Rumah sakit

Semua keluarga Tiara dan Mama Ike juga Om Indra sudah berada di meja makan, mereka sarapan bersama.

"Akhirnya pengantin baru kita muncul juga," goda Mama Ike begitu melihat Alza dan Tiara. " gimana tidur kalian apakah nyenyak?" tanya Mama Ike.

" Ya pasti nyenyak dong Mbak, kan sudah ada yang ngelonin sekarang." ucap Om Indra ikutan menggoda.

Wajah Tiara dan Alza memanas mendengarnya, Alza hanya diam dan menarik kursi untuk Tiara.

Melihat perlakuan Alza, Wajah Tiara semakin panas dan terlihat merona.

"Makasih Bang Alza," ucap Tiara.

"Sama-sama." ucap Alza dan menduduki kursi sebelah Tiara.

"Om, apa Om sudah mengatur jadwalku hari ini?" tanya Alza pada Om Indra.

" Sudah, Om sudah membuat janji dengan dokter, kamu harus periksa kesehatanmu terlebih dahulu. Setelahnya kamu hanya perlu mempersiapkan diri untuk press conference besok." jelas Om Indra.

" Baiklah Om, mungkin setelah dari rumah sakit, Alza akan langsung pergi bersama Tiara untuk mempersiapkan keperluan besok." ucap Alza.

" Apa aku harus ikut?" tanya Tiara.

" Iya, kamu harus pergi satu harian ini barsamaku." Jelas Alza.

" Kami juga akan pergi belanja ke mol hari ini." ucap Mama Ike.

" Beneran Ma?" tanya Riski senang, ada binar bahagia diwajahnya.

" Iya, apa kalian senang?" tanya Mama Ike. Mama ike juga merasa sangat senang, ada yang bisa diajak belanja bareng. Sejak Alza dan Axel bekerja, tidak ada lagi yang menemaninya belanja selain pembantu di rumah ini.

" Sangat senang Ma, yey ... akhirnya bisa jalan-jalan ke mol." ucap Ridho begitu senang.

***

Alza menggenggam tangan Tiara saat mereka berjalan masuk ke dalam rumah sakit. Om Indra jalan di depan mereka.

"Kamu tunggu disini dulu ya! aku akan masuk ke dalam dulu sama Om Indra." jelas Alza.

"Iya," ucap Tiara.

Dokter sedang memeriksa seluruh tubuh Alza, dokter juga melakukan rontgen.

"Hasilnya baik, tidak ada yang perlu di khawatirkan." ucap dokter.

Alza juga menceritakan tentang mimpinya pada dokter. " Itu mungkin saja bagian dari ingatanmu yang hilang, sebaiknya jangan dipaksakan ya! biarlah mengalir apa adanya. Saya akan memberikan resep agar ingatanmu cepat kembali." ucap dokter.

Sementara Alza masih di ruangan dokter, Tiara di ruang tunggu benar-benar merasa tidak nyaman.

Banyak orang yang berbisik-bisik tentangnya, bahkan ada yang sengaja bicara sedikit keras agar Tiara mendengarnya.

" Bukankah itu istrinya Alza pengusaha yang sukses itu, yang beritanya muncul terus di tv?" ucap salah satu Ibu.

" Iya benar, kok bisa ya perempuan seperti itu yang menjadi istrinya? terlihat tidak terawat sama sekali, kusam begitu, bajunya saja lebih bagus baju pembantu di rumahku." jawab Ibu satunya.

"Mungkin peletnya dia bagus kali," ucap Ibu yang lain.

"Benar juga, kalau enggak mana mungkin seorang Alza mau sama dia." jawab Ibu itu.

" Iya benar, tahu sendiri kan banyak perempuan zaman sekarang mengandalkan segala cara untuk menjerat laki-laki kaya." ucap Ibu satunya lagi.

"Iya, tapi yakin lah setelah peletnya hilang dia akan di lempar ke asalnya hahaha ...." ucap Ibu satunya merasa puas bisa mengosip di depan orangnya langsung tanpa ada perlawanan.

Tiara benar-benar gak nyaman saat ini, dadanya terasa begitu sesak mendengarnya.

Tiara bangkit dari duduknya dan pergi jalan keluar dari ruang tunggu.

Benar kata mereka aku benar-benar gak pantas sama Bang Alza, dilihat dari sisi mana pun kami banar-banar tidak sebanding. Kenapa hidup ini benar-benar kejam padaku? Sebaiknya aku pergi saja. batin Tiara.

Tiara jalan tanpa arah, perkataan ibu-ibu itu banar-benar menusuk hatinya.

Tiara masih terus berjalan tanpa tujuan, sesekali tangannya menghapus air matanya yang keluar tanpa diundang.

Sebaiknya aku mati saja. batin Tiara begitu melihat mobil yang melintas , dia ingin menabrakkan dirinya.

Tiara begitu kalut sehingga tidak bisa berpikir dengan tenang. Terlebih beberapa hari ini begitu banyak yang menjadi beban pikirannya.

Saat Tiara sedikit lagi ketabrak mobil, saat itu juga Tiara dikejutkan saat seseorang menarik tangannya cepat dan kemudian memeluknya dengan erat. Tiara hanya terdiam dipeluk seerat itu, namun air matanya terus mengalir dan saat itu juga dia mendengar suara orang-orang disekitarnya.

" Bukankah itu pengusaha yang beritanya selalu muncul di tv? sepertinya orang yang dipeluknya sangat erat itu adalah istrinya." ucap salah satu orang di sekitar mereka.

"Iya istrinya, dilihat dari cara memeluknya sepertinya dia sangat mencintai istrinya." ucap yang lain.

"Kamu benar, mungkin dia melihat ketulusan dalam diri istrinya, biasanya kan orang kampung itu tidak suka aneh-aneh, tulus dan pekerja karas." ujar yang lainnya lagi.

"Benar orang yang baik pasti jodohnya yang baik juga." jawab Ibu yang lainnya.

" Ah, bisa saja itu hanya pencitraan di depan umum." ucap Ibu yang lain.

Saat itu lah Tiara menyadari kalau orang yang memeluknya erat adalah Alza.

" Kenapa kamu pergi? apa kamu ingin meninggalkanku." tanya Alza parau.

Kenapa Bang Alza memelukku begitu erat? apa Bang Alza benar-benar tidak mau aku pergi meninggalkannya. batin Tiara.

Tiara melepas pelukan Alza, "Kenapa kamu menangis?" tanya Alza begitu melihat air mata Tiara. Alza menghapus air mata Tiara dengan jarinya.

Beberapa menit yang lalu, saat Alza berjalan ke ruang tunggu Alza mendengar suara ibu-ibu bisik-bisik.

Alza sekilas mendengar kata kampungan dan miskin, Alza langsung kepikiran Tiara dan langsung mempercepat langkahnya.

Alza tidak menemukan Tiara di ruang tunggu. Alza juga mencari di sekitar, tapi tidak menemukannya. Alza langsung menanyakan ibu-ibu yang ada disitu. Begitu mendapat jawaban Alza langsung lari keluar.

" Om lari ke sebelah kanan dan aku sebelah kiri, aku yakin ada yang menyakiti hatinya. Tiara pasti belum jauh. Segera hubungi aku Om, kalau Om menemukannya." ucap Alza khawatir.

Pikiran Alza benar-benar gak tenang dia benar-banar takut Tiara meninggalkannya. Alza terus berlari sekaligus memperhatikan orang-orang sekitarnya. Saat itulah ia melihat Tiara jalan tanpa memperhatikan sekitarnya. Di saat mobil yang melintas semakin dekat ke Tiara, Alza berlari sekuat tenaga dan langsung menarik Tiara ke pinggir dan langsung memeluknya erat. Alza sungguh merasa takut hingga tak menyadari air matanya keluar.

" Bang Alza juga menangis," ucap Tiara sambil menghapus air mata Alza.

"Kamu belum menjawab pertanyaanku, apa kamu ingin meninggalkanku?" tanya Alza.

Tiara bingung mau menjawab apa, tatapannya beralih ke orang-orang di sekitar mereka. Haruskah dia bilang kepada Alza kalau begitu banyak orang yang tidak suka padanya?

Melihat Tiara yang hanya terdiam, Alza mengerti sekarang pasti dia mendengar omongan orang-orang sekitar dan menyakiti hatinya.

" Kamu jangan dengarkan apa kata mereka, karena mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Sekarang ayo kita pergi karena banyak yang harus kita kerjakan hari ini." Jelas Alza sambil menggenggam tangan Tiara.

Aku akan tunjukkan pada mereka, seperti apa gadis yang mereka bilang kampungan ini. batin Alza.

***

Saat ini Tiara, Alza dan om Indra sudah berada di mobil.

" Om antarkan kami ke tempat Kak Gunawan saja Om!" pinta Alza.

"Ok," ucap Om Indra.

"Om segera suruh supir jemput kami kesini!" ucap Alza begitu dia dan Tiara sampai tempat tujuan.

Om Indra mengiyakan dan langsung pergi meninggalkan Alza dan Tiara.

"Kenapa Om Indra pergi, dia gak ikut bersama kita?" tanya Tiara.

"Ya karena Om Indra masih banyak pekerjaan di kantor, lagian Om Indra gak ada keperluan di sini." jelas Alza. "yuk, kita masuk!" ucap Alza sambil menarik pelan tangan Tiara.

Begitu masuk Tiara sampai terdiam dan membelalakkan matanya.

Bersambung ....

Selalu setia menunggu vote, like dan komen kalian teman-teman.

Terpopuler

Comments

Ita Yulfiana

Ita Yulfiana

suka

2020-08-21

1

Rena Gimun

Rena Gimun

semangat...

2020-08-20

1

Wirdah K 🌹

Wirdah K 🌹

pagi Kakak Author, aku mampir😊

2020-08-15

1

lihat semua
Episodes
1 Danau
2 Tiara
3 Alza
4 Kehidupan di kampung 1
5 Kehidupan di kampung 2
6 Kehidupan di kampung 3
7 Jual jam tangan
8 Nyaman bersama denganmu
9 Beginikah rasanya patah hati?
10 Makan malam terakhir di kampung
11 Palsu
12 Axel
13 Axel 2
14 Jakarta
15 Mimpi
16 Rumah sakit
17 Restu mama Ike
18 Mama Ike
19 Press conference
20 Cincin
21 Kamar mandi
22 Reina
23 Pelukan pulang kerja
24 Tiara dan Alza
25 Hadiah
26 Manis
27 Ulang tahun perusahaan
28 Teman hidup
29 Tiara
30 Alam bawah sadar
31 Kesedihan Alza
32 Tiara kembali
33 Pengumuman
34 Perhatian Alza
35 Drama Korea
36 Drama Tiara vs drama Korea
37 Rencana
38 Terbongkarnya kejahatan Axel
39 Salah paham
40 Aku mencintaimu
41 Makan malam atau makan pagi
42 Masakan Tiara
43 Salah paham 2
44 Tiara hilang
45 Pohon mangga
46 Makan Malam
47 Melamar
48 Modus Alza
49 Keliling Jakarta
50 Kota Tua
51 Rencana Pernikahan
52 Rencana pulang kampung
53 Pulang kampung
54 Berastagi
55 Serunya berbagi oleh-oleh
56 Foto prewedding
57 Foto prewedding 2
58 Merdeka
59 Undangan pernikahan
60 Gaun pengantin
61 Mas kawin
62 Semuanya baik-baik saja
63 Drama Pingitan
64 Hari pernikahan
65 Hari pernikahan 2
66 Malam pertama
67 Sarapan pagi
68 Honeymoon
69 Kita pulang
70 Indahnya bulan madu
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Danau
2
Tiara
3
Alza
4
Kehidupan di kampung 1
5
Kehidupan di kampung 2
6
Kehidupan di kampung 3
7
Jual jam tangan
8
Nyaman bersama denganmu
9
Beginikah rasanya patah hati?
10
Makan malam terakhir di kampung
11
Palsu
12
Axel
13
Axel 2
14
Jakarta
15
Mimpi
16
Rumah sakit
17
Restu mama Ike
18
Mama Ike
19
Press conference
20
Cincin
21
Kamar mandi
22
Reina
23
Pelukan pulang kerja
24
Tiara dan Alza
25
Hadiah
26
Manis
27
Ulang tahun perusahaan
28
Teman hidup
29
Tiara
30
Alam bawah sadar
31
Kesedihan Alza
32
Tiara kembali
33
Pengumuman
34
Perhatian Alza
35
Drama Korea
36
Drama Tiara vs drama Korea
37
Rencana
38
Terbongkarnya kejahatan Axel
39
Salah paham
40
Aku mencintaimu
41
Makan malam atau makan pagi
42
Masakan Tiara
43
Salah paham 2
44
Tiara hilang
45
Pohon mangga
46
Makan Malam
47
Melamar
48
Modus Alza
49
Keliling Jakarta
50
Kota Tua
51
Rencana Pernikahan
52
Rencana pulang kampung
53
Pulang kampung
54
Berastagi
55
Serunya berbagi oleh-oleh
56
Foto prewedding
57
Foto prewedding 2
58
Merdeka
59
Undangan pernikahan
60
Gaun pengantin
61
Mas kawin
62
Semuanya baik-baik saja
63
Drama Pingitan
64
Hari pernikahan
65
Hari pernikahan 2
66
Malam pertama
67
Sarapan pagi
68
Honeymoon
69
Kita pulang
70
Indahnya bulan madu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!