Tiara dan Alza saat ini berada di pusat perbelanjaan kota Medan.
Alza lagi sibuk memilih baju untuk dirinya. Dia juga sudah membeli beberapa baju untuk Pak Danu juga Riski dan Ridho. Mereka beberapa kali bahkan sempat berdebat karena Tiara selalu saja menolak barang yang mau dibelikan Alza untuk keluarganya.
" Tiara ini sepertinya cocok untuk kamu?" ucap Alza sambil memberikan baju perempuan pada Tiara.
"Gak usah Bang, kita belanjanya sudah terlalu banyak ini, lagian aku masih punya baju banyak di rumah." Tolak Tiara.
"Tapi kan bukan pemberian aku, aku kan juga ingin membelikan Tiara baju." bujuk Alza.
"Ya sudah deh terserah Abang saja." ngalah Tiara. Tiara lelah menolak pemberian Alza sedari tadi.
Alza membelikan beberapa baju dan juga gaun untuk Tiara.
Barang belanjaan mereka sangat banyak sampai-sampai Alza harus membeli 1 koper berukuran sedang agar belanjanya tidak berceceran.
Selesai berbelanja baju Alza dan Tiara menuju penjualan handphone.
Alza sibuk memilih handphone. Pilihan Alza jatuh pada HP android seharga Rp2 jutaan . Alza gak mau membeli yang terlalu mahal , karena harus menghemat uangnya yang terpenting itu HP bisa digunakannya untuk komunikasi dengan keluarganya.
" Tiara coba lihat sini!" pinta Alza.
Tiara menoleh, begitu menoleh Tiara mendengar suara..
"Cekrek ... cekrek ... cekrek ...."
Alza mengambil foto Tiara beberapa kali.
"Apa itu?" tanya Tiara bingung dengan apa yang dilakukan Alza. Dia hanya mendengar suara cekrek dari HP Alza. Tiara hanya tahu kegunaan handphone untuk bertelepon, selebihnya dia gak tahu karena seumur hidupnya belum pernah menggunakan handphone. Dia hanya melihat orang disekitarnya menggunakannya beberapa kali.
"Oh gak apa-apa hanya foto yang ingin dipandang di setiap malam saja." ujar Alza langsung memasukkan HP ke kantong celananya. "Sekarang kita mau kemana lagi?" tanya Alza.
Tiara sebenarnya ingin jalan-jalan , masih ingin menikmati kota medan walaupun cuaca terasa panas. Karena Tiara gak tahu apa mungkin dia masih bisa kesini lagi?
"Kita pulang saja Bang , hari sudah mau sore takut kemaleman sampai di kampung." Ucap Tiara dengan berat hati.
Alza sangat tahu apa yang diucapkan Tiara tidak tulus dari hatinya. Dia sangat tahu Tiara terlihat sangat senang berada disini karena beberapa kali dia memparhatikan Tiara senyum-sanyum sendiri saat memperhatikan sekitarnya.
"Ya sudah yuk kita pulang! kapan-kapan kita kesini lagi." ucap Alza. *K*alau kamu mau aku bahkan bisa mengajakmu ketempat yang jauh lebih seperti ini. batin Alza.
"Beneran ya Bang, ya sudah yuk kita pulang!" ucap Tiara bersemangat.
Mereka berjalan beriringan mencari Abang tukang becak agar bisa mengahantar mereka ke setasiun kampung Tiara.
" Tuh Bang ... Abang tukang becaknya ada di sebrang jalan." tunjuk Tiara.
Mereka kesusahan saat mau menyebrang , apalagi Tiara melihat begitu banyaknya mobil dan motor dia semakin bingung.
"Sini tangannya!" ucap Al menarik tangan Tiara dan menggenggam telapak tangannya, sementara tangan yang satu lagi menarik koper .
Saat berjalan sambil menggenggam Tangan Tiara, ada perasaan yang begitu hangat di hati Alza. Dia ingin menggenggam terus tangan ini selama hidupnya.
Pa ... restui anakmu ini ya! Alza ingin selalu menggenggam tangan ini dalam hidup Alza, Alza merasa sangat nyaman saat bersama dengannya. batin Alza seakan meminta restu pada ayahnya yang sudah tiada.
***
"Bang apa bisa berhenti di pasar ini sebentar ada yang mau dibeli?" tanya Alza pada Abang tukang becak yang mereka naiki.
"Bisa Bang," ucap abang tukang becak.
"Kita mau ngapain disini Bang?" tanya tiara binggung saat Alza minta berhenti di pasar.
"Kita beli oleh-oleh dulu buat yang di rumah, jangan nolak, jangan nawar, ayo kita turun dulu! kasian abangnya kalo kelamaan menunggu." ucap Alza tegas sedikit memaksakan kehendaknya.
Alza dan Tiara ke toko kue , membeli beberapa kue bahkan ada bika ambonnya juga.
"Apa kamu ingin buah itu?" tanya Alza yang melihat Tiara yang dari tadi sesekali melirik penjual buah didekat mereka.
Tiara akan selalu menolak apapun yang dibelikan Alza tapi matanya gak bisa berbohong, kalau dia menginginkan semua itu.
"Ng....," belum sempat Tiara menjawab Alza langsung menarik tangan Tiara ke penjual buah.
"Mau buah apa?" tanya Alza begitu mereka berada di depan penjual buah.
"Anggur, bisa Bang?" Tanya Tiara ragu. Sudah sangat lama Tiara ingin makan buah anggur tapi karena terlalu mahal Tiara hanya memendam keinginannya itu dalam hatinya.
"Bisa yang mana saja bisa terserah Tiara." ucap Alza.
Alza terkadang terlalu geregetan melihat gadis yang bersamanya ini. Dia terlalu takut mengeluarkan pendapatnya, selalu saja dipendamnya dalam hatinya.
" 2 kg bisa kan Bang?" tanya Tiara memastikan. Tiara ingin membaginya pada Bibi sebelah rumah yang sangat baik pada keluarganya
"Bisa Tiara ... semuanya sama gerobak-gerobaknya juga bisa asal Tiara kuat membawanya" ujar Alza geregetan.
Akhirnya Tiara membeli anggur, apel, pir dan juga kelengkeng yang masing-masing 2 kg.
Bapak, Riski, Ridho dan juga Bibi beserta keluarganya pasti senang banget ini. Akhirnya kami bisa makan buah yang harganya mahal-mahal ini. batin Tiara
***
Saat ini Tiara dan Alza sudah berada dalam bus menuju kampung Tiara.
"Bang Alza terimakasih ya untuk hari ini, aku senang sekali hari ini. Aku gak pernah menyangka bisa pergi jalan-jalan ke Medan dan ini jam tangannya aku suka sekali terima kasih banyak ya," ucap Tiara senang. Mungkin jika orang yang bersamanya saat ini Riski atau Ridho sudah dipeluknya dengan erat mengungkapkan perasaan bahagianya.
"Iya sama-sama melihat kamu senang , aku justru jauh lebih senang." ucap Alza.
"Maksudnya?" bingung Tiara.
Aku suka sama kamu Tiara. batin Alza sedikit kesal. Ini perempuan gak mengerti kode ternyata dalam satu hari ini sudah beberapa kali Alza memberi kode tapi tidak sekalipun ditanggapi Tiara.
"Bukan apa-apa, apa kamu gak ngantuk, aku ngantuk mau tidur." ucap Alza menyenderkan badannya dan langsung memejamkan matanya.
Melihat Alza tidur, Tiara ikutan memejamkan matanya. Tidak lama Tiara sudah terlelap dalam tidurnya. Alza yang hanya pura-pura tidur, melihat Tiara yang kurang nyaman dengan posisi tidurnya , pelan-pelan Alza memindahkan kepala Tiara ke bahunya. Alza membenarkan rambut Tiara yang sedikit berantakan. Alza meperhatikan wajah Tiara yang terlelap, wajah bulat mungil sedikit tembem, terlihat kusam kerena seringnya terpapar matahari tapi terlihat begitu cantik dimata Alza.
Pelan-pelan Alza mendekatkan wajahnya dan mengecup pelan kening Tiara. Melihat Tiara yang tidak terusik bahkan terlihat semakin lelap, Alza mengecupnya sekali lagi , kali ini lebih lama, rasanya Alza ingin mendekap erat tubuh mungil ini. Dan lagi-lagi Alza ingin bisa terus seperti ini.
Inikah yang namanya jatuh cinta, jantungku bedegup kencang saat didekatnya, rasanya begitu membahagiakan dan nyaman. batin Alza.
***
Jam sudah menunjukkan pukul 7 malam. Tiara dan Alza tiba dirumah setengah jam yang lalu.
Tiara sibuk memasak makan malam mereka .
Alza, Riski, Ridho dan juga Bapak sibuk mencoba baju yang dibelikan Alza.
"Wahh... Bang ini bagus-bagus sekali, aku yang tampan ini terlihat semakin tampan." ucap Ridho saat mencoba baju yang dibelikan Alza.
"Riski juga." ucap Riski tak mau kalah.
Tiara melihat keluarganya terlihat begitu bahagia , ada rasa hangat dihatinya.
Abang kamu dimana? apa kamu baik-baik saja? kenapa enggak pulang-pulang? ini sudah sebulan lebih usia pernikahan kita, tapi kamu tidak pernah datang lagi setelah pernikahan kita selesai dilaksanakan. Tiara semakin terhanyut dalam lamunannya.
"Aww ...," teriak Tiara , terlalu asik melamun tidak sengaja tangannya terkena pisau yang digunakannya untuk memotong sayur.
Mendengar teriakan kakaknya Riski langsung berlari ke arah Tiara . Riski memeriksa tangan kakaknya .
"Ini pasti kakak lagi mikirin Bang Alza lagi kan?" tebak Riski sambil mengobati tangan kakaknya.
Alza yang mendengar namanya disebut dalam pikiran Tiara, merasa senang , terlihat senyum di wajahnya.
Ridho melihatnya "Bukan Bang Alza ini kali, tapi Bang Alza suaminya kak Tiara." ucap Ridho.
"Suuuamii ...." ucap Alza seakan tak percaya.
Yup Tiara sudah menikah ternyata. Bagaimanakah nasib hatinya Alza?
Ditunggu selalu vote, komen dan saran kalian teman-teman.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
@M⃠ⁿꫝieʸᵃɴᵉᵉʰʜɪᴀᴛ𓆊🎯™☂⃝⃞⃟ᶜᶠ
aku ikutan terkejut.. kayak Alza 😱
2020-09-13
0
Erlina Khopiani
semangat😘😁😁
2020-09-01
1
HANA
aku nyaman bersama ceritamu kak
2020-08-29
1