyum simpul

"Loh ngak lihat gua berbeda?" Tanyanya lagi

"Gua nggak hilang ingatan Gilang,gua bukan Clara" tekannya sekali lagi

"Clara memilih menyerah dengan hidupnya dan membawah sejuta perasaan untukmu" Lirihnya

Air mata terus membasahi pipi mulus Clara tangis Gilang bahkan pecah mendengar itu semua

"gua CIARA AMELYA ALEXANDER,loh pasti perna dengar itu,,gua nggak suka sama loh dan gua ada di Raga ini atas permintaan Clara karena ia sudah menyerah dengan hidup dan ia merah karena loh Gilang " Jelas Clara panjang dengan penuh tekanan di akhir

Gilang tertunduk lesuh secepat itukah Clara menyerah pada dirinya apa yang di katanya gadis didepannya ini adalah kebenaran atau semua kebohongan belakang

"Tujuan gue cuma satu membalas setiap apa yang Clara terima" sahutnya lagi

Clara menatap kosong kedepan keduanya sama-sama larut dalam pikiran dan tangisan mereka semua

"Siapa yang ngebuat Clara pergi?" Tanya Gilang dengan Isak tangisnya

"Bella" sahut Clara dengan cepat

Membuat Gilang menggeleng kan kepala mana mungkin Bella adalah sahabat baik Clara bagaimana bisa ia melakukan itu Clara yang melihat itu tertawa

"Gue tau pasti Luh ngak percaya" ucapnya dengan sinis

Clara berdiri dan menepuk pundak Gilang lalu berlalu dari hadapan Gilang

...****************...

Clara berjalan namun dengan cepat dua gadis menariknya ke salah satu gudang kosong

Jika Clara yang dulu akan menangis dan meminta tolong namun sekarang berbeda Clara terlihat sangat senang bahkan Clara dengan cepat mengirim pesan pada Gilang dan Keenan

Digudang Clara di ingat disebuah kursi kemudian

Plakkk

Tamparan keras yang Clara dapat hingga ujung bibirnya mengeluarkan darah segar

Clara menatap itu Dengan tatapan tajam namun masih terlihat tenang

"CLARA ANASTASYA PRATAMA" ucap Bella dengan lantang

Bella tidak tau rencana kali ini merupakan rencana Clara untuk membuat Gilang sadar siapa sebenarnya Bella

"Ternyata kau cukup berani sekarang"Sahut Bella dengan nada mengejek

Clara hanya diam tak melawan ataupun mengeluarkan suara rasanya capek jika harus terus meladeni permainan Bella

"Aku akan mati sekarang" bisik Bella

membuat Clara tertawa keras

Hahahahahahahahahah

Tawa Clara sangat mengerikan memenuhi isi gudang yang kosong itu membuat dua gadis yang membantu Bella memilih keluar karena takut dengan tatapan tajam Clara

Clara menghentikan tawanya beralih menatap Bella dengan tatapan mengejek tentu Bella tak terima itu

Plakkk

Clara melihat dengan sudut matanya Gilang dan Keenan Ada disana merasa puas

Saat Bella hendak menarik rambut Clara tangan Bella ditarik kasar oleh seseorang

Bella menatap tak percaya melihat Keenan dan Gilang ada disana

Sekarang semua telah terungkap siapa sebenarnya Bella membuat Gilang emosi dan mencekram tangan Bella dengan kuat hingga Bella merasakan sakit

"Sakit" lirih Bella dengan mata berkaca-kaca

Keenan beralih melepaskan Clara merangkum pipi chubby Clara yang terlihat masih merah akibat Bella

"Kau tak apa hmm" sahut Keenan dengan lembut

Clara mengangguk kepalanya kemudian menatap Bella yang sedang kesakitan namun Gilang tak memperdulikan itu lagi

"Apa bukti ini cukup" Sahut pada Gilang

Gilang hanya menunduk sambil meremas tangan Bella

"Gilang lepas sakit" Isak Bella dengan air mata

Clara menatap Keenan yang meraih tangannya dan menggenggamnya kemudian keduanya melangkah keluar tanpa memperdulikan Bella dan Gilang

...****************...

Keenan dan Clara berada disebuah taman

"Apa itu semua kebenaran?" Tanya Keenan

Keenan mendengar semua yang Clara katanya pada Gilang namun Keenan ingin mendengar sekali lagi itu keluar dari mulut Clara

Clara mengangguk dan membuat wajahnya disembarang arah air matanya lolos ke pipi chubby

"Apa kamu tak menyukai jika aku bukan Clara" lirihnya

Clara betul menyukai Keenan ia takut Keenan akan pergi darinya

Clara menatap Keenan dengan tatapan sendu

"Aku menyukaimu Baik kau Clara ataupun bukan" sahut Keenan lembut meraih Clara dalam dekapannya

Senyum Clara menghiasi wajah

"Siapa pembunuh Clara?" Tanya Keenan

Clarapun menceritakan semuanya pertama kali ia berada di tubuh Clara dan apa yang jiwa Clara inginkan mendengar itu Keenan mengepalkan tangannya

"Aku akan membantu mu" sahut Keenan

Keduanya menghabiskan waktu bersama cukup bahagia

Mengapa mereka tak melaporkan Bella pada pihak berwajib jawabannya karena tak ada bukti yang dapat diikut sertakan

Ciara pun harus menahan semua rindu pada orang tuanya selama ia menjadi Clara

...****************...

Bella terus menangis memohon pada Gilang namun Gilang sudah tak memiliki hati

Rasa penyesalan Gilang muncul pada hati kecilnya Gilang begitu percaya pada Bella namun ternyata kepercayaannya di permainan

Gilang berjalan keluar meninggalkan Bella yang sedang menangis

"Aghhhh" umpat Bella

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!