Alza

Alza ... Jakarta, kenapa nama dan asal mereka bisa sama? apa ini hanya kebetulan atau mereka ada hubungan darah? batin Tiara.

Kenapa mereka begitu terkejut saat mendengar nama dan asalku, apa ada yang salah? batin Alza.

"Apa kamu ingat semua tentang kehidupanmu selama di Jakarta?" tanya Dokter Danang kembali.

"Iya saya ingat semua dok, mungkin cuma memori terakhir-terakhir ini saja yang tidak aku ingat." jelas Alza.

"Baiklah, mungkin sebaiknya nanti pengobatannya dilanjutkan ke rumah sakit di kota, tidak ada luka yang serius. Tentang ingatanmu biarkan mengalir perlahan saja, saya nanti berikan obat supaya cepat pulih. Kalo begitu saya pulang dulu, Riski ayo ikut paman mengambil obatnya!" jelas Dokter Danang.

"Trima kasih dokter, bisa tinggalkan nomor rekening dokter! saya akan mentrasfernya nanti saat saya sudah kembali ke Jakarta." ucap Alza.

Tidak mungkin kan dia tidak membayar? Ada yang perduli saja dan mau menolongnya, dia sudah begitu bersyukur. Meski Alza sendiri masih bingung dengan keadaannya saat ini.

"Tidak usah, aku tau kamu juga habis terkena musibah. Sebaiknya uangnya digunakan untuk berobat kerumah sakit. Bukan kah kita harus saling tolong menolong. Disini sudah biasa tidak membayar bagi mereka yang tidak memiliki uang, melihat semangat pasien untuk sembuh saja sudah cukup membuat saya senang. Cepat sembuh, aku pulang ya." jelas Dokter Danang.

"Pak sebaiknya kita makan, supaya Abang Alza nya bisa langsung minum obat." ucap Tiara setelah Dokter Danang pulang, yang dari tadi cuma nyimak.

Abang Alza ... seumur hidupku baru kali ini di panggil Abang Alza, terdengar lucu. batin Alza merasa geli sekaligus lucu mendengar panggilan barunya.

"Baiklah kita makan, Bapak juga sudah lapar Ridho bantu kakakmu Nak bawa makanannya kesini!" perintah Pak Danu.

Rumah Tiara sangatlah kecil, hanya ada satu ruangan, 2 kamar berukuran kecil, dapur dan masih berdingdingkan papan. Kamar mandi bahkan diluar bersebelahan dengan kandang ayam, parahnya lagi lantainya cuma bambu yang dilapisi tikar. Pak Danu dan Tiara tidur di kamar masing-masing. Sementara Riski dan Ridho tidur ditempat Alza saat ini beristirahat, hanya berlapiskan kasur lipat tipis.

"Loh Pak, kenapa makanannya di bawa kesini?" Alza terkejut sekaligus heran, dia langsung duduk diatas kasur saat semua makanan diletakkan di depannya.

"Biasanya juga disini kok Nak Alza, kalau di dapur terlalu sempit, maaf ya jika Nak Alza tidak nyaman dengan rumah Bapak yang kecil ini, ya begini lah keadaan Bapak dan keluarga." ucap Pak Danu.

" Oh gak apa-apa Pak, saya justru sangat berterima kasih kasih, sudah ditolongin, dikasih tumpangan, sekarang dikasih makan lagi. Saya merasa tidak enak sudah ngerepotin keluarga Bapak begitu banyak." ucap Alza.

"Tidak ngerepotin Nak Alza , Bapak justru merasa senang bisa membantu Nak Alza." ucap Pak Danu.

" Makasih Pak, oh iya apa boleh aku tahu nama anak-anak Bapak ini siapa?" tanya Alza melihat Tiara ,Ridho dan juga Riski yang sudah ikut berkumpul bersama mereka.

"Tanya orangnya langsung Nak Alza jangan sungkan!" ucap Pak Danu.

" Baiklah, yang cantik ini siapa namanya?" tanya Alza menunjuk Tiara yang duduk di sebelahnya.

Tiara yang ditunjuk dan dibilang cantik marasa begitu berbunga-bunga jarang sekali dia dipanggil cantik. Terlebih lagi yang bilang dia cantik pemuda yang sangat tampan, sampai-sampai pipinya terasa panas. Untungnya lampu dirumahnya tidak begitu terang sehingga rona merah di pipinya tidak kelihatan.

"Eh, Kak Tiara gak usah ge-er dipanggil cantik, Bang Alza bilang cantik karena disini cuma Kakak yang peremuan. Namanya Tiara galak Bang Alza, kalo aku Ridho dan yang mukanya sama persis dengan ku ini Riski, kami kembar. Nanti kalo mau kenalan lebih lanjut setelah makan saja ya! mahluk-mahluk di perut Ridho sudah pada demo ini dari tadi." ucap Ridho sambil memegangi perutnya.

" Ya sudah ayo kita makan!" ucap Tiara sadikit kesal karena tidak diberi kesempatan menjawab. Tiara kan juga mau menyebutkan namanya di depan pemuda tampan ini. Tiara mengambil piring dan membagikannya satu persatu ke semua yang ada dirumah ini.

" Maaf ya Nak Alza cuma masakan sederhana ini, adanya dirumah bapak." ucap Pak Danu sambil manyadok nasinya

Makanan yang tersedia memang cuma ada nasi , irisan timun dan arsik saja.

" Tidak apa-apa Pak ini juga sepertinya enak, wah masakan apa ni?" tanya Alza menunjuk makanan di depannya.

"Ini namanya arsik Bang cobain deh! ini makanan kesukaan Kak Tiara. Tapi hati-hati ya Bang, banyak durinya." jelas Riski.

Mereka makan dengan lahap, makan arsik dengan nasi hangat, makannya menggunakan tangan sangatlah nikmat.

Tapi tidak dengan Alza dia begitu kesusahan , bahkan dia hampir keselek karena duri ikan. Ditambah Alza yang tidak terbiasa makan menggunakan tangan.

Tiara sudah selesai makan saat melihat Alza disebelahnya begitu kesusahan dia berinisiatif menyapinya.

Alza terkejut melihat Tiara yang hendak menyapinya.

"Ini makan saja! aku tahu Abang pasti tidak bisa misahin durinya kan? Riski dan Ridho juga dulu begitu. Bahkan terkadang mereka masih saja minta disuapi." ucap Tiara.

Alza menerima suapan Tiara.

Cantik batin Alza sambil menatap Tiara

Begitu mengunyah makanannya mata Alza tebelalak masih menatap ke Tiara.

"Waw ... ini begitu enak, rasa pedas, asem,asinnya begitu terasa, apa benar kamu yang masak? ini bahkan lebih enak dari masakan chef restoran terkanal." Tanya Alza seakan tak percaya bahkan masakan chef hotel berbintang pun bisa kalah ini. Wajar saja lebih enak dari masakan chef terkenal, karena itu termasuk masakan khas suatu daerah. Jadi hanya para ahlinya sajalah yang bisa membuat rasa masakannya pas dihati.

"Iya, biasa saja, Abang mujinya terlalu berlebihan." Tiara berusaha bersikap biasa padahal hatinya begitu senang masakannya dipuji orang lain selain keluarganya.

" Cieeee Bang Alza disuapin sama kak Tiara, gimana Bang? enak kan?" tanya Ridho.

Alza hanya mengakat tangan menunjukkan jempolnya pada Ridho. Alza terlalu lahap mengunyah makanannya yang masih terus disuapi Tiara.

Keluarga mereka begitu baik dan hangat, mereka bahkan langsung menerimaku tanpa canggung. Padahal rumah ini begitu sederhana, bisa dibilang kurang layak dan kemana ibunya? aku tidak melihatnya dari tadi. batin Alza.

Alza tidak sadar nasinya sudah habis karena lahapnya dan terlalu asik dengan lamunannya.

"Apa Bang Alza mau nambah lagi?" tanya Tiara iseng saat melihat mulut Alza masih mangap saja minta di suapi. Padahal nasi beserta lauknya sudah habis semua. Paling tidak nambah air minum, itu lah maksud Tiara.

"Eh ... sudah habis ya? he he," Alza berusaha menahan malu karna seakan baru tersadar saat melihat piringnya yang sudah bersih hanya tertinggal duri ikannya saja.

"Maunya sih nambah lagi , tapi kan sudah habis. Abisnya enak sih, ditambah lagi makannya disuapi jadi makin lahap deh," ucap Alza malu-malu.

" Ya sudah besok lagi ya Bang," ucap Tiara merasa kasihan melihat Alza, sepertinya Alza belum kenyang. Padahal awalnya tadi susah sekali dia makannya hingga akhirnya nambah 2 kali tanpa dia sadari.

Selesai makan mereka membersihkan diri untuk bersiap tidur, malam udah terlalu larut , udah saatnya untuk beristirahat. Bapak dan Tiara tidur di kamar masing- masing sementara Riski , Ridho dan Alza tidur di tempat tadi mereka makan.

Bersambung ....

Selalu menunggu vote, like dan komen kalian teman-teman.

Terpopuler

Comments

Radin Zakiyah Musbich

Radin Zakiyah Musbich

nengok nengok...
keren thor...

ijin promo ya 🙏

jgn lupa mampir jg ke novelku dg judul "AMBIVALENSI LOVE" ❤️

kisah cinta beda agama,

ku tunggu jejaknya ya 🤗🙏

2020-09-23

0

Nay⚘

Nay⚘

jejak
semangat aku sudah mampir ditunggu nampie balik ya kak.

2020-09-04

0

FauLia

FauLia

like selalu

2020-09-04

0

lihat semua
Episodes
1 Danau
2 Tiara
3 Alza
4 Kehidupan di kampung 1
5 Kehidupan di kampung 2
6 Kehidupan di kampung 3
7 Jual jam tangan
8 Nyaman bersama denganmu
9 Beginikah rasanya patah hati?
10 Makan malam terakhir di kampung
11 Palsu
12 Axel
13 Axel 2
14 Jakarta
15 Mimpi
16 Rumah sakit
17 Restu mama Ike
18 Mama Ike
19 Press conference
20 Cincin
21 Kamar mandi
22 Reina
23 Pelukan pulang kerja
24 Tiara dan Alza
25 Hadiah
26 Manis
27 Ulang tahun perusahaan
28 Teman hidup
29 Tiara
30 Alam bawah sadar
31 Kesedihan Alza
32 Tiara kembali
33 Pengumuman
34 Perhatian Alza
35 Drama Korea
36 Drama Tiara vs drama Korea
37 Rencana
38 Terbongkarnya kejahatan Axel
39 Salah paham
40 Aku mencintaimu
41 Makan malam atau makan pagi
42 Masakan Tiara
43 Salah paham 2
44 Tiara hilang
45 Pohon mangga
46 Makan Malam
47 Melamar
48 Modus Alza
49 Keliling Jakarta
50 Kota Tua
51 Rencana Pernikahan
52 Rencana pulang kampung
53 Pulang kampung
54 Berastagi
55 Serunya berbagi oleh-oleh
56 Foto prewedding
57 Foto prewedding 2
58 Merdeka
59 Undangan pernikahan
60 Gaun pengantin
61 Mas kawin
62 Semuanya baik-baik saja
63 Drama Pingitan
64 Hari pernikahan
65 Hari pernikahan 2
66 Malam pertama
67 Sarapan pagi
68 Honeymoon
69 Kita pulang
70 Indahnya bulan madu
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Danau
2
Tiara
3
Alza
4
Kehidupan di kampung 1
5
Kehidupan di kampung 2
6
Kehidupan di kampung 3
7
Jual jam tangan
8
Nyaman bersama denganmu
9
Beginikah rasanya patah hati?
10
Makan malam terakhir di kampung
11
Palsu
12
Axel
13
Axel 2
14
Jakarta
15
Mimpi
16
Rumah sakit
17
Restu mama Ike
18
Mama Ike
19
Press conference
20
Cincin
21
Kamar mandi
22
Reina
23
Pelukan pulang kerja
24
Tiara dan Alza
25
Hadiah
26
Manis
27
Ulang tahun perusahaan
28
Teman hidup
29
Tiara
30
Alam bawah sadar
31
Kesedihan Alza
32
Tiara kembali
33
Pengumuman
34
Perhatian Alza
35
Drama Korea
36
Drama Tiara vs drama Korea
37
Rencana
38
Terbongkarnya kejahatan Axel
39
Salah paham
40
Aku mencintaimu
41
Makan malam atau makan pagi
42
Masakan Tiara
43
Salah paham 2
44
Tiara hilang
45
Pohon mangga
46
Makan Malam
47
Melamar
48
Modus Alza
49
Keliling Jakarta
50
Kota Tua
51
Rencana Pernikahan
52
Rencana pulang kampung
53
Pulang kampung
54
Berastagi
55
Serunya berbagi oleh-oleh
56
Foto prewedding
57
Foto prewedding 2
58
Merdeka
59
Undangan pernikahan
60
Gaun pengantin
61
Mas kawin
62
Semuanya baik-baik saja
63
Drama Pingitan
64
Hari pernikahan
65
Hari pernikahan 2
66
Malam pertama
67
Sarapan pagi
68
Honeymoon
69
Kita pulang
70
Indahnya bulan madu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!