Setelah menyelesaikan pembayarannya, Alvaro kemudian mengajak Inara untuk kembali menuju mobil dan pulang ke rumahnya.
Dalam perjalanan menuju ke arah parkiran, pikiran Inara benar-benar melayang memutar kembali setiap perkataan yang keluar dari mulut para karyawan di Butik tersebut. Inara memang tidak tahu dan sama sekali tidak mengenal Alvaro, namun ketika mendengar sebuah kenyataan dari beberapa karyawan tersebut malah membuat beban pikiran Inara menjadi lebih berat lagi.
"Apa mas Alvaro sudah menikah? Tapi jika ia mengapa mas Alvaro menyetujui pernikahan dadakan tersebut? Apa ini hanya pemikiran ku saja?" ucap Inara dalam hati bertanya-tanya.
Inara dan juga Alvaro terus melangkahkan kakinya menuju ke arah dimana mobil milik Alvaro terparkir. Sampai kemudian ketika Alvaro melihat Inara hanya termenung sedari tadi lantas membuat Alvaro menepuk pelan pundak Inara.
"Apa yang sedang kamu pikirkan Ra? Mengapa kamu sedari tadi hanya diam?" tanya Alvaro dengan raut wajah yang penasaran, membuat Inara langsung tersadar dari lamunannya.
Inara yang mendengar pertanyaan dari Alvaro barusan, lantas menatap ke arah Alvaro dengan tatapan yang menelisik.
"Apakah mas sudah menikah? Mengapa karyawan di toko tadi mengatakan jika..." ucap Inara tercekat di tenggorokannya, Inara benar-benar tidak sanggup meneruskan perkataannya karena takut jika semua yang ia katakan adalah kebenarannya.
Alvaro yang mendapat pertanyaan tersebut lantas menghela napasnya dengan panjang. Sepertinya mengetahuinya sekarang atau nanti akan terasa sama saja. Lagi pula Inara juga sudah mengetahuinya, jadi untuk apa lagi Alvaro menyembunyikannya dari Inara?
"Aku tidak tahu harus memulainya dari mana namun untuk pertanyaan mu itu aku akui jika itu adalah kebenarannya." ucap Alvaro pada akhirnya mengatakan semua kebenarannya.
Sedangkan Inara yang mendengar pengakuan tersebut dari mulut Alvaro sendiri tentu saja terkejut bukan main. Inara sungguh tidak menyangka jika Alvaro telah menipu dirinya dan menjadikan Inara orang ketiga dalam rumah tangganya. Bukankah Inara adalah orang paling kejam di sini? Bodohnya Inara yang tak menanyakannya terlebih dahulu kepada Alvaro tentang statusnya. Jika sudah begini lalu apa yang harus dilakukan oleh Inara?
"Mengapa kamu tidak mengatakan yang sejujurnya mas? Apa memang kamu sengaja melakukan ini? Tidak ada seorang pun wanita yang ingin di madu mas.. Dan kamu malah menjadikan ku madu tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepadaku, apa kamu sudah gila?" ucap Inara dengan nada yang kesal.
Inara sudah tidak tahu lagi harus berkata-kata apa untuk mengisyaratkan isi hatinya. Apa yang terjadi benar-benar di luar dugaan Inara.
Diusapnya raut wajah Inara dengan kasar ketika rasa frustasi menerpa dirinya.
"Ada beberapa hal yang membuat ku tidak mengatakannya kepadamu secara jujur dan kamu harus mendengarkan alasan ku terlebih dahulu sebelum marah kepadaku." ucap Alvaro mencoba untuk menjelaskan segala duduk perkaranya.
Mendengar perkataan Alvaro lantas membuat Inara menatap tajam ke arahnya. Entah alasan apa lagi yang akan di berikan oleh Alvaro saat ini, namun nyatanya tetap saja tidak akan membuat perasaan Inara berubah dan menjadi luluh.
"Jangan katakan alasan klise ketika kamu sudah tertangkap basah karena aku tidak akan mau menerima alasan apapun mas!" ucap Inara sambil menutup kedua telinganya saat itu juga, seakan tidak ingin mendengar apapun penjelasan dari Alvaro saat ini.
Alvaro yang melihat hal tersebut tentu saja langsung berusaha untuk membuka tangan Inara yang saat ini sedang menutup telinganya dengan rapat, membuat Inara menjadi semakin kesal akan tingkah Alvaro saat ini.
"Dengarkan aku dulu Ra... Dengarkan aku dulu ku mohon..." ucap Alvaro sambil berusaha membuka kedua tangan Inara yang menutupi telinganya.
Mendapati perlakuan Alvaro lantas membuat Inara mulai jengah dan langsung mendorong tubuh Alvaro cukup kuat, hingga membuat tubuh Alvaro mundur beberapa detik dari sana.
"Apa lagi yang ingin kamu jelaskan mas? Disaat aku meminta kamu untuk membiarkan ku pergi kamu malah merangkul ku dan mengajak ku seakan untuk membina sebuah mahligai rumah tangga, namun ternyata kamu malah menipu ku." ucap Inara dengan nada yang terdengar frustasi.
"Dengarkan perkataan dulu Ra!" ucap Alvaro kembali namun kali ini dengan nada yang meninggi membuat Inara langsung terdiam dengan seketika.
Inara terdiam membeku di tempatnya begitu mendengar nada meninggi milik Alvaro, ini bahkan pertama kalinya seorang Alvaro menggunakan nada meninggi untuk seorang wanita.
"Aku juga terpaksa melakukan ini Ra, pernikahan ku terancam berakhir jika aku tak membawa istri kedua dalam rumah tangga ku!" ucap Alvaro sambil mengusap raut wajahnya yang kesal saat itu.
Entah apa yang di alami oleh Alvaro namun Inara hanya bisa menatap tak percaya ke arah Alvaro saat ini. Alvaro bahkan tak segan menceritakan segalanya kepada Inara saat itu, membuat Inara tidak lagi bisa berkata-kata.
Dalam ceritanya Alvaro mengatakan jika dia dan juga Kikan telah menikah selama 10 tahun, namun hingga kini belum juga di karuniai anak. Kikan yang frustasi karena tak kunjung mendapatkan hasil meski telah melakukan segala cara. Pada akhirnya membuat Kikan membuat keputusan terbesar dalam hidupnya.
Entah apa yang ada dipikiran Kikan hingga tiba-tiba meminta Alvaro untuk menikah lagi, membuat Alvaro kian menjadi kesal karena ulah Kikan yang terus memaksanya untuk menikah lagi meski Alvaro terus mengatakan kata tidak.
Sikap Kikan yang lama kelamaan membuat Alvaro jengkel, pada akhirnya membuat Alvaro ingin memutuskan pergi sejenak dalam kehidupannya dengan melakukan riset mencari hal baru untuk produk kecantikannya. Siapa yang menyangka jika keputusannya untuk datang ke pulau itu malah menyebabkan masalah besar dan membuatnya harus menikahi Inara saat itu juga.
Inara terdiam di tempatnya, ia bahkan tidak tahu lagi harus berkomentar apa tentang cerita Alvaro barusan. Semuanya seakan seperti telah di atur dengan sangat rapi oleh takdir hingga membuat Inara dan juga Alvaro bertemu ketika Kikan terus meminta Alvaro untuk menikah lagi dan melanjutkan keturunan.
"Aku tahu kamu pasti menganggap ku gila, tapi aku bahkan sudah membujuk Kikan untuk menghentikan permintaan gilanya. Hanya saja sekuat apapun aku membujuknya hasilnya tetap sama dan membuat ku merasa seperti orang bodoh di sini." ucap Alvaro dengan raut wajah yang frustasi.
"Aku..." ucap Inara dengan bingung hendak menyikapi seperti apa keluh kesah Alvaro saat ini.
"Ikutlah bersama ku dan buat keputusan mu ketika kita sudah berada di rumah, aku tahu ini gila namun demi Kikan aku akan melakukan apapun yang membuatnya bahagia. Inara Alfaria Jasmine maukah kamu menjadi istri kedua ku?" ucap Alvaro sambil mengulurkan tangannya ke arah Inara dan menunggu jawaban dari gadis itu.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments