Tiara

Tiara dan Ridho ikut membantu, tetapi orang itu belum sadar juga.

"Gimana ini Kak?" tanya Riski bingung.

"Sebaiknya kita bawa pulang saja , supaya bisa diperiksa Dokter Danang." ucap Tiara.

Mereka bersiap pulang tapi malah kebingungan, hari sudah begitu gelap. sementara Mereka tidak punya alat untuk menerangi jalan.

"Tolooong ... tolooong ...." teriak mereka bersamaan berharap ada orang disekitar situ.

"Tiara, Riski, Ridho kalian kah itu?" terdengar suara Pak Danu.

" Paaak! disini Pak!" teriak mereka kompak, mereka sangat tahu itu adalah suara bapak mereka.

Pak Danu langsung berjalan ke arah suara anak-anaknya.

" Syukurlah Nak Bapak bertemu kalian , kenapa kalian enggak pulang-pulang? Bapak sangat khawatir, kalian baik-baik saja kan?" tanya Pak Danu marasa lega begitu melihat ketiga anaknya.

Karena hari sudah malam Tiara, Riski dan Ridho belum ada yang pulang kerumah jadi Pak Danu langsung menyusul ke Danau dengan penerangan seadanya, takut terjadi sesuatu pada ketiga anaknya.

"Kami baik Pak, ceritanya panjang nanti saja ceritanya di rumah. Sebaiknya kita langsung pulang!" ucap Tiara.

"Loh itu siapa?" kaget Pak Danu saat melihat ada orang tergeletak.

"Kami juga tidak tahu Pak , tadi kami melihatnya terapung di Danau, sebaiknya kita langsung pulang, supaya orang ini bisa diperiksa Dokter Danang." Ucap Riski.

***

"Tiara sebaiknya kamu langsung panggil Dokter Danang ke rumah kita! Supaya orang ini langsung diperiksa." ucap Pak Danu saat sudah melihat rumah warga.

Di kampung ini tidak ada rumah sakit, hanya ada Dokter Danang. Biasanya kalau orang sakit akan datang kerumahnya untuk berobat dan jika sakitnya parah, Dokter Danang dengan senang hati menghampiri ke rumah si sakit. Biasanya orang kampung menyebutnya dokter si baik hati yang mau dibayar seadanya.

"Iya Pak," ucap Tiara langsung jalan ke rumah Dokter Danang.

Dokter Danang sedang meriksa orang itu.

Sementara Tiara memasak dibantu Riski dan Ridho.

"Bagaimana keadaannya dok? apakah parah? haruskah kita membawanya ke rumah sakit di kota?" tanya Pak Danu khawatir.

" Dibagian tubuhnya tidak ada luka serius Pak, hanya saja dibagian kepalanya sedikit terluka kemungkinan dia terkena benturan, sebentar lagi juga akan siuman. Sebaiknya kita menggantikannya baju supaya tidak kedinginan." jelas Dokter Danang.

"Apa dia saudara Bapak? kenapa bisa pingsan seperti ini?" tanya Dokter Danang sembari mengolesi minyak dan dibantu Pak Danu mongolesi bagian kakinya.

" Bukan dok , Tiara dan adik- adiknya menemukannya terapung di Danau saat mereka memancing." jelas Pak Danu.

" Iyakah? apa mungkin orang ini wisatawan kampung sebelah? Di lihat dari rupanya sih sepertinya orang kota. Tapi apa mungkin tenggelam sejauh itu? dan dilihat dari kondisinya kemungkinan tenggelamnya baru hitungan jam." bingung Dokter Danang.

" Kurang tahu juga dok, katanya Riski dia terapung bersama Ridho, kita tanyakan Ridho saja, Ridho sini dulu nak!" panggil Pak Danu.

"Iya, ada apa Pak?" tanya Ridho menghampiri pak Danu.

"Sini nak, bagaimana ceritanya saat kamu menemukan orang ini di Danau?" tanya Pak Danu.

" Saat Ridho memancing, Ridho melihat seperti orang tenggelam. Ridho langsung lompat ke Danau, ternyata orangnya sudah pingsan. Ridho berusaha tarik ke pinggiran, kaki Ridho malah kelilit rumput Danau. Karena terlalu berat menahan beban jadilah Ridho ikut tenggelam. Saat minta tolong tidak ada yang mendengar, sampai-sampai Ridho juga ikutan pingsan. Pas bangun sudah ada kak Tiara." jelas Ridho.

"Menurut Bapak, Abang ini asalnya dari mana ya?" tanya Riski yang ikut bergabung saat Ridho menjelaskan.

Orang yang mereka temukan adalah seorang laki-laki yang terlihat masih muda juga sangat tampan.

"Ya Bapak tidak tahu," ucap Pak Danu.

" Apa mungkin dia Malaikat yang dihukum, terus dilempar ke bumi ya? Lihat saja ini wajahnya begitu tampan, kulitnya bersih, badannya bagus. Ridho saja orang tertampan di kampung ini masih kalah jauuuh," narsis Ridho sembari mengagumi sosok sempurna yang sedang terbaring di depannya.

"Ngawur kamu, enggak mungkin lah." ucap Pak Danu.

" Eh Pak, gak mungkin gimana? di kampung ini sampai semua kampung se Kabupaten disini. Aku yakin tidak ada orang sesempurna ini, aku yakin dia ini memang Malaikat . Malaikat kan bisa ngabulin permintaan kan ya? aku mau minta rumah yang bagus dan besar, terusss mobil, terus dapat gelar sekolah sampai S2, terus bisa naik pesawat , terus ...." ucap Riski yang sehati dengan Ridho. Riski berucap sembari membayangkan tidur di kasur yang empuk, ada AC nya dan sambil nonton TV yang layarnya lebar.

" Eh Riski cuma bisa tiga permintaan, itu sudah kebanyakan." protes Ridho.

" Ridho dia ini Malaikat bukan jin yang cuma tiga permintaan, ini bisa banyak." jelas Riski.

" Benarkah? aku minta apa ya?" Ridho mulai berhayal.

Plak ... plak ...

Terdengar suara pukulan Pak Danu pada Riski dan Ridho. Ini anak berdua semakin aneh, sudah tahu ada orang sakit malah berhayal yang tidak-tidak.

"Sakit Pak," Riski dan Ridho mengusap badan yang terkena pukul bapaknya.

" Lagian kalian ini aneh-aneh saja, gak malu itu sama Dokter Danang." kesal Pak Danu.

"Maaf," ucap Riski dan Ridho malu, tapi sedikit kasal juga karena hayalannya diganggu sama bapaknya , jarang-jarang kan mereka berani berhayal begitu.

"Sudah ... sudah!" Dokter Danang menengahi, "eh lihat matanya udah mulai kedip-kedip." ucap Dokter Danang sembari memeriksa pasiennya kembali.

" Mmm ... kenapa denganku? dimana aku?" ucap pemuda itu saat mulai sadar dengan sekelilingnya. Semua mata langsung tertuju padanya. Dokter Danang sudah selesai memeriksanya dan langsung meninggikan bantal biar pasiennya merasa nyaman.

"Abang sudah sadar, Abang beneran Malaikat kan, benar kan?" ucap Ridho bersemangat sambil menggenggam tangan pemuda itu. Ridho sudah tahu apa yang diinginkannya dan ingin segera mengucapkannya. Takutnya Malaikat/pemuda ini menghilang.

"RIDHOoo! kamu bantu kakak kamu di dapur, cepetan!" Pak Danu marah, kalau dibiarkan anaknya ini akan semakin anah-aneh saja.

Melihat bapaknya marah, Ridho langsung nurut pergi membantu kakaknya, takut Pak Danu semakin marah. Nanti saja dia minta keinginannya saat tidak ada bapaknya. Ridho begitu banyak punya keinginan, yang selama ini selalu dipendamnya dalam hati.

"Maafkan anakku ya," ucap Pak Danu tidak enak.

Malaikat! kenapa mereka menyebutku Malaikat? kenapa aku bisa ada disini? dimana ini? dan siapa mereka? batin pemuda itu.

"Arghhh ada apa denganku?" ucap pemuda sambil memegang kepalanya. Dia begitu bingung kenapa bisa ada disini, seingatnya dia tinggal di Jakarta bersama ibunya. Lalu kenapa bisa ada ditempat ini?

"Apa kepalamu terasa sakit? apa kamu mengingat semuanya? Saya Dokter Danang, ini Pak Danu dan mereka bertiga ini anaknya Pak Danu." ucap Dokter Danang sambil memperkenalkan dirinya dan juga keluarga Tiara. Saat ini Tiara dan Ridho sudah ikut mengelilingi pemuda itu.

"Aku ingat dok , tapi yang tidak aku ingat kenapa aku bisa ada disini? dimana ini? kepalaku terasa sakit sekali saat aku memaksa mengingatnya."

"Sepertinya kepalamu terbentur sesuatu, untuk memasatikannya sebaiknya diperiksa ke rumah sakit di kota. Kalau terasa sakit jangan dipaksakan ya," pesan Dokter Danang.

"Baik dok, terima kasih."

"Kalo begitu siapa namamu? dari mana asalmu?" tanya Dokter Danang.

"Aku Alza asalku dari Jakarta."

"Alza ... Jakarta!" Tiara dan keluarganya begitu terkejut saat mendengarnya, terlebih Tiara. Tiara langsung merasa ada gak nyaman dengan hatinya.

Ada apa dengan Alza dan Jakarta nantikan di episode selanjutnya teman-teman. Aku tunggu Vote, komen dan likenya ya, Terima kasih.

Bersambung ....

Terpopuler

Comments

Rian Cappuchino

Rian Cappuchino

Kak mampir yuk kenovelku.Judulnya "Ray Stardust."

Kutunggu kedatanganmu.

Terima kasih

2021-02-02

1

Rozh

Rozh

Siang Thor👋
Semangat terus ya💪
Semoga selalu dapat ide-ide dalam menulis🤗

Salam dari
•Suami Dadakan
•Kisah Danau Hijau Buatan Kakek

2020-09-04

0

FauLia

FauLia

like lagi

2020-09-04

0

lihat semua
Episodes
1 Danau
2 Tiara
3 Alza
4 Kehidupan di kampung 1
5 Kehidupan di kampung 2
6 Kehidupan di kampung 3
7 Jual jam tangan
8 Nyaman bersama denganmu
9 Beginikah rasanya patah hati?
10 Makan malam terakhir di kampung
11 Palsu
12 Axel
13 Axel 2
14 Jakarta
15 Mimpi
16 Rumah sakit
17 Restu mama Ike
18 Mama Ike
19 Press conference
20 Cincin
21 Kamar mandi
22 Reina
23 Pelukan pulang kerja
24 Tiara dan Alza
25 Hadiah
26 Manis
27 Ulang tahun perusahaan
28 Teman hidup
29 Tiara
30 Alam bawah sadar
31 Kesedihan Alza
32 Tiara kembali
33 Pengumuman
34 Perhatian Alza
35 Drama Korea
36 Drama Tiara vs drama Korea
37 Rencana
38 Terbongkarnya kejahatan Axel
39 Salah paham
40 Aku mencintaimu
41 Makan malam atau makan pagi
42 Masakan Tiara
43 Salah paham 2
44 Tiara hilang
45 Pohon mangga
46 Makan Malam
47 Melamar
48 Modus Alza
49 Keliling Jakarta
50 Kota Tua
51 Rencana Pernikahan
52 Rencana pulang kampung
53 Pulang kampung
54 Berastagi
55 Serunya berbagi oleh-oleh
56 Foto prewedding
57 Foto prewedding 2
58 Merdeka
59 Undangan pernikahan
60 Gaun pengantin
61 Mas kawin
62 Semuanya baik-baik saja
63 Drama Pingitan
64 Hari pernikahan
65 Hari pernikahan 2
66 Malam pertama
67 Sarapan pagi
68 Honeymoon
69 Kita pulang
70 Indahnya bulan madu
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Danau
2
Tiara
3
Alza
4
Kehidupan di kampung 1
5
Kehidupan di kampung 2
6
Kehidupan di kampung 3
7
Jual jam tangan
8
Nyaman bersama denganmu
9
Beginikah rasanya patah hati?
10
Makan malam terakhir di kampung
11
Palsu
12
Axel
13
Axel 2
14
Jakarta
15
Mimpi
16
Rumah sakit
17
Restu mama Ike
18
Mama Ike
19
Press conference
20
Cincin
21
Kamar mandi
22
Reina
23
Pelukan pulang kerja
24
Tiara dan Alza
25
Hadiah
26
Manis
27
Ulang tahun perusahaan
28
Teman hidup
29
Tiara
30
Alam bawah sadar
31
Kesedihan Alza
32
Tiara kembali
33
Pengumuman
34
Perhatian Alza
35
Drama Korea
36
Drama Tiara vs drama Korea
37
Rencana
38
Terbongkarnya kejahatan Axel
39
Salah paham
40
Aku mencintaimu
41
Makan malam atau makan pagi
42
Masakan Tiara
43
Salah paham 2
44
Tiara hilang
45
Pohon mangga
46
Makan Malam
47
Melamar
48
Modus Alza
49
Keliling Jakarta
50
Kota Tua
51
Rencana Pernikahan
52
Rencana pulang kampung
53
Pulang kampung
54
Berastagi
55
Serunya berbagi oleh-oleh
56
Foto prewedding
57
Foto prewedding 2
58
Merdeka
59
Undangan pernikahan
60
Gaun pengantin
61
Mas kawin
62
Semuanya baik-baik saja
63
Drama Pingitan
64
Hari pernikahan
65
Hari pernikahan 2
66
Malam pertama
67
Sarapan pagi
68
Honeymoon
69
Kita pulang
70
Indahnya bulan madu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!