Kehidupan di kampung 3

Pagi ini semua keluarga Tiara kembali beraktivitas seperti biasa.

"Bang Alza mau ngapanin?" tanya Tiara terkejut saat melihat Alza menghampirinya di dapur sambil memegang pisau.

"Mau membantu kamu, yang mana yang perlu dipotong-potong?" tanya Alza semangat.

Alza sudah memikirkannya semalaman dan dia sudah tahu apa yang harus dilakukannya hari ini.

"Tidak usah Bang, aku bisa sendiri. Abang duduk saja disitu! atau kalau tidak bantuin Bapak tuh memberi makan ayam." ucap Tiara.

" Tapi aku lebih suka membantu cewek bau asap dari pada membantu bapak-bapak bau kotoran ayam." ucap Alza mulai bercanda. Alza sudah mulai berani iseng setelah tau karakter keluarga Tiara , mereka tarnyata suka becanda. Apalagi Riski dan Ridho ada saja candaan mereka.

"Bang Alza ngatain aku bau asep, terus Bapak bau kotoran ayam gitu sembarangann..." jutek Tiara.

"100 buat kamu, kita harus berbicara sesuai fakta Tiara, kalau bohong kan dosa." Alza menggoda Tiara.

"Terserah Abang lah, sebahagiamu saja."jawap Tiara pura-pura kesal.

"Jadi aku harus bantuin apa ini?" tanya Alza.

"Tuh jagain apinya saja biar tidak mati!" suruh Tiara yang lagi sibuk ngulek cabe.

"Ok siap laksanakan." ucap Alza langsung pindah ke depan perapian tempat memasak.

"Uhuk uhuk uhuk uhuk ...."

Suara batuk Alza semakin parah saat tidak kuat manahan asap dari perapian yang mati karena ulah Alza, asapnya banyak sekali. Bagaimana apinya tidak mati ranting kayu yang dimasukkan ke perapian terlalu banyak. Kalo rantingnya banyak, apinya akan membesar dan masakkannya akan cepat matang bagitulah yang dipikiran Alza.

"Hhuk ... uhukk ...."

Tiara juga ikuttan tebatuk-batuk dan langsung ke perapian, Tiara minta Alza pindah.

"Bang Alza bagaimana sih? kalau tidak mengerti caranya nanya dong bang, kalau begini kan masakannya bisa bau asep nanti." ucap Tiara jadi tambah repot karena ulah Alza. Mau marah Alzanya mukanya melas begitu gak tega kan Tiara jadinya.

"Maaf," ucap Alza tidak enak sama Tiara karena ulahnya Tiara jadi tambah repot.

"Tidak apa-apa, sini aku ajarin!" ucap Tiara. "Nih yang ranting kayunya agak besar 1 saja terus yang kecil 4 atau 5, ditumpuknya diberi rongga sedikit untuk api. Terus ranting yang sudah habis terbakar dimasukin satu-satu Ok. Semangat ... Bang Alza pasti bisa." jelas Tiara.

"Ok ,"ucap Alza . Alza melakukan seperti yang diajarkan Tiara. Gampang ternyata , tapi tunggu dulu kenapa ini panas sekali batin Alza . Tidak semudah itu Ferguso. Keringatnya sampai bercucuran kemana-mana.

Tiara yang melihat Alza kegerahan, menahan tawa. Sebegitu tidak mengertinya kah dia? Tiara jadi teringat saat panen cabe kemarin, saat Tiara mengajarinya dan gerakan tangannya yang luar biasa kaku.

"Bang Alzanya agak munduran sedikit, jangan terlalu dekat ke apinya, nanti gosong." suruh Tiara.

" Oh iya...ya, he he."ucap Alza sedikit malu, merasa dirinya sangat bodoh setiap kali bersama Tiara. Bagaimana tidak merasa bodoh seumur hidupnya belum pernah melakukannya. Biasanya masuk dapur hanya jika mau minum itu pun jarang sekali.

"Tiara." panggil Alza.

"Iya, ada apa?" jawab Tiara.

"Aku bisa minta tolong?" tanya Alza.

"Minta tolong apa?" tanya Tiara.

"Menemani aku menjual jam ini?" tanya Alza. Alza sudah berpikir keras semalaman. Awalnya ingin menelpon omnya terlebih dahulu untuk minta teransferan uang , tetapi HP tidak ada disini. Keluarga Tiara tidak ada yang memiliki HP dan tidak sengaja matanya melihat jam dipergelangan tangannya, jam yang di belinya saat perjalanan bisnis keluar negeri. Jam seharga 150 jutaan itu masih begitu mulus karena baru beberapa kali dipakai . Alza yakin pasti laku jika dijual.

"Jual jam?" Tiara langsung melihat jam dipergelangan tangan Alza. "kenapa harus dijual?" tanya Tiara.

"Ya karena aku butuh uang Tiara dan hanya dengan menjual jam ini aku bisa mendapatkan uang." jelas Alza

"Kalau Abang butuh uang, Abang bisa pinjam pada aku, aku ada pegangan uang 500 ribuan nih, memangnya Abang butuh berapa?" tanya Tiara

Alza jadi bingung, Uang 500.000 cukup untuk apa?aku kan ingin membeli baju, tidak mungkin kan aku memakai baju bapaknya Tiara terus menerus. batin Alza.

"Tidak usah Tiara, aku tidak mungkin meminjam uang kamu, kebutuhan kamu saja banyak banget. Mulai dari keperluan dapur sampai ongkos sekolah Riski dan Ridho, bantu jual jam ini saja yaa..." pinta Alza.

Melihat muka penuh harap Alza Tiara langsung luluh.

"Ok lah," ucap Tiara.

***

Tiara dan Alza sudah bersiap ke pasar untuk menjual jam. Penampilan Tiara sangat simple, rambutnya dicepol begitu saja, pakai baju kaos dan celan jeans serta sepatu flat shoesnya. Tidak dandan, hanya pakai bedak dan lipgloss saja. Sementara Alza terlihat keren karena memakai baju kemaren saat dia ditemukan. Setelan baju kemeja dan celana bahan yang terlihat mahal bagi yang mengerti harga dan kualitas, tapi terlihat sangat tidak serasi dengan sandal jepitnya.

Setelah pamit pada Pak Danu mereka langsung jalan. Saat jalan Tiara selalu curi-curi pandang pada Alza.

"Jangan dilihatin terus nanti naksir!" goda Alza saat mendapati Tiara yang lagi memandangnya. Alza sandiri sebenarnya juga semakin terpesona sama Tiara. Walaupun penampilan terlihat biasa tapi auranya tidak bisa bohong dimata Alza. Badannya terbilang bagus dengan tinggi badan 169 cm. Berat badan yang ideal padahal tidak pernah olahraga, tapi karena kerja keras sepanjang hari mungkin membantu pembentukkan badannya. Sedikit lagi tingginya sudah seperti badan para model diluar negeri sana.

Padahal tidak dandan dan penampilannya juga sangat sederhana, tapi kenapa wanita ini semakin menggemaskan. batin Alza.

"Bukan naksir Bang tapi rasanya aku kayak kurang pantes jalan sebelah Abang , jangan-jangan Abang ini orang kaya ya di Jakarta sana?" tanya Tiara.

"Tahu dari mana kamu?" tanya Alza.

"Ya dilihat dari badan Abang yang bagus, trus kulitnya juga bersih, sama ini pakaiannya terlihat pas gitu , walau cuma pake sendal jepit, kalau boleh tahu kerja apa Abang di Jakarta?" tanya Tiara.

"Aku kerjanya hanya baca laporan terus tanda tangan." jawab Alza yang tidak mau menceritakan tentang dirinya yang sebenarnya. "Eh kita jalan terus ini, dari tadi belum ada angkot juga?" tanya Alza.

"Kalau masih jam 9 begini memang tidak ada angkot langsung dari kampung kami Bang, kecuali jam 6 pagi bareng anak sekolah atau nanti nunggu siang bareng pulang anak sekolah." Jelas Tiara.

"Terus kita harus jalan sampai pasar gitu?" Alza syok.

"Enggak kita jalan sekitar 700 meteran ke persimpangan jalan di depan sana, nanti akan ada angkot dari kampung lain." jelas Tiara.

"Kenapa begitu?" tanya Alza . Dia baru menyadari kenapa hidup di kampung susah sekali, apa ini yang menyebabkan kebanyakan dari mereka pergi merantau, pantas saja. pikir Alza.

"Ya kalo ada angkot juga penumpangnya bakal jarang Bang, kan mayoritas penduduknya kerja di ladang , da...." saat mau menjelaskan Tiara mendengar ada yang memanggil namanya.

"Tiara ... Tiara ...,"

Begitu mendengar nanya dipanggil, Tiara langsung menoleh dan Tiara mengenal orang itu.

"Eh bibik, mau kemana?" tanya tiara tanpa basa basi begitu melihat yang mamanggilnya ternyata saudaranya yang tinggal satu kampung dengannya.

"Mau ke pasar, kamu?" tanya bibi itu.

"Ke pasar juga, numpang ya bik?" tanya tiara.

"Naiklah!" ucap bibik menyuruh Tiara naik ke mobilnya.

"Ayo Bang naik!" ajak Tiara pada Alza, Tiara sudah naik mobil bagian belakang.

"Naik mobil ini?" tanya Alza memastikan . Alza semakin bingung, banyak sekali kejadian yang dialaminya sekarang ini, tak pernah sekalipun terlintas dalam benaknya.

bersambung ....

Selalu setia menanti, vote, like dan komen kalian teman-teman.

Terpopuler

Comments

Elis

Elis

Suka ceritanya🤗🤗

2020-11-04

0

San Si

San Si

lnjut

2020-09-21

0

HANA

HANA

syukaaaa ceritanya

2020-08-29

1

lihat semua
Episodes
1 Danau
2 Tiara
3 Alza
4 Kehidupan di kampung 1
5 Kehidupan di kampung 2
6 Kehidupan di kampung 3
7 Jual jam tangan
8 Nyaman bersama denganmu
9 Beginikah rasanya patah hati?
10 Makan malam terakhir di kampung
11 Palsu
12 Axel
13 Axel 2
14 Jakarta
15 Mimpi
16 Rumah sakit
17 Restu mama Ike
18 Mama Ike
19 Press conference
20 Cincin
21 Kamar mandi
22 Reina
23 Pelukan pulang kerja
24 Tiara dan Alza
25 Hadiah
26 Manis
27 Ulang tahun perusahaan
28 Teman hidup
29 Tiara
30 Alam bawah sadar
31 Kesedihan Alza
32 Tiara kembali
33 Pengumuman
34 Perhatian Alza
35 Drama Korea
36 Drama Tiara vs drama Korea
37 Rencana
38 Terbongkarnya kejahatan Axel
39 Salah paham
40 Aku mencintaimu
41 Makan malam atau makan pagi
42 Masakan Tiara
43 Salah paham 2
44 Tiara hilang
45 Pohon mangga
46 Makan Malam
47 Melamar
48 Modus Alza
49 Keliling Jakarta
50 Kota Tua
51 Rencana Pernikahan
52 Rencana pulang kampung
53 Pulang kampung
54 Berastagi
55 Serunya berbagi oleh-oleh
56 Foto prewedding
57 Foto prewedding 2
58 Merdeka
59 Undangan pernikahan
60 Gaun pengantin
61 Mas kawin
62 Semuanya baik-baik saja
63 Drama Pingitan
64 Hari pernikahan
65 Hari pernikahan 2
66 Malam pertama
67 Sarapan pagi
68 Honeymoon
69 Kita pulang
70 Indahnya bulan madu
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Danau
2
Tiara
3
Alza
4
Kehidupan di kampung 1
5
Kehidupan di kampung 2
6
Kehidupan di kampung 3
7
Jual jam tangan
8
Nyaman bersama denganmu
9
Beginikah rasanya patah hati?
10
Makan malam terakhir di kampung
11
Palsu
12
Axel
13
Axel 2
14
Jakarta
15
Mimpi
16
Rumah sakit
17
Restu mama Ike
18
Mama Ike
19
Press conference
20
Cincin
21
Kamar mandi
22
Reina
23
Pelukan pulang kerja
24
Tiara dan Alza
25
Hadiah
26
Manis
27
Ulang tahun perusahaan
28
Teman hidup
29
Tiara
30
Alam bawah sadar
31
Kesedihan Alza
32
Tiara kembali
33
Pengumuman
34
Perhatian Alza
35
Drama Korea
36
Drama Tiara vs drama Korea
37
Rencana
38
Terbongkarnya kejahatan Axel
39
Salah paham
40
Aku mencintaimu
41
Makan malam atau makan pagi
42
Masakan Tiara
43
Salah paham 2
44
Tiara hilang
45
Pohon mangga
46
Makan Malam
47
Melamar
48
Modus Alza
49
Keliling Jakarta
50
Kota Tua
51
Rencana Pernikahan
52
Rencana pulang kampung
53
Pulang kampung
54
Berastagi
55
Serunya berbagi oleh-oleh
56
Foto prewedding
57
Foto prewedding 2
58
Merdeka
59
Undangan pernikahan
60
Gaun pengantin
61
Mas kawin
62
Semuanya baik-baik saja
63
Drama Pingitan
64
Hari pernikahan
65
Hari pernikahan 2
66
Malam pertama
67
Sarapan pagi
68
Honeymoon
69
Kita pulang
70
Indahnya bulan madu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!