Alza menatap makanan yang ada di depannya, persis seperti 1 minggu lalu. Hanya ada arsik, irisan timun juga nasi.
"Selamat makan Bang Alza, nasinya jangan dilihatin terus, dimakan dong Bang!" ucap Riski.
"Eh ... iya he he," ucap Alza malu karena kurang fokus dari tadi.
"Apa masakannya enggak enak?" tanya Tiara
Tiara bingung belakangan hari ini, Alza makannya hanya sedikit, tidak seperti awal-awal dia disini.
"Enak ... masakan Tiara pasti selalu enak," ucap Alza fokus menatap makanannya tanpa menatap Tiara.
Tiara menatap Alza yang fokus pada makanannya. Selalu seperti itu, setiap kali ditanya tidak pernah menatapku, apa kesalahan yang aku perbuat, kenapa Bang Alza sangat berubah perlakuannya terhadapku. batin Tiara.
"Bang Alza, apa nasinya mau nambah? selagi masih disini. Besok-besok kan bang Alza pasti makanannya gak akan seperti ini lagi," tanya Riski.
"Mau lah, Abang akan habiskan semua ini." ucap Alza berusaha seceria mungkin. Alza tidak mau makan malam terakhirnya disini suasananya terlihat tidak menyanangkan.
"Gitu dong Bang, apa Abang ingin tahu? aku berusaha sekeras mungkin tadi saat memancing. Aku ingin dapat ikan yang banyak, biar bang Alza makannya banyak lagi, akhir-akhir ini kan Abang makannya selalu sedikit." jelas Ridho. Ridho juga merasakan ada perubahan pada diri Alza.
"Baiklah kalau begitu mari kita belomba menghabiskannya." ucap Alza berusaha semangat dan menahan haru. Karena biar bagaimana pun keluarga ini sudah sangat baik kepadanya.
***
Pagi ini diwarnai dengan kesedihan.
"Bang jangan lupakan Ridho ya! Ridho akan belajar lebih giat lagi agar bisa nyusul Abang ke Jakarta." ucap Ridho sedih sambil memeluk erat Alza.
"Kalo kamu menyusul siapa nanti yang menjaga Tiara dan Bapak?" canda Alza . Alza akan sangat senang jika Riski atau Ridho ke Jakarta. Dia akan dengan senang hati membiayai kuliah Riski dan Ridho jika mereka mau.
"Biar Riski saja Bang, Riski kan lebih tua jadi dia harus mengalah." ucap Ridho.
"Yee enak saja, Riskilah yang akan menyusul Abang Alza ke Jakarta Ridho disini saja!" ucap Riski enggak mau kalah. Riski juga sangat sedih bakal ditinggal orang yang sudah dia anggap seperti abang kandungnya sendiri ini.
Riski dan Ridho bergantian memeluk Alza , mereka akan ke sekolah jadi pamitannya terlebih dahulu.
***
Alza sudah bersiap mau pamit, dia tidak membawa apapun hanya baju yang dipakainya saja. Biarlah baju yang sudah dibelinya untuk Riski dan Ridho saja. Karena Alza tahu mereka pasti membutuhkannya.
"Pakk ... Alza pulang yaa, terima kasih untuk kebaikan keluarga bapak, terima kasih juga sudah menerima Alza dengan baik dikeluarga ini. Alza tidak Akan pernah bisa melupakannya. Ini ada nomor telepon Alza, kalau Bapak butuh bantuan jangan sungkan-sungkan menghubungi Alza, Alza akan sangat senang bisa membalas kebaikan keluarga Bapak." ucap Alza sambil memeluk Pak Danu erat. Alza juga merasa sangat sedih dengan perpisahan ini dan Pak Danu sudah dianggapnya seperti bapaknya sendiri.
"Sama-sama nak Alza kalau ada waktu datanglah berkunjung kesini." ucap Pak Danu haru.
Setelah pamitan ke Pak Danu kini saatnya Alza pamitan pada Tiara.
Dengan berat hati Alza menghampiri Tiara. Entah kenapa hatinya begitu berat meninggalkan perempuan di depannya ini. Padahal Alza sangat tahu perempuan ini sudah ada yang memiliki.
"Ti...,"
"Apa bisa aku mengantarkan Abang kepasar? Abang kan enggak tahu angkot ke pasar?" tanya Tiara capat memotong yang ingin diucapkan Alza. Tiara ingin berbicara 4 mata, kenapa Alza sangat berubah padanya? serta ingin menikmati kebersamaan terakhir mereka. Tiara juga gak kalah sedihnya, dia sudah menganggap Alza seperti abangnya sendiri, sosok pelindung, itulah yang dirasakannya.
Benar kata Tiara dan biarlah Alza egois sekali ini, dia ingin menikmati saat terakhirnya bersama Tiara, Alza hanya ingin mengikuti kata hatinya.
***
"Bang apa bisa aku bertanya?" tanya Tiara saat ini mereka lagi berjalan menuju persimpangan.
"Bisa, kenapa?" tanya Alza sembari memeriksa HPnya, siapa tahu ada sinyal. Di rumah Tiara tidak ada sinyal karena itulah dia belum menghubungi keluarganya.
"Kenapa Abang berubah? a...."
"Sebentar Tiara, disini ada sinyal, aku mau nelpon dulu!" ucap Alza berusaha mengalihkan pembicaraan kerena dia sudah tahu apa yang akan ditanyakan Tiara. Alza yakin, pasti susah baginya menjawab pertanyaan Tiara. Dia tidak mungkin jujur.
"Hallo Om, ini Alza." ucap Alza begitu sambungan terhubung.
"Alza ini beneran kamu nak, kamu dimana sekarang? , Om sangat khawatir." ucap Om Indra terdengar khawatir sekaligus bahagia dari sambungan teleponnya.
"Iya Om, Alza ada di kampung daerah Medan Om." jawab Alza.
"Kampung daerah medan, ini juga Om ada di sekitaran Medan. Ini lagi di daerah kampung dekat Danau Toba." jelas Om Indra.
Indra sedang mencari istri Alza, dia yakin pasti ada informasi tentang keberadaan Alza. Sakaligus ingin membawanya ke Jakarta atas perintah Mama Ike karena dia sangat ingin bertemu dengan istri Alza menantunya.
"Kampung daerah Danau Toba? Alza juga Om," ucap Alza terkejut sekaligus heran. Ada tujuan apa omnya ke daerah ini?
"Benarkah! Alza apa itu kamu nak?" tanya om Indra saat melihat sosok Alza yang sedang berdiri dipinggir jalan sedang menelpon. Indra langsung memberhentikan mobilnya tepat di depan Alza.
Alza yang melihat mobil didepan heran , tapi langsung terkejut begitu melihat omnya keluar dari mobil. Tanpa pikir panjang Alza langsung memeluk erat Om Indra.
Sementara Tiara hanya menjadi penonton Alza sedari tadi.
"Om, bagaimana bisa Om ada disini?" tanya Alza terkejut, campur heran sekaligus bahagia.
"Ceritanya panjang, Apa dia istrimu?" tanya Om Indra langsung begitu melihat Tiara yang sedari tadi berdiri didekat Alza, juga sedang memperhatikan mereka.
"Istri, Om ini bagaimana, Alza kan belum menikah?" tanya alza heran. Ada apa dengan omnya ini, baru bertemu pertanyaannya langsung aneh-aneh saja.
"Belum menikah, terus siapa itu Tiara?" tanya om Indra menyebut nama istri yang tertulis dalam buku nikah Alza.
Tiara dan Alza sama-sama terkejut.
Dari mana omnya Alza tahu namaku? batin Tiara.
Tadi istri sekarang Tiara, ini Om ngelindur apa gimana? batin Alza.
"Maksud om apa, Alza tidak mengerti?" Alza benar-benar bingung dengan omnya ini.
Indra mengambil sesuatu kedalam mobil lalu menyerahkannya pada Alza.
"Ini kamu lihat sendiri!" ucap Om Indra sembari menyerahkan buku nikah Alza.
Alza membuka dan membaca isinya, mata Alza melotot seperti mau keluar karena terkejutnya.
"INI! bagaimana bisa?" tanya Alza begitu terkejut seakan tidak percaya.
Melihat reaksi Alza, Tiara penasaran dan ikut melihat apa yang dibaca Alza.
Tiara enggak kalah terkejutnya begitu membacanya.
"Ini kan buku nikah Tiara kenapa bisa ada di Om?" tanya Tiara bingung.
Mendengar pertanyaan Tiara, Alza tambah terkejut dan menatap Tiara bingung.
Bagaimana bisa aku dan Tiara sudah memiliki buku nikah, apa maksudnya semua ini? batin Alza.
Melihat reaksi 2 orang didepannya , Indra jadi bingung, ini mereka berdua maksudnya apa?
"Jadi ini beneran buku nikah kamu?" tanya Om Indra memastikan pada Tiara.
"Iya Om, ini buku nikah Tiara. Tiara masih ingat jelas saat selesai dari KUA, suami Tiara langsung membawa buku ini." jelas Tiara.
"Terus laki-laki yang menikah dengan kamu bukan Alza?" tanya om Indra.
"Alza Om, tapi bukan Bang Alza yang ini, orangnya berbeda." jelas Tiara.
Om Indra dan Alza mulai mengerti.
"Ini pasti ada yang tidak beres ini Om, jelas-jelas semua data yang tertulis dibuku ini, adalah data Alza, ini juga tanda tangan Alza." ujar Alza.
"Iya Om juga merasa seperti itu, apa enggak sebaiknya kita ke tempat yang lebih nyaman, biar bisa membahas ini dengan jelas." ucap Om Indra.
"Om sebaiknya kita bahas di rumah, kalau Om dan Bang Alza tidak keberatan." ucap Tiara.
"Baiklah , kita teruskan dirumah kamu saja" putus Om indra.
Bersambung ....
Jangan lupa vote ,like dan komen teman-teman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Kak jasmine
semnagat Thor
2021-01-03
0
Kak jasmine
aku dah mampir like 10 like mendarat
nanti aku mampir lagi
mamoir ke cerita aku juga kak
CEO Angkuh itu jodoku
misteri villa angker
pendekar samurai
2021-01-03
0
baim
hai kak... maaf baru mampir lagi. tapi thanks to the author yang bikin cerita anti mainstream, jdi ga perlu baca ulang dari awal 😁👍
btw suka episode ini... dibikin bertanya2 selama baca, sampe ada beberapa kata yg salah ketik terabaikan saking asiknya. kalo di cerita lain biasanya langsung protes 😅
2020-10-19
0