SLAAASH!! SLAAASH!! SLAAASH!!
"[Anda mendapatkan partner baru.]" ...
"Hah si... siapa itu?"
Adrine terengah-engah karena kehabisan energi. Ia hampir saja pingsan. Kekuatannya sudah hampir mencapai batasnya.
"[Waktu yang tersisa (00:18:04).]"
"[Monster yang tersisa (288/550).]"
Adrine hanya punya sedikit waktu dan monster yang tersisa masih cukup banyak. Apalagi tenaganya yang sekarang harus ia pulihkan dulu, itu akan membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Siapa kau? kenapa kau membantuku? Dan darimana kau berasal?" Keduanya duduk untuk beristirahat. Adrine penasaran, siapa yang menolongnya?
"Saya adalah partner anda di dalam dimensi pelatihan ini."
Orang itu berkata sambil tersenyum manis. Adrine masih penasaran dengan siapa orang tersebut yang tiba-tiba menolongnya.
"Apakah kau adalah orang dari luar?"
Adrine semakin penasaran dengan orang itu.
"Ah, tidak aku hanya muncul di dimensi pelatihan ini saja."
Orang itu menjawab dengan lancar tanpa kegagapan, itu menunjukkan dirinya memang benar-benar tidak berbohong. Namun Adrine masih sedikit tak mempercayainya.
"Berarti kau hanya membantuku saat aku berlatih saja?"
Adrine mengira jika itu berasal dari sistem USC, berarti ia benar-benar mendapatkan sebuah teman untuk membantu dirinya.
"Yup. Tapi aku bisa datang apabila dalam keadaan tertentu!"
Orang itu tak bisa sembarangan keluar karena adanya aturan main dalam sistem USC. Adrine malah bingung sendiri.
"Hah?"
"Aku hanya datang disaat energi tuan dibawah 15%"
Adrine masih sedikit kurang paham. Namun semakin Adrine mencerna apa yang dikatakan orang itu, perlahan Adrine mulai memahaminya.
"Apakah kedatanganmu dipengaruhi gelar?"
Adrine semakin penasaran dengan kedatangan orang itu. Adrine masih terlihat bingung jika dilihat dari ekspresi wajahnya.
"Ya. Semakin tinggi gelar tuan , maka sisa energi yang tuan butuhkan juga meningkat."
Entah kenapa kalau alasannya ini Adrine tidak bisa mencernanya dan tak bisa memahami apa yang dikatakannya.
"Lalu siapa namamu?"
Adrine penasaran akan namanya. Jika ada orang lain yang datang, maka orang itu harus punya nama.
"Ah... kalau itu, anda saja yang memberiku nama!"
Adrine mulai mengerti, kalau berasal dari sistem, maka Adrine bisa bebas menamai seseorang.
"Kalau begitu namamu... Tsabit bagaimana?"
Tak tahu angin darimana, tiba-tiba Adrine terpikirkan nama itu dan masuk begitu saja pada otaknya.
"Tsabit akan tunduk kepada tuan selamanya!"
Tsabit menundukkan kepalanya, tanda hormat kepada tuannya, Adrine.
'Ini bukanlah janji ataupun sumpah, melainkan sebuah kesetiaan yang abadi.' Pikir Adrine.
"Oh ya, satu lagi. Apakah partner sepertimu bisa meningkat dan bertambah jumlahnya?"
Adrine penasaran, jika seseorang bisa datang membantunya karena sebuah gelar pada sistem, maka mungkin saja bantuan bisa bertambah jika gelarnya naik.
"Bisa tuan. untuk meningkat, kami mengikuti peningkatan tuan. Kalau jumlah, kami bisa bertambah, tetapi jumlahnya dirahasiakan. Tetapi untuk bantuan dari kami, kami akan membantu sampai waktunya habis."
"Ah, begitukah? Kalau begitu, ayo kita lanjutkan!"
Adrine masih teringat dengan waktunya yang tersisa sedikit. Ia tak ingin menyia-nyiakan waktunya dan ingin segera bergegas kembali. Tenaganya juga sudah pulih sebagian.
"Baik tuan."
Tsabit terus mengikuti arahan dari Adrine.
"[Waktu yang tersisa (00:15:56).]"
Mereka melanjutkan pertempurannya, karena partne barunya itu Adrine menjadi lebih semangat. Kecepatan Adrine meningkat pula. Dan serangannya menjadi lebih fatal.
"[Waktu yang tersisa (00:12:07).]"
"[Monster yang tersisa (269/550).]"
Kali ini Adrine hanya mengeluarkan 1 pasukan saja, dan itu hanya untuk berjaga-jaga. Energi Adrine belum pulih sepenuhnya, tetapi masih memungkinkan untuk mengeluarkan skill Hell Fire Domain.
"Aku akan mempercepat serangan. Tsabit! Percepat penyerangannya!"
Adrine ingin cepat-cepat mengakhiri pelatihan tersebut. Ia ingin segera keluar dan mengisi seluruh energinya dirumahnya saja.
"Baik!"
"[Waktu yang tersisa (00:09:08).]"
"[Monster yang tersisa (247/550).]"
"Lebih cepaaat!!"
Adrine tak ingin kalah ataupun menang tapi melewatkan hadiahnya. Maka dari itu, Adrine ingin mempercepat penyerangannya bersama dengan Tsabit.
"Baiklah."
Meraka berdua bergerak cepat, dan kecepatannya selalu saja terus meningkat. Adrine juga mendapatkan peningkatan level hingga beberapa kali.
"[Level up!]
[Level up!]
[Level up!]"
"[Waktu yang tersisa (00:04:12).]"
"[Monster yang tersisa (192/550).]"
"[Waktu yang tersisa (00:03:27).]"
"[Monster yang tersisa (171/550).]"
"[Level up!]"
"[Waktu yang tersisa (00:02:18).]"
Waktunya masih tersisa sedikit dan terus berkurang tiap detiknya karena waktu terus berjalan seperti air mengalir.
"Akan kuselesaikan sekarang juga. HIYAAAAATT!!!" ...
CRAASHT!! SRAHST!! CTASHH!!
Adrine mengayunkan senjatanya kekanan dan kekiri. Ia terus membabi buta tanpa memperhatikan sekitarnya. Adrine sendiri menganggap dirinya belum mahir dalam penggunaan pedang maupun belati atau pedang pendek. Ia menganggap dirinya sendiri sebagai pemula.
"[Monster yang tersisa (136/550).]
"Ah kenapa jadi sepi begini?"
Adrine yang melihat sekeliling telah habis monsternya, tetapi di tulisan sistemnya masih tersisa 136 monster. Dan Adrine juga tak memiliki banyak waktu.
"Tuan, mungkin mereka semua berada di dekat boss nya! Gunakan indera tuan untuk mencarinya!". Kata Tsabit.
"Hmm, baiklah." Setelah itu, Adrine menggunakan inderanya.
NGQIIIT!! NGQIIIT!! NGQIIIT!!
"Disana. Diarah sana!"
Adrine mengatakan hal tersebut sambil menunjuk kearah kanannya. Tanpa perintah, mereka langsung bergerak dengan sangat cepat. Dan benar juga. Setelah keduanya sampai, semua sisa musuhnya ada di tempat boss nya.
Tanpa berlama-lama, Adrine langsung menyerang seluruh Monster disekelilingnya dengan membabi buta.
CRAASHT!! SRAAAST!! CTASHH!!
Separuh dari mereka bertumbangan karena pedang Adrine dan Tsabit. Tak ada dari mereka yang satupun dilewatkan. Semua diterjang hingga boss-nya.
"[Waktu yang tersisa (00:01:01).]" ...
"[Monster yang tersisa (78/550).]" ...
Adrine menghabisi monster monster tersebut tanpa ampun. Kepala terpenggal, Perut tertusuk, tubuh menjadi 2, dan lain lain. Semuanya terdapat dalam satu tempat, yaitu ISTANA RAJA!!
"[Waktu yang tersisa (00:00:10).]"
"[Monster yang tersisa (23/550).]"
Pertumpahan darah ada dimana-mana. Adrine tidak memperhatikan siapapun, apapun itu, semua yang ada dihadapannya langsung ia habisi ditempat.
"[Waktu yang tersisa (00:00:05).]"
"[Monster yang tersisa (11/550).]"
"[Waktu yang tersisa (00:00:01).]"
"[Monster yang tersisa (2/550).]"
CRAASHT!!
"[Monster yang tersisa (1/550).]"
Bersambung!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 309 Episodes
Comments
Yogi Pancatama
author boleh naya gk itu mosternya ngelawan gk ya parasana matiinya gampang banget ,waktu habis karna kebanyakan bengong dan kagetnya audre nya, seharusnya kalo udh menyatu dengan sistem otak adrenya menjadi lebih jenius tapi ini kesanya ko kaya gmana gtu 🤔
2022-10-01
2
John Singgih
bersama teman baru membantai para monster
2022-06-25
0
arfan
310a
2022-03-03
0