Adrine berkultivasi dan terus menurus berlatih kemampuan fisik dan teknik miliknya. Hingga akhirnya nama Adrine terpanggil untuk memasuki arena lagi untuk babak kedua. Adrine melawan musuh yang lain bernama Bani. Dalam waktu yang tak lama, Bani terkalahkan oleh Adrine tanpa harus menggunakan teknik terbaiknya.
Adrine terus mengalahkan musuhnya hingga masuk ke babak semifinal. Adrine dihadapkan oleh musuh yang sangat mengerikan, tinggi, berkulit hitam, dan bertato merah. Lawan yang akan dihadapi oleh Adrine bernama Red Panthers. Itu adalah nama samaran yang digunakan olehnya.
"Lebih baik kau menyerah, daripada kau terluka parah!!". Kata Red Panthers.
"Siapa kau berani menyuruhku untuk menyerah, dasar sialan!!" Kata Adrine yang marah atas ejekan yang diucapkan oleh Red Panthers.
"Hmm..Bagaimana kalau Kita taruhan saja? Kalau kau menang aku akan menjadi budakmu selamanya tapi jika aku menang itu akan berlaku sebaliknya padamu! Bagaimana?" Kata Red Panthers menawarkan sebuah taruhan kepada Adrine.
"Oke itu cukup adil mari kita selesaikan secara adil!" Kata Adrine setuju. Walaupun dalam hati Adrine merasa cemas sekali menghadapi musuhnya ini.
"Kalau begitu mari kita mulai pertarungannya!".
Red Panthers mengeluarkan energi petir berwarna merah kehitaman. Red Panthers bergerak cepat ke arah Adrine dan dengan ganasnya, serangan Red Panthers hampir mengenai tubuh Adrine.
"Hampir saja!"
Adrine pelan. ia yang membalas menyerang Red Panthers tidak berkesan sama sekali, padahal pencapaian yang dimiliki Adrine dan Red Panthers itu sama, yaitu pencapaian tubuh level ke-9 kultivasi puncak. Itu dikarenakan oleh bakat masing-masing para kultivator. Adrine menganggap bakat dirinya terlalu rendah jika dibandingkan dengan lawannya.
Pada saat yang bersamaan, Adrine dan Red Panthers saling mengeluarkan teknik tinju. Mereka beradu kekuatan, akan tetapi entah bagaimana caranya Adrine yang mengerahkan seluruh kemampuannya tetap saja kalah telak dari Red Panthers. Padahal kekuatan yang ia kerahkan sudah hampir mencapai batasnya.
"Sial!"
Gumam Adrine yang sedang terjatuh.
Adrine mengangkat tubuhnya untuk berdiri, berusaha hingga maksimal, lalu mengeluarkan domain api, membakar arena hingga menyeluruh. Red Panthers hanya tersenyum diam. Red Panthers hanya mengeluarkan perisai Kristal hitam miliknya. Secepat kilat Adrine menyambar perisai hitam milik Red Panthers.
"Tinju es naga!!"
Secara beruntun Adrine mumukul perisai tersebut tanpa henti. Hingga perisai tersebut hancur dan Red Panthers terkejut melihat hal tersebut secara konstan dan tiba tiba. Tanpa aba-aba Adrine memukul wajah Red Panthers dengan kerasnya. Sehingga Red Panthers terlempar jauh hingga menghantam arena dengan keras. Bagi Red Panthers itu hanyalah luka ringan biasa. Adrine yang tak sabaran langsung membuka teknik miliknya lagi.
"Naga kristal biru!!"
Teknik yang satu ini domain esnya lebih kuat dari domain milik Adrine sendiri. Hingga membuat seluruh arena menjadi sangat dingin. Red Panthers juga tak mau kalah dari Adrine.
"Red Phantom Panthers!!"
Dan teknik yang satu ini juga tak kalah kuat dari teknik naga milik Adrine sebelumnya. Karena mereka saling menyerang dengan teknik masing masing, sehingga kedua teknik tersebut saling bertabrakan yang menghasilkan domain impulsif yang sangat kuat.
Kedua teknik tersebut bertabrakan terus menerus, dan akhirnya meledak dengan sangat kuat. Red Panthers sekali lagi terlempar, tetapi Adrine masih dalam posisi kuda kudanya. Karena Adrine telah mempersiapkan teknik yang lainnya.
"Inilah yang kutunggu tunggu, rasakan.. NAGA LANGIT API!!!"
Adrine yang telah siap, mempersembahkan teknik pamungkas api miliknya yang akan membakar hangus hingga keseluruh bagian arena.
Bersambung!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 309 Episodes
Comments
John Singgih
naga langit api yang siap beraksi
2022-06-25
2
arfan
545
2022-03-03
1
🍁FAIZ💃🆂🅾🅿🅰🅴⓪③❣️
top
2022-01-31
0