Hanya Sebuah Ilusi

Hanya Sebuah Ilusi

Semoga tidak ada yang terjadi

Di sebuah daerah tepatnya di pinggir pantai, terlihat sebuah mobil dengan keluaran terbaru tengah berhenti tepat di area parkiran. Seorang Pria kisaran 40 tahunan terlihat keluar dari dalam mobilnya lengkap dengan setelan jas kerja miliknya. Pemuda tampan dengan manik mata berwarna kecoklatan dan berhidung mancung sungguh menarik setiap mata seseorang yang memandangnya, terlihat mulai melangkahkan kakinya mendekat ke arah pesisir pantai.

Alvaro William Abhivandya seorang pemilik perusahaan kosmetik nomer satu di Indonesia, menyempatkan dirinya untuk datang dan melihat-lihat keadaan di suatu pulau terpencil demi risetnya untuk sebuah tanaman yang bisa mencegah penuaan atau sebagai anti aging alami. Sayangnya tanaman tersebut hanya bisa tumbuh di pulau tersebut, membuat Alvaro mau tidak mau harus berangkat dan meninjau sendiri lokasinya.

Sementara itu dari arah samping mobil, terlihat Abi tengah melangkahkan kakinya dengan langkah kaki yang terburu-buru kemudian membuka bagasi mobil dan bergegas mengeluarkan koper milik Alvaro.

"Anda bisa duduk dan menunggu di sini Pak, biar saya yang akan memastikan segalanya." ucap Abi mempersilahkan Alvaro untuk duduk namun langsung di tolak olehnya.

"Tidak perlu, lakukan saja tugas mu." ucap Alvaro dengan nada yang terdengar ramah namun juga tegas, membuat Abi lantas langsung mengangguk begitu mendengar perkataan dari Alvaro barusan.

Sekedar informasi perlu di garis bawahi Alvaro bukanlah seorang CEO dingin seperti kebanyakan. Alvaro cenderung berhati lembut namun juga tegas, sungguh berbanding terbalik dengan CEO pada umumnya yang selalu memasang wajah datar dan juga dingin kepada setiap orang termasuk asistennya sendiri. Sehingga banyak karyawan yang begitu mengagumi sosoknya dan tentu saja betah ketika bekerja dengan Alvaro.

Abi yang mendengar jawaban dari Alvaro hanya menganggukkan kepalanya, kemudian mulai melangkahkan kakinya mendekat ke arah sebuah kapal yang terletak tak jauh dari tempatnya berada.

**

Disaat Abi tengah sibuk mencari perahu yang bisa ia dan Alvaro tumpangi, Alvaro terlihat beberapa kali menatap ke arah ponsel miliknya dan langsung mendengus dengan kesal ketika mengetahui jika di sini susah sekali mendapatkan sinyal sehingga membuatnya tidak bisa menghubungi seseorang.

"Sepertinya beberapa hari ke depan aku tidak akan bisa berkontak dengan siapapun. Semoga saja tidak akan ada sesuatu hal yang mendadak terjadi ketika aku tidak bisa di hubungi." ucap Alvaro pada diri sendiri sambil meletakkan ponsel miliknya pada saku celananya.

Setelah beberapa menit menunggu, Abi nampak melangkahkan kakinya mendekat ke arah dimana Alvaro berada untuk mengatakan sesuatu tentang keberangkatannya.

"Maaf Pak, perahu ini adalah perahu terakhir yang bisa membawa kita menuju ke pulau di seberang sana. Hanya saja sayangnya mereka mengatakan jika hanya bisa membawa satu orang bersama dengan mereka. Lalu bagaimana menurut anda pak? Apakah kita akan kembali lagi besok saja Pak dan menunggu perahu selanjutnya?" ucap Abi kemudian mulai menjelaskan segala situasinya.

Mendengar perkataan dari Abi barusan membuat Alvaro lantas terdiam sejenak, Alvaro nampak berpikir dengan cermat keputusan apa yang akan ia ambil saat ini. Sampai kemudian helaan napas terdengar berhembus dengan kasar dari mulutnya, membuat Abi yang mendengar hal tersebut lantas langsung menatap dengan raut wajah penasaran ke arah Alvaro.

"Aku akan pergi lebih dulu kamu bisa kembali dan menyusul ku besok." ucap Alvaro kemudian yang lantas membuat Abi terkejut begitu mendengarnya.

"Bagaimana mungkin saya membiarkan anda untuk pergi sendiri, jika saja Ibu tahu dia pasti..." ucap Abi namun langsung di potong oleh Alvaro.

"Jika begitu jangan memberitahunya." ucap Alvaro sambil mulai melangkahkan kakinya menuju ke arah perahu tersebut.

"Tapi Pak.. Barang-barang anda bagaimana?" tanya Abi lagi karena Alvaro hanya berangkat membawa tubuhnya saja tanpa membawa apapun juga bersamanya.

Mendapat pertanyaan tersebut membuat Alvaro lantas menghentikan langkah kakinya, Alvaro kemudian berbalik badan sambil menatap ke arah Abi dengan tatapan yang intens.

"Bawa itu bersama mu besok namun jika bisa buatlah lebih kecil lagi, aku rasa kamu akan kesulitan jika harus membawa koper sebesar itu." ucap Alvaro kemudian.

"Lalu untuk uang dan perlengkapan anda Pak?" tanya Abi lagi karena merasa khawatir akan kepergian Alvaro.

"Sudahlah kamu tak perlu khawatirkan aku, lakukan saja tugas mu dengan baik. Aku pergi dulu..." ucap Alvaro kemudian melangkahkan kakinya menuju ke arah perahu tersebut dan mulai menaikinya.

Mendengar perkataan dari bosnya barusan pada akhirnya membuat Abi tidak lagi bisa berkata-kata atau bahkan menolak perintah dari Alvaro barusan. Abi nampak melepas kepergian Alvaro dengan tatapan yang khawatir sekaligus takut berkumpul menjadi satu. Ia bahkan menyesal tidak melakukan persiapan terlebih dahulu, jika tahu bahwa perahu tersebut hanya mampu membawa satu orang saja, mungkin Abi akan datang lebih awal dan menyewa perahu dengan kapasitas yang lebih besar lagi dari pada perahu yang saat ini membawa Alvaro pergi menuju ke pulau seberang.

"Semoga saja tidak ada yang terjadi hingga esok hari." ucap Abi sambil melepas kepergian Alvaro.

***

Setelah hampir setengah jam berlayar perahu yang membawa Alvaro terlihat mulai menepi ke daratan. Sebuah pulau dengan pesisir pantai yang putih dengan pemandangan yang begitu asri nampak tersaji di depan mata. Seorang Pria dengan kisaran usia 50 tahunan nampak melangkahkan kakinya dengan langkah kaki yang perlahan mendekat ke arah dimana Alvaro berada.

"Pak Alvaro?" tanya Pria tersebut.

"Iya" jawab Alvaro tepat setelah langkah kakinya terlihat menuruni perahu tersebut.

"Perkenalkan saya Banyu kades di tempat ini, kemarin pak Abi sudah menghubungi saya dan mengatakan jika anda akan datang ke pulau kami untuk melakukan reset." ucap Banyu dengan raut wajah yang begitu ramah.

"Ah iya salam kenal pak saya Alvaro." ucap Alvaro membalas jabat tangan Banyu dengan senang hati.

"Mari pak, biar saya tunjukkan tempat anda beristirahat selama di sini sekaligus jalan-jalan santai melihat keindahan pulau ini." ucap Banyu kemudian mempersilahkan Alvaro untuk mulai melangkahkan kakinya menyusuri area pulau.

"Tentu Pak, mari..." ucap Alvaro.

Pada akhirnya Banyu dan juga Alvaro nampak mulai melangkahkan kakinya meninggalkan area pesisir pantai dan masuk ke dalam pulau. Suasana yang begitu cantik dan juga asri dengan sambutan yang hangat, benar-benar memiliki kesan tersendiri bagi seorang Alvaro ketika langkah kakinya baru sampai ke tempat tersebut.

"Aku harap tidak ada sesuatu yang terjadi selama aku di sini, tetap fokus Alvaro dan segera pulang... Mari kita selesaikan dengan cepat, entah mengapa aku malah sudah merindukan suasana rumah walau tempat ini begitu indah dan memanjakan mata siapapun yang melihatnya." ucap Alvaro dalam hati sambil terus melangkahkan kakinya mengikuti kemanapun arah langkah kaki Banyu membawanya pergi.

Bersambung

Terpopuler

Comments

Tetik Saputri

Tetik Saputri

semangat kak

2023-06-13

1

lihat semua
Episodes
1 Semoga tidak ada yang terjadi
2 Sebuah perasaan berdebar
3 Pria kota tak tahu tata krama
4 Apa yang terjadi?
5 Pernikahan secara mendadak
6 Sebuah takdir
7 Seorang selingkuhan?
8 Maukah kamu menjadi istri kedua ku?
9 Gadis gila
10 Permintaan konyol
11 Riasan wajah yang tebal
12 Aku benar-benar tidak bisa
13 Dimana Inara?
14 Kepergian Kikan yang mendadak
15 Tidak ingin membandingkan
16 Lakukan mas...
17 Perlakuan khusus Alvaro
18 Keputusan yang salah?
19 Hanya sebuah firasat
20 Mengapa kau begitu jahat?
21 Bersikap adil
22 Tidak perlu khawatir
23 Hanya seorang asisten
24 Nafkah lahir
25 Terlalu banyak
26 Rasa cemburu yang kembali hadir
27 Jangan mas, itu kotor!
28 Sanggupkah aku melepaskan segalanya?
29 Bertingkah aneh
30 Tugas seorang asisten
31 Tugas yang tak kunjung selesai
32 Istri kedua
33 Tersadar dari pemikiran
34 Ceraikan dia!
35 Sebuah syarat
36 Ingin makan bakso
37 Saling menyalahkan
38 Drama suami istri
39 Nasi goreng buatan mu
40 Satu sendok berdua
41 Baru menyadari
42 Terus menuntut
43 Berubah
44 Menonton Sinetron
45 Seorang pembantu
46 Inara di bawah?
47 Ampuni saya
48 Seorang pelakor
49 Pergi saja ke neraka
50 Semuanya baik
51 Aku minta maaf
52 Sebuah alasan
53 Tidak waras!
54 Harusnya tak ada
55 Seorang pembantu?
56 Tahu tempat mu!
57 Alvaro marah?
58 Seorang madu
59 Terlalu emosi
60 Ku bilang berhenti!
61 Sebuah hubungan
62 Keputusan sulit
63 Ego kah aku?
64 Debaran jantung
65 Sebuah pohon
66 Kakak pohon
67 Terlalu bersemangat
68 Aku sudah tahu
69 Hanya sebuah mainan
70 Bagaimana bisa?
71 Sebuah kata perpisahan
72 Bukankah Tuhan itu adil?
73 Perusak rumah tangga orang
74 Pesan yang terselip dalam setiap kata
75 Aku menemukannya
76 Sebuah kiasan
77 Pilih salah satu
78 Apa kabar dengannya?
79 Menebus kesalahan secara layak
80 Ada apa Ra?
81 Ada sesuatu yang harus kamu lakukan!
82 Apa yang aku lakukan?
83 Sebuah rasa yang tersembunyi
84 Pengirim paket misterius
85 Apa kamu mengenalnya?
86 Sebuah firasat
87 Bagaimana bisa?
88 Berhenti!
89 Seberkas ingatan ( Anya )
90 Sebuah suara samar
91 Dimana dedikasi mu?
92 Pemandangan yang tak diinginkan
93 Sabotase?
94 Siapa yang kamu benci?
95 Memperparah keadaan
96 Copet!
97 Masa lalu yang tak bisa kembali di rajut
98 Balas dendam?
99 Hal tak biasa
100 Hampir ketahuan
101 Mengapa tega?
102 Tahu sejak awal
103 Semua karena mu!
104 Diperdaya
105 Sebuah takdir yang tidak bisa di hindari
106 Kenyataan pahit
107 Tenangkan dirimu
108 Belum saatnya
109 Anak haram!
110 Bukankah begitu Tuan muda?
111 Aku bahkan tidak pernah menyentuhnya!
112 Menyusahkan saja
113 Masa depan yang bahagia
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Semoga tidak ada yang terjadi
2
Sebuah perasaan berdebar
3
Pria kota tak tahu tata krama
4
Apa yang terjadi?
5
Pernikahan secara mendadak
6
Sebuah takdir
7
Seorang selingkuhan?
8
Maukah kamu menjadi istri kedua ku?
9
Gadis gila
10
Permintaan konyol
11
Riasan wajah yang tebal
12
Aku benar-benar tidak bisa
13
Dimana Inara?
14
Kepergian Kikan yang mendadak
15
Tidak ingin membandingkan
16
Lakukan mas...
17
Perlakuan khusus Alvaro
18
Keputusan yang salah?
19
Hanya sebuah firasat
20
Mengapa kau begitu jahat?
21
Bersikap adil
22
Tidak perlu khawatir
23
Hanya seorang asisten
24
Nafkah lahir
25
Terlalu banyak
26
Rasa cemburu yang kembali hadir
27
Jangan mas, itu kotor!
28
Sanggupkah aku melepaskan segalanya?
29
Bertingkah aneh
30
Tugas seorang asisten
31
Tugas yang tak kunjung selesai
32
Istri kedua
33
Tersadar dari pemikiran
34
Ceraikan dia!
35
Sebuah syarat
36
Ingin makan bakso
37
Saling menyalahkan
38
Drama suami istri
39
Nasi goreng buatan mu
40
Satu sendok berdua
41
Baru menyadari
42
Terus menuntut
43
Berubah
44
Menonton Sinetron
45
Seorang pembantu
46
Inara di bawah?
47
Ampuni saya
48
Seorang pelakor
49
Pergi saja ke neraka
50
Semuanya baik
51
Aku minta maaf
52
Sebuah alasan
53
Tidak waras!
54
Harusnya tak ada
55
Seorang pembantu?
56
Tahu tempat mu!
57
Alvaro marah?
58
Seorang madu
59
Terlalu emosi
60
Ku bilang berhenti!
61
Sebuah hubungan
62
Keputusan sulit
63
Ego kah aku?
64
Debaran jantung
65
Sebuah pohon
66
Kakak pohon
67
Terlalu bersemangat
68
Aku sudah tahu
69
Hanya sebuah mainan
70
Bagaimana bisa?
71
Sebuah kata perpisahan
72
Bukankah Tuhan itu adil?
73
Perusak rumah tangga orang
74
Pesan yang terselip dalam setiap kata
75
Aku menemukannya
76
Sebuah kiasan
77
Pilih salah satu
78
Apa kabar dengannya?
79
Menebus kesalahan secara layak
80
Ada apa Ra?
81
Ada sesuatu yang harus kamu lakukan!
82
Apa yang aku lakukan?
83
Sebuah rasa yang tersembunyi
84
Pengirim paket misterius
85
Apa kamu mengenalnya?
86
Sebuah firasat
87
Bagaimana bisa?
88
Berhenti!
89
Seberkas ingatan ( Anya )
90
Sebuah suara samar
91
Dimana dedikasi mu?
92
Pemandangan yang tak diinginkan
93
Sabotase?
94
Siapa yang kamu benci?
95
Memperparah keadaan
96
Copet!
97
Masa lalu yang tak bisa kembali di rajut
98
Balas dendam?
99
Hal tak biasa
100
Hampir ketahuan
101
Mengapa tega?
102
Tahu sejak awal
103
Semua karena mu!
104
Diperdaya
105
Sebuah takdir yang tidak bisa di hindari
106
Kenyataan pahit
107
Tenangkan dirimu
108
Belum saatnya
109
Anak haram!
110
Bukankah begitu Tuan muda?
111
Aku bahkan tidak pernah menyentuhnya!
112
Menyusahkan saja
113
Masa depan yang bahagia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!